Accurate and relevant biblical interpretation requires an approach that integrates various dimensions, both historical, theological, and contemporary. This article explores the application of contextual hermeneutics as a holistic method of biblical interpretation by combining four main contexts: faith, history, literature, and contemporary situation. The aim of this research is to demonstrate how contextual hermeneutics can yield a deeper and more applicable understanding that is relevant for contemporary readers. The research method employed is qualitative analysis using a contextual hermeneutic approach, involving literature studies and evaluation of biblical texts in relation to their historical, literary, and social contexts. The findings show that by understanding the contexts of faith, history, literature, and contemporary situations, interpreters can produce more comprehensive and balanced interpretations that bridge denominational differences and offer relevant guidance for modern Christians. The main contribution of this research is emphasizing the importance of a multidimensional approach to biblical interpretation to create more inclusive, adaptive, and applicable interpretations in addressing contemporary challenges. Penafsiran Alkitab yang akurat dan relevan dengan konteks zaman kini memerlukan pendekatan yang dapat mengintegrasikan berbagai dimensi, baik historis, teologis, maupun kontemporer. Dalam artikel ini, penulis mengeksplorasi penerapan hermeneutika kontekstual sebagai metode penafsiran Alkitab yang holistik, dengan menggabungkan empat konteks utama: iman, sejarah, sastra, dan situasi kontemporer. Tujuan penelitian ini adalah untuk menunjukkan bagaimana hermeneutika kontekstual dapat menghasilkan pemahaman yang lebih mendalam dan aplikatif, serta relevan bagi pembaca masa kini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif dengan pendekatan hermeneutika kontekstual, yang melibatkan studi literatur dan evaluasi terhadap teks Alkitab dalam kaitannya dengan konteks historis, sastra, dan sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan memahami konteks iman, sejarah, sastra, dan kontemporer, penafsir dapat menghasilkan interpretasi yang lebih lengkap dan seimbang, yang mampu menjembatani perbedaan denominasi serta memberikan panduan hidup yang relevan bagi umat Kristen di era modern. Kontribusi utama dari penelitian ini adalah penekanan pada pentingnya pendekatan yang multidimensional dalam penafsiran Alkitab untuk menciptakan interpretasi yang lebih inklusif, adaptif, dan aplikatif dalam menghadapi tantangan zaman kini.