Content uploaded by Saifullah Idris
Author content
All content in this area was uploaded by Saifullah Idris on May 10, 2017
Content may be subject to copyright.
KONSEP PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER
Oleh: Saifullah Idris
Secara etimologi: Karakter berasaal dari kata "charassein" (Yunani) character (inggris);
watak, tabiat, sifat, membuat tajam, Bahasa Arab: Thabiat, akhlak, sajiiyah, syakhshiiyah.
Dalam bahasa Indonesia karakter dimaknai dengan watak, yaitu sifat-sifat hakiki
seseorang atau suatu kelompok atau bangsa yang sangat menonjol sehingga dapat
dikenalidalam berbagai situasi ataumerupakan trade mark orang, kelompok atau bangsa
tersebut. Makan karakter itu adalah Sifat pribadi Yg relatif stabil pd diri individu yg
menjadi landasan bg penampilan perilaku dlm standar nilai & norma yg tinggi. Sifat
pribadi: ciri-ciri yang ada didlm pribadi seseorang yang terwujudkan dalam tingkah
laku. Relatif stabil: suatu kondisi yang apabila sdh terbentuk akan tidak mudah diubah.
Landasan: kekuatan yg pengaruhnya sangat besar/dominan dan menyeluruh terhadap
hal-hal yg terkait langsung dgn kekuatan yang dimaksud. Penampilan perilaku: aktivitas
individu/kelompok dlm wilayah kehidupan tertentu spt: agama, ekonomi, hukum,
keluarga, negara, pekerjaan dan lain-lain.
Selain itu, ada beberapa kata yang sepadan dengan kata-kata karakter, yaitu
Moral, karakter adalah sikap dan kebiasaan seseorang yang memungkin dan
mempermudah tindakan moral; karakter merupakan kualitas moral seseorang.jika
mempunyai moralyang baik, maka akan memiliki karakter yang baik yang
terwujud dalam sikap dan prilaku sehari-hari.Etika dan moral memiliki makan
yang sama namun berasal dari bahasa yang berbeda. Etika, Yunani,
ethos;kebiasaan, adat, watak, sikap, cara berpikir. Moral, Latin, mores; kebiasaan
atau adat.Akhlak, Arab, khuluq; perangai, tabiat, adat. Secara istilah: akhlak adalah
kondisi jiwa seseorangyang mendorongnya untuk melakukan perbuatan-perbuatan
tanpa melaluipertimbangan pikiran (lebih dulu), dipikirkan, dan tanpa ditimbang-
timbang. Atau sifat yang tertanam dalam jiwa dan daripadanya timbulperbuatan
yang mudahtanpa memerlukan pertimbangan. Dan Budi pekerti terdiri dari
beberapa pengertian: Alat batin yang merupakan panduan akal dan perasaan untuk
menimbang baik dan buruk Tabiat, akhlak, watak, Perbuatan baik, Daya upaya,
ikhtiar dan Akal.
Dengan demikian, karakter individu itu lahir memancar dari hasil olah
pikir, olah hati, olah rasa dan karsa, serta olah raga yang mengandung nilai,
kemampuan, kapasitas moral dan ketegaran dalam menghadapi kesulitan dan
tantangan. Olar pikir: proses nalar guna mencari dan menggunakan pengetahuan
secara kritis, kreatif, dan inovatif menhasilkan pribadi cerdas (kognitif). Olah hati:
perasaan sikap dan keyakinan/keimanan yang menghasilkan pribadi jujur
(afektif). Olah rasa dan karsa: kemauan yang tercermin dalam kepedulian.
Dan Olah raga: proses persepsi, kesiapan, peniruan, manipulasi dan penciptaan
aktivitas baru yang disertai dengan sportivitas menghasilkan pribadi yang tangguh.
Sedangkan makna Pendidikan karakter,Secara sempit dapat diartikan dengan
Program pendidikan karakter sebagai upaya membangun kesadaran melakukan
berbagai kebajikan untuk menciptakan dunia yang lebih baik.
Pendidikan karakter mengajarkan kebiasaan cara berpikir dan berprilaku yang
membantu individu untuk hidup dan bekerja bersama sebagai keluarga, masyarakat dan
warga negara serta membantu mereka untuk membuatkeputusan yang dapat
dipertanggungjawabkan. Secara lebih luas, Sebagai pendidikan nilai, pendidikan moral,
pendidikan budi pekerti, pendidikan watak, yang bertujuan: mengembangkankemampuan
peserta didik dalam memberikan keputusan baik-buruk, memelihara apa yang baik, dan
mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari degan sepenuh
hati. MemilikiKeteraturan setiap tindakan dan diukur berdasarkan hirarki nilai.
Nilai menjadi pedoman normatif setiap tidakan. Koherensi yang memberikan
keberania, membuat seseorang tangguh pada prinsip, tidak bimbang pada situasi
baru/takut risiko. Otonomi, seseorang menginternalisasikan aturan dari luar sampai
menjadi nilai-nilai bagi pribadi. Keteguhan dan kesetiaan, daya tahan seseorang guna
mengingini apa yg dipandang baik. Kesetiaan adalah dasar bagi penghormatan atas
komitmen yg dipilih.
Referensi
Idris, S. (2013). Kurikulum Dan Perubahan Sosial: Analisis-Sintesis Konseptual Atas
Pemikiran Ibnu Khaldun dan John Dewey. Lembaga Naskah Aceh dan Ar-
Raniry Press.
Idris, S. (2014). Demokrasi dan Filsafat Pendidikan (Akar Filosofis dan Implikasinya dalam
Pengembangan Filsafat Pendidikan). Ar-Raniry Press.
Idris, S. (2015). Kosmologi Seyyed Hossein Nasr (Tinjauan Metafisika). ResearchGate.
DOI: 10.13140/RG.2.1.1360.2005
Nufiar, N., & Idris, S. (2016). Teacher Competence Test of Islamic Primary Teachers
Education in State Islamic Primary Schools (MIN) Of Pidie Regency. Jurnal
Ilmiah Peuradeun,4(3), 309-320.
Saifullah. (2015). The Internalization of Democratic Values into Education and Their
Relevance to Islamic Education Development (Synthetic, Analytic, and
Eclectic Implementation of John Dewey’s Thoughts). Advanced Science Letters,
21 (7), pp. 2301-2304, DOI: 10.1166/asl.2015.6257