Sebagai salah satu fasilitas dalam proses belajar mengajar, perpustakaan sekolah memiliki fungsi utama yaitu pendidikan, disamping penyimpanan, pelestarian bahan pustaka dan rekreasi. Layanan yang biasa diberikan perpustakaan sekolah adalah penyediaan bahan bacaan bagi penggunanya, yaitu mahasiswa, dosen, dan karyawan.
Untuk itulah koleksi perpustakaan sekolah tidak seharusnya selalu berupa buku paket pelajaran.Informasi penting dan ilmu pengetahuan yang lebih luas dan mendalam justru biasanya bisa diperoleh dari berbagai sumber seperti ensiklopedi, majalah, jurnal, dan buku bacaan ilmiah lainnya.
Sedangkan sebagai bahan rekreasi, mahasiswa dapat memanfaatkan koleksi fiksi atau buku-buku cerita.
Ditengah kemajuan teknologi informasi dewasa ini, perpustakaan sekolah perlu melakukan terobosan baru guna meningkatkan kualitas dan kuantitas layanan kepada penggunanya. Hal ini bisa dilakukan antara lain dengan menerapkan e-library. E-Library atau perpustakaan elektronik merupakan penyimpanan informasi, dokumen, audio visual, dan materi grafis yang tersimpan dalam berbagai jenis media berkisar dari, misalnya buku cetak, majalah, laporan dan poster hingga ke mikrofis, slid film, video, compact disc, audio tapes, optical disc, pita magnetis, disket atau floppy disc, serta media lain yang tengah dikembangkan.
Untuk mewujudkan hal tersebut tentunya memerlukan perencanaan yang cukup komplek. Dalam tulisan ini, penulis menggagas bagaimana implementasi manajemen proyek dalam pembuatan program e-library.