Conference PaperPDF Available

PEGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK UNTUK MEMPERKIRAKAN RADIASI MATAHARI PADA KONDISI LANGIT CERAH

Authors:

Abstract

Pengembangan software untuk memperkirakan radiasi matahari pada kondisi langit cerah telah dibuat. Software ini diperlukan karena perhitungan radiasi matahari pada kondisi langit cerah melibatkan variabel yang sangat banyak sehingga jika dilakukan dengan manual akan membutuhkan waktu yang lama. Selain dari itu juga diakibatkan radiasi matahari disuatu daerah berbeda-beda disesuaikan dengan kondisi geografis daerah tersebut. Saat ini simulasi sederhana yang sudah ada masing menggunakan Microsoft Office Excell sehingga tidak sesuai untuk semua pengguna. Inilah yang menjadi fokus dalam penelitian ini yaitu mengembangkan simulasi sederhana tersebut menjadi software dengan menggunakan bahasa pemograman VB6 dan membandingkan dengan pengukuran langsung pada beberapa hari di kota Medan. Pengembangan software ini dibantu oleh programmer dengan mengolah persamaan-persamaan teoritis yang ada dan sebagai acuan digunakan simulasi sederhana menggunakan Microsoft Office Excell. Software yang telah dibuat ini dinamakan Radiasi Matahari 1.1 yang bisa digunakan untuk memperkirakan radiasi matahari pada kondisi langit cerah sesuai dengan tempat yang diinginkan. Dari hasil perbandingan dengan 6 hari data pengukuran di kota Medan menunjukkan bahwa hasil perhitungan software terjadi penyimpangan yang cukup besar yaitu antara 19,5% - 43,1 %. Penyimpangan ini terutama sekali disebabkan oleh faktor kondisi lingkungan yang selalu berubah-berubah dan tidak sepenuhnya cerah. Selain dari itu dalam penelitian ini didapatkan data pengukuran yang melebihi teoritis ini kemungkinan terjadi karena konstanta untuk wilayah tropis yang terlalu luas dan perubahan iklim yang terjadi.
PROSIDING
SEMINAR
NASIONAL
PERAN TEKNOLOGI DI
ERA
GLOBALISASI II
THEMA:
PENGUATAN
SISTEM
INOVASI
DAERAH
Senin,25 November
2013
Hotel
Grand Antares
Medan
Rcidrgsenirsl€siqC
fura,Tfficd
D EraGddisai
ke2
lr$td
Tffic{i
[/bdat,
25 lrlr,enber
2013
PEGEMBANGAN
PERANGKAT
LUNAK
UNTUK
MEMPERI(RAKAN
RADIASI
MATAHARI
PADA
KONDISI
LANGIT
CERAH
Jufrizalr,
Zulkiflil,
Ardiansyah
Lubis2
Abdullah
Muhazir3
rstaf
Pengalar
Jurusan
Teknik
Mesin
-
Institut
Teknologi
Medan
2P.ogrammer
-
Universitas
Asahan
Email:
atjehb@yahoo.com
ABSTRAK
Pengembangan
software
untuk
memperkirakan
radiasi
matahari pada
kondisi
langit
cerah
telah
dibuat.
Software
ini dipedukan
karena perhitungan
radiasi
matahari
pada
kondiJ'i
langit
cerah
melibatkan
variabel yang
sangat
banyak
sehingga
jika
dilakukan
dengan
manual
akan
membutuhkan
waktu yang
lama'
Selain
dari
itu
juga
diakibatkan
radiasi
matahai
disuatu
daerah
berbeda-beda
daerah
tersebut.
Saat ini
simulasi
sederhana
yang
sudah
ada
e
Excell
sehingga
tidak
sesuai
untuk
semua pengguna.
Inilah
ni
yaitu
mengem
an
simulasi
sederhana
tersebut
menjadi
n
membandingkan
dengan pengukuran
software
ini
dibantu
oleh programmer
g
ada
dan
sebagai
acuan
digunakan
simulasi
Software
yang
telah
dibuat
ini
dinamakan
Radiasi
matahari
pada
kondisi
langit
cerah
dengan
6 hari
data
pengukuran
di
di
penlmpangan
yang
cukup
besar
terutama
sekali
disebabkan
oleh
faktor
kondisi
dak
sepenuhnya
cerah.
Selain
dari
itu
dalam
penelitian
ini
didapatkan
data
pengukuran
yang
melebihi
teoritis
ini
kemungkinan
terjadi
karena
konstanta
untuk
wilayah
tropis yang
terlalu
luas
dan
perubahan
iklim yang
terjadi.
Kata
Kunci
: Langit
Cerah,
Radiasi
Matahari,
Sofnuare
l.
Pendahuluan
Perkembangan
sistem
informasi
berbasis
pengetahuan
semakin
meningkat
yang
ditandai
dengan
bermunculan
perangkat
lunak (software)
dalam
segala
bidang
ilmu pengetahuan
termasuk
dalam
bidang
Teknik
Mesin.
Dalam
bidang
teknik
mesin,
perangkat
lunak
umurnnya
digunakan
untuk
memperkirakan
dan
mensimulasikan
suafu
sistem.
Simulasi
ini
diperlukan
jika
eksperimen
dilakukan
secara
langsung
akan
membutuhkan
biaya
yang
sangat
mahal,
dipengaruhi
oleh tempat
dan
membutuhkan
waktu yang
lama.
Software
juga
dibuat
untuk
memudahkan
perhirungan
dikarenakan
banyak
sekali
variabel
yang
harus
dihitung.
persoalan
ini
juga
yang
terjadi
pada
perkiraan
intensitas
radiasi
matahari
yang
membutuhkan
waktu
yang
lama
dan
ketelitian
tinggi
dalam perhitungan.
Selain
itu
intensitas
radiasi
matahari
tidak
sama
untuk
setiap
kota,
maka
dipandang
perlu
mengembangkan
suatu
software
yang
mampu
memprediksi
intensitas
radiasi
matahari
untuk
lokasi-lokasi
kota yang
berbeda
tersebut
sehingga
ctapat
memudahkan
para
peneliti,
produsen
dan
45s
pengguna
peralatan
konversi
energi
matahari
dalam
penenfuan
variabel
tersebut.
Simulasi
sederhana
untuk
perhihrngan
radisi
surya
langit
cerah
(clear
sb' solar
radiation)
menggunakan
Microsoft
Ofice Excell
telah pernah
dibuat
dan dibandingkan
dengan
hasil pengukuran
menunjukkan
bahwa
nilai
yang
hampir
sama
jika
pengaruh
mendunpawan
tidak
ada (Ambarita,
201l).
Jufrizal (2013)
juga
telah
membuat
simulasi
sederhana
unh*
memperkirakan
intensitas
radiasi
matahari
yang
dapat
dimanfaatkan
pada
permukaan
datar dan
hasilnya
menunjukkan
bahwa
data hasil
pengukuran
lebih
rendah
dibandingkan
dengan
hasil
simulasi
dikarenakan
pengaruh
mendung/berawan.
Pada
makalah
ini penulis
akan
mengembangkan
simulasi
sederhana yang
sudah
pernah
dibuat
menggunakan
Microsoft
Office
Excell
menjadi
perangkat
lunak
(sqftware)
dengan
menggunakan
bahasa pemograman
Visual
Basic
6.0
(VB6)
untuk
memperkirakan
intensi[as
radiasi
matahari pada
permukaan
datar
dengan
asumsi
langit
cerah
dan
hasil perhitungan
soJiware
jrrgu
akan
dibandingkan
dengan
pengukuran
langsung
menggunakan
solar power-
meler
di
kota
Medan
untuk
mengetahui
tingkat
kebenaran
software yang
dibuat.
2.
Model
Matematika
Model
matematika
yang
digunakan
dalam perancangan
software
seperti yang
dikutip
oleh
Ambarita
(201
1)
dan
Jufrizal
(2013).
Intensitas
radiasi
matahari
pada
permukaan
datar
dengan
asumsi
kondisi
langit
cerah
bisa
dihitung
di
suatu
daerah
bila
diketahui
posisi
lintang
({),
posisi
bujur
(L1*),
standar
waktu
lokal (L",),
dan
ketinggian
dari
permukaan
laut
(A).
Dalam
perkiraan
intensitas
radiasi
matahari
parameter
selanjutnya
yalg
harus
ditentukan
adalah
tanggal,
i
yang
akan
dihitung.
ftcidrg
Sarira
lhiord
Feran
Tekrdqi
D
Ea
Gobdisai
ke 2
lrHit
rt TeJmdod
[Iedan,
25
t\kuerber
201
3
Tanggal
ini
digunakan
untuk
mendapatkan
nilai,
n
yang
disesuaikan
dengan
bulan
seperti
ditunjukkan
pada
hbel
I.
Nilai
n
digunakan
unhrk
menghitung
nilai
B yang
merupakan
variabel
untuk
radiasi
matahari
diluar
dan
sebelum
masuk
atmosfer yang
dapat
dihitung
menggunakan
persamaan
beriku:
lm:
B:
(n-
1)#
........................(tl
Tabel l.
Urutan
rutai n pada
hari
berdasarkan
bulan
Bulan
Nilai n pada
hari
yang
ke-i
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
Nopember
Desember
90+ i
334+
I
Setelah
nilai
B
diperoleh
maka
langkal,
selanjutnya
adalah
perhitungan
sudut
deklina-l
Sudut deklinasi
(6)
yairu
kemiringan
sumbu
matahari
terhadap
garis
normalnya
dapat
ditenhrkan
dengan
persamaan
yang
diajukan
menurut
Spencer
sebagaimana
dikutip (Duffie,
2006):
6
:0,006918
-
0,399912
cos
B
*
0,070257
sin B
-
0,006758
cos
28
+
0,000907
sin 28
-
0,002679
cos
38
+
0,00148
sin
38 ..........
............
(2)
Parameter
berikutnya
yang
harus
dihitung
nilai
E adalah
equotion
of time,
dalam
satuan
menit
dirumuskan
oleh
Spencer
sebagaimana
dikutip (
Duffre,
2006):
E
:229,2
(0,000075
+
0,001868
cos
B
- 0,0320'7l-
sin B
-
0,0 146
l5
cos
I B
-
0,04089
sin 28)
.......... (3)
l5l+i
l8l+
i
212+
i
243+
j
I
S
4
4D
:ltLI
r-&d
mr.r]T
lRel
<irIl
drir
G_
\
I
I
I
s
t
t
h
c
n
c
4s6
I
:-
o
!
4
Li
_14
,.&;
.&c
Dimana parameter
A
dihitung
dengan
menggunakan
persamaan
(l)
Perhitungan
selanjutnya
adalah selisih
waktu,
ST-STD.
Jam
matahari
(ST)
adalah
waktu
berdasarkan pergerakan
semu matahari
di langit
pada
tempat
tertentu.
Jam
matahari
berbeda
dengan penunjukkan
jam
biasa
(standard
time,
disimbolkan
STD). Hubungannya
menurut Duffre
dan
Beckmann (2006)
adalah:
ST-
STD:-4
(Lu-Lro")+E
........................
(4)
Dimana
Lrt merupakan
standard
meridian
untuk
waktu lokal.
L1o"
adalah derajat
bujur
daerah
yang
sedang dihitung,
jika
daerah
yang
dihitung
ada
pada
bujur timur,
maka
gunakan
tanda
minus didepan
angka
4
dan
jika
bujur
barat
adalah tanda plus.
Langkah
berikutnya
adalah
perhitungan
radiasi
matahari
diluar dan
sebelum
masuk
afinosfer (G"J
yang
terjadi
akibat
perbedaanjarak
matahari
dari
bumi, maka
radiasi
dipermukaan
diluar
atmosfer
akan
berbeda
setiap hari
yang
dihitung
dengan
menggunakan persamaan:
Goo
:
Gsc
(1,0001
|
+
0,034221cos
B
+
0,00128
sin
B
+
0,000719
cos
28,
+
0,000077
sin 28)
......................
(5)
Sementara
Gsc
:
1367
Wh* adalah
konstanta
surya
dan I
dengan
menggunakan
persamaan
(l).
Kemudian
dilanjutkan
dengan
perhitungan
sudutjam
a adalah
sudut
pergeseran
semu
matahari
dari
dari
garis
siang. Perhitungan
berdasarkan
.S?n,
setiap
berkurang
I
jam,
ar
berkurang
l5o
dan
setiap bertambah
I
jam,
a
bertambah
l5o.
Artinya
tepat
pukul
12.00
siang, ro
= 0
,
pukul
11.00
pagi
ro:
-l5o
dan
pukul
14.00,
o
= 30o. Berdasarkan
defenisi
ini
dapat
dibuat
mmus
sebagai
berikut
(Ambarita,
20 I
l):
cr
:
l5
(STD
-
rz)
+
(ST
-
STD) *
f
............
fol
PhaddrB
Senirs lbiord
nerar
ldodqi
D ha
Gcbdisai
ke 2
lrdiM
Tdctd€t
[,be1
% ]b,enber
fi 3
Sudut
zenit
(0,)
merupakan perhitungan
berikutnya.
Sudut
zenit
adalah
sudut
yang
dibentuk
garis
sinar
terhadap
garis
zenit.
Persamaan yang
digunakan
untuk menghitung
besar
sudut
ini
pada
permukaan
datar
(B
:
0")
adalah:
cos ez
:cos
s cos6 cos ro
+
sins sin6 ...
......(7)
Seperti yang
sudah
diketahui, radiasi
matahari
yang
sampai
di
permukaan
luar
atmosfer
bumi sebagian
akan
diteruskan
(ditransmisikan)
sampai ke permukaan
bumi.
Pada kondisi
langit
cerah dapat
dihitung
dengan
metode
yang
diajukan
oleh
Hottel
seperti
yang
dikutip
(Duffie,
2006):
(
-t
)
Tt
=
oo +
4r expl
-:-
|
.......
............ ....(8)
'
'\cos
0,J
Dimana
%,
4,
dar^ k
untuk standard
atmosfer
jika
ada
jarak
pandang
23 km
dan
untuk
ketinggian
kurang
dad'
2,5 km
adalah
seperti
ditunjukkan
pada
persamaan
(9),
(10)
dan
(l
l):
I
ao
=
roao
.........
(g)
al=\ai
.........(10)
k=4k
.........(ll)
Dan
konstanta
4
,
"i
,
dan
ko
dapat
dihitung
dengan
persamaan
berikut:
ao
=
0,4237
-
0,00821(6
-
A)'
............
trzl
ar
=
0,5055+
0,00595(6
,5
-
Af
........
(13)
k'
=0,2'711+
0,0lg5g
(2,,s-
lf
........
tr+l
Dimana
A adalah
ketinggian
(altitude)
dalam km
dan to,
r,
dan
f,,
adalah
koreksi
akibat
iklim yang
ditampilkan
pada
tzbel
2
(Duffie,2006):
457
Tabel2.
Fakor
koreksi
iklim
IkIim
Tropical
Midiatude
sLlmmer
Subarctic
sutilner
0,99
Midiatude
winter
l,A3
0,99
l,0l
l,0l
1.00
Radiasi
beam (G"r)
adalah
radiasi
energi
dari
matahari yang
tidak
dibelokkan
oleh
atmosfer.
Istilah
ini sering
juga
disebut
radiasi
langsung.
Radiasi
langsung
pada
kondisi langit
cerah
searah
horizontal
dihitung
dengan
persamuurn
berikut
(Duffie,
2006):
G"u:
GonTucos0,
............. (15)
Sedangkan
radiasi
difusi
(G6)
adalah
radiasi
enegi
surya dari
matahari yang
telah
dibelokkan
oleh atmosfer.
Pada
kondisi
langit
cerah
radiasi
difusi
dihitung
dengan persamaan
yang
diajukan
oleh
Liu
dan Jordan
sebagaimana
dikutip
(Duffie,
2006):
Ga
:
Go, cose,(0,27
l-
0,29h
)......
(16)
Langkah
terakhir
adalah
perhihrngan
radiasi
surya
total (G1)
pada
sebuah permukaan
yang
diletakkan
dengan posisi
horizontal
adalah
penjumlahan
rad:asi
beam
dan radiasi
difusi
atau
secare
matematis
dapat
dinrliskan:
Gr
=
Grn.
Gd
-............ ..........
(ll-)
3.
Metode
Penelitian
3. I
Perancan gan
Software
3.1.
I Bahasa
Pemograman
Bahasa pemograman
yang
digunakan
dalam
pembuatzn,soflware
perkiraan
intensitas
radiasi
matahari
pada
permukaan
datar adalah
I/isual
Basic
6.0
(IR6)
karena
Bahasa
Vi-sual
Basic
cukup
sederhana
dan
menggunakan
kata-
kata
bahasa
Inggris yang
umum digunakan
dan
tidak
perlu
lagi
menghafalkan
sintaks-sintaks
maupun
format
bahasa
yang
bermacam-macam.
Sehingga
bagi programmer
pemula
yang
ingin
ftcidng
Senira
Nbsitrd
Ferat
TeMod
D
Ea
Gobdisasj
ke
2
lrdiUt
Temogt
lledan,
25 Nkrr/srber
2013
belajar p€rnrograman,
Vi.tual
Basic
dapat
membantu
membuat
program
berbasis
windows
dalam sekejap.
Sedangkan
bagi programmer
tingkat
lanjut
dengan
kemampuan
yang
besar
dapat
digunakan
unhrk
membuat program-
program
yang
kompleks
(Alam,
2000).
Interface
Yi.rual Basic
6.0,
berisi
mentt,
toolbar,
toolbox,
form,
proiect
explorer
dan property
seperti
terlihat pada gambar
l.
Gambar
l. Interface
antar
muka
Visual Basic 6.0
(Santoso,
2005)
3.
1.2 T ahapanPembuatan
Software
Kegiatan
awal yang
dilalcukan
dalam pembuatan
.softvvare
adalah
membuat
rancangan
tampilan
form.
Selanjutnya
rancangan
tampilan
form
beserta
model
matematika
yang
digunakan
didiskusikan
dengan
programmer.
Unnrk
memudahkan
prograrnmer
dalam
proses
pombuabn
software
maka
langkah-langkah
simulasi
perhitungan
dalam
bentuk
bagan
alu
juga
diserahkan
kepada prografirmer,
Langkah-
Iangkah
simulasi
perhitungan
menggunakan
Z86
sama
dengan yang
dilakukan
oleh
Jufrizal
(201
3).
3.2 Peralatan
Pengukuran
Data pengukuran
radiasi
matahari
secara
eksperimental
dibutuhkan
sebagai
data
pembanding
software
yang
dibuat.
0,95
0,97
0,98
1,02
0,99
t,02
qzkt
l7:0(
4.
4.1
I
rEs-ii
sr
R.&il.asi
f,IEDOAI
a:mgs1,
l
l
L
)Efr
Trn
E-
aTl
Gfi
t-
is
L:
458
had
ke2
ltutu13
c
dapat
v'indov's
€Iarnmer
ng besar
program-
Interfzrce
toolbox.
P SePem
embr.r,asc
r^mtr-i@
lan
tcrm
frgurokm
Lr.:n
ur$$ah
h-len*rt
n8D
ljLLr
f
angl**
akts
iBf
drliill,
laTT
9A
ir
[a
RuJdrB$niral.laddC
RraTffiog
D
BaGddisasi
ke2
!ryrry''.s_lrff
2sgfpgzot3
data
tersebut
Software perkiraan
radiasi
matahari yang
Untuk
memperoleh
digunakan
solar power
meter
SPM-I I
l6SD
dengan
bentuk
seperti pada
gambar
2.
(SPlvf),
Lutron
dan
spesifikasi
-
$hril..:ae-G$
n n.r
d r- E- ! d.bl
: !El.d..r!.{'r
rrrvrf,:
-
hdr
*ul
'dG
lr! ,1{ d
si
*
licoft
dlr:{rr:
*s
@_!=oE-rFnr
: toLir:
6-
:.<i
r.--
-
iil
tr>h ! n*,
fd.
-.tlha
i
rnila: r
Lx!.
Fr.L,r
Iffir*s5tfEr,
frr1h:r'.a1r{!--:=
hHd.ea&i*r:
-
r,d,,.-f,,t
tht!s
I
-l
-
er:t4, )nn
di ttir
- tkh
M,.lfuE .y.a
i r
-Nr
'.!,{
yFL
Jd$rJ
r-h
Gambar
2.
SPM Lutron
SPM-I
I l6SD
Pengukuran
dilakukan
dengan
interval
waktu
15
menit
mulai
pukul
8:00 sampai
dengan
17:00
WIB
di Kota
Medan.
4.
Hasil
dan Pembahasan
4.1
Software
RadiasiMatahari
l.l
Tabel
3.
Data
geografis
kotamadya
Medan
prdtaatr
!d?
j-30'-
J",t:l'
LI
!E'T5._
rr8"t.t-
Br
l[6.
BT
],5
_
_ri.J o
4.2
Perbandingan
Hasil
Untuk
mengetahui
tingkat
kebenaran
hasil
simulasi perhitungan
menggunakan
s oftware
Radiasi
Matahari
l.l
maka
diperlukan
data
pembanding
dari
pengukuran
langsung
menggunakan
SPM.
Dari
hasil
pengukuran
sudah
selesai
dibuat
oleh
programmer
seperti
terlihat
pada
gambar
3. Software
ini
dinamakan
Radiasi
Matahari
versi
l.l
atau disingkat
Radiasi
Matahari
l.l.
Interval
waktu
simulasi perhitungan
setiap
15
menit
sekali
mulai
dari
pukul
07:00
s.d
18:00.
Data
hasil
perhitungan
bisa
ditampilkan
dalam
bentuk
grafik
dan
juga
bisa
langsung
di
simpan
dalam format
excel
workbook
agar
mudah
diolah.
Dalam perhitungan
menggunakan
software
Radiasi
Matahari
1.1
pada
makalah
ini
yang
disimulasikan
adalah
intensitas
radiasi
matahari
di kotamadya
Medan
yang
memiliki
kondisi
geografis
seperti pada
tabel
3.
selama
12 hari
di
kota
Medan
telah
diperoleh
data
intensitas
radiasi
matahari.
Dari
hasil
pengukuran
tersebut
hanya
6
hari
kondisi
cuaca lebih
baik
dibandingkan
dengan
hari-hari
lainnya.
Perbandingan
kedua
hasil
tersebut
diperlihatkan
dalam
bentuk
grafik
seperti
pada
gambar
4.
Hasil perbandingan
pada
gambar
4
menunjukkan
bahwa penyimpangan
terbesar
terjadi pada
tanggal
I
Agustus
2013
sebesar
43,1%
dn
terendah
3 Agustus
2013
sebesar
Gambar
3. Tampilan
layar
software
Radiasi
Matahari
l.l
459
19,5yo.
Penyimpangan
ini terjadi
karena
faktor
cuaca
yang tiba-tiba
mendung/berawan
pada
jarn-
jam
tertentu sehingga
tidak mendekati
nilai
teori.
Pada tanggal
I Agustus
2013
menurut
stasiun
cuaca
di laboratorium
sustainable
energy
program
studi
Teknik Mesin,
Universitas
Sumatera
Utara
terlihat bahwa
mulai
jam
8:00
sampai
dengan
12:00 WIB
suhu lingkungan
belum
maksimum
untuk
kota
Medan
yaitu
rata-rata
berkisar
28,7 "C
dengan
kelembaban
udara
tinggi
yaitu
73,5%o.
Sedangkan
suhu udara
maksimum
terjadi
sekitar
jam
12:30 sampai
dengan
jam
13:30
WIB
dan
pada
sore
hari
kembali
dalam
kondisi
mendung
sehingga
penyimpangan
data
radiasi
matahari
pengukuran terlalu
besar.
jumlah
energi
radiasi
matahari
total
pada hari ini
hanya sebesar
13,4
MJ/m2.
Sedangkan
pada tanggal 3
Agustus
2013
yang merupakan
penyimpangan
terkecil
terlihat
frcidng
Senirr
hhjtrd
Ferar Telcdqi D
Eia Globdisad
ke
2
lrdiUt
Tekd€ L/Lg,
25 Nkuerber
201
3
bahwa
cuaca
umumnya dalam
kondisi
cerah
sepanjang
hari
dengan suhu lingkungan
mta-rata
sekitar
33,7
"C
dengan
kelembaban udara
rendah
yaitu
57,lVo
dan
jumlatr
energi
radiasi
matahari
total sebesar
19,8
MJ/mr.
Sedangkan
pada
tanggal 9,
15.
dan
18
Juli
2013
serta
pada
tanggal
2 Agustus
2013
besarnya
energi
radiasi matahari
total
berturut-
turur
adalah
14,8 MJlr#,
16 MJlrr],
17
MIlm2,
dan
14,5
MJlnf
.
Umumnya
data
hasil
pengukuran
berada
dibawah
nilai
perkiraan soffruare
Radiasi
Matahari
l.l. Tetapi
pada
jam jam
tertentu
terlihat
ada
yang
melebihi
teori
ini dimungkinkan
karena
nilai
konstanta wilayah
tropis
pada
persamaan
yang
digunakan.
Nilai
konstanta
yang
diusulkan
saat
ini masih
terlalu luas
yaitu
wilayah
diantara
23oLU
-
23"LS
(WCPL,
201l).
460
Xc
fll.r
3!€
.ffr
'dk
:ra
E
:trl
il.ln
L.jm
Itri
mrq
e
e
ltm
9F;
w;
7Si
6mi
ru:
JM
ul
lm,
ftcddrg
Senirs
lbilC
ftrat Tdcrdqi
D
Ba
Gtobdisai
ke2
kHitd
Tfuoei
[,bdfl,
A
].lo,enber
2013
T.lcEAel;,)l
08-lorl
7,&:
lt:? llr
_oit6
tlrrt-
ll.at !q i? ii:Zr t6:16 lr:!B
l1p
f
lo*
E
3
s-'s
H
i
4ll
!
I
t:W
6 il 9t:{
lQrlt
1i
li
llrm l4j7
tt,Zr
tbr]r
ti:j;
I\rn$ol'15
07-:011
t0@c
909
E
cD,l
i
.ro.r
,
'5
5ft0
:
!
:mo-
f
'*o
J
rmo:
4
lFo l
TrnggJ:
Dl-08-2Cr1l
t
5
!!lo
9Dl
8El
5ri
:ll
4!l
lx:
rx]
0 c
:*..--*-
7 0l
a,L: :,!4 to 16 :t
{a i} o0 rr !: r: 2r la 36 t? JE
e
l-
----
r[io
Eri:
t ]+
-o
36 ]1ra+ rt;ol
!{ l: lir:4
16t16 t7:3
tuogEnl.l8,0t
lol.l
iffi
Trilggrl: DI"OB
l0l ]
ilr ,
-
rFng
tr rr.
**
T...i'r
tsF
lm:
6m
;m'
t6
l
lai
1@
:
ro}
i
i
E
;
.ir
i
4zs
Kesimpulan
dan Saran
Dari
hasil
pembahasan
yarg
telah
dilakukan
dapat
disimpulkan
bahwa
software
yang
dibuat
sudah
sesuai
dengan
teori
yang
sudah
ada
untuk
kondisi
langit
cerah.
Penfmpangan
yang
terjadi pada
saat
perbandingan
dengan
pengukumn
langsung
selama
6 hari
dikarenakan
faktor
kondisi
cuaca
yang
te{adi
pada
hari
pengukuran
yang
kadang-kadang
mendung/berawan
dan hujan.
Selain
dari itu
persamaan-persamaan
perkiraan
radiasi matahari
untuk
kondisi
langit
cerah
juga
perlu
ditinjau
ulang
dikarenakan
kondisi
iklim
di Indonesia
saat
ini
terjadi perubahan
besar. Perubahan
iklim
zudah
menjadi isu
Dunia
sehingga
pemerintah
Ei:z
I lt _0:16
l:rrt rlrsl
llil
:ii:J lE:l€
t7:rs
tutd
membentuk
Dewan
Nasional
Perubahan
Iklim
(DNPI).
Daftar
Pustaka
Alam J, dan
Agus
M.
2000.
Manajemen
Database
dengan
Microsoft
Visual
Basic.
PT Elex
Media
Komputindo.
Jakarta.
Ambarita
H.
2011.
Perhitungan
Radisi
Surya
Langit
Cerah.
Sustainable
Energy
Research
Group.
Mechanical
Engineering.
USU.
Ciptakarya.200l.
Profil
Kabupaten/
Kota
Medan
ciptakarya.pu. go.
id/profi
Vprofi l/b
araV
sumuUmedan.pdfdiakses
tanggal
)
.
(20l3Agustus
5
Duffre
JA
dan
Beckman
WA. 2006.
Solar
Engineering
of
Thermal
Processes,Third
Edition.
John Wiley
&
Sons, Inc.
New
York.
7 m 3 rl
3;:a l0 l5
:I;48 :3im
l{ tt i5 tr :6ito
17:44
PLITd
Gambar 4.
Grafik
perbandingan
radiasi
matahari
secara teoritis
dan
pengukuran
461
Ilmu.
2006.
Pembagian
Waktu di Indonesia
-
Wib,
Wita dan
Wit.
htp
://www. organisasi.
or
gl
197 O/0
I
lpembagian-waktu-di-
indonesia-wib-wita-dan-wit.html.
(diakses
tanggal
22 November
2013)
Jufrizal.
2013.
Perkiraan
Intensitas
Radiasi
Matahari
Yang Dapat
Dimanfaatkan
Pada Permukaan
Datar
Dengan Metode
Ftcidng
Sqrira Nhitrd
Fran
Tdcrdqi
D Eia
Gobdisad
ke 2
lrElitrt
Telodod
l\4edil,
25 l\kuenber
201 3
Simulasi.
Jumal
SAINTEK
Vol.II
(Juli
-
Desember
2013).
Santoso. 2005.
Aplikasi
Visual
Basic
6.0 dan
Visual
Basic
NE.
Penerbit
Andi.
Yogyakarta.
wcPL. 2011.
Sistem
Tropis.
http:
//weather.meteo.itb.ac.id/artikel
I .ph
p. (diakses
tanggal
22
November
2013).
462
ResearchGate has not been able to resolve any citations for this publication.
Article
Full-text available
Data perkiraan intensitas radiasi matahari yang dapat dimanfaatkan oleh kolektor surya plat datar sangat diperlukan untuk merencanakan peralatan konversi energi matahari khususnya di kota Medan dan di Indonesia pada umumnya. Sebenarnya secara teoritis dengan pendekatan persamaan-persamaan matematis kita dapat menghitung dan memperkirakan potensi intensitas radiasi matahari yang mengenai permukaan datar ketika langit cerah tetapi mengingat banyak sekali variabel yang harus dihitung sehingga menyebabkan tidak efisien. Untuk mengatasi kendala perhitungan manual dalam menyelesaikan persamaan maka dibangun simulasi komputer. Untuk memvalidasi data hasil simulasi perhitungan telah dilakukan pengukuran langsung di 3 titik di kecamatan di kecamatan Medan Selayang. Dari hasil perbandingan antara simulasi perhitungan dengan pengukuran intensitas radiasi matahari di daerah Medan Selayang terjadi perbedaan hasil yaitu nilai intensitas radiasi matahari hasil perhitungan teoritis lebih tinggi dibandingkan dengan pengukuran langsung. Penyebab utama karena pengukuran intensitas radiasi matahari pada ketiga hari tersebut dalam kondisi cuaca berawan sehingga lebih rendah dari hasil simulasi perhitungan dan juga dimungkinkan karena nilai konstanta tropis yang ada saat ini terlalu luas yaitu antara 23oLU – 23oLS.
Solar Engineering of Thermal Processes,Third Edition
  • Ja Duffre
  • Wa Beckman
Duffre JA dan Beckman WA. 2006. Solar Engineering of Thermal Processes,Third Edition. John Wiley & Sons, Inc. New York.
Perhitungan Radisi Surya Langit Cerah. Sustainable Energy Research Group
  • H Ambarita
Ambarita H. 2011. Perhitungan Radisi Surya Langit Cerah. Sustainable Energy Research Group. Mechanical Engineering. USU.
Profil Kabupaten/ Kota Medan ciptakarya.pu. go. id/profi Vprofi l/b araV sumuUmedan.pdfdiakses tanggal )
  • Ciptakarya
Ciptakarya.200l. Profil Kabupaten/ Kota Medan ciptakarya.pu. go. id/profi Vprofi l/b araV sumuUmedan.pdfdiakses tanggal ).
Manajemen Database dengan Microsoft Visual Basic. PT Elex Media Komputindo
  • J Alam
  • M Dan Agus
Alam J, dan Agus M. 2000. Manajemen Database dengan Microsoft Visual Basic. PT Elex Media Komputindo. Jakarta.
Aplikasi Visual Basic 6.0 dan Visual Basic NE
  • Santoso
Santoso. 2005. Aplikasi Visual Basic 6.0 dan Visual Basic NE. Penerbit Andi.
Perkiraan Intensitas Radiasi Matahari Yang Dapat Dimanfaatkan Pada Permukaan Datar Dengan Metode Ftcidng Sqrira Nhitrd Fran Tdcrdqi D Eia Gobdisad ke 2 lrElitrt Telodod l\4edil
  • Jufrizal
Jufrizal. 2013. Perkiraan Intensitas Radiasi Matahari Yang Dapat Dimanfaatkan Pada Permukaan Datar Dengan Metode Ftcidng Sqrira Nhitrd Fran Tdcrdqi D Eia Gobdisad ke 2 lrElitrt Telodod l\4edil, 25 l\kuenber 201 3
Aplikasi Visual Basic 6.0 dan Visual Basic NE. Penerbit Andi. Yogyakarta. wcPL
  • Santoso
Santoso. 2005. Aplikasi Visual Basic 6.0 dan Visual Basic NE. Penerbit Andi. Yogyakarta. wcPL. 2011. Sistem Tropis.