Few studies have examined the affective factors influencing students' algebraic reasoning. This study aims to investigate the effect of student engagement and self-regulated learning on algebraic reasoning. The research employed a quantitative correlational design. Using a cluster sampling technique, 202 students from Islamic State junior high schools in Mataram were selected as participants. Data were collected through tests and questionnaires. The instruments used included an algebraic reasoning test, student engagement questionnaires, and self-regulated learning questionnaires. Data analysis involved both descriptive analysis (categorical and statistical) and inferential analysis (prerequisite tests and hypothesis testing). The results of this study indicate that student engagement has a significant influence on algebraic reasoning (t = 2.418, p = 0.017 < 0.05). However, self-regulated learning did not show a significant effect on algebraic reasoning (t = -0.425, p = 0.671 > 0.05). Additionally, student engagement and self-regulated learning, when considered together, significantly influence algebraic reasoning (F = 3.117, p = 0.046 < 0.05). The study also found that student engagement and self-regulated learning account for 3% of the variance in algebraic reasoning (R² = 0.03), with the regression equation Y = 43.491 + 0.277X₁ - 0.06X₂. These findings suggest that teachers should prioritize fostering student engagement and self-regulated learning in the classroom, emphasizing interactive, collaborative, and contextually relevant algebra instruction. Abstrak: Beberapa penelitian telah mengeksplorasi faktor afektif yang memengaruhi penalaran aljabar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh keterlibatan siswa dan pembelajaran yang diatur sendiri terhadap penalaran aljabar. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif korelasional. Dengan teknik sampling klaster, 202 siswa dari Sekolah Menengah Pertama Negeri di Mataram dipilih sebagai sampel penelitian. Data dikumpulkan menggunakan tes dan kuesioner. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes penalaran aljabar, kuesioner keterlibatan siswa, dan kuesioner pembelajaran yang diatur sendiri. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif (kategori dan statistik deskriptif) dan analisis inferensial (uji prasyarat dan uji hipotesis). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keterlibatan siswa berpengaruh terhadap penalaran aljabar (t = 2,418, p = 0,017 < 0,05). Namun, pembelajaran yang diatur sendiri tidak berpengaruh terhadap penalaran aljabar (t = -0,425, p = 0,671 > 0,05). Selain itu, keterlibatan siswa dan pembelajaran yang diatur sendiri secara bersamaan berpengaruh terhadap penalaran aljabar (F = 3,117, p = 0,046 < 0,05). Penelitian ini juga menunjukkan bahwa keterlibatan siswa dan pembelajaran yang diatur sendiri memberikan kontribusi sebesar 3% (R² = 0,03) terhadap penalaran aljabar dengan persamaan regresi Y = 43,491 + 0,277X₁ - 0,06X₂. Temuan ini memberikan implikasi bagi guru untuk memprioritaskan keterlibatan siswa dan pembelajaran yang diatur sendiri di dalam kelas, dengan menekankan pembelajaran aljabar yang interaktif, kolaboratif, dan relevan dengan konteks.