Era Industri 4.0 telah membawa perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM). Kota Surakarta sebagai salah satu kota besar di Indonesia juga tidak luput dari dampak perkembangan revolusi industri ini. Pengembangan SDM yang adaptif terhadap perubahan teknologi, otomatisasi, dan digitalisasi menjadi salah satu tantangan utama bagi pemerintah dan masyarakat Surakarta dalam menghadapi era ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi pengembangan SDM di Kota Surakarta dalam menghadapi tantangan dan peluang yang ditawarkan oleh Industri 4.0 melalui metode studi pustaka. Dalam era Industri 4.0, digitalisasi dan otomatisasi menjadi tulang punggung perkembangan industri, di mana keterampilan yang relevan dengan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI), Internet of Things (IoT), big data, dan automasi menjadi sangat penting. Kota Surakarta, dengan segala potensi dan keterbatasannya, perlu mempersiapkan SDM yang kompeten dan mampu beradaptasi dengan perkembangan tersebut. Berdasarkan kajian literatur, pengembangan SDM dalam era ini menuntut peningkatan keterampilan teknis serta soft skills yang mencakup kemampuan berpikir kritis, inovasi, dan kolaborasi. Di Kota Surakarta, upaya untuk meningkatkan kapasitas SDM telah dilakukan melalui berbagai program pemerintah yang berfokus pada peningkatan keterampilan berbasis teknologi dan inovasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tantangan utama dalam pengembangan SDM di Surakarta adalah keterbatasan akses terhadap teknologi mutakhir, minimnya program pelatihan yang berorientasi pada Industri 4.0, dan masih rendahnya literasi digital di kalangan masyarakat umum. Pemerintah Kota Surakarta telah mencoba mengatasi hal ini melalui berbagai kebijakan, seperti pengembangan pusat-pusat pelatihan teknologi, program pendidikan vokasi, dan kerja sama dengan sektor swasta dalam penyediaan pelatihan yang lebih terfokus pada pengembangan keterampilan teknologi. Namun, upaya tersebut masih memerlukan peningkatan dari sisi inklusivitas dan kesinambungan agar dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Selain itu, penelitian ini juga menyoroti pentingnya peran pendidikan formal dalam menyiapkan generasi muda yang siap bersaing di era Industri 4.0. Kurikulum di lembaga pendidikan, baik formal maupun nonformal, perlu diperbarui dan disesuaikan dengan tuntutan pasar kerja di masa depan. Pendidikan yang mengintegrasikan teknologi digital, pemrograman, analisis data, dan inovasi menjadi kunci dalam mencetak SDM yang mampu bersaing di tingkat global. Di samping itu, kolaborasi antara sektor pendidikan, pemerintah, dan industri menjadi sangat penting untuk memastikan bahwa keterampilan yang diajarkan sesuai dengan kebutuhan pasar kerja yang terus berkembang. Lebih lanjut, penelitian ini mengidentifikasi bahwa pengembangan SDM di Surakarta tidak hanya memerlukan investasi dalam bidang teknologi, tetapi juga dalam aspek budaya kerja. Budaya kerja yang inovatif, kolaboratif, dan berfokus pada peningkatan produktivitas perlu ditanamkan sejak dini. Peran pemerintah sebagai fasilitator dalam menciptakan ekosistem yang mendukung pengembangan SDM yang berbasis teknologi menjadi krusial. Secara keseluruhan, penelitian ini menyimpulkan bahwa Kota Surakarta memiliki potensi besar untuk mengembangkan SDM yang kompetitif di era Industri 4.0, tetapi masih diperlukan upaya kolaboratif antara pemerintah, sektor pendidikan, dan industri untuk mengatasi berbagai tantangan yang ada. Peningkatan literasi digital, pembaruan kurikulum, dan pengembangan program pelatihan berbasis teknologi menjadi langkah-langkah penting yang harus diambil untuk memastikan kesiapan SDM Surakarta dalam menghadapi era Industri 4.0. Dengan strategi yang tepat dan komprehensif, Kota Surakarta dapat menjadi salah satu pusat pengembangan SDM unggul yang mendukung pertumbuhan ekonomi nasional di era digital ini.