Content uploaded by Marie Claude Lagace
Author content
All content in this area was uploaded by Marie Claude Lagace
Content may be subject to copyright.
Intelligence émotionnelle et leadership transformationnel deux compétences nécessaires pour mobiliser les gestionnaires dans la conduite du changement
Abstract
Le réseau de la Santé et des services sociaux québécois (RSSS), depuis sa création, ne cesse de vivre son lot de lois et de réformes entraînant des changements que doivent porter ses gestionnaires. Dans la conduite et l’animation des changements désirés par l’organisation, tous les observateurs s’entendent pour dire que les gestionnaires jouent un rôle crucial en termes de mise en œuvre, mais aussi, en termes de leadership afin de mobiliser le personnel autour d’une vision partagée. Tous les gestionnaires ne parviennent pas cependant à animer et diriger leurs équipes respectives vers ce changement avec la même aisance et la même efficacité. Pourquoi ? Quelles qualités, compétences et autres caractéristiques les différencient-ils? Dans cet article, nous présentons les principaux résultats d’une étude conduite auprès de gestionnaires d’établissements du RSSS afin de vérifier l’influence de l’intelligence émotionnelle et du leadership transformationnel, deux compétences clés pour mener le changement. Nous proposerons également des pistes afin de développer ces compétences dans l’action.
... Gaya kepemimpinan yang ada sekarang tidak akan lagi memadai di era baru yang serba tidakpasti dan perubahan yang cepat, terbukti dimana sulit untuk mendefinisikan masalah apalagi merancang solusi untuk mereka (Marquardt, 2000). Ketika pekerjaan organisasi menjadi semakin kompleks dan saling berhubungan, peran pemimpin di tingkat mana pun juga menjadi lebih kompleks, yang pada gilirannya mendorong pengembangan gaya kepemimpinan, seperti yang didefinisikan oleh (Lagacé, M. C., Rinfret, N., Deschamps, C., & Benhadji, 2013) yaitu seorang manajer dapat dikatakan memiliki gaya kepemimpinan transformasional setiap kali dia menciptakan hubungan emosional yang tulus dengan kolaboratornya, sehingga mendorong mereka untuk melampaui kebutuhan individu di tempat kerja atas nama visi atau proyek bersama. Kepemimpina trasnformasional memberikan pengaruh positif pada perilaku organisasi tertentu seperti kepuasan (Medley and Larochelle, 1995), komitmen (Avolio et al., 2004) dan kesejahteraan psikologis, yaitu melalui pengurangan stres (Arnold et al., 2007). ...
Buku ini disusun menjadi 13 Bab yaitu :
1. Teori dasar kepemimpinan bisnis
2. Nilai dan jiwa dalam kepemimpinan bisnis
3. Membangun kepemimpinan bisnis
4. Landasan aktivitas pemimpin bisnis
5. Perilaku pemimpin bisnis
6. Potensi kepemimpinan
7. Kecerdasan pembentuk pemimpin bisnis
8. Pemimpin bisnis yang kreatif
9. Cara untuk menjadi pemimpin bisnis
10. Aktivitas pemimpin dalam bisnis
11. Pengambilan keputusan sebagai pemimpin bisnis
12. Nilai-nilai universal dalam kepemimpinan
13. Kecerdasan dan kreativitas kepemimpinan
ResearchGate has not been able to resolve any references for this publication.