ArticlePDF Available

TOMAT (Solanum lycopersicum L.) SEBAGAI AGEN KEMOPREVENTIF POTENSIAL

Authors:

Abstract

Abstrak Jumlah penderita kanker terus mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Eksplorasi bahan alam untuk menemukan agen kemopreventif menjadi suatu alternatif untuk mengurangi jumlah penderita kanker di dunia. Agen kemopreventif merupakan agen yang dapat mencegah dan menghambat proses perkembangan kanker serta membantu memulihkan kondisi kesehatan penderita kanker. Likopen merupakan senyawa karotenoid yang terdapat pada sayuran dan buah-buahan berwarna merah kekuningan. Beberapa studi in vitro likopen menunjukkan adanya aktifitas antioksidan yang poten sehingga dapat disimpulkan bahwa likopen merupakan salah satu senyawa yang dapat dimanfaatkan sebagai agen kemopreventif potensial. Sumber likopen terbesar dapat diperoleh dari buah tomat. Beberapa studi epidemiologi memperlihatkan adanya penurunan resiko kanker prostat pada pria yang mengkonsumsi likopen dari buah tomat. Selain likopen, polifenol yang terdapat dalam tomat ternyata juga memiliki kemampuan antioksidan yang dapat memadamkan radikal bebas. Hasil penelitian ini memberi kemungkinan bahwa konsumsi tomat dapat memberikan proteksi terhadap kerusakan oksidatif yang secara potensial mencegah mutasi pada fase inisiasi dan progresi dari kanker. Sangat disayangkan penggunaan dan konsumsi tomat di masyarakat Indonesia masih rendah, sehingga diperlukan sosialisasi kepada masyarakat tentang manfaat yang diperoleh dengan mengkonsumsi tomat. Untuk meningkatkan konsumsi masyarakat terhadap tomat dilakukan dengan memodifikasi tomat menjadi sediaan yang menarik dan diminati masyarakat.
TOMAT (Solanum lycopersicum L.) SEBAGAI
AGEN KEMOPREVENTIF POTENSIAL
Rifki Febriansah*, Luthfia Indriyani, Kartika Dyah Palupi dan Muthi’ Ikawati
Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
Korespondensi : e-mail : muthi_ikawati@yahoo.co.id
Abstrak
Jumlah penderita kanker terus mengalami peningkatan dari waktu ke waktu.
Eksplorasi bahan alam untuk menemukan agen kemopreventif menjadi suatu alternatif untuk
mengurangi jumlah penderita kanker di dunia. Agen kemopreventif merupakan agen yang
dapat mencegah dan menghambat proses perkembangan kanker serta membantu memulihkan
kondisi kesehatan penderita kanker.
Likopen merupakan senyawa karotenoid yang terdapat pada sayuran dan buah-buahan
berwarna merah kekuningan. Beberapa studi in vitro likopen menunjukkan adanya aktifitas
antioksidan yang poten sehingga dapat disimpulkan bahwa likopen merupakan salah satu
senyawa yang dapat dimanfaatkan sebagai agen kemopreventif potensial. Sumber likopen
terbesar dapat diperoleh dari buah tomat. Beberapa studi epidemiologi memperlihatkan
adanya penurunan resiko kanker prostat pada pria yang mengkonsumsi likopen dari buah
tomat. Selain likopen, polifenol yang terdapat dalam tomat ternyata juga memiliki
kemampuan antioksidan yang dapat memadamkan radikal bebas. Hasil penelitian ini
memberi kemungkinan bahwa konsumsi tomat dapat memberikan proteksi terhadap
kerusakan oksidatif yang secara potensial mencegah mutasi pada fase inisiasi dan progresi
dari kanker.
Sangat disayangkan penggunaan dan konsumsi tomat di masyarakat Indonesia masih
rendah, sehingga diperlukan sosialisasi kepada masyarakat tentang manfaat yang diperoleh
dengan mengkonsumsi tomat. Untuk meningkatkan konsumsi masyarakat terhadap tomat
dilakukan dengan memodifikasi tomat menjadi sediaan yang menarik dan diminati
masyarakat.
Kata kunci: Solanum lycopersicum L., likopen, polifenol, antioksidan, kemopreventif
1
PENDAHULUAN
Tomat (Solanum lycopersicum) merupakan salah satu tanaman yang sangat dikenal
oleh masyarakat Indonesia. Namun pemanfaatannya hanya sebatas sebagai lalap dan bahan
tambahan dalam masakan. Kandungan senyawa dalam buah tomat di antaranya solanin
(0,007 %), saponin, asam folat, asam malat, asam sitrat, bioflavonoid (termasuk likopen, α
dan ß-karoten), protein, lemak, vitamin, mineral dan histamin (Canene-Adam, dkk., 2005).
Likopen merupakan salah satu kandungan kimia paling banyak dalam tomat, dalam 100 gram
tomat rata-rata mengandung likopen sebanyak 3-5 mg (Giovannucci, 1999). Dalam beberapa
penelitian menyebutkan bahwa tomat dapat bermanfaat sebagai obat diare, serangan empedu,
gangguan pencernaan serta memulihkan fungsi liver (Fuhramn, 1997). Beberapa studi in vitro
menemukan bahwa likopen memiliki aktivitas antioksidan yang poten. Levy et. Al. (1995)
menyebutkan bahwa likopen mampu menghambat pertumbuhan kanker endometrial, kanker
payudara dan kanker paru-paru pada kultur sel dengan aktivitas yang lebih tinggi
dibandingkan dengan α dan β-karoten.
Likopen ditemukan mampu menginaktifkan hidrogen peroksida dan nitrogen peroksida
(Bohm, dkk., 1995). Dengan penghambatan senyawa radikal bebas tersebut maka
kemungkinan terjadinya kanker dapat diturunkan.
SIFAT KIMIA DAN METABOLISME LIKOPEN
Likopen merupakan pigmen alami yang disintesis oleh tanaman dan mikroorganisme,
merupakan senyawa karotenoid, bentuk isomer asiklik dari β-karoten dan tidak memiliki
aktivitas sebagai vitamin A (Agarwal dan Rao, 1999). Likopen mempunyai rumus molekul
C40H56 dengan berat molekul 536,85 Da dan titik cair 172°C – 175°C. Struktur kimia likopen
merupakan rantai tak jenuh dengan rantai lurus hidrokarbon terdiri dari tiga belas ikatan
rangkap, duabelas diantaranya ikatan rangkap terkonjugasi, sementara dua ikatan rangkap
sisanya tidak terkonjugasi (Agarwal dan Rao, 2000).
Sifat kimia likopen lainnya adalah bentuk kristalnya yang seperti jarum, panjang,
dalam bentuk tepung berwarna kecoklatan. Likopen bersifat hidrofobik kuat dan lebih mudah
larut dalam kloroform, benzena, heksana, dan pelarut organik lainnya. Degradasi likopen
dapat melalui proses isomerisasi dan oksidasi karena cahaya, oksigen, suhu tinggi, teknik
pengeringan, proses pengelupasan, penyimpanan dan asam. Studi lain menyatakan bahwa
bioavaibilitas likopen dipengaruhi dosis konsumsi dan adanya karotenoid lain seperti
misalnya β-karoten (Johnson dkk.,1997).
2
Ketersediaan biologi (bioavailability) likopen dipengaruhi oleh bentuk molekul,
jumlah likopen dalam makanan, kandungan matriks bahan makanan, medium lemak atau
minyak, efek serat makanan dan interaksi dengan karotenoid lain. Metabolisme likopen
terjadi bersamaan dengan metabolisme lemak. Di dalam duodenum misel yang mengandung
likopen masuk ke dalam mukosa sel usus melalui difusi pasif setelah dicerna oleh lipase
pankreas dan diemulsi garam empedu. Selanjutnya dibawa ke dalam aliran darah melalui
system limfatik. Likopen didistribusikan ke jaringan terutama melalui LDL. Likopen paling
banyak kandungannya pada beberapa jaringan antara lain testis, kelenjar adrenal, hati dan
prostat (Clinton, 1998).
MEKANISME LIKOPEN TERHADAP PENGHAMBATAN KARSINOGENESIS
Gambar 1. Mekanisme kemopreventif likopen secara umum
Mekanisme antioksidan sebagai blocking agent
Sebagai blocking agent likopen mengeliminasi zat karsinogenesis dari luar (virus, polusi,
radiasi, xenobiotik) dengan mekanisme antioksidan sehingga stress oksidatif yang terjadi
tidak membuat kerusakan seluler atau genetik. Dalam pencegahan inisiasi tumor, aktivitas
antioksidan memiliki peran penting dalam meredam radikal-radikal bebas. Senyawa radikal
bebas merupakan senyawa elektrofilik reaktif yang dapat bereaksi membentuk ikatan kovalen
dengan makromolekul sel termasuk protein-protein dan asam nukleat.Mortensen dkk. (1997)
dengan memakai teknik radiolisis mendemontrasikan kemampuan likopen untuk
membersihkan radikal nitrogen dioksida (NO2*), thiyl (RS*) dan sulfonil (RSO2*). Likopen
3
dengan sifatnya yang sangat lipofil dan umumnya terdapat di dalam membran sel dan
komponen lipid lainnya. Oleh karena itu dalam lingkungan yang lipofil, likopen memiliki
kemampuan maksimum sebagai anti spesies oksigen reaktif atau radikal bebas. Likopen juga
ditemukan dapat mencegah kerusakan membran dan kematian sel limfosit oleh serangan
NO2* dua kali lebih efisian dibanding β-karoten (Bohm dkk. dan Tinkler dkk., 1995). Boileau
dkk. (1999) dan Birt dkk. (2001) menyatakan baik karotenoid maupun polifenol yang
terdapat dalam tomat memiliki kemampuan antioksidan yang dapat memadamkan radikal
bebas. Likopen sebagai antioksidan nonenzimatis, secara signifikan dapat menurunkan enzim
fase I seperti cytochrome p450-dependent enzymes dan meningkatkan enzim detoksifikasi
fase II seperti hepatic quinone reductase (Breinholt dkk., 2000). Enzim-enzim metabolisme
ini penting dalam penghilangan substansi asing dan karsinogen dari dalam tubuh. Enzim
tersebut akan mendetoksifikasi senyawa-senyawa elektrofilik yang dapat berikatan kovalen
dengan protein maupun asam nukleat sehingga kerusakan sel dan inisiasi terjadinya mutasi
dapat dicegah.
Mekanisme antioksidan sebagai blocking agent
Sementara itu aktivitas likopen sebagai suppresing agent, faktor mekanisme non
oksidatif likopen menjadi kunci utama meskipun peran antioksidan tidak dapat dipisahkan
dalam menghambat kerusakan seluler/genetik lebih jauh. Mekanisme non-oksidatif dilakukan
melalui pengaturan fungsi gen, memperbaiki gap-junction communication, modulasi hormon
tumbuh IGF-I dan respon imun atau pengaturan metabolisme.Sies dan Stahl (1995)
menemukan tingginya konsentrasi likopen dalam tomat memiliki kemampuan menghambat
oksidasi pada tahap progresi dalam karsinogenesis. Tahap progesi merupakan perbuahan
genetik lebih lanjut menuntun pada terbentuknya koloni sel yang lebih besar. Timbulnya
keistimewaan-keistimewaan lain seperti peningkatan mobilitas dan angiogenesis juga muncul
pada fase ini.
Studi in vitro juga menyampaikan berbagai mekanisme likopen sebagai
kemopreventif. Zhang dkk. (1991) dalam percobaannya pada sel fibroblas embrio tikus,
melaporkan bahwa likopen dapat meningkatkan regulasi komunikasi gap junction melalui
peningkatan ekspresi gen connexin43 yang mengkode sebagian besar protein gap junction.
Formasi dari gap junction dapat memberikan jalan bagi komunikasi dari sel ke sel yang
penting dalam pengaturan pertumbuhan sel yang tidak terkontrol.
Penelitian lain menyebutkan bahwa likopen mampu menghambat ekspresi cyclin D1
pada G0/G1 (Obermuller dkk., 2003). Penelitian lain juga melaporkan bahwa likopen
4
menekan progresi cell cycle pada sel kanker payudara melalui penghambatan ekspresi cyclin
D1 sehingga menghambat proliferasi sel dan menginduksi apoptosis (Nahum A., dkk., 2001).
Cyclin merupakan protein yang berperan dalam progresi siklus sel dan mengaktivasi cyclin
dependent kinase untuk mengeluarkan sel dari fase G0 memasuki fase G1 (Foster dkk.,
2001). Sel dalam keadaan istirahat, atau berada pada fase G0, dapat menginisiasi daur sel
kembali jika sel merespon faktor pertumbuhan. Untuk mengawali kembali fase G1, sel
memerlukan aktivasi berbagai kompleks cyclin-CDK dan faktor transkripsi yang akan
memicu ekspresi protein-protein yang diperlukan untuk replikasi DNA. Dengan adanya
penghambatan kompleks cyclin-CDK, sel tidak dapat menyelesaikan daur selnya sehingga
pertumbuhannya juga akan terhenti. Dengan penghambatan aktivitas daur sel tersebut maka
likopen memiliki sifat antiproliferatif yang dapat menekan pertumbuhan sel kanker.
Gambar 2. Penghambatan siklus sel kanker oleh likopen
Likopen mampu menjadi blocking agent maupun suppressing agent yang
memungkinkan penerapannya bagi masyarakat luas sebagai bentuk pencegahan inisiasi
kanker, bahkan mampu dikembangkan secara klinis untuk menjadi pencegah keganasan sel
malignan bagi penderita kanker.
5
METODE PENGOLAHAN TOMAT UNTUK MENGOPTIMALKAN
MANFAATNYA
Dalam kehidupan sehari-hari konsumsi tomat masih sangat minim dan belum menjadi
kebutuhan yang penting bagi kesehatan di masyarakat. Selain itu pemanfaatannya juga masih
secara sederhana dan tanpa pengetahuan pengolahan yang tepat terhadap tomat sehingga
diperoleh hasil kandungan tomat yang tidak optimal. Selama ini pemakaiannya hanya sebatas
dimakan secara langsung sebagai lalap dan sayuran, belum melalui pengolahan yang baik dan
tepat.
Penerapan tomat sebagai kemopreventif sejalan dengan pola konsumsi likopen sehari-
hari. Berdasarkan penelitian Agarwal dan Rao (1999) bahwa masyarakat disarankan untuk
mengkonsumsi rata-rata 1,86 mg likopen per hari dan dibawah angka tersebut dinyatakan
kekurangan likopen. Oleh karena itu, jika dalam setiap 100 gram tomat mentah rata-rata
mengandung likopen 3-5 mg, maka dalam sehari idealnya mengkonsumsi 200 gram tomat
agar mampu mengurangi risiko terkena kanker.
Likopen tidak disintesis di dalam tubuh manusia tetapi fluktuasi keberadaannya dalam
serum sangat mempengaruhi kesehatan manusia. Oleh karena itu dibutuhkan inovasi produk
untuk mengefisiensikan konsumsi likopen bagi masyarakat luas maupun penderita kanker.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi saos tomat lebih efektif meningkatkan
bioavailabilitas likopen dalam tubuh dibandingkan dengan mengkonsumsi tomat segar (Allen
C., dkk., 2002). Likopen ditemukan dalam sel mukosa dalam jumlah yang lebih besar pada
individu yang mengkonsumsi saos tomat, hal ini dapat mencerminkan kadar likopen dalam
plasma (Allen C., dkk., 2003). Hal tersebut menunjukkan bahwa keberadaan likopen akan
meningkat dalam produk olahan tomat dibandingkan dalam tomat segar.
Hal ini disebabkan karena struktur kimia dari likopen itu sendiri. Likopen secara
alami dalam tumbuhan berada dalam bentuk konfigurasi trans yang secara termodinamik
adalah bentuk yang stabil (Zechmeister dkk., 1949 ; Nguyen dan Schwartz, 1999). Dengan
pengaruh cahaya dan pemanasan bentuk all-trans dapat berubah menjadi isomer mono atau
poli cis (Sudardjat dan Gunawan, 2003). Secara umum isomer cis bersifat lebih polar,
mempunyai kecenderungan yang lebih rendah untuk menjadi kristal, lebih larut dalam
minyak dan pelarut hidrokarbon, lebih mudah bergabung dengan lipoprotein maupun struktur
lipid subseluler, sehingga lebih mudah masuk ke dalam sel dan bersifat kurang stabil
dibanding isomer trans (Clinton dkk., 1996). Sehingga dapat disimpulkan bahwa tomat yang
mengalami pengolahan dan pemanasan terlebih dahulu sebelum dikonsumsi akan
meningkatkan bioavailabilitas likopen dalam tubuh.
6
KESIMPULAN
Tomat merupakan buah yang dapat bermanfaat sebagai salah satu agen
khemopreventif yang potensial dengan kandungan senyawa aktifnya berupa likopen.
Mekanisme aksi senyawa likopen sebagai agen khemopreventif melalui penghambatan cell
cycle pada fase G1. Untuk meningkatkan bioavailabilitas senyawa likopen dalam tubuh
dilakukan dengan cara mengubah tomat segar menjadi bentuk olahan lainnya.
SARAN
Perlu dilakukan sosialisasi kepada masyarakat dalam peningkatan konsumsi tomat sehingga
taraf kesehatan masyarakat semakin meningkat khususnya terhadap penyakit kanker. Selain
itu juga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai dosis optimal dalam upaya
pencegahan dan pengobatan penyakit kanker.
DAFTAR PUSTAKA
Agarwal S, Rao AV. 2000. role of Antioxidant Lycopene in cancer and heart diseases.
Journal of the American College of Nutrition, Vol. 19, No. 5, 563–569
Allen, C. M., Schwartz, S. J., Craft, N. E., Giovannucci, E. L., DeGroff, V. L. & Clinton, S.
K. 2003. Changes in plasma and oral mucosal lycopene isomer concentrations in
healthy adults consuming standard servings of processed tomato products. Nutr. Cancer
47: 48–56.
Allen, C. M., Schwartz, S. J., Craft, N. E., Giovannucci, E. L., De Groff, V. L. & Clinton, S.
K. 2003. Changes in plasma and oral mucosal lycopene isomer concentrations in
healthy adults consuming standard servings of processed tomato products. Nutr. Cancer
47: 48–56.
Allen, C. M., Smith, A. M., Clinton, S. K. & Schwartz, S. J. 2002. Tomato consumption
increases lycopene isomer concentrations in breast milk and plasma of lactating women.
J. Am. Diet. Assoc. 102: 1257–1262.
Birt, D. F., S. Hendrich, & W. Wang. 2001. Dietary agents in cancer prevention: flavonoids
and isoflavonoids. Pharmacol. Ther. 90: 157–177.
Bohm F, Tinkler JH, Truscott TG. 1995.Carotenoids protect against cell membrane damage
by the nitrogen dioxide radical. Nature Med 1:98–99,
Boileau, T.W.M., A. C. Moore, & J. W. Erdman. 1999. Carotenoids and Vitamin A. In:
Antioxidant Status, Diet, Nutrition, and Health (Papas, A. M., ed.), pp. 133–158. CRC
Press LLC, Boca Raton, FL.
Breinholt, V., S. T. Lauridsen, B. Daneshvar, & J. Jakobsen. 2000. Dose-response effects of
lycopene on selected drug-metabolizing and antioxidant enzymes in the rat. Cancer
Lett. 154: 201–210.
Canene-Adams K., Clinton, S. K., King, J. L., Lindshield, B. L., Wharton C., Jeffery, E. &
Erdman, J. W. Jr. 2004. The growth of the Dunning R-3327-H transplantable prostate
adenocarcinoma in rats fed diets containing tomato, broccoli, lycopene, or receiving
finasteride treatment. FASEB J. 18: A886 (591.4).
7
8
Clinton SK, Emenhiser C, Schwartz SJ, Bostwick DG, Williams AW, Moore BJ, Erdman
JW, Jr. Cis-trans lycopene isomers, carotenoids, and retinol in the human prostate.
Cancer Epidemiol Biomarkers Prev. 1996;5:823–33.
Clinton, S. 1998. Lycopene chemistry, biology, and implications for human health and
disease. Nutrition Reviews ;5 6:3.5-51
Clinton, S. K., 1998. Lycopene: chemistry, biology, and implications for human health and
disease. Nutr. Rev. 56: 35–51.
Foster, J.S., D.C. Henley, S. Ahamed, J. Wimalasena. 2001. Esterogen and Cell Cycle
Regulation in Breast Cancer. Trend in Endocrinology and Metabolism. 12 (7): 320-327.
Fuhramn B, Elis A, Aviram M: Hypocholesterolemic effect of lycopene and b-carotene is
related to suppression of cholesterol synthesis and augmentation of LDL receptor
activity in macrophage. Biochem Biophys Res Commun 233:658–662, 1997.
Giovannucci, E. 1999. Tomatoes, tomato-based products, lycopene, and cancer: review of the
epidemiologic literature. J. Natl. Cancer Inst. 91:317–331.
Levy J, Bosin E, Feldmen B, Giat Y, Miinster A, Danilenko M, Sharoni Y. 1995.Lycopene is
a more potent inhibitor of human cancer cell proliferation than either a-carotene or b
carotene. Nutr Cancer 24:257–266.
Mortensen A, Skibsted LH: Relative stability of carotenoid radical cations and homologue
tocopheroxyl radicals. A real time kinetic study of antioxidant hierarchy. FEBS Lett
417:261–266, 1997.
Nahum, A., Hirsch, K., Danilenko, M., Watts, C. K., Prall, O. W., Levy, J. & Sharoni, Y.
.2001.Lycopene inhibition of cell cycle progression in breast and endometrial cancer
cells is associated with reduction in cyclin D levels and retention of p27(Kip1) in the
cyclin E-cdk2 complexes. Oncogene 20: 3428–3436
Nguyen ML, Schwartz SJ. 1999. Lycopene: chemical and biological properties. Food Tech
53:38–45
Nguyen ML, Schwartz SJ. 1999. Lycopene: chemical and biological properties. Food Tech
53:38–45
Obermuller-Jevic, U. C., E. Olano-Martin, A. M. Corbacho, J. P. Eiserich, A. van der Vliet,
G. Valacchi, C. E. Cross, & L. Packer. 2003. Lycopene inhibits the growth of normal
human prostate epithelial cells in vitro. J. Nutr. 133:3356–3360
Rao AV, Agarwal S. 1999.Role of lycopene as antioxidant carotenoid in the prevention of
chronic diseases: a review. Nutr Res 19:305–323.
Rao, A, and Agarwal, S. 1999. Role of lycopene as antioxidant carotenoid in the prevention
of chronic diseases. Nutrition Research; 19:305-23
Stahl W, Sies H. 1992.Uptake of lycopene and its geometrical isomers is greater from heat
processed than from unprocessed tomato juice in humans. J Nutr 122:2161–2166.
Sudardjat SS, Gunawan I. 2003. Likopen (Lycopene). Majalah Gizi Medik Indonesia Vol. 2
No. 5; 7-8
Tinkler JH, Bohm F, Schalch W, Truscott TG. 1994.Dietary carotenoids protect human cells
from damage. J Photochem Photobiol 26:283–285.
Zechmeister L, LeRosen AL, Went FW, Pauling L. 1941. Prolycopene, a naturally occuring
sterioisomer of lycopene. Proc Natl Acad Sci USA 21:468–474
Zhang L-X, Cooney RV, Bertram JS.1991.Carotenoids enhance gap junctional
communication and inhibit lipid peroxidation in C3H/ 10T1/2 cells: relationship to their
cancer chemopreventive action. Carcinogenesis 12:2109–2114.
... Hasil SDKI 2012 menyatakan bahwa 23% perempuan usia 12 tahun dan 7% usia10-11 tahun sudah mengalami menarche dan89% usia menarche remaja Indonesia termasukdalam rentang usia 12-15 tahun. Persentase inimengalami kenaikan dari hasil (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, 2007;Febriansah, Luthfia, Palupi, & Ikawati, 2016).Kondisi di lapangan menunjukkan bahwa rata-rata remaja putri memperoleh informasi tentang pubertas dari guru (61%) dan teman (29%). Seperempat remaja tidak pernah membicarakan tentang menstruasi sebelum dirinya mengalami menarche. ...
... Seperempat remaja tidak pernah membicarakan tentang menstruasi sebelum dirinya mengalami menarche. Hal ini diperburuk dengan pengetahuan masa subur wanita sebesar16% dan persepsi persetujuan hubungan seksual pranikah sebesar 7% dengan alasan saling menyukai (Badan Pusat Statistik, 2013 ;Febriansah, Luthfia, Palupi, & Ikawati, 2016). Menstruasi pertama merupakan hal yang wajar dialami oleh setiap wanita normal dan tidak perlu digelisahkan. ...
Article
Full-text available
Knowledge regarding menstruation among elementary school girlsBackground: The adolescent stage is indicated by puberty signs and continued with sexual maturity. Puberty is a drastic change on the physical maturity including body and hormone changes signed by breast development, widen and enlarge hips, the growth of hair on armpits and vaginal area, and the sexual maturity signed by the first menstruation or menarche.Purpose: To identify the effect of health counseling toward on knowledge regarding menstruation among elementary school girlsMethod: A quantitative research by design quasi experiment with One Group Pretest-Posttest. The population was of 36 students girls in Grade V at Rejosari Elementary Public School 02 of Kotabumi of Lampung Utara Regency in 2019. It was taken by total technique, analyzed statistical by T test dependent.Results: The statistical test was conducted with T Test resulting p- value 0.044 where p value < 0.05 that indicated there was an effect of health counseling toward on knowledge regarding menstruation among elementary school girlsConclusion: This program to be continue in to other elementary school through community service join with public health centre local. Promoting and providing by distributing leaflet, poster or banner informing about menarche.Keywords: Knowledge; Menstruation; Elementary school girlsPendahuluan: Masa remaja ditandai sebagai masa dimana seseorang menunjukkan tanda-tanda pubertas dan berlanjut hingga dicapainya kematangan seksual. Pubertas adalah perubahan yang cepat pada kematangan fisik yang meliputi perubahan tubuh dan hormonalditandai oleh pertumbuhan payudara, pinggul melebar dan membesar, tumbuhnya rambut-rambut halus didaerah ketiak dan kemaluan serta dimulainya kematangan seksual yang ditandai dengan menstruasi pertama atau menarche. Tujuan: Diketahui pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap pengetahuan tentang menarche pada siswi kelas VI SDN.02 Rejosari Kota Bumi Kab. Lampung Utara Tahun 2019.Metode: Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Dalam penelitian ini menggunakan desain penelitian metode Quasi Eksperimental dengan pendekatan One group Pretes-Postes. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswi kelas V SDN.02 Rejosari Kota Bumi Kab. Lampung Utara Tahun 2019 sebanyak 36 siswi. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling.Hasil: Nilai rata-rata pengetahuan sebelum diberikan penyuluhan kesehatan 9,11 sesudah 14,78 dengan standar deviasi 2,493 dan 2,166 dengan selisih nilai 12,621. Berdasarkan Uji T di dapatkan p-value 0,044, bahwa terdapat pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap pengetahuan tentang menarche pada siswi kelas VSimpulan: Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan salah satu informasi kesehatan bagi tenaga kesehatan agar dapat memberikan penjelasan kepada seluruh masyarakat tentang menarche, sehingga sudut pandang atau stigma tentang menarche tidak buruk. Serta puskesmas rutin melaksanakan promosi kesehatan ke masyarakat melalui meda cetak seperti leaflet, poster dan banner yang berhubungan dengan menarche.
... Tomatoes contained volatile compounds such as carbonyl, ester, lactone, acetal, ketal, and alcohol which can contribute to aroma (Rahim et al., 2019). Tomatoes have high nutritional value including vitamin A, vitamin C, and lycopene as an antioxidant and free radical scavenger (Febriansah et al., 2016). Tomatoes also contain 238 mg/100 g of glutamic acid (Fitri, 2018). ...
Article
Full-text available
Tomatoes have volatile components that can reduce the fishiness of chicken feet. This Study aimed to determine the physicochemical, organoleptic, and acceptability characteristics of natural flavoring powder from chicken feet with the addition of different concentrations of tomatoes. Data processed with ANOVA and significant differences analyzed using DMRT with a 5% error rate. Results of the best treatment T3 (40%) with irish coffee color, has a dissolving ability of 67.67 seconds, moisture content of 3.84%, has a savory taste, no fishy aroma, smooth texture, and liked by panelists. Natural chicken feet flavoring with the addition of tomato as much as 40% can be used as an alternative in processing food more delicious and healthier.
... The minimum sample size for each group is: 40 patients, with Confidence Interval (CI) 95%. (Febriansah et al., 2008) The sample in this study was divided into 2 groups by random allocation: ...
Article
Full-text available
Trans Urethral Resection of the Prostate (TURP) is one of the gold operating standards for people with Benign Prostate Hyperplasia (BPH), but the complications, like bleedings, often occur both in durante and post-surgery. The risk of bleeding in TURP is caused by angiogenesis. Hypoxia-Induced Factor-1 Alpha (HIF-1 α) is one of the trigger factors for angiogenesis in BPH. Based on the existing literature, it was found that there was a relationship between lycopene and dutasteride which both had a synergistic effect in inhibiting angiogenesis. However, the mechanism is unknown. This study aims to assess the effectiveness of the combination of dutasteride and lycopene on the expression of HIF-1α and hematocrit levels in BPH patients undergoing TURP surgery. This research was an experimental study with "Double-Blind Randomized Controlled Trial Post Test Only Design". The 22 patients were divided into 2 groups, namely T (dutasteride + lycopene), C (lycopene+plasebo), which were given every 24 hours for a minimum of 30 days until the TURP operation was carried out. The observation of HIF-1α expression used immunohistochemical methods. Different tests were conducted between the groups with Independent T-test. The result shows the combination of dutasteride and lycopene was not significant in reducing the HIF-1α expression, indicated by mean rank in the group (C) (= 21.60), group (T) (= 20.00). The results obtained from the Independent T-test were (p = 0.410), meaning the difference in HIF-1α expression between the 2 groups was not significant: Average Δ Ht group C (= 1.26); group T (= -0,98). The statistical test with the Independent T-test obtained (p = 0.027), where there were significant differences. Giving a combination of dutasteride and lycopene for at least 30 days pre-TURP surgery was not effective in reducing the expression of hypoxia-induced factor - 1 alpha (HIF-1α) but was effective in reducing hematocrit levels compared to a single administration of dutasteride in BPH patients undergoing TURP surgery.
... Tomat termasuk salah satu jenis sayuran bentuk buah yang mengandung karotenoid jenis likopen sebagai pemberi warna merah buah tomat. Kandungan likopen buah tomat berkisar antara 3 dan 5 mg per 100 gram segar (Febriansah et al., 2008). Likopen pada buah tomat segar dapat dipisahkan melalui proses pemasakan pasta tomat pada suhu dan waktu tertentu (Mappiratu et al., 2010, Ibrahim, 2011dan Safitri, 2013 (Mappiratu et al., 2010;Ibrahim, 2011;Yovita et al., 2015). ...
Article
Full-text available
Telah dilakukan penelitian tentang Aplikasi Likopen Tersalut Maltodekstrin Dari Buah Tomat Apel (Lycopersicum pyriforme) Dalam Pengolahan Bubur Jagung Muda Instan Fungsional. Tujuan penelitian adalah untuk menentukan masa simpan bubur jagung muda instan fungsional yang diberi likopen tersalut maltodekstrin pada berbagai konsentrasi serta untuk mengetahui pengaruh konsentrasi likopen tersalut maltodekstrin terhadap masa simpan bubur instan fungsional. Pencapaian tujuan digunakan likopen tersalut maltodekstrin pada pembuatan bubur jagung instan dengan konsentrasi 250 ppm, 500 ppm, 750 ppm, 100 ppm, dan 1250 ppm. Bubur instan fungsional disimpan pada suhu ruang selama 49 hari dengan selang waktu pengamatan retensi likopen 7 hari. Hasil yang diperoleh menunjukkan masa simpan bubur jagung muda instan fungsional meningkat dengan meningkatnya penggunaan konsentrasi likopen tersalut maltodekstrin. Masa simpan terlama (51,95 hari) ditemukan pada penggunaan likopen tersalut maltodekstrin 1250 ppm. Kata kunci: tomat, likopen, bubur jagung, masa kadaluarsa
Article
Full-text available
Lycopene and beta-carotene are the most abundant carotenoids in human blood and tissues. Although lacking provitamin A activity, lycopene may be biologically active by contributing to the antioxidative defense system of the organism. We studied the uptake of lycopene from processed (boiled with 1% corn oil for 1 h) and unprocessed tomato juice in humans. Lycopene concentrations in human serum increased only when processed tomato juice was consumed. Lycopene uptake varied with individuals, but peak serum concentrations were always reached between 24 and 48 h. The carotenoid was eliminated from serum with a half-life of 2-3 d. The increase in peak serum concentrations was dose-dependent but not linear with the dose. Repeated doses led to a continual rise of lycopene in human serum. Of the different geometrical isomers (all-trans, 9-cis and 13-cis), the cis isomers seemed to be somewhat better absorbed than the all-trans form.
Article
Full-text available
An evaluation of the Health Professionals Follow-Up Study has detected a lower prostate cancer risk associated with the greater consumption of tomatoes and related food products. Tomatoes are the primary dietary source of lycopene, a non-provitamin A carotenoid with potent antioxidant activity. Our goal was to define the concentrations of lycopene, other carotenoids, and retinol in paired benign and malignant prostate tissue from 25 men, ages 53 to 74, undergoing prostatectomy for localized prostate cancer. The concentrations of specific carotenoids in the benign and malignant prostate tissue from the same subject are highly correlated. Lycopene and all-trans beta-carotene are the predominant carotenoids observed, with means +/- SE of 0.80 +/- 0.08 nmol/g and 0.54 +/- 0.09, respectively. Lycopene concentrations range from 0 to 2.58 nmol/g, and all-trans beta-carotene concentrations range from 0.09 to 1.70 nmol/g. The 9-cis beta-carotene isomer, alpha-carotene, lutein, alpha-cryptoxanthin, zeaxanthin, and beta-cryptoxanthin are consistently detectable in prostate tissue. No significant correlations between the concentration of lycopene and the concentrations of any other carotenoid are observed. In contrast, strong correlations between prostate beta-carotene and alpha-carotene are noted (correlation coefficient, 0.88; P < 0.0001), as are correlations between several other carotenoid pairs, which reflects their similar dietary origins. Mean vitamin A concentration in the prostate is 1.52 nmol/g, with a range of 0.71 to 3.30 nmol/g. We further evaluated tomato-based food products, serum, and prostate tissue for the presence of geometric lycopene isomers using high-performance liquid chromatography with a polymeric C30 reversed phase column. All-trans lycopene accounts for 79 to 91% and cis lycopene isomers for 9 to 21% of total lycopene in tomatoes, tomato paste, and tomato soup. Lycopene concentrations in the serum of men range between 0.60 and 1.9 nmol/ml, with 27 to 42% all-trans lycopene and 58 to 73% cis-isomers distributed among 12 to 13 peaks, depending upon their chromatographic resolution. In striking contrast with foods, all-trans lycopene accounts for only 12 to 21% and cis isomers for 79 to 88% of total lycopene in benign or malignant prostate tissues. cis Isomers of lycopene within the prostate are distributed among 14 to 18 peaks. We conclude that a diverse array of carotenoids are found in the human prostate with significant intra-individual variation. The presence of lycopene in the prostate at concentrations that are biologically active in laboratory studies supports the hypothesis that lycopene may have direct effects within the prostate and contribute to the reduced prostate cancer risk associated with the reduced prostate cancer risk associated with the consumption of tomato-based foods. The future identification and characterization of geometric lycopene isomers may lead to the development of novel agents for chemoprevention studies.
Article
Consumption of tomatoes and tomato products has been shown to provide nutritional and health benefits.
Article
A diet rich in carotenoid-containing foods is associated with a number of health benefits. Lycopene provides the familiar red color to tomato products and is one of the major carotenoids in the diet of North Americans and Europeans. Interest in lycopene is growing rapidly following the recent publication of epidemiologic studies implicating lycopene in the prevention of cardiovascular disease and cancers of the prostate or gastrointestinal tract. Lycopene has unique structural and chemical features that may contribute to specific biological properties. Data concerning lycopene bioavailability, tissue distribution, metabolism, excretion, and biological actions in experimental animals and humans are beginning to accumulate although much additional research is necessary. This review will summarize our knowledge in these areas as well as the associations between lycopene consumption and human health.
Article
Lycopene is a naturally present carotenoid in tomatoes. Among the carotenoids, lycopene is a major component found in the serum. High levels of lycopene have also been found in the testes, adrenal glands, prostate. Several recent studies including cell culture, animal and epidemiological investigations have indicated the effect of dietary lycopene in reducing the risk of chronic diseases such as cancer and coronary heart disease. Although, the antioxidant properties of lycopene are thought to be primarily responsible for its beneficial properties, evidence is accumulating to suggest other mechanisms such as intercellular gap junction communication, hormonal and immune system modulation and metabolic pathways may also be involved. This review summarizes the background information about lycopene and presents the most current knowledge with respect to its role in human health.
Article
We have previously demonstrated that diverse carotenoids inhibit chemically induced neoplastic transformation in 10T1/2 cells. To address their mechanism of action, the effects of six diverse carotenoids, with or without provitamin A activity, on gap junctional communication and lipid peroxidation have been investigated. beta-Carotene, canthaxanthin, lutein, lycopene and alpha-carotene increased gap junctional intercellular communication in a dose-dependent manner in the above order of potency, whereas m-bixin was inactive at concentrations up to 10(-5) M. alpha-Tocopherol, a potent chain-breaking antioxidant, caused a marginal enhancement of junctional communication. The enhancement of junctional communication by diverse carotenoids showed a strong statistical correlation with their previously determined ability to inhibit methylcholanthrene-induced neoplastic transformation (r = -0.75). All carotenoids tested inhibited lipid peroxidation, but with differing potencies. alpha-Tocopherol was the most active inhibitor followed by m-bixin. The capacity of carotenoids or alpha-tocopherol to inhibit lipid peroxidation was neither consistent with their ability to inhibit neoplastic transformation (r = 0.30) nor to increase junctional communication (r = 0.12). Since junctional communication appears to play an important role in cell growth control and carcinogenesis, we propose that in this system carotenoid-enhanced intercellular communication provides a mechanistic basis for the cancer chemopreventive action of carotenoids. These data also imply that carotenoids function in a manner analogous to retinoids in the 10T1/2 assay system. Interestingly this activity appears independent of their provitamin A status.
Article
A physical chemistry technique based on singlet oxygen luminescence at about 1270 nm and a biological cell membrane technique were used to study the quenching of singlet oxygen by four carotenoids bound to the surface of lymphoid cells. All the carotenoids studied showed a beneficial effect in cell protection, but there were subtle differences between them.
Article
The antiproliferative properties of lycopene, the major tomato carotenoid, were compared with those of alpha- and beta-carotene. Lycopene, delivered in cell culture medium from stock solutions in tetrahydrofuran, strongly inhibited proliferation of endometrial (Ishikawa), mammary (MCF-7), and lung (NCI-H226) human cancer cells with half-maximal inhibitory concentration of 1-2 microM; alpha- and beta-carotene were far less effective inhibitors. For example, in Ishikawa cells, a 4-fold higher concentration of alpha-carotene or a 10-fold higher concentration of beta-carotene was needed for the same order of growth suppression. The inhibitory effect of lycopene was detected after 24 hours of incubation, and it was maintained for at least three days. In contrast to cancer cells, human fibroblasts were less sensitive to lycopene, and the cells gradually escaped growth inhibition over time. In addition to its inhibitory effect on basal endometrial cancer cell proliferation, lycopene also suppressed insulin-like growth factor-I-stimulated growth. Insulin-like growth factors are major autocrine/paracrine regulators of mammary and endometrial cancer cell growth. Therefore, lycopene interference in this major autocrine/paracrine system may open new avenues for research on the role of lycopene in the regulation of endometrial cancer and other tumors.