Sumatera Barat merupakan salah satu daerah tujuan wisata nasional, yang memiliki objek dan daya tarik wisata yang beragam dan eksotik, baik alam maupun budaya. Menyadari potensi tersebut, Pemerintah Daerah Propinsi Sumatera Barat menetapkan pariwisata sebagai sektor andalan pembangunan daerah ke masa datang. Bukittinggi, sebagai salah satu daerah tujuan wisata utama Sumatera Barat, mengembangkan
... [Show full abstract] aspek fisik sekaligus pembinaan kerajinan bordir, sebagai salah satu bentuk kerajinan lokal yang potensial dijual sebagai souvenir pariwisata. Kerajinan bordir Bukittinggi memiliki motif hias tradisional. Ada tiga bentuk produk bordir Bukittinggi, yaitu pertama, souvenir busana seperti: baju kebaya, baju koko, kaos oblong, selendang dan jilbab. Kedua, Souvenir perlengkapan atau lenan rumah tangga seperti: taplak meja, tatakan gelas, sarung bantal untuk kursi dan seprai. Ketiga Souvenir perlengkapan ibadah berupa mukena untuk shalat. Motif hias yang digunakan adalah motif flora dan geometri. Motif-motif hias ini pada umumnya dikerjakan dengan teknik kerancang. Ada beberapa nama teknik kerancang yang dipakai dalam bordiran ini seperti : (1) kerancang Kursi; (2) kerancang Pahat; (3) kerancang Silang; (4) kerancang Roda-roda/ Lawah; (5) kerancang Sapu; (6) kerancang Sapu di tengah; (7) kerancang kacau/ Batu; (8) kerancang Papan; (9) kerancang balut; (10) kerancang potong; (11) kerancang rel; dan (12) kerancang mata ikan. Dalam sebuah produk bordir digabung berbagai macam kerancang, untuk tujuan variasi, menarik dan indah untuk dipandang. Dalam perkembangannya, motif dan orientasi pemasaran bordir mengalami pergeseran. motif bordir saat ini telah mengikuti selera konsumen, dan pemasarannya tiddak semata pada pasar tradisonal di Bukittinggi melainkan juga diekspor ke manca negara, terutama Malaysia dan Brunei Darussalam.