Waduk Cirata mengalami penurunan kualitas perairan, penyebab menurunnya kualitas perairan tersebut adalah masuknya limbah yang berasal dari limbah pertanian, domestik, industri, transportasi, peternakan dan perikanan. Terdapat jenis limbah yang masuk ke perairan mengandung logam berat timbal (Pb) seperti limbah industri, limbah transportasi dan limbah pertanian. Timbal berbahaya bagi lingkungan
... [Show full abstract] perairan dan organisme, yang banyak tersebar di Waduk Cirata seperti makrozoobenthos jenis tutut (Filopaludina javanica). Tutut dimanfaatkan sebagai sumber bahan pangan bagi warga di sekitar Waduk Cirata. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pencemaran logam berat timbal (Pb) pada tutut di Waduk Cirata Jawa Barat. Penelitian dilakukan pada 18 September – 30 November 2018. Metode yang dilakukan adalah metode survey dan penentuan lokasi pengambilan sampel dengan purpose sampling. Pengambilan sampel air, substrat dan biota tutut dilakukan di tiga stasiun pengamatan. Analisis timbal (Pb) dilakukan pada sampel air, substrat, dan biota tutut dengan menggunakan Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS). Hasil analisis menunjukkan bahwa Konsentrasi timbal (Pb) pada air yaitu 0,0307 mg/L, substrat berkisar antara 3,26 – 7,32 mg/kg dan tutut sebesar 0,05 mg/kg sedangkan nilai IFK0-s sebesar 0,0106 dan nilai IFK0-a sebesar 1,6286. Nilai konsentrasi yang dihasilkan pada air sudah melebihi ambang batas baku mutu sehingga perairan dapat dikategorikan sudah tercemar sedangkan nilai konsentrasi yang dihasilkan pada substrat dan tutut belum melebihi ambang batas baku mutu sehingga dikategorikan belum tercemar.