ArticlePDF Available

PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP DUNIA PENDIDIKAN Oleh

Authors:

Abstract

Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas wilayah. GlobalisasiHADAP pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa-bangsa di seluruh dunia (Edison A. Jamli, 2005). Proses globalisasi berlangsung melalui dua dimensi, yaitu dimensi ruang dan waktu. Globalisasi berlangsung di semua bidang kehidupan seperti bidang ideologi, politik, ekonomi, dan terutama pada bidang pendidikan. Teknologi informasi dan komunikasi adalah faktor pendukung utama dalam globalisasi. Dewasa ini, teknologi informasi dan komunikasi berkembang pesat dengan berbagai bentuk dan kepentingan dapat tersebar luas ke seluruh dunia. Oleh karena itu globalisasi tidak dapat dihindari kehadirannya, terutama dalam bidang pendidikan. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang disertai dengan semakin kencangnya arus globalisasi dunia membawa dampak tersendiri bagi dunia pendidikan. Banyak sekolah di indonesia dalam beberapa tahun belakangan ini mulai melakukan globalisasi dalam sistem pendidikan internal sekolah. Hal ini terlihat pada sekolah – sekolah yang dikenal dengan billingual school, dengan diterapkannya bahasa asing seperti bahasa Inggris dan bahasa Mandarin sebagai mata ajar wajib sekolah. Selain itu berbagai jenjang pendidikan mulai dari sekolah menengah hingga perguruan tinggi baik negeri maupun swasta yang membuka program kelas internasional. Globalisasi
1
PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP DUNIA PENDIDIKAN
Oleh:
Kalbin Salim
Mira Puspa Sari
Jurusan Manajemen Pendidikan Islam
STAI Abdurahman Kepulauan Riau
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak
mengenal batas wilayah. GlobalisasiHADAP pada hakikatnya adalah suatu proses dari
gagasan yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang
akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama
bagi bangsa-bangsa di seluruh dunia (Edison A. Jamli, 2005). Proses globalisasi
berlangsung melalui dua dimensi, yaitu dimensi ruang dan waktu. Globalisasi
berlangsung di semua bidang kehidupan seperti bidang ideologi, politik, ekonomi, dan
terutama pada bidang pendidikan. Teknologi informasi dan komunikasi adalah faktor
pendukung utama dalam globalisasi. Dewasa ini, teknologi informasi dan komunikasi
berkembang pesat dengan berbagai bentuk dan kepentingan dapat tersebar luas ke seluruh
dunia. Oleh karena itu globalisasi tidak dapat dihindari kehadirannya, terutama dalam
bidang pendidikan.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang disertai dengan semakin
kencangnya arus globalisasi dunia membawa dampak tersendiri bagi dunia pendidikan.
Banyak sekolah di indonesia dalam beberapa tahun belakangan ini mulai melakukan
globalisasi dalam sistem pendidikan internal sekolah. Hal ini terlihat pada sekolah
sekolah yang dikenal dengan billingual school, dengan diterapkannya bahasa asing
seperti bahasa Inggris dan bahasa Mandarin sebagai mata ajar wajib sekolah. Selain itu
berbagai jenjang pendidikan mulai dari sekolah menengah hingga perguruan tinggi baik
negeri maupun swasta yang membuka program kelas internasional. Globalisasi
2
pendidikan dilakukan untuk menjawab kebutuhan pasar akan tenaga kerja berkualitas
yang semakin ketat. Dengan globalisasi pendidikan diharapkan tenaga kerja Indonesia
dapat bersaing di pasar dunia. Apalagi dengan akan diterapkannya perdagangan bebas,
misalnya dalam lingkup negara-negara ASEAN, mau tidak mau dunia pendidikan di
Indonesia harus menghasilkan lulusan yang siap kerja agar tidak menjadi “budak” di
negeri sendiri.
Persaingan untuk menciptakan negara yang kuat terutama di bidang ekonomi,
sehingga dapat masuk dalam jajaran raksasa ekonomi dunia tentu saja sangat
membutuhkan kombinasi antara kemampuan otak yang mumpuni disertai dengan
keterampilan daya cipta yang tinggi. Salah satu kuncinya adalah globalisasi pendidikan
yang dipadukan dengan kekayaan budaya bangsa
Indonesia. Selain itu hendaknya peningkatan kualitas pendidikan hendaknya
selaras dengan kondisi masyarakat Indonesia saat ini. Tidak dapat kita pungkiri bahwa
masih banyak masyarakat Indonesia yang berada di bawah garis kemiskinan. Dalam hal
ini, untuk dapat menikmati pendidikan dengan kualitas yang baik tadi tentu saja
memerlukan biaya yang cukup besar. Tentu saja hal ini menjadi salah satu penyebab
globalisasi pendidikan belum dirasakan oleh semua kalangan masyarakat. Sebagai contoh
untuk dapat menikmati program kelas Internasional di perguruan tinggi terkemuka di
tanah air diperlukan dana lebih dari 50 juta.
Alhasil hal tersebut hanya dapat dinikmati golongan kelas atas yang mapan.
Dengan kata lain yang maju semakin maju, dan golongan yang terpinggirkan akan
semakin terpinggirkan dan tenggelam dalam arus globalisasi yang semakin kencang yang
dapat menyeret mereka dalam jurang kemiskinan. Masyarakat kelas atas menyekolahkan
anaknya di sekolah sekolah mewah di saat masyarakat golongan ekonomi lemah harus
bersusah payah bahkan untuk sekedar menyekolahkan anak mereka di sekolah biasa.
Ketimpangan ini dapat memicu kecemburuan yang berpotensi menjadi konflik sosial.
Peningkatan kualitas pendidikan yang sudah tercapai akan sia-sia jika gejolak sosial
dalam masyarakat akibat ketimpangan karena kemiskinan dan ketidakadilan tidak
diredam dari sekarang.
3
B. Rumusan Masalah
Secara umum, rumusan masalah pada makalah “Dampak Globalisasi Terhadap
Pendidikan” ini dapat dirumuskan seperti pada pertanyaan berikut.
1. Apa dampak dari globalisasi untuk dunia pendidikan?
2. Penyebab buruknya pendidikan di era globalisasi?
3. Cara penyesuain pendidikan di Indonesia pada era globalisasi?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan karya ilmih adalah sebagai berikut:
1. Karya ilmiah ini disusun untuk memenuhi tugas yang diberikan dosen dalam mata
kuliah. Selain itu, bagi diri kami pribadi ini juga diharapkan bisa digunakan untuk
menambah pengetahuan yang lebih bagi mahasiswa.
2. Untuk membahas dampak globalisasi terhadap dunia pendidikan dan menambah
ilmu pengetahuan mengenai globalisasi.
3. Diharapkan masyarakat bisa lebih memahami tentang arti penting globalisasi
sehingga dampak negatif yang berimbas bisa leih diperkecil. Dan juga diharapkan
agar realisasi kegiatan positif terhadap adanya pendidikan semakin lebih baik.
PEMBAHASAN
A. Pengaruh Globalisasi terhadap dunia Pendidikan
Perkembangan dunia pendidikan di Indonesia tidak dapat dilepaskan dari
pengaruh perkembangan globalisasi, di mana ilmu pengetahuan dan teknologi
berkembang pesat. Era pasar bebas juga merupakan tantangan bagi dunia pendidikan
Indonesia, karena terbuka peluang lembaga pendidikan dan tenaga pendidik dari
mancanegara masuk ke Indonesia. Untuk menghadapi pasar global maka kebijakan
pendidikan nasional harus dapat meningkatkan mutu pendidikan, baik akademik maupun
4
non-akademik, dan memperbaiki manajemen pendidikan agar lebih produktif dan efisien
serta memberikan akses seluas-luasnya bagi masyarakat untuk mendapatkan pendidikan.
Ketidaksiapan bangsa kita dalam mencetak SDM yang berkualitas dan bermoral
yang dipersiapkan untuk terlibat dan berkiprah dalam kancah globalisasi, menimbulkan
Dampak positif dan negatif dari dari pengaruh globalisasi dalam pendidikan dijelaskan
dalam poin-poin berikut:
1. Dampak Positif Globalisasi Terhadap Dunia Pendidikan Indonesia
(Pengajaran Interaktif Multimedia)
Kemajuan teknologi akibat pesatnya arus globalisasi, merubah pola
pengajaran pada dunia pendidikan. Pengajaran yang bersifat klasikal berubah menjadi
pengajaran yang berbasis teknologi baru seperti internet dan computer. Apabila dulu,
guru menulis dengan sebatang kapur, sesekali membuat gambar sederhana atau
menggunakan suara-suara dan sarana sederhana lainnya untuk mengkomunikasikan
pengetahuan dan informasi. Sekarang sudah ada computer. Sehingga tulisan, film,
suara, music, gambar hidup, dapat digabungkan menjadi suatu proses komunikasi.
Dalam fenomena balon atau pegas, dapat terlihat bahwa daya itu dapat
mengubah bentuk sebuah objek. Dulu, ketika seorang guru berbicara tentang
bagaimana daya dapat mengubah bentuk sebuah objek tanpa bantuan multimedia,
para siswa mungkin tidak langsung menangkapnya. Sang guru tentu akan
menjelaskan dengan contoh-contoh, tetapi mendengar tak seefektif melihat. Levie dan
Levie (1975) dalam Arsyad (2005) yang membaca kembali hasil-hasil penelitian
tentang belajar melalui stimulus kata, visual dan verbal menyimpulkan bahwa
stimulus visual membuahkan hasil belajar yang lebih baik untuk tugas-tugas seperti
mengingat, mengenali, mengingat kembali, dan menghubung-hubungkan fakta
dengan konsep.
2. Dampak Negatif Globalisasi Terhadap Dunia Pendidikan Indonesia
a. Komersialisasi Pendidikan
5
Era globalisasi mengancam kemurnian dalam pendidikan. Banyak
didirikan sekolah-sekolah dengan tujuan utama sebagai media bisnis. John
Micklethwait menggambarkan sebuah kisah tentang pesaingan bisnis yang mulai
merambah dunia pendidikan dalam bukunya “Masa Depan Sempurna” bahwa
tibanya perusahaan pendidikan menandai pendekatan kembali ke masa depan.
Salah satu ciri utamanya ialah semangat menguji murid ala Victoria yang bisa
menyenangkan Mr. Gradgrind dalam karya Dickens. Perusahaan-perusahaan ini
harus membuktikan bahwa mereka memberikan hasil, bukan hanya bagi murid,
tapi juga pemegang saham.(John Micklethwait, 2007:166).
b. Bahaya Dunia Maya
Dunia maya selain sebagai sarana untuk mengakses informasi dengan
mudah juga dapat memberikan dampak negative bagi siswa. Terdapat pula, Aneka
macam materi yang berpengaruh negative bertebaran di internet. Misalnya:
pornografi, kebencian, rasisme, kejahatan, kekerasan, dan sejenisnya. Berita yang
bersifat pelecehan seperti pedafolia, dan pelecehan seksual pun mudah diakses
oleh siapa pun, termasuk siswa. Barang-barang seperti viagra, alkhol, narkoba
banyak ditawarkan melalui internet. Contohnya, 6 Oktober 2009 lalu diberitakan
salah seorang siswi SMA di Jawa Timur pergi meninggalkan sekolah demi
menemui seorang lelaki yang dia kenal melalui situs pertemanan “facebook”. Hal
ini sangat berbahaya pada proses belajar mengajar.
c. Ketergantungan
Mesin-mesin penggerak globalisasi seperti computerdan internet dapat
menyebabkan kecanduan pada diri siswa ataupun guru. Sehingga guru ataupun
siswa terkesan tak bersemangat dalam proses belajar mengajar tanpa bantuan alat-
alat tersebut.
B. Keadaan Buruk Pendidikan di Indonesia
1. Paradigma Pendidikan Nasional yang Sekular-Materialistik
6
Diakui atau tidak, sistem pendidikan yang berjalan di Indonesia saat ini adalah
sistem pendidikan yang sekular-materialstik. Hal ini dapat terlihat antara lain pada
UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003 Bab VI tentang jalur, jenjang, dan jenis pendidikan
bagian kesatu (umum) pasal 15 yang berbunyi : Jenis pendidikan mencakup
pendidikan umum, kejuruan, akademik, profesi, advokasi, kagamaan, dan khusus dari
pasal ini tampak jelas adanya dikotomi pendidikan, yaitu pendidikan agama dan
pendidikan umum. Sistem pendidikan dikotomis semacam ini terbukti telah gagal
melahirkan manusia yang sholeh yang berkepribadian sekaligus mampu menjawab
tantangan perkembangan melalui penguasaan sains dan teknologi secara
kelembagaan,
sekularisasi pendidikan tampak pada pendidikan agama melalui madrasah,
institusi agama, dan pesantren yang dikelola oleh Departemen Agama; sementara
pendidikan umum melalui sekolah dasar, sekolah menengah, kejurusan serta
perguruan tinggi umum dikelola oleh Departemen Pendidikan Nasional. Terdapat
kesan yang sangat kuat bahwa pengembangan ilmu-ilmu kehidupan (iptek) dilakukan
oleh Depdiknas dan dipandang sebagai tidak berhubungan dengan agama.
Pembentukan karakter siswa yang merupakan bagian terpenting dari proses
pendidikan justru kurang tergarap secara serius. Agama ditempatkan sekadar salah
satu aspek yang perannya sangat minimal, bukan menjadi landasan seluruh aspek.
Pendidikan yang sekular-materialistik ini memang bisa melahirkan orang yang
menguasai sains-teknologi melalui pendidikan umum yang diikutinya. Akan tetapi,
pendidikan semacam itu terbukti gagal membentuk kepribadian peserta didik dan
penguasaan ilmu agama. Banyak lulusan pendidikan umum yang ‘buta agama’ dan
rapuh kepribadiannya. Sebaliknya, mereka yang belajar di lingkungan pendidikan
agama memang menguasai ilmu agama dan kepribadiannya pun bagus, tetapi buta
dari segi sains dan teknologi. Sehingga, sektor-sektor modern diisi orang-orang
awam. Sedang yang mengerti agama membuat dunianya sendiri, karena tidak mampu
terjun ke sektor modern.
7
2. Mahalnya Biaya Pendidikan
Pendidikan bermutu itu mahal, itulah kalimat yang sering terlontar di
kalangan masyarakat. Mereka menganggap begitu mahalnya biaya untuk mengenyam
pendidikan yang bermutu. Mahalnya biaya pendidikan dari Taman Kanak-Kanak
(TK) sampai Perguruan Tinggi membuat masyarakat miskin memiliki pilihan lain
kecuali tidak bersekolah. Makin mahalnya biaya pendidikan sekarang ini tidak lepas
dari kebijakan pemerintah yang menerapkan MBS (Manajemen Berbasis Sekolah),
dimana di Indonesia dimaknai sebagai upaya untuk melakukan mobilisasi dana.
Karena itu, komite sekolah yang merupakan organ MBS selalu disyaratkan adanya
unsur pengusaha. Asumsinya, pengusaha memiliki akses atas modal yang lebih luas.
Hasilnya, setelah komite sekolah terbentuk, segala pungutan disodorkan kepada wali
murid sesuai keputusan komite sekolah. Namun dalam penggunaan dana, tidak
transparan. Karena komite sekolah adalah orang-orang dekat kepada sekolah.
Kondisi ini akan lebih buruk dengan adanya RUU tentang Badan Hukum
Pendidikan (RUU BHP). Berubahnya status pendidikan dari milik publik ke bentuk
Badan Hukum jelas memiliki konsekuensi ekonomis dan politis amat besar. Dengan
perubahan status itu pemerintah secara mudah dapat melempar tanggung jawabnya
atas pendidikan warganya kepada pemilik badan hukum yang sosoknya tidak jelas.
Mencermati konteks pendidikan dalam praktik seperti itu, tujuan pendidikan
menjadi bergeser. Awalnya, pendidikan adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan
tidak membeda-bedakan kelas sosial. Pendidikan adalah untuk semua. Namun,
pendidikan kemudian menjadi perdagangan bebas (free trade).
Tesis akhirnya, bila sekolah selalu mengadakan drama tahun ajaran masuk
sekolah dengan bentuk pendidikan diskriminatif sedemikian itu, pendidikan justru
tidak bisa mencerdaskan bangsa. Ia diperalat untuk mengeruk habis uang rakyat demi
kepentingan pribadi maupun golongan.
3. Kualitas SDM yang Rendah
Akibat paradigma pendidikan nasional yang sekular-materialistik, kualitas
kepribadian anak didik di Indonesia semakin memprihatinkan. Dari sisi keahlian pun
8
sangat jauh jika dibandingkan dengan Negara lain. Jika dibandingkan dengan India,
sebuah Negara dengan segudang masalah (kemiskinan, kurang gizi, pendidikan yang
rendah), ternyata kualitas SDM Indonesia sangat jauh tertinggal. India dapat
menghasilkan kualitas SDM yang mencengangkan. Jika Indonesia masih dibayang-
bayangi pengusiran dan pemerkosaan tenaga kerja tak terdidik yang dikirim ke luar
negeri, banyak orang India mendapat posisi bergengsi di pasar Internasional.
Di samping kualitas SDM yang rendah juga disebabkan di beberapa daerah di
Indonesia masih kekurangan guru, dan ini perlu segera diantisipasi. Tabel 1. berikut
menjelaskan tentang kekurangan guru, untuk tingkat TK, SD, SMP dan SMU maupun
SMK untuk tahun 2004 dan 2005. Total kita masih membutuhkan sekitar 218.000
guru tambahan, dan ini menjadi tugas utama dari lembaga pendidikan keguruan.
Dalam menghadapi era globalisasi, kita tidak hanya membutuhkan sumber
daya manusia dengan latar belakang pendidikan formal yang baik, tetapi juga
diperlukan sumber daya manusia yang mempunyai latar belakang pendidikan non
formal.
C. Penyesuaian Pendidikan Indonesia di Era Globalisasi
Dari beberapa takaran dan ukuran dunia pendidikan kita belum siap menghadapi
globalisasi. Belum siap tidak berarti bangsa kita akan hanyut begitu saja dalam arus
global tersebut. Kita harus menyadari bahwa Indonesia masih dalam masa transisi dan
memiliki potensi yang sangat besar untuk memainkan peran dalam globalisasi khususnya
pada konteks regional. Inilah salah satu tantangan dunia pendidikan kita yaitu
menghasilkan SDM yang kompetitif dan tangguh. Kedua, dunia pendidikan kita
menghadapi banyak kendala dan tantangan. Namun dari uraian di atas, kita optimis
bahwa masih ada peluang.
Ketiga, alternatif yang ditawarkan di sini adalah penguatan fungsi keluarga dalam
pendidikan anak dengan penekanan pada pendidikan informal sebagai bagian dari
pendidikan formal anak di sekolah. Kesadaran yang tumbuh bahwa keluarga memainkan
peranan yang sangat penting dalam pendidikan anak akan membuat kita lebih hati-hati
9
untuk tidak mudah melemparkan kesalahan dunia pendidikan nasional kepada otoritas
dan sektor-sektor lain dalam masyarakat, karena mendidik itu ternyata tidak mudah dan
harus lintas sektoral. Semakin besar kuantitas individu dan keluarga yang menyadari
urgensi peranan keluarga ini, kemudian mereka membentuk jaringan yang lebih luas
untuk membangun sinergi, maka semakin cepat tumbuhnya kesadaran kompetitif di
tengah-tengah bangsa kita sehingga mampu bersaing di atas gelombang globalisasi ini.
Yang dibutuhkan Indonesia sekarang ini adalah visioning (pandangan),
repositioning strategy (strategi) , dan leadership (kepemimpinan). Tanpa itu semua, kita
tidak akan pernah beranjak dari transformasi yang terus berputar-putar. Dengan visi jelas,
tahapan-tahapan yang juga jelas, dan komitmen semua pihak serta kepemimpinan yang
kuat untuk mencapai itu, tahun 2020 bukan tidak mungkin Indonesia juga bisa bangkit
kembali menjadi bangsa yang lebih bermartabat dan jaya sebagai pemenang dalam
globalisasi.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak
mengenal batas wilayah. Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan
yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya
sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa-
bangsa di seluruh dunia
1. Dampak Positif
Kemajuan teknologi akibat pesatnya arus globalisasi, merubah pola
pengajaran pada dunia pendidikan. Pengajaran yang bersifat klasikal berubah menjadi
pengajaran yang berbasis teknologi baru seperti internet dan computer.
Perubahan Corak Pendidikan, mulai longgarnya kekuatan kontrol pendidikan
oleh negara. Tuntutan untuk berkompetisi dan tekanan institusi global, seperti IMF
dan World Bank, mau atau tidak, membuat dunia politik dan pembuat kebijakan harus
berkompromi untuk melakukan perubahan.
10
2. Dampak Negatif
Era globalisasi mengancam kemurnian dalam pendidikan. Banyak didirikan
sekolah-sekolah dengan tujuan utama sebagai media bisnis. John Micklethwait
menggambarkan sebuah kisah tentang pesaingan bisnis yang mulai merambah dunia
pendidikan dalam bukunya “MasaDepan Sempurna” bahwa tibanya perusahaan
pendidikan menandai pendekatan kembali ke masa depan.
Dunia maya selain sebagai sarana untuk mengakses informasi dengan mudah
juga dapat memberikan dampak negative bagi siswa. Terdapat pula, Aneka macam
materi yang berpengaruh negative bertebaran di internet. Misalnya: pornografi,
kebencian, rasisme, kejahatan, kekerasan, dan sejenisnya. Berita yang bersifat
pelecehan seperti pedafolia, dan pelecehan seksual pun mudah diakses oleh siapa pun,
termasuk siswa. Barang-barang seperti viagra, alkhol, narkoba banyak ditawarkan
melalui internet.
Penyebab buruknya pendidikan di era globalisasi di indonesia adalah
Mahalnya Biaya Pendidikan, Kualitas SDM yang Rendah dan fasilitas pendidikan
ang kurang, itu yang mengakibatkan pendidikan tidak berjalan dengan lancer
Yang dibutuhkan Indonesia sekarang ini adalah visioning (pandangan),
repositioning strategy (strategi) , dan leadership (kepemimpinan). Tanpa itu semua,
kita tidak akan pernah beranjak dari transformasi yang terus berputar-putar. Dengan
visi jelas, tahapan-tahapan yang juga jelas, dan komitmen semua pihak serta
kepemimpinan yang kuat untuk mencapai itu.
B. Saran
Alhamdulillah karya ilmiah ini telah selesai di susun, semoga menjadi tembahan
ilmu khususnya bagi penulis umumnya bagi rekan rekan pembaca, selanjutnya
tentunya makalah ini masih banyak kekurangannya oleh karena itu kepada siapa saja
yang mau menyempurnakannya penulis ucapkan terima kasih.
11
DAFTAR PUSTAKA
Asri B. 2008. Pembelajaran Moral. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Faizah, F. 2009. Dampak Globalisasi Terhadap Dunia Pendidikan, (Online),
(http://www.blogger.com/profile/14458280955885383127),
Munir. 2010. Pendidikan Karakter. Yogyakarta: PT Pustaka Insan Maqdani,
Anggota IKPI.
Surya, M. 2002. Dasar-dasar Kependidikan di SD. Pusat penerbitan Universitas
Terbuka.
Suryabrata, S. 2010. Psikologi Kepribadian. Jakarta: Rajawali Pers.
Januar, I. 2006. Globalisasi pendidikan dI indonesia, (Online),
(www.friendster.com/group/tabmain.php?statpos=mygroup&gid=340151),
Wardoyo, C. 2007. Urgensi Pendidikan Moral (Online), (http://www.nu.or.i)
... 2,4,7,9,11,12,14,16,17,18,19,20,21,23,24,25,27,28,29, sementara jumlah soal yang tidak valid sebanyak 10 soal yaitu 3,5,6,8,10,13,15,22,26,30 (Sugiyono, 2014;Ujiyono, 2018). Oleh karena itu, hasil ini mendukung pentingnya inovasi dalam sistem evaluasi yang lebih modern dan berbasis teknologi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran secara keseluruhan (Salim, 2014;Salsabila et al., 2020). ...
Article
This study aims to assess the significant impact of the use of Android-assisted interactive learning media on student learning outcomes in social studies grade VIII at MTs Al Huda Pekanbaru. The research method used is the quasi-experimental method. The instrument used is a test to see student learning outcomes. The resulting data is statistically tested and analyzed descriptively. Based on the research conducted, it was found that the use of interactive learning media assisted by Android had a positive impact on students' academic achievement. The average score in the experimental class was proven to be higher compared to the average score in the control class, with the experimental class achieving an average score of 74.54, while the control class had an average score of 63.63. Based on the t-test results, the calculated t-value was 2.31, while the t-tabel value at a significance level of 0.05 was 2.018. Since the calculated t-value (2.31) is greater than the t-tabel value (2.018), it can be concluded that H1 is accepted. In conclusion, the use of interactive learning media assisted by Android has a significant impact on the learning outcomes of eighth-grade social studies students at MTs Al Huda Pekanbaru
... Pendidikan tidak lagi sekadar proses transfer pengetahuan dari guru kepada siswa, tetapi telah bertransformasi menjadi suatu ekosistem yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta. Dalam konteks ini, tantangan yang dihadapi oleh sistem pendidikan semakin beragam, mulai dari kesenjangan akses pendidikan, kualitas pengajaran, hingga integrasi teknologi dalam kurikulum (Salim, 2014). ...
Article
The management of modern education faces various challenges that continue to develop, especially in the face of technological changes and global needs. The education process now requires a more targeted approach, where various factors, including the quality of teaching, accessibility of education, and adaptation of the curriculum to the needs of the times, are increasingly becoming the main issues. This study uses a qualitative method that aims to describe the conditions that are occurring, the relationship between phenomena, views, processes, results, or certain tendencies in a context. The data collection techniques used are observation, literature study, and documentation. Literature Studies are conducted as a basis to analyze various perspectives and problem solving in education management in modern times. The data produced was analyzed in a qualitative descriptive manner. The results obtained from this study are that a series of solutions are needed which include the construction of equitable educational facilities, the use of technology that can reach remote areas, the improvement of teacher competence and welfare, and curriculum reform that is more responsive to the needs of the times and the world of work to realize the management of modern education in Indonesia
... Pendidikan memiliki peran yang penting dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas untuk menghdapi tantangan zaman (Salim, 2014). Hal ini dikarenakan pendidikan yang menjadi proses pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau sekelompok orang melalui pengajaran dan latihan untuk mendewasakan manusia (Rembangsupu et al., 2022). ...
Article
Full-text available
Lecturer program activities outside the campus aims to develop independent curriculum-based learning tools for PAUD teachers who are members of the Sleman Regency PAUD Forum. This activity was carried out in several stages, namely conducting a needs analysis for PAUD teachers in Sleman Regency, designing a training program for developing independent curriculum-based learning tools and practicing making learning tools. The training materials for teachers include; a) development of learning outcomes, learning objectives, and PAUD learning objectives, b) creation of P5 and intracurricular teaching modules, d) use of loose parts in learning, d) independent assignments to develop teaching modules based on the Independent Curriculum, and e) evaluation of module creation independent curriculum-based teaching. The practical results of the training were that 14 participants were able to create P5 modules and 16 participants were able to create intracurricular modules. Four P5 teaching modules and five best intracurricular teaching modules were awarded. In making the P5 or intracurricular teaching modules encountered obstacles experienced by teachers including; determine the main theme, use the assessment, and provide a starting sentence for the children in the module. So it was concluded based on the results above that the independent curriculum-based learning development training activities had an impact on the knowledge and skills of PAUD teachers who were members of the Sleman Regency PAUD Forum.
... Hal ini menciptakan kebutuhan untuk menggabungkan metode tradisional dengan strategi modern yang baru. Misalnya, pemanfaatan teknologi digital dan media interaktif telah menjadi bagian penting dalam proses pendidikan, termasuk pendidikan Islam (Salim, 2014;Salsabila et al., 2020;Wahyu, 2022). Selain itu, strategi diperlukan untuk memenuhi kebutuhan masing-masing siswa sambil membangun kolaborasi dalam komunitas belajar. ...
Article
This article aims to find out the learning methods and strategies in Islamic Education. This study uses a literature review approach. Literature reviews focus on the analysis and synthesis of relevant academic sources, such as journal articles, books, and conference proceedings, to gather comprehensive insights into effective teaching and learning practices in the context of Islamic education. The selection of literature is guided by certain inclusion criteria, prioritizing scholarly works published in the last decade and that directly address the methodology of education in Islamic teachings. Data analysis is carried out by a systematic process in identifying, categorizing, and comparing various strategies and methods used in the Islamic educational environment. The results of the analysis show that methods and strategies are a way taken to achieve a goal. An active and creative teaching method or learning method is a way used by a teacher in delivering material or related to Islamic learning to students or students by using various active and creative ways so that the goals of an education, especially in delivering learning material, can be achieved effectively and efficiently.
... Keterampilanketerampilan ini menjadi sangat penting dalam mempersiapkan generasi muda untuk bersaing di pasar kerja global yang terus berkembang. (Salim, 2014) Oleh karena itu, kurikulum perlu dirancang ulang untuk lebih responsif terhadap dinamika perubahan global, dengan memberikan ruang bagi pengintegrasian ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya secara holistik. Selain itu, integrasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam proses pembelajaran harus menjadi prioritas. ...
Article
Full-text available
Kurikulum sebagai seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan ajar serta metode yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pendidikan di Indonesia memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk kualitas sumber daya manusia (SDM). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi pustaka dan analisis dokumen. Teknik analisis dilakukan dengan mengkategorikan isu-isu yang ditemukan dalam berbagai dokumen untuk kemudian dianalisis berdasarkan temuan-temuan yang relevan dengan tujuan penelitian. Evaluasi implementasi kurikulum menjadi pilar strategis dalam mewujudkan visi pendidikan nasional yang inklusif, adaptif, dan bermutu. Implementasi kurikulum mandiri di Indonesia diupayakan untuk memberikan keleluasaan yang lebih besar kepada sekolah dalam merancang kegiatan pembelajaran. Hal ini menciptakan peluang bagi para pendidik dan pengelola pendidikan untuk mengadaptasi kurikulum secara dinamis, menciptakan lingkungan belajar yang lebih efektif, dan mendorong peningkatan kualitas pendidikan secara menyeluruh di tanah air. Kurikulum dapat menjadi landasan yang kokoh untuk menciptakan sumber daya manusia unggul yang mampu memberikan kontribusi nyata di kancah global. Integrasi keterampilan abad 21, literasi digital, dan pemanfaatan teknologi informasi menjadi kunci untuk menciptakan sistem pendidikan yang adaptif dan relevan.
... Sehingga pendidikan sangatlah penting bagi manusia untuk melangsungkan kehidupannya. Untuk menghadapi era globalisasi ini, peran pendidikan nasional harus mampu meningkatkan suatu mutu pendidikan baik secara akademik maupun non-akademik dan memperbaiki manajemen pendidikan agar lebih produktif dan efisien serta memberikan akses seluas-luasnya bagi masyarakat untuk mendapatkan pendidikan (Salim, 2014). ...
Article
Full-text available
Globalisasi memiliki dampak yang besar terhadap sistem pendidikan di seluruh dunia, membawa perubahan baik dalam aspek positif maupun tantangan. Di satu sisi, globalisasi memperluas akses informasi dan pengetahuan melalui teknologi digital, sehingga sistem pendidikan dapat mengikuti standar internasional. Penggunaan teknologi internet memungkinkan akses terhadap sumber daya pendidikan global, mendukung fleksibilitas pembelajaran, serta meningkatkan kesempatan kolaborasi global bagi siswa dan guru. Adaptasi kurikulum pun terjadi untuk memenuhi kebutuhan global, meliputi keterampilan teknologi, bahasa asing, dan kompetensi berpikir kritis, yang mempersiapkan siswa bersaing di pasar kerja global. Namun, globalisasi juga memunculkan tantangan dalam pendidikan, termasuk ketimpangan akses teknologi antara negara maju dan berkembang, serta antara wilayah urban dan rural. Selain itu, pengaruh budaya global berpotensi menggeser nilai-nilai lokal, menciptakan dilema antara mempertahankan identitas budaya dan mengikuti tren global. Oleh karena itu, kebijakan pendidikan yang adaptif, inklusif, dan sensitif terhadap keragaman budaya sangat dibutuhkan untuk memastikan bahwa dampak positif globalisasi dapat dioptimalkan tanpa mengesampingkan keunikan lokal. Globalisasi menuntut adanya sistem pendidikan yang dinamis, berbasis teknologi, dan berorientasi pada pengembangan sumber daya manusia berkualitas, namun tetap berakar pada nilai-nilai lokal
... Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam pembangunan sumber daya manusia. Di era globalisasi dan perkembangan teknologi yang pesat, kebutuhan akan pembelajaran yang efektif dan inovatif semakin mendesak (Salim, 2014). Salah satu tantangan terbesar dalam pendidikan adalah meningkatkan kualitas pengajaran (Listiana, 2021), khususnya dalam mata pelajaran yang dianggap sulit oleh siswa, seperti biologi. ...
Article
This article discusses the effect of the application of the Project Based Learning (PBL) model on student learning outcomes in biology subjects. The research method used is quantitative with a quasi-experimental design. This research was conducted in a high school by involving a group of students who were divided into two groups, namely an experimental group that applied the PBL model and a control group that used conventional methods. The instruments used are tests, observations, and questionnaires. The resulting data was analyzed using descriptive statistical tests and t-tests. The results showed that the application of PBL significantly improved students' understanding of biology concepts, critical thinking skills, and learning motivation. These findings indicate that PBL can be an effective alternative in teaching biology, increasing student engagement, and resulting in more meaningful learning
... Dewasa ini, berbagai bentuk dan kepentingan teknologi informasi yang berkembang pesat tersebar luas ke seluruh dunia. Oleh karena itu globalisasi tidak dapat dihindari kehadirannya, terutama dalam bidang pendidikan (Salim, 2014). ...
Article
Full-text available
Penelitian ini untuk mengetahui motivasi pelajar Indonesia dalam mengikuti International Student Mobility. Motivasi siswa dilihat dari kebutuhan berprestasi, kebutuhan berafiliasi, dan kebutuhan kekuasaan. Penelitian ini dilakukan terhadap mahasiswa UB dan UGM sebagai representasi mahasiswa Indonesia yang berminat mengikuti International Student Mobility. Metode penelitian dilakukan dengan pendekatan deskriptif kualitatif dengan analisis data menggunakan metode 1) pengumpulan data 2) kondensasi data 3) penyajian data 4) penarikan kesimpulan. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menyatakan bahwa motivasi pelajar Indonesia mengikuti International Student Mobility adalah untuk meningkatkan prestasi, mendapatkan pendidikan yang lebih baik, menghadapi tantangan baru, menjalin relasi dan mempunyai kesempatan mendapatkan pekerjaan di luar negeri.
Article
Full-text available
This research aims to find out how the urgency of philosophy of science in the context of human civilization with epistemological analysis. An important part in creating and advancing human civilization is played by the philosophy of science. A thorough understanding of epistemology, the field of philosophy that deals with theory, offers a critical perspective on how people learn and develop science. With a focus on the epistemological viewpoint that serves as the foundation of scientific thinking, this article examines the importance of philosophy of science in relation to the advancement of human civilization. To gain a comprehensive understanding, this research uses descriptive qualitative research with a literature review. This study shows how the philosophy of science can guide human civilization towards more sustainable, knowledge-based and equitable growth. Philosophy of science plays a very important role in shaping human understanding of knowledge and the development of scientific methodology. Through critical analysis of basic concepts and epistemological approaches, philosophy of science helps us evaluate the validity of knowledge and the methods used in research. With the growing complexity of challenges facing humanity, such as climate change and social injustice, the critical thinking taught by philosophy of science is becoming increasingly relevant. In addition, philosophy of science contributes to innovation by encouraging reflective and interdisciplinary approaches in research. Therefore, the urgency of philosophy of science in the context of human civilization lies in its ability to facilitate ethical dialogue, encourage sustainable innovation, and ensure that the knowledge produced is relevant and beneficial to the whole of society.
Article
Full-text available
Learning media is one of the components of learning that has an important role in teaching and learning activities. This study aims to determine the ability of Early Childhood Education (ECE) teachers in designing and using effective learning media. This research method uses a descriptive qualitative approach with questionnaire data collection techniques. The sample of this study were all 11 teachers of TK IT Nur Al-Rahman. The results showed that the knowledge of using learning media for TK IT Nur Al-Rahman teachers mostly had sufficient knowledge about the use of learning media. Teachers as respondents stated that they have designed and used learning media that are effective in delivering learning materials, adjusting to the potential of students and can be used anytime and anywhere.
Article
Sudah menjadi rahasia umum bahwa mutu pendidikan di Indonesia kini terpuruk kejurang yang dalam. Oleh IRMAYANI admnegara-irmayani
Dampak Globalisasi Terhadap Dunia Pendidikan
  • F Faizah
Faizah, F. 2009. Dampak Globalisasi Terhadap Dunia Pendidikan, (Online), (http://www.blogger.com/profile/14458280955885383127),
Dasar-dasar Kependidikan di SD
  • M Surya
Surya, M. 2002. Dasar-dasar Kependidikan di SD. Pusat penerbitan Universitas Terbuka.
Urgensi Pendidikan Moral (Online)
  • C Wardoyo
Wardoyo, C. 2007. Urgensi Pendidikan Moral (Online), (http://www.nu.or.i)
Pembelajaran Moral. Jakarta: PT Rineka Cipta
  • B Asri
Asri B. 2008. Pembelajaran Moral. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Pendidikan Karakter. Yogyakarta: PT Pustaka Insan Maqdani
  • Munir
Munir. 2010. Pendidikan Karakter. Yogyakarta: PT Pustaka Insan Maqdani, Anggota IKPI.
Psikologi Kepribadian. Jakarta: Rajawali Pers
  • S Suryabrata
Suryabrata, S. 2010. Psikologi Kepribadian. Jakarta: Rajawali Pers.