Content uploaded by Putu Ekayani
Author content
All content in this area was uploaded by Putu Ekayani on Mar 16, 2017
Content may be subject to copyright.
PENTINGNYA PENGGUNAAN MEDIA
PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR
SISWA
Ni Luh Putu Ekayani
Jurusan PGSD, Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia
e-mail: Ekayani47@gmail.com
PENDAHULUAN
Pendidikan adalah usaha manusia
untuk menumbuhkan dan
mengembangkan potensi-potensi
pembawaan baik jasmani maupun rohani
sesuai dengan nilai-nilai yang ada dalam
masyarakat dan kebudayaan. Sehingga
kemajuan suatu bangsa tidak terlepas
dari faktor pendidik, karena pendidikan
mempunyai peranan penting dalam
usaha meningkatkan sumber daya
manusia (SDM) yang merupakan unsur
penting dalam pembangunan suatu
bangsa. Usaha dalam rangka mencapai
tujuan pendidikan, maka
penyelenggaraan pendidikan perlu
disesuaikan dengan pembangunan dan
perubahan masyarakat yang sedang
membangun. Sekolah sebagai lembaga
pendidikan formal satu-satunya yang
diselenggarakan pemerintah memegang
peranan penting dalam mewujudkan
tujuan pendidikan nasional. Salah satu
cara untuk mencapai tujuan tersebut
adalah melalui interaksi dalam proses
pembelajaran di sekolah yang dilakukan
secara sadar, sistematik dan terarah
menuju ke arah perubahan tingkah laku
peserta didik sesuai dengan yang
diharapkan.
Kehidupan manusia setiap detik
dapat berubah. Perubahan ini dapat
menuju ke segi positif dan segi negatif,
dan perubahan ini tidak hanya terjadi di
dalam perubahan IPTEK yang semakin
modern, tetapi juga sudah mulai
merambah ke dunia pendidikan. Dengan
adanya perubahan pada dunia
pendidikan maka seorang guru dituntut
untuk lebih mengasah dan
mengeksplorasi kemampuan dirinya
dalam mendidik dan mencerdaskan anak
bangsa. Mutu pendidikan sangat
tergantung kepada kualitas guru dan
pembelajarannya, peningkatan
pembelajaran merupakan isu mendasar
bagi peningkatan mutu pendidikan
secara rasional, Sehingga diharapkan
dengan adanya perubahan kemajuan
zaman dalam bidang IPTEK, akan
menunjang juga kemajuan dan
perubahan ke segi positif dalam
pendidikan. Dengan kemajuan IPTEK
akan dapat mempengaruhi pola pikir
pendidik dalam memfasilitasi kebutuhan
belajar siswanya salah satunya dalam
penggunaan media pembelajaran.
Dengan adanya media pembelajaran
yang menarik seperti tayangan atau
tampilan yang dihasilkan dari media
pembelajaran siswa akan mudah
mengingat dan menyerap materi
pembelajaran yang disampaikan oleh
guru. Proses pembelajaran Akidah
Akhlak yang selama ini lebih
menekankan dalam metode hafalan
terbukti tidak efektif. Karena peserta
didik hanya mampu menguasai materi
pembelajaran tetapi tidak bisa
menerapkannya materi tersebut dalam
kehidupan sehari-hari. Disinilah sangat
diperlukannya media pembelajaran yang
menarik minat siswa untuk belajar.
Selain peningkatan prestasi belajar hal
lain yang lebih penting adalah siswa
mampu memahami materi pembelajaran
dan menerapkannya pada kehidupannya
sehari-hari.
PEMBAHASAN
Belajar adalah sebuah proses
perubahan di dalam kepribadian
manusia dan perubahan tersebut
ditampakkan dalam bentuk peningkatan
kualitas dan kuantitas tingkah laku
seperti peningkatan kecakapan,
pengetahuan, sikap, kebiasaan,
pemahaman, ketrampilan, daya pikir,
dan kemampuan-kemampuan yang lain.
Prestasi berasal dari bahasa Belanda,
yang berarti hasil bisnis. Prestasi yang
diperoleh dari upaya yang telah
dilakukan. Memahami pencapaian
tersebut, rasa prestasi diri adalah hasil
dari bisnis seseorang. Prestasi dapat
dicapai dengan mengandalkan
kemampuan intelektual, emosional, dan
spiritual, serta ketahanan dalam
menghadapi semua aspek situasi
kehidupan proses pembelajaran yang
diukur dengan menggunakan instrumen
tes atau instrumen yang relevan. Jadi
prestasi belajar adalah hasil pengukuran
dari penilaian usaha belajar yang
dinyatakan dalam bentuk simbol, huruf
maupun kalimat yang menceritakan hasil
yang sudah dicapai oleh setiap anak
pada periode tertentu. Prestasi belajar
merupakan hasil dari pengukuran terha.
Prestasi belajar di bidang pendidikan
adalah hasil dari pengukuran terhadap
peserta didik yang meliputi faktor
kognitif, afektif dan psikomotor setelah
mengikuti dap peserta didik yang
meliputi faktor kognitif, afektif dan
psikomotor setelah mengikuti proses
pembelajaran yang diukur dengan
menggunakan instrumen tes yang
relevan. Prestasi belajar siswa dapat
ditingkatkan melalui berbagai macam
usaha yang dapat dilakukan oleh guru
salah satunya dengan penggunaan
media pembelajaran pada setiap mata
pelajaran.
Media pembelajaran secara umum
adalah alat bantu proses belajar
mengajar. Selain itu media pembelajaran
adalah segala sesuatu yang dapat
dipergunakan untuk merangsang pikiran,
perasaan, perhatian dan kemampuan
atau ketrampilan si pelajar sehingga
dapat mendorong terjadinya proses
belajar. Batasan ini cukup luas dan
mendalam mencakup pengertian
sumber, lingkungan, manusia dan
metode yang dimanfaatkan untuk tujuan
pembelajaran/pelatihan.Sedangkan
menurut Briggs (1977) media
pembelajaran adalah sarana fisik untuk
menyampaikan isi/materi pembelajaran
seperti: buku, film, video dan
sebagainya. Kemudian menurut National
Education Associaton (1969)
mengungkapkan bahwa media
pembelajaran adalah sarana komunikasi
dalam bentuk cetak maupun pandang-
dengar, termasuk teknologi perangkat
keras dan posisi media pembelajaran.
Oleh karena proses pembelajaran
merupakan proses komunikasi dan
berlangsung dalam satu sistem, maka
media pembelajaran menempati posisi
yang cukup penting sebagai salah satu
komponen sistem pembelajaran.
Tanpa media, komunikasi tidak akan
terjadi dan proses pembelajaran sebagai
proses komunikasi juga tidak akan bisa
berlangsung secara optimal. Media
pembelajaran adalah komponen integral
dari sistem pembelajaran.
Dari pendapat di atas disimpulkan
bahwa media pembelajaran adalah
segala sesuatu yang dapat menyalurkan
pesan, dapat merangsang pikiran,
perasaan, dan kemauan peserta didik
sehingga dapat mendorong terciptanya
proses belajar pada diri peserta didik.
Adapun tujuan dari media pembelajaran
yaitu:
1. Mempermudah proses belajar-
mengajar.
2. Meningkatkan efisiensi belajar-
mengajar.
3. Menjaga relevansi dengan tujuan
belajar.
4. Membantu konsentrasi Mahasiswa.
5. Menurut Gagne: Komponen sumber
belajar yang dapat merangsang
siswa untuk belajar.
6. Menurut Briggs: Wahana fisik yang
mengandung materi instruksional.
7. Menurut Schramm: Teknologi
pembawa informasi atau pesan
instruksional.
8. Menurut Y. Miarso: Segala sesuatu
yang dapat merangsang proses
belajar siswa (Haryanto,
S.Pd,2012).
Ada empat landasan dalam
penggunaan media pembelajaran yaitu:
a. Landasan Psikologis.
Belajar adalah proses yang
kompleks dan unik, artinya, seseorang
yang belajar melibatkan segala aspek-
aspek kepribadiannya, baik itu
fisik maupun mental. Keterlibatan dari
semua aspek kepribadian ini akan
nampak dari perilaku belajar orang itu.
Perilaku belajar yang nampak adalah
unik, artinya perilaku itu hanya terjadi
pada orang itu dan tidak pada orang lain.
Setiap orang memunculkan perilaku
belajar yang berbeda.Keunikan perilaku
belajar ini disebabkan oleh adanya
perbedaan karakteristik yang
menentukan perilaku belajar itu sendiri,
seperti: gaya belajar (visual vs auditif),
gaya kognitif (field independent vs field
dependent), bakat, minat, tingkat
kecerdasan, kematangan intelektual dan
lainnya yang bisa diacukan pada
karakteristik individual siswa. Perilaku
belajar siswa yang kompleks dan unik ini
menuntut layanan dan perlakuan
pembelajaran yang kompleks dan unik
pula untuk setiap siswa. Komponen
pembelajaran yang bertanggung jawab
untuk menangani masalah ini adalah
strategi penyampaian pembelajaran,
lebih khusus lagi media pembelajaran.
Strategi (media) pembelajaran haruslah
dipilih sesuai dengan karakteristik
individual siswa. Ia sedapat mungkin
harus memberikan layanan pada setiap
siswa sesuai dengan karakteristik
belajarnya. Umpamanya, siswa yang
memiliki gaya belajar visual harus
mendapatkan rangsangan belajar visual,
seperti halnya siswa yang memiliki gaya
auditif harus mendapatkan rangsangan
belajar auditif. Perubahan perilaku
sebagai akibat dari belajar dapat
dikelompokkan ke dalam 3 aspek, yaitu:
kognitif, sikap, dan keterampilan. Setiap
aspek menuntut penggunaan media
pembelajaran yang berbeda-beda.
Artinya, belajar kognitif memerlukan
media yang berbeda-beda dibandingkan
dengan siswa yang belajar
menggunakan aspek lainnya. Atas
dasar ini, diperlukan strategi
penyampaian materi pembelajaran yang
menggunakan multimedia untuk
memenuhi tuntutan belajar aspek yang
berbeda-beda. Kajian psikologi
menyatakan bahwa anak akan lebih
mudah mempelajari hal yang konkrit
ketimbang yang abstrak. Berkaitan
dengan kontinum konkrit-abstrak dan
kaitannya dengan penggunaan media
pembelajaran, ada beberapa pendapat
yaitu, Pertama, Jerome Bruner,
mengemukakan pendapatanya bahwa
dalam proses pembelajaran hendaknya
menggunakan urutan dari belajar dengan
gambaran atau film (iconicrepresentation
of experiment) kemudian ke belajar
dengan simbol, yaitu menggunakan kata-
kata (symbolic representation). Menurut
Bruner, hal ini juga berlaku tidak hanya
untuk anak tetapi juga untuk orang
dewasa. Kedua, Charles F. Haban,
mengemukakan pendapatnya bahwa
sebenarnya nilai dari media terletak pada
tingkat realistiknya dalam proses
penanaman konsep, ia membuat jenjang
berbagai jenis media mulai yang paling
nyata ke yang paling abstrak. Ketiga,
Edgar Dale, mengemukakan
pendapatnya bahwa dalam membuat
jenjang konkrit-abstrak dimulai dari siswa
yang berpartisipasi dalam pengalaman
nyata, kemudian menuju siswa sebagai
pengamat kejadian yang nyata,
dilanjutkan siswa sebagai pengamat
terhadap kejadian-kejadian yang
disajikan dengan media, dan
terakhir siswa sebagai pengamat
kejadian-kejadian yang disajikan dengan
simbol.
b. Landasan Teknologis
Sasaran akhir dari teknologi
pembelajaran adalah memudahkan
belajar siswa. Untuk mencapai sasaran
akhir ini, teknologi-teknologi dibidang
pembelajaran mengembangkan berbagai
sumber belajar untuk memenuhi
kebutuhan setiap siswa sesuai dengan
karakteristiknya. Dalam upaya itu,
teknologi bekerja mulai dari
pengembangan dan pengujian teori-teori
tentang berbagai media pembelajaran
melalui penelitian ilmiah, dilanjutkan
dengan pengembangan desainnya,
produksi, evaluasi dan memilih media
yang telah diproduksi, pembuatan
katalog untuk memudahkan layanan
penggunaannya, mengembangkan
prosedur penggunaannya dan akhirnya
menggunakannya baik pada tingkat
kelas maupun pada tingkat yang lebih
luas lagi (diseminasi). Semua kegiatan
ini dilakukan oleh para teknologi dengan
berpijak pada prinsip bahwa suatu media
hanya memiliki keunggulan dari media
lainnya bila digunakan oleh siswa yang
memiliki karakteristik sesuai dengan
rangsangan yang ditimbulkan oleh media
pembelajaran itu. Dengan demikian,
proses belajar setiap siswa akan amat
dimudahkan dengan hadirnya media
pembelajaran yang sesuai dengan
karakteriktinya. Jadi, dalam kaitannya
dengan teknologi, media pembelajaran
merupakan proses kompleks dan
terpadu yang melibatkan orang,
prosedur, ide, peralatan dan organisasi
untuk menganalisis masalah, mencari
cara pemecahan, melaksanakan,
mengevaluasi dan mengelola
pemecahan masalah-masalah dalam
situasi dimana kegiatan belajar itu
mempunyai tujuan dan terkontrol. Dalam
teknologi pembelajaran, pemecahan
masalah dilakukan dalam bentuk:
kesatuan komponen-komponen sistem
pembelajaran yang telah disusun dalam
fungsi disain atau seleksi, dan dalam
pemanfaatan serta dikombinasikan
sehingga menjadi sistem pembelajaran
yang lengkap. Komponen-komponen
tersebut meliputi pesan, orang, bahan,
media, peralatan, teknik, dan latar.
c. Landasan Empiris.
Berbagai temuan penelitian yang
menunjukan bahwa ada interaksi antara
penggunaan media pembelajaran dan
karakteristik belajar siswa dalam
menentukan hasil belajar siswa. Artinya,
bahwa siswa akan mendapat
keuntungan yang signifikat bila ia belajar
dengan menggunakan media yang
sesuai dengan karakteristiknya. Siswa
yang memiliki gaya belajar visual akan
lebih mendapatkan keuntungan dari
menggunakan media visual, seperti film,
video, gambar atau diagram. Sedangkan
siswa yang memiliki gaya belajar auditif
lebih mendapatkan keuntungan dari
penggunaan media pembelajaran auditif,
seperti rekaman suara, radio atau
ceramah dari guru/ pengajar. Akan lebih
tepat dan menguntungkan siswa dari
kedua tipe belajar tersebut jika
menggunakan media audio-visual.
Berdasarkan landasan rasional empiris
tersebut, maka pemilihan media
pembelajaran hendaknya jangan atas
dasar kesukaan guru, tetapi harus
mempertimbangkan kesesuaian antara
karakteristik pembelajar, karakteristik
materi pelajaran, dan karakteristik media
itu sendiri. Atas dasar ini, maka prinsip
penyesuaian jenis media yang akan
digunakan dalam kegiatan pembelajaran
dengan karakteristik individual siswa
menjadi semakin mantap. Pemilihan dan
penggunaan media hendaknya jangan
didasarkan pada kesukaan atau
kesenanangan pengajar, tetapi juga
dilandaskan pada kecocokan media itu
dengan karakteristik siswa, disamping
kriteria lain yang telah disebutkan
sebelumnya.
d. Landasan filosofis.
Ada suatu pandangan, bahwa
dengan digunakannya berbaga jenis
media hasil teknologi baru di dalam
kelas, akan berakibat
proses pembelajaran yang kurang
manusiawi. Dengan kata lain, penerapan
teknologi dalam pembelajaran akan
terjadi dehumanisasi.
Benarkah pendapat tersebut? Bukankah
dengan adanya berbagai
media pembelajaran justru siswa dapat
mempunyai banyak pilihan
untuk digunakan media yang lebih
sesuai dengan karakteristik pribadinya.
Dengan kata lain, siswa dihargai harkat
kemanusiaannya diberi kebebasan untuk
menentukan pilihan, baik cara maupun
alat belajar sesuai dengan
kemampuannya. Dengan demikian,
penerapan teknologi tidak berarti
dehumanisasi. Sebenarnya perbedaan
pendapat tersebut tidak perlu muncul,
yang penting bagaimana pandangan
guru terhadap siswa dalam proses
pembelajaran. Jika guru menganggap
siswa sebagai anak manusia yang
memiliki kepribadian, harga diri, motivasi,
dan memiliki kemampuan pribadi yang
berbeda dengan yang lain, maka baik
menggunakan media hasil teknologi baru
atau tidak, proses pembelajaran yang
dilakukan akan tetap menggunakan
pendekatan humanis. Dengan
memperhatikan kompleks dan uniknya
proses belajar, maka ketepatan
pemilihan media dan metode
pembelajaran akan sangat berpengaruh
terhadap hasil belajar siswa. Disamping
itu, persepsi siswa juga sangat
mempengaruhi hasil belajar. oleh sebab
itu dalam pemilihan media disamping
memperhatikan kompleksitas dan
keunikan proses belajar memahami
makna persepsi serta faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap penjelasan
persepsi hendaknya diupayakan secara
optimal agar proses pembelajaran dapat
berangsung secara efektif. Untuk
maksud tersebut, perlu: (1) diadakan
pemilihan media yang tepat sehingga
dapat menarik perhatian siswa serta
memberikan kejelasan obyek yang
diamatinya, (2) bahan pembelajaran
yang akan diajarkan disesuaikan dengan
pengalaman siswa (Agustin maya,
2011).
Media pembelajaran memiliki jenis-
jenis yang berbeda secara umum media
bercirikan tiga unsur pokok, yaitu: suara,
visual, dan gerak. Menurut Rudy Brets,
ada 7 (tujuh) klasifikasi media, yaitu:
1. Media audio visual gerak, seperti:
film suara, pita video, film, tv.
2. Media audio visual diam, seperti: film
rangkai suara, halaman suara.
3. Audio semi gerak seperti: tulisan jauh
bersuara.
4. Media visual bergerak, seperti: film
bisu.
5. Media visual diam, seperti:
halamman cetak, foto, microphone,
slide bisu.
6. Media audio, seperti: radio, telepon,
pita audio
7. Media cetak, seperti: buku, modul,
bahan ajar mandiri.
Lebih lanjut Schram,
mengelompokan media dengan
membedakan antara media rumit mahal
(big media) dan media sederhana murah
(little media). Kategori big media, antara
lain: komputer, film, slide, program video.
Sedangkan little media antara lain:
gambar, realia sederhana, sketsa, dsb.
Berdasarkan pendapat mengenai
media tersebut diatas, maka jenis-jenis
media pembelajaran dapat dikemukakan
sebagai berikut:
a. Media Visual Diam
Media cetakan dan grafis didalam
pros belajar mengajar paling banyak dan
paling sering digunakan. Media ini
termasuk kategori media visual non
proyeksi yang berfungsi untuk
menyalurkan pesan dari pemberi
kepenerima pesan (dari guru kepada
siswa). Pesan yang dituangkan dalam
bentuk tulisan, huruf-huruf, gambar-
gambar dan simbol-simbol yang
mengandung arti disebut “media
grafis”. Media ini termasuk media yang
relatif murah dalam pengadaannya bila
ditimbang dari segi biaya, macam-
macam media grafis adalah:
gambar/foto, diagram, bagan, poster,
media cetak, buku.
b. Media Display
1. Papan Tulis/White Board
Salah satu media penyajian
untuk proses belajar mengajar
adalah “papan tulis, dan white
board”. Kedua media ini dapat
dipakai untuk penyajian: tulisan-
tulisan, sket-sket gambar dengan
menggunakan kapur/spidol white
board baik yang berwarna ataupun
tidak berwarna. Maksud dari warna
tersebut adalah agar tulisan lebih
jelas, menarik, dan dapat berkesan
bagi peserta didik yang akan
menerimannya.
2. Papan Flanel
Papan Flanel adalah media
visual yang efektif untuk
menyajikan pesan-pesan tertentu
kepada sasaran didik. Papan
berlapis kain flanel ini dapat dilipat
sehingga praktis. Gambar-gambar
yang akan disajikan dapat
dipasang dan dilepas dengan
mudah, sehingga dapat dipakai
berkali-kali.
3. Flip Chart
Peta/flip chart adalah
lembaran kertas yang berisikan
bahan pelajaran, yang tersusun
rapi dan baik. Penggunaan ini
adalah salah satu cara guru
dalam menghemat waktunya
untuk menulis di papan tulis.
c. Gambar Mati Yang Diproyeksikan
Dengan menggunakan proyektor,
informasi yang akan disampaikan dapat
diproyeksikan ke layar, sehingga
informasi berupa: tulisan, gambar, bagan
akan menjadi lebih besar dan lebih jelas
dilihat oleh siswa.yang dimaksud gambar
mati (still picture) adalah berupa:
gambar, foto, diagram, tabel, ilustrasi dll,
baik berwarna hitam maupun putih yang
relatif berukuran kecil, agar gambar
tersebut dapat dilihat atau disaksikan
dengan jelas oleh seluruh siswa didalam
kelas dengan jalan diproyeksikan ke
suatu layar (screen).
Pada dasarnya OPH/OHT
berguna untuk memproyeksikan
transparan ke arah layar yang jaraknya
relatif pendek, dengan hasil
gambar/tulisan yang cukup besar.
Proyektor ini direncanakan dibuat untuk
dapat digunakan oleh guru di depan
kelas dengan penerangan yang normal,
sehingga tetap terjadi komunikasi antara
guru dengan siswa (Asra,
dkk.2007:19_27).
Didalam pembelajaran media
pembelajaran memiliki banyak sekali
manfaat diantaranya
a. Secara umum media mempunyai
kegunaan:
1. Memperjelas pesan agar tidak
terlalu verbalistis.
2. Mengatasi keterbatasan ruang,
waktu tenaga dan daya indera.
3. Menimbulkan gairah belajar,
interaksi lebih langsung antara
murid dengan sumber belajar.
4. Memungkinkan anak belajar
mandiri sesuai dengan bakat dan
kemampuan visual, auditori &
kinestetiknya.
5. Memberi rangsangan yang sama,
mempersamakan pengalaman &
menimbulkan persepsi yang sama.
Dalam kaitannya dengan fungsi
media pembelajaran, dapat
ditekankan beberapa hal berikut ini:
1. Penggunaan media pembelajaran
bukan merupakan fungsi
tambahan, tetapi memliki fungsi
tersendiri sebagai sarana bantu
untuk mewujudkan situasi
pembelajaran yang lebih efektif.
2. Media pembelajaran merupakan
bagian integral dari keseluruhan
proses pembelajaran. Hal ini
mengandung pengertian bahwa
media pembelajaran sebagai
salah satu komponen yang tidak
berdiri sendiri tetapi saling
berhubungan dengan komponen
lainnya dalam rangka menciptakan
situasi belajar yang diharapkan.
3. Media pembelaran dalam
penggunaannya harus relevan
dengan kompetensi yang ingin
dicapai dan isi pembelajaran itu
sendiri. Fungsi ini mengandung
makna bahwa penggunaan media
dalam pembelajaran harus selalu
melihat kepada kompetensi dan
bahan ajar.
4. Media pembelajaran bukan
berfungsi sebagai alat hiburan,
dengan demikian tidak
diperkenankan menggunakannya
hanya sekedar untuk permainan
atau memancing perhatian siswa
semata.
5. Media pembelajaran bisa
berfungsi untuk mempercepat
proses belajar. Fungsi ini
mempunyai arti bahwa dengan
media pembelajaran siswa dapat
menangkap tujuan dan bahan
pelajar lebih mudah dan lebih
cepat.
6. Media pembelaran berfungsi untuk
meningkatkan kualitas proses
belajar mengajar. Pada umumnya
hasil belajar siswa dengan
menggunakan media
pembelajaran akan tahan lama
mengendap sehingga kualitas
pembelajaran memiliki nilai yang
tinggi.
7. Media pembelajaran meletakkan
dasar-dasar yang konkret untuk
berfikir, oleh karena itu dapat
mengurangi terjadinya penyakit
verbalisme.
Selain fungsi-fungsi sebagaimana
yang di uraikan diatas, media
pembelajaran ini juga memiliki nilai dan
manfaat sebagai berikut:
1. Membuat konkrit konsep-konsep
yang abstrak. Konsep-konsep
yang dirasakan masih bersifat
abstrak dan sulit dijelaskan secara
langsung kepada siswa bisa
dikonkritkan atau disederhanakan
melalui pemanfaatan media
pembelajaran. Misalnya untuk
menjelaskan tentang system
peredaran darah manusia, arus
listrik, dsb.
2. Menampilkan objek yang terlalu
besar atau kecil, Misalnya guru
akan menyampaikan gambaran
mengenai kapal laut, pesawat
udara, candi, dsb. Atau
menampilkan objek-objek yang
terlalu kecil seperti bakteri, virus,
semut, nyamuk, atau benda kecil.
3. Memperlihatkan gerakan yang
terlalu cepat atau lambat. Dengan
menggunakan teknik gerakan
lambat dalam media film bisa
memperlihatkan tentang lintasan
peluru, melesetnya anak panah
atau memperlihatkan suatu
ledakan. Demikian juga gerakan-
gerakan yang terlalu lambat
seperti pertumbuhan kecambah
dan lain-lain.
PENUTUP
Media pembelajaran memiliki
peranan yang sangat penting dalam
meningkatkan prestasi siswa dilihat dari
pengertian Media pembelajaran secara
umum adalah alat bantu proses belajar
mengajar. Selain itu media pembelajaran
adalah segala sesuatu yang dapat
dipergunakan untuk merangsang pikiran,
perasaan, perhatian dan kemampuan
atau ketrampilan pelajar sehingga dapat
mendorong terjadinya proses belajar.
Manfaat media pembelajaran Secara
umum media mempunyai kegunaan: (1).
Memperjelas pesan agar tidak terlalu
verbalistis, (2). Mengatasi keterbatasan
ruang, waktu tenaga dan daya indera,
(3). Menimbulkan gairah belajar,
interaksi lebih langsung antara murid
dengan sumber belajar, (4).
Memungkinkan anak belajar mandiri
sesuai dengan bakat dan kemampuan
visual, auditori & kinestetiknya, (5).
Memberi rangsangan yang sama,
mempersamakan pengalaman dan
menimbulkan persepsi yang sama.
DAFTAR RUJUKAN
Aeni Rizkq. 2012. Pengertian Belajar
Menurut Para Ahli. Tersedia
pada:
http://rizardian.blogspot.co.id/201
2/10/pengertian-dan-unsur-unsur-
belajar.html
Aguswedi. 2011. “makalah media
pembelajaran”. Tersedia pada:
http://belajarpsikologi.com/penger
tian-media-pembelajaran/
Ainamulyana.2016. Pengertian Belajar
dan Pengertian Pembelajaran.
Tersedia pada:
http://ainamulyana.blogspot.com/
2016/06/pengertian-belajar-dan-
pengertian.html
Anonim. 2010. Pengertian Belajar
Menurut Ahli. Tersedia pada:
http://belajarpsikologi.com/penger
tian-belajar-menurut-ahli/
Anonim. 2012. Pengertian Prestasi
Belajar Menurut para Ahli.
Tersedia pada:
http://ggugutlufichasepti.blogspot.
co.id/
Anonim. 2015. Definisi atau Pengertian
Media Pembelajaran menurut
ahli. Tersedia pada:
http://www.definisi-
pengertian.com/2015/10/definisi-
pengertian-media-pembelajaran-
ahli.html
Anonim.2012. Pengertian Media
Pembelajaran. Tersedia pada:
http://belajarpsikologi.com/penger
tian-media-pembelajaran/
Anonim.2013. Pengertian, manfaat, jenis
dan pemilihan media
pembelajaran. Tersedia pada:
http://www.asikbelajar.com/2013/
09/pengertian-manfaat-jenis-dan-
pemilihan.html
Asra, dkk. 2007. “komputer dan media
pembelajaran”. Jakarta:
Direktorat Jendral Pendidikan
Tinggi Departemen Pendidikan
Nasional.
Dimas Qondias, Erna Laurensia Anu,
Irama Niftalia. 2016.
Pengembangan Media
Pembelajaran Tematik Berbasis
Mind Maping Sd Kabupaten
Ngada Flores. Tersedia pada:
http://ejournal.undiksha.ac.id/inde
x.php/JPI/article/view/8590/5844
Diputra Sujendra Komang. 2016.
Pengembangan Multimedia
Pembelajaran Tematik Integratif
Untuk Siswa Kelas Iv Sekolah
Dasar. Tersedia pada
http://ejournal.undiksha.ac.id/inde
x.php/JPI/article/view/8475/5839
Haryanto, S.Pd. 2012 “pengertian Media
Pembelajaran”. Dalam
http://aguswedi.blogspot.com/201
1/11/makalah-media-
pembelajaran.html
Kurniawan Aris. 2015. 12 Pengertian
Belajar Menurut Para Ahli
Pendidikan. Tersedia pada:
http://www.gurupendidikan.com/1
01-pengertian-belajar-menurut-
para-ahli-pendidikan/
Kurniawan Aris. 2015. Pengertian
Prestasi Menurut Para Ahli
Beserta Macamnya. Tersedia
pada:
http://www.gurupendidikan.com/p
engertian-prestasi-menurut-para-
ahli-beserta-macamnya/
Luh Putu Spyana Wati dan Kadek Yogi
Parta Lesmana. 2016. Pengaruh
Model Dan Media Pembelajaran
Terhadap Hasil Belajar
Kemampuan Dasar Senam
Lantai Pada Mahasiswa Jurusan
Penjaskesrek Undiksha. Tersedia
pada:
http://ejournal.undiksha.ac.id/inde
x.php/JPI/article/view/8932/5769
Maya, Agustin. 2011. “pengertian media
pembelajaran”. Tersedia pada:
http://www.academia.edu/456378
7/pengertian_media_pembelajara
n
Mulyasa. 2008. Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan Sebuah
Panduan Praktis. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Nugraheni, E. 2007. Student centered
learning dan implikasinya
terhadap proses pembelajaran.
Jurnal Pendidikan. 8(2). 1-10.
Okta kurnia firma. 2013. Pengertian,
Tujuan dan Manfaat Media
Pembelajaran. Tersedia pada:
http://kurniaoktafrima.blogspot.co.
id/2013/03/pengertian-tujuan-
manfaat-dan-fungsi.html
Puskur Balitbang Depdiknas. 2002.
Kurikulum Berbasis kompetensi.
Jakarta: Depdiknas.
Rasyid, Harun & Mansyur. 2007.
Penilaian Hasil Belajar.
Bandung: CV Wacana Prima.
Ratminingsih.2016.Efektivitas Media
Audio Pembelajaran Bahasa
Inggris Berbasis Lagu Kreasi Di
Kelas Lima Sekolah Dasar .
Tersedia Pada:
http://ejournal.undiksha.ac.id/inde
x.php/JPI/article/view/8292/5508
Risa Panti Ariani, Ni Made Suriani, Ni
Wayan Marti. 2014.
Pengembangan Media
Pembelajaran Berdasarkan Hasil-
Hasil Penelitian Boga Sebagai
Usaha Peningkatan Mutu
Pangan. Tersedia
http://ejournal.undiksha.ac.id/inde
x.php/JPI/article/view/4464/3437
Saputra Darmawan. 2015. Makalah
Pengertian Media Pembelajaran.
Tersedia pada:
https://blogspot.co.id/2015/05/ma
kalah-pengertian-media-
pembelajaran.html
Solihin Akhmad. 2015. Kumpulan
Definisi dan Pengertian Belajar
menurut para ahli. Tersedia pada:
https://visiuniversal.blogspot.co.id
/2015/07/kumpulan-definisi-dan-
pengertian.html
Suryatnata nunung. 2014. Pengertian
Media Pembelajaran. Tersedia
pada:
https://nunungsuryatna.wordpres
s.com/pengertian-media-
pembelajaran/
Suweken Gede. 2013. Pengintegrasian
Media Pembelajaran Virtual
Berbasis Geogebra Untuk
Meningkatkan Keterlibatan Dan
Pemahaman Konsep Matematika
Siswa Kelas Viii Smpn 6
Singaraja. Tersedia pada:
http://ejournal.undiksha.ac.id/inde
x.php/JPI/article/view/2172/1888
Wikipedia. Belajar. Tersedia pada:
https://id.wikipedia.org/wiki/Belaja
r
Wikipedia.2017.Prestasi.
https://id.wikipedia.org/wiki/Presta
si
Zamhari.2016. Macam-macam
Pengertian Prestasi Menurut
Para Ahli. Tersedia pada:
http://www.academicindonesia.co
m/pengertian-prestasi/