ArticlePDF Available

PERKIRAAN INTENSITAS RADIASI MATAHARI YANG DAPAT DIMANFAATKAN PADA PERMUKAAN DATAR DENGAN METODE SIMULASI

Authors:

Abstract

Data perkiraan intensitas radiasi matahari yang dapat dimanfaatkan oleh kolektor surya plat datar sangat diperlukan untuk merencanakan peralatan konversi energi matahari khususnya di kota Medan dan di Indonesia pada umumnya. Sebenarnya secara teoritis dengan pendekatan persamaan-persamaan matematis kita dapat menghitung dan memperkirakan potensi intensitas radiasi matahari yang mengenai permukaan datar ketika langit cerah tetapi mengingat banyak sekali variabel yang harus dihitung sehingga menyebabkan tidak efisien. Untuk mengatasi kendala perhitungan manual dalam menyelesaikan persamaan maka dibangun simulasi komputer. Untuk memvalidasi data hasil simulasi perhitungan telah dilakukan pengukuran langsung di 3 titik di kecamatan di kecamatan Medan Selayang. Dari hasil perbandingan antara simulasi perhitungan dengan pengukuran intensitas radiasi matahari di daerah Medan Selayang terjadi perbedaan hasil yaitu nilai intensitas radiasi matahari hasil perhitungan teoritis lebih tinggi dibandingkan dengan pengukuran langsung. Penyebab utama karena pengukuran intensitas radiasi matahari pada ketiga hari tersebut dalam kondisi cuaca berawan sehingga lebih rendah dari hasil simulasi perhitungan dan juga dimungkinkan karena nilai konstanta tropis yang ada saat ini terlalu luas yaitu antara 23oLU – 23oLS.
Diterbitkan oleh:
Lembaga Penelitian Institut Teknologi Medan
-
:
' Analisa Kekerasan Terhadap Perbedaan Laju Pendinginan (Cool Rute) pa
Proses Quench dari Baja Karbon Menengah Tipe AISI4140 Diameter 38 m
Susri Mizhar, Nasri Pilly
Perpindahan Panas Dan Kerugian Tekanan Pada Alat Penukar Kalor Double
Pipe Bersirip Helical Sebagai Pemanas Air Dengan Memanfaatkan Gas
Buang Mesin Diesel
Zainuddin. Jufrizal dan Eswanto
Perancangan Sistem Deteksi Dini Banjir Berbasis Web
Mahrizal Masri dan Beni Satria
Optimasi Rasio Palm Fatty Acid Desilate (PFAD) dan Sabun Logam pada
Pembuatan Pelumas Padat (Grease) Biodegradable
Sukmawati
Optimasi Aktivator Trichoderma sp. Dengan EM4 dalam Pembuatan
Kompos Organik dari Biomassa Limbah Sayur Pasar
Nyimas Yanqoritha, Lilik Haribowo, Jefry Sitorus, Uly Artha
Pembuatan dan Penyelidikan Prilaku Mekanik Polymeric Foam Diperkuat
Serat Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) Akibat Beban Tekan Statik
Mahyunis, M Yani danZainal Arif
Upaya Peningkatan Pelayanan Bank Dengan Menggunakan Metode Serqual
Gap Pada Bank Aceh
Muhammad Fazri Pasaribu dan Riana Puspita
Karakteristik Mekanik Komposit Rendah Bising yang Terbuat dari Bahan
Polyester dengan Pengisi Serat Rockwool Akibat Beban Tarik
Tony Siagian, M.Kamil dan Nurdiana
Pengembangan Perangkat Lunak untuk Memperkirakan Intensitas Radiasi
Matahari yang Dapat Dimanfaatkan oleh Kolektor Surya Plat Datar
Jufrizal,Zulkifl i dan Himsar Ambarita
Kapasitas dan Rendemen Beberapa Tipologi Prosesing Nilam di Kabupaten
Aceh Barat
Ramayana
Juli - Desember 20L3
Volume 27 Namor 2
PERIilRAAN INTENSITAS RADIASI MATAIIARI YANG DAPAT
DIMANFAATKAN PADA PERMUKAAN DATAR DENGAN METODE
SIMULASI
Juf rtztl*, Zulkifl i*, Himsar Ambarita* *
*Staf Pengajar Jurusan Teknik Mesin - Institut Teknologi Medan
**Staf Pengajar Program Studi Teknik Mesin - Universitas Sunatera Utara
Email: atjehb@yahoo.com
Abstrak
Data perkiraan intensitas radiasi matahari yang dapat dimanfaatkan oleh kolektor surya plat datar
sangat diperlukan unhrk merencanakan peralatan konversi energi matahari khususnya di kota Medan
dan di Indonesia pada umunnya Sebenarnya secara teoritis dengan pendekatan persamaan-persamaan
matematis kita dapat menghitung dan memperkirakan potensi intensitas radiasi matahari yang
mengenai permutriaan datar ketika langit cerah tetapi mengingat banyak sekali r,ariabel yang harus
dihitung sehingga menyebabkan tidak ehsien Untuk mengatasi kendala perhitungan rnamral dalam
menyelesaikan persamaan maka dibangun simulasi konputer. Untuk rnemvalidasi data hasil sirnulasi
perhitungan telah dilakukan pengukuran langsung di 3 titik di kecamatan di kecamatan Medan
Selayang. Dari hasil perbandingan antara simulasi perhitungan dengan pengukuran intensitas radiasi
matahari di daerah Medan Selayang rerjadi perbedaan hasil yaitu nilai intensitas radiasi matahari hasil
perhitungan teoritis lebih tirrggi dibandinglian dengan pengukuran langsung. Penyebab utama karena
pengukuran intensitas radiasi matahari pada ketiga hari tersebut dalam kondisi cuaca berarvan
sehingga lebih rendah dari hasil simulasi perhitrmgan dan juga dimungkinkan karena nilai konstanta
hopis yang ada saat rni terlalu luas yaitu antara 23T-U - 2_l"LS.
Kata Kunci : intensitas radiasi matahari, permukaan datar, simulasi
Abstract
Estimate of the solar radiation intensitl' which exploited by flat solar collector tturt needed for the
planmng of solar energy conversion equipment especiallf in Medan and Indolesia commonlv
Thecnetically by mathematical equations approaching we can calculate and estimate the potential
intensity of solar radiation on a flat surface when the sky is clear But inefficient comes becauie of thc
variables quantites must be calculated. To overcome mamral calculations and equations then made
computer simulation To the data validation of the simulate calculation result, his been carried out
direct measurements at 3 points of sub-districts in Medan Selayang . From comparison result between
simulate calculation to measutement intensity of solar radiation in Medan Sehyang occured the
differences results values of solar radiation theoretical calculation is higher than direct measurement
The main cause is cloudy weather while the measurement of solar radiation on the that dav so the
simulate calculation is lower and also causes of tropical constant value is exceedingly rvide Letween
23T-U - 23'I-S.
Ke1'r,r,ords : flat surt'ace, intensity of solar radiation, simulating
Pendahuluan
Salah satu parameter yang sangat
penting dalam perencanaan koleklor surya plat
datar adalah data intensitas radiasi matahari
yang bisa dimanfaatkan. Biasarrya untuk
mengetahui intensitas radiasi matahari adalah
dengan rnelakukan pengukuran langsung
dengan solar power meter tetapi sedikit
peneliti yang mempunyai peralatan tersebut
mengingat peralatan tersebut rnahal.
Sebenarnya secara teoritrs intensitas radiasi
ISSN : O8544468 65
Volume 27 Nomor 2
matahai yang mengenai permukaan datar
dapat dihitung dan diprediksi pada waktu dan
tempat yang diinginkan dengan nengetahui
kondisi geografis daerah tersebut.
Mengingat intensitas radiasi matahari
trdak sama untuk setiap kota, maka dipandang
perlu mengembangkan suatu simulasi yang
mampu memprediksi intensitas radiasi
matahari untuk lokasi-lokasi kota yang berbeda
tersebut.Dalam tulisan ini, penulis ingin
rnernbuat simulasi sederhana untuk
mernperkirakan intensitas radiasi matahari
yang bisa dimanfaatkan pada permukaan datar
dengan menggunakan MicrosoJt Olfice Excell
2007 dan hasil simulasi akan dibandingkan
dengan langsung menggunakan solar power
meter.
Intensitas Radiasi Matahari
Untuk menentukan potensi ratliasi
matahari total secara teoritis pada sebuah
permukaan datar dengan kondisi langit cerah
maka perlu diketahui data geografi daerah
tersebut vang meliputi posisi lintang dan bujur.
ketinggian dari permukaan laut, dan standar
waltu lokal. Radiasi surya total pada sebuah
permukaan yang diletakkan dengan posisi
horizontal adalah penjumlahan radiasi beam
dan radiasi difusi atau secara matematis dapat
dituliskan:
Gtot"l : Gb".r.* Griftrr." .. . (1)
Radiasi beam adalah radiasi energi
dari matahari yang tidak dibelokkan oleh
ahnosfer. Radiasi beam langrt cerah searah
horizontal dihitur g dengan persamaan berikut.
G.u = GorTo cosez
Sedangkan radiasi difusi adalah radiasi
enegi surya dari rnatahari yang telah
dibelold<an oleh atmosfer. Pada kondisi langit
cerah radiasi difusi dihitung dengan persamaan
yang diajukan oleh Liu dan Jordan
sebagaimana dikutip (Duffi e.2006) :
Gu = Go, cose,(0,271-0,294ru)
. .....(3)
Juli - Desember 2013
G,, adalah radiasi matahai diluar dan
sebelum masuk af,nosfer akibat perbedaan
jarak matahari dari bumi. maka radiasi
dipermukaan diluar atrnosfer akan berbeda
setiap hari. Radiasi pada hari yang ke n
dirumuskan (Duffie.2006):
G." Gr. (1.0001l+0,034221cosB
+0,00128 sin 8+0,000719 cos 28+0,000077
sin 28) . (3)
Sementara Gsc : 1367 Wlm2 adalah
konstanta surya dan B drrumuskan dengan
persamaan.
B=(n-l)ry
' '365
Dimana n adalah urutan hari pada
suatu tahun, nilai n seperti ditunjukkan pada
tabel l.
Tabel l. Urutan nilai n padabari berdasarkan bulan
Nilai n pada han
ke-i
(4)
Jaluan
Febnrari
Maret
April
Mei
Jruri
Juli
Agilstus
September
Okrobe.r
Nopember
Descrnber
T
31+ j
59+ i
90+ t
120+ j
l-51+ t
181+ j
212+j
241+ j
2?i+ j
304+ j
334+ j
(2)
Seperti vang sudah diketahui, radiasr
matahari yang sampai di pennukaan luar
afinosfer bumi sebagian akan diteruskan
(ditransmisikan) sarnpai ke permukaan bumr
Pada kondisi langit cerah dapat dilurung
dengan metode yang diajukan oleh Honel
seperti van g dikutip (Duffre,2006):
rb = Qt+ar e& l--f ) :
\ cos 9__ /
Dimana ao, a, dan k untuk standa::
afinosfer pada jarak pandang 23 km dar
ketrnggian kurang dari 2,5 km adalah seFrl
ditunjukkanpadapersamaan (6), (7) dan (8,
ao: roai ............... :
ISSN : O854-4458
;l
r
n
i
c
rl
Volume 27 Nomor 2
at=\qi ..................... (7)
k=hk* ....... . .(8)
Dan konstant" ai, ui, dan kodapat
dihitung den gan persamaan berikut:
ao = 0,4237 - 0,00821 G - A). .... (9)
ai = 0,5055+ o,oo595 6,5- A) . Go)
k. =0,2'711+0,01858 4,5-l) 0D
Dimana A adalahketinggian (altitude)
dalam lon dan ro, 4 dan ru adalah koreksi
akibat iklim yang ditampilkan pada tabel 2.2
(Duffie,2006):
Tabel2. Falitor koreksi iklim
_i ::, .'r a.r: Ji ..1.,_,,
:: 1t '.,. t....1:' .. ,!!- -!,,- ,!i', :-
Juli- Desember 2013
Berdasarkan defenisi ini dapat dibuat mmus
sebagai berikut (Ambarita, 20Il):
ro = 15 (STD - 12) + (ST - STD) "firr+l
Untuk menghitung S? perlu diketahui
solar time (am matahari). Jam matahari (ST)
adalah waku berdasarkan pergerakan semu
matahari di langit pada tempat tertentu. Jarn
matahari berbeda dengan penunjukkan jam
biasa (standard time, disimbolkan STD).
Hubungannya menurut Duffie dan lleckmann
adalah (Duffre,2006):
sT : sTD+ 4 (I^,-Lro") * E .......... (15)
Dimana L", merupakan standard
meridian untuk waktu lotsal. L6 adalah derajat
bujur daerah yang sedang dihitung, jika daerah
yang dihitung ada pada bujur timur, maka
gunakan tanda minus didepan angka 4 dan jika
bujur barat adalah tanda plus. E adalah
equation of time" dalam satuan menit
dirumuskan oleh Spencer sebagainana dikutip
@uffie,2006):
E -- 229,2 (0,000075 + 0,001868 cos B
-0,032077 sin B - 0,014615 cos 2 B - 0,04089
sin 28) . . ..... (17)
Dimana parameter B dihitung dengan
menggunakan persamaan (4)
Metode Penelitian
Peralatan Penelitian
Peralatan dan alat ukur penelitian digunakan
untuk mendapatkan data secara eksperimental
sebagai pembanding simulasi yang dibuat.
Adapun peralatan utama yang digunakan
dalam penelitian ini adalah solar power meter
(SPIO yang berfungsi unurk mengukur radiasi
matahari. Jenis SPM yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Lutron SPM-I116SD
dengan bentuk dan spesifikasi seperti pada
gambar2.
Tropical
Midiatude suflmrer
Subarctic sl[nmer
0.95 0,98 1.02
0.97 0-99 l=02
0.99 0,99 1,01
Sedangkan d, merupakan sudut zenith
adalah sudut yang dibentuk garis sinar Grhadap
garis zenith. Persamaan yang digunakan untuk
menghitung besar sudut ini (Duffie,2006):
cos 0, : sin 6 sin o cos fJ - sin 6 cos s
cos T + cos 5 cos s cos IJ cos rrl + cos 5 sin o sin
B cosycos ol+cos 6sinBsinysinco . . . (12)
Sudut a merupakan sudut berdasarkan
dari posisi lintang suatu daerah. Sudut d yainr
sudut deklinasi, yaitu kemiringan sumbu
matahari terhadap garis nonnalnya. Sudut
dekftnasi dapat dihitung dengan perszlmaan
yang diajukan Spencer sebagaimana dikutip
(Duffre.2006):
6 : 0,006918 - 0.399912 cos B +
0,070257 sin B - 0,006758 cos 28 + 0,000907
sin 28 - 0,002679 cos 38 + 0,00148 sin 38. (13)
Kemudian sudut sudut jarn , adalah
sudut pergeseran semu matahari dari dari garis
siang. Perhitungan berdasarkan jam matahari
(Sf, setiap berkurang 1jam, rrr berkurang 15"
dan setiap bertambah 1jam, co bertambah 150.
Artinya tepat puk-ul 12.00 siang, o : 0 , pukul
11.00 pagi ro : -15'dan pukul 14.00, trr :30'.
r5)
rd
m
rtl
(6)
t6 ISSN:0854-4468 67
Volume 27 Nomor 2
tu.lh nl@ r& ft sb dh
50 ffia d ildd be 6h@dd
bhetuE 45utue6noi.rd
- wde ?tr .!he @ cmt r@,
b!d: s0 rym1 6y tur ffr2 r hl
- 9eftl'eson*r{mbrt00m
sd rtg*d sFe de ft hu t{
tuspd totur s:n''nJSq
- t3rbpd,qbrffid
ddsidn€dFn4.@nllrfu
tuh. d.ko'd (tr4enl
sd@4 r6b16@,s(d
6ryu$(o@@{1l@
Si6M d Rdtun mElFsL
robr Fmr @d, tuG aid @d
ltulfu5 iobr tussn
Tempat penguk-uran
Pengukuran radiasi matahari dilakukan di
daerah kecamatan Medan Selayang selama
3 hari yaitu pada tanggal 1, 3, dan 5 juli
2013.
Eksperimental Setup
Bagan Alir Proses Simulasi Perhitungan
Proses penyelesain simulasi perhitungan
gambar 3.
Juli - Desember 201.3
Pengukuran daa pengamatan intensitas
radiasi matahari penting karena tidak konstan
sepanjang hari. Pengukuran diukur mulai jam
08:00 WIB sampai dengan 17:00 WIB dengan
interval porgukuran 1 menit. proses
pengukuran yang dilakukan dalam penelitian
ini seperti diperlihatkan pada gambar 2.
Gambar 2. Eksperimental setup
intensitas radiasi matahari dilakukan seperti pada
Garnbar I . SPM Lutron SPM-I I l6SD
[SSN :0854-4468 ffi
Volume 27 Nomor 2
Penyelesain perhitungan selanjutrya
menggunakan fungsi-fungsi matematis dan
trigonometri padaMicrosoft Ofice Excel 2007
seperti langkah-langkah pada gambar 3.
Hasil dan Pembahasan
luli - Desember 20L3
Data Hasil Pengukuran
Data hasil pengukuran radiasi matahari
di daerah kecamatan Medan Selayang pada
tanggal l, 3, dan 5 juli 2013 ditampilkan dalam
bentuk grafrk seperti pada gambar 4. Menurut
I
Gambar 3. Diagram alir langkah-langkah simulasi perhitungan intensitas radiasi matahari
Tentuka* untaruhari (ru1 Terutukan Eltitude, A (kml
& Faktsr koreksi iklim
Fiiturgkonstdnta , *i, *'r,dan h*
l-iiturg konstante , a{, a!, dan h
HitL{r€ surlLrt deklinari, $ (-}
Ititurg porcmrt€r eq&st sfi
of time,B
H itEr€ €qristisn of tTme, E
Tentukan sfondord tl'm€
{sTE}, k e L!"=
Tenrukrn ksgstaftta
lLrnp, 6*= 138? W/rn'
Flitur€ radia:i pada hari ke n, S* (Wrn.l
Hiterq radiasi beary, 6* {Wr{rnoX
l-litrrq :l$* jarn ffiatahdri, r']
TEnt[rkdD sldst lintarg, +
Hitung Sr-r$.{t Zenit 4
ISSN :0854-4468 69
Valume 27 Nomor 2
data yang diperoleh dari laboratorium
sustaineble energl program studi Teknik
Mesin, Universitas Sumatera Utara pada
Ianggal f juli 2013 jam 8:00 WIB sampai
dengan 12:00 WIB kondisi cuaca agak
berawan dan pada siang hari sampai sore
mendung dengan temperatur ambien dan
kecepatan angin rata-rata satu hari adalah 31,8
'C dan 0,8 m/s. Sebaliknya pada tanggal 3 juli
2013 kondisi cuaca lebih mendung pada pagi
hari sampai jam 12:00 WIB dan sore harinya
agak cerah dari sebelumnya dengan temperatur
ambien dan kecepatan angin rata-rata per hari
adalah 29,8 "C 0,6 m/s. Pada saat pengukuran
pada tanggal 5 juli 2013 kondisi cuaca
mendung sekali pagi harinya dan baru agak
cerah sekitar jam 13:00 WIB sampai dengan
14:00 WIB dan selanjutnya mendung lagi
sampai sore dengan temperatur ambien rata-
rata 30,5 "C dan kecepatan angin rata-rata 0,4
m/s.
Hasil simulasi perhitungan pada tabel3
didasarkan pada kondisi geografis, wilayah
Kota Medan yang berada antara 3"30' - 3"43'
LU dan 98"35' - 98"44' BT. Dan Topografi
Kota Medan cenderung miring ke Utara dan
Juli - Desember 2013
Data Hasil Simulasi Perhitungan
Dari hasil perhitungan yang dilakukan
diperoleh data intensitas radiasi pedam sepertr
pada tabel berikut:
Tabel 3. Hasil simulasi perhitungan
tukul lntensitas Radiasi Matahari
fiam I(wlrn')
8:tX]
9:ffi
1O:O0
11:$O
1?:OO
13:O$
14:Ofl
15:il0
16:O0
17:OS
274.O
486.3
668.8
80$.o
867.8
8ffi.4
795.9
662.3
4-I&.2
265.4
277.8 ZVL.7
4854 484.7
668.3 668.1
s00.1 sfiG4
8884 869.2
8674 86&.7
797.3 798.9
564.0 6653
479.9 481.8
267.il 268.5
- 1 Juli 2013 - 3 Juti 2013 .*,, *.5 Juti 2O13
1000 r
7:OO 8:12 9:24 10:36 11:48 13:00 14:12 15:24 16:36 17:48 19:O0
Pukul
Ganrbar 4.Data hasil pengukuran intensitas radiasi matahari pada tanggal 1,3, dan 5 Juli 2013
N
E 9OO
S
e Boo
E 7oo
# 600
5
= soo
6
o
E 400
.E
i 3oo
a!
.E 200
E 1oo
o
berada pada ketinggian 2,5 -37,5 meter diatas
permukaan laut (Ciptakarya, 2001). Sedangkan
standar waltu meridian berada pada 1050.
Perbandingan Data Pengukuran dengan Hasil
ISSN :0854-4468 70
Volume 27 Nomor 2
Data hasil pengukuran dan perhitungan
secara teori serta persentase penyimpangan
pada tanggal l, 3 dan 5 Juli 2013 di daerah
Medan Selayang seperti ditunjukkan pada
tabel4.
Tabel 4. Hasil perbandirgatr data intensitas
radiasi matahari hasil pengukuran dan hasil
perhitungan
Puk!l
ig1;'BlzTlrrr []ilTrj
a rj i/aul 274.0 SJ,16
2 \lrlz0]!] s 3644 .rs6 I 2t,o+;
3 117/l0t3 1fl 441_') 668.8 33 +2
1 tt7{2*D 11 615.6 ssD 0 t9 lo
i' Ii 7/2C1; 12 724.9 8b7 8 L6.4j
6 117/?X13 11 481_8 8tG 4 rr$ 7il
I i/71'2:$L3 14 i!4.6 -193 t) jO li
8 llr{2!}tl 75 }15.5 662 I 58.4A
! Ll't/leB 1€ 317.1 4?B.Z 11 61
! st rltxLt | 88.C 45: { 61,68
3 3/7/2t13 10 196._{1 668 I 70,54
4 ll7y'20].l 11 357.6 8+C 1 s5.31
5 i/?/20tl 1t 725 I e-5g-4 16.47
F 31712C13 13 62$ O 8S?_4 ?) 41
j 3/112t)t3 14 5l:,4 7.J7 3 J4 4S
I 1/7l2EX3 15 3i8,2 664 0 46 06
I ll7l2crl 1b 31_2
Juli- Desember 20L3
serba rata-rata sebesar 3 4,09yo . penyimpangan
ini kemungkinan utama disebabkan pada hari
pengukuran kondisi cuaca di daerah Medan
Selayang tidak cerah terutama sekali pada sore
hari.
Pada tar^ggal 3 juli 2013 terjadi
penyimpangan terbesar antara hasil
pengukuran dengan perhitungan teontis
dimana data hasil pengukuran juga lebih kecil
dari data hasil simulasi perhitungan (gambar
6). Penyimpangan tertinggi yaitu sekitar
83,08% dan terendah 16,47y" serta rata-rata
sebesar 55,3oh. Sedangkan pada tanggal 5 juli
2013 jluga terjadi penyimpangan sama dengan
pada tanggal sebelumnya yaitu data hasil
pengnkuran lebih kecil dari data hasil simulasi
perhitungan (gambar 7). penyimpangan
tertinggi yaitu sekitar 77,64oh dan terendah
15"39% serta rata-rata sebesar 5g,10% yang
merupakan penyimpangan tertinggi selama
pengujian.
Perbedaan antara hasil pengukuran
dengan perhitungan teoritis di derah Medan
Selayang dikarenakan oleh banyak faLlor.
Kemungkinan pertama disebabkan intensitas
radiasi matahari pengukuran sangat
dipengaruhi oleh fal:tor cuaca dimana kondisi
cuaca dalam kondisi berawan. Kemungkinan
kedua kenapa intensitas radiasi matahari hasil
simulasi perhitungan lebih tinggi disebabkan
karena penyimpangan konstanta tropis yang
diusulkan oleh Hottel pada persamaan (5),
karena kontanta unnrh daerah tropis terlalu luas
yaitu antara 23"LIJ - 23'LS (dari kota Macau,
China sampai kota Longreach, Australia sejauh
5.135 km.
Yi ralat
479.9 8J.Og
2 5!7i2ttt I 138 3 434.6$1 ?1.41
3 \/7/?t73 1+ 156 5 665 108 76 5A
,l 5i712C13 11 178 ? 8C4 trl 71,64
i 5l7t2n8 L2 1634 8$92!' 58,1e
6 9l7t291: 13 715.C 868 r12 L53s
7 5/1i2873 14 658 I tJg926 37.54
8 5./7y'2+X3 15 t:1"3 665.805 66.t7
n - i1la^r
: rt I t tt!3 lb L6Z S {BLiSL 6q Zj
Pada tanggal I juli 2013 terdapat
perbedaan antara datahasil pengukuran dengan
perhitungan teoritis dimana data pengukuran
lebih kecil dari data hasil simulasi perhitungan
(gambar 5) dengan persentase penyimpangan
tertinggi sekitar 63,l6yo dan terendah l4.g4yo
lr' t en: ita:
MdtJl"ari tjrtr,r*1
ISSN :0854-4468 77
Volume 27 Nomor 2Juli - Desember 2073
-P€ngukrran -feoritis
7 A 9 10 11 12 13 14 15 16 77 18
Puhdfl{nl
Gambar 5. Radiasi matahari hasil pengukuran dan perhitungan teoritis pada anggal t Juli 2013
-PengEkurtrt -Teoritis
75910tt12131415161718
Pukulpan)
Gambar 6. Radiasi matahari hasil pengukuran dan perhitungan teoritis Wdatanggal3 Juli 2013
-Peqgukurtn -Teorftls
7t910 It!2L3 1jt15 16 17 18
Pulru[(Jarnl
Gambar 7. Radiasi matahari hasil pengukuran dan perhitungan teoritis pada tanggal 5 Juli 2013
_ 1000
f eoc
= aoo
'E 7oo
E
f;ru'
= 5{ro
t /t@
E
t soo
G
'H 2oo
E
I roo
g0
1.000
E 900
E soo
E zoo
I ooo
= 5so
fr
6 480
6
Y' 300
d
7.a0
=
roo
0
1000
E sle
E Eoo
E zso
s
f; roo
=- soo
@
E 400
6
t 3oo
o
'd 200
c
Elu"
o
ISSN:08544468 72
Volume 27 Nomor 2luli- Desember 2O73
Kesimpulan
Dari hasil perkiraan intensitas radiasi
matahari secara teoritis dibandingkan dengan
data penguk-uran langsung di daerah Medan
Selayang bisa disimpulkan bahwa masih terlalu
besar penyimpangan data hasil perhitungan
teoritis terhadap data hasil pngukuran. Ini
karenakan kondisi cuaca selama pengukuran
umunnya mendung/berawan. Selain dari itu
perlu juga ditinjau ulang nilai konstanta tropis di
karenakan selain nilainya terlalu luas juga
kondisi iklim saat ini di Indonesia dan dunia
umrunnya terjadi perubahan yang sangat besar.
Daftar Pustaka
Ambarita H. 2011. Perhitungan Radisi Surya
Langit Cerah. Sustainable Energy
Research Group. Mechanical
Engineering. USU.
Ciptakarya.2OOl. Profil Kabupaten / Kota
Medan-ciptakarya.pu. go.idlprofiVprofiV
baraVsumuVmedan.pdfDiakses tanggal ).
.(2013agustus 5
Du-fhe JA dan Beclsnan WA. 2006. Solar
Engineering of Thennal Processes,Third
Edition. John Wiley & Sons, Inc. New
York.
ISSN :0854-4468 73
... Nevertheless, sun intensity radiation has bigger impact to energy use. The condition of the sky has more significant impact to IEQ, especially in lighting aspect [15]. ...
Article
Full-text available
The energy efficiency in an office building can decrease the company’s operational cost. Even so, the operational cost for staff is still larger than the cost for energy. It is important to reassure that the impact given by the building’s indoor environmental quality (IEQ) is positive to staff. This research focusses on two office building in Surabaya, one of them is designed using the green principles and calculations, and the other is not. The building’s IEQ aspects being inspected includes indoor air quality, thermal, lighting, acoustics and layout. A questionnaire survey was held to obtain the reaction from the full time staff regarding the building’s IEQ performance, their satisfaction to it and their self-assessed performance. There are IEQ aspects that affects staff’s performance and satisfaction significantly. The IEQ mean score differs significantly in green and non-green building, but the mean difference in satisfaction and performance were found not significant.
Conference Paper
Full-text available
Pengembangan software untuk memperkirakan radiasi matahari pada kondisi langit cerah telah dibuat. Software ini diperlukan karena perhitungan radiasi matahari pada kondisi langit cerah melibatkan variabel yang sangat banyak sehingga jika dilakukan dengan manual akan membutuhkan waktu yang lama. Selain dari itu juga diakibatkan radiasi matahari disuatu daerah berbeda-beda disesuaikan dengan kondisi geografis daerah tersebut. Saat ini simulasi sederhana yang sudah ada masing menggunakan Microsoft Office Excell sehingga tidak sesuai untuk semua pengguna. Inilah yang menjadi fokus dalam penelitian ini yaitu mengembangkan simulasi sederhana tersebut menjadi software dengan menggunakan bahasa pemograman VB6 dan membandingkan dengan pengukuran langsung pada beberapa hari di kota Medan. Pengembangan software ini dibantu oleh programmer dengan mengolah persamaan-persamaan teoritis yang ada dan sebagai acuan digunakan simulasi sederhana menggunakan Microsoft Office Excell. Software yang telah dibuat ini dinamakan Radiasi Matahari 1.1 yang bisa digunakan untuk memperkirakan radiasi matahari pada kondisi langit cerah sesuai dengan tempat yang diinginkan. Dari hasil perbandingan dengan 6 hari data pengukuran di kota Medan menunjukkan bahwa hasil perhitungan software terjadi penyimpangan yang cukup besar yaitu antara 19,5% - 43,1 %. Penyimpangan ini terutama sekali disebabkan oleh faktor kondisi lingkungan yang selalu berubah-berubah dan tidak sepenuhnya cerah. Selain dari itu dalam penelitian ini didapatkan data pengukuran yang melebihi teoritis ini kemungkinan terjadi karena konstanta untuk wilayah tropis yang terlalu luas dan perubahan iklim yang terjadi.
ResearchGate has not been able to resolve any references for this publication.