Lab
Tania Salsabilla's Lab
Institution: State University of Medan
Department: Department of Primary School Teachers Training
Featured research (4)
This research aims investigates the role of North Sumatra's local culture in enhancing fifth-grade students' mathematics skills, focusing on spatial geometry. The research addresses the issue of students' low comprehension of spatial concepts in mathematics, highlighting the need for innovative approaches connected to everyday life. Using a qualitative case study method, the research involved fifth-grade students and teachers at SD Muhammadiyah 29 Sunggal and was conducted from July to September 2024.Findings reveal that incorporating local cultural elements into mathematics learning significantly improves students' understanding and interest. By integrating examples like Batak traditional houses and Maimun Palace, students better grasp abstract geometric concepts by connecting them to familiar objects. This approach transforms abstract ideas into concrete and relatable learning experiences, facilitating comprehension. Observations and interviews indicate that students responded enthusiastically, actively participating in lessons and showing greater motivation to engage with mathematics. This method not only strengthens their spatial understanding but also enriches their educational experience by embedding valuable cultural knowledge. Thus, integrating local cultural contexts into mathematics education proves to be an effective strategy for improving learning outcomes while fostering appreciation for cultural heritage.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kedisiplinan siswa di UPT SD Negeri 060796 Medan serta mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi kedisiplinan tersebut. Metode yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kedisiplinan siswa berada pada angka 7, yang masih tergolong cukup rendah untuk tingkat sekolah dasar. Faktor internal yang memengaruhi kedisiplinan meliputi rasa malas, kebosanan, dan kurangnya motivasi, sementara faktor eksternal meliputi pengaruh lingkungan, pendekatan guru, serta kurangnya perhatian dari orang tua. Guru memiliki peran sentral dalam membentuk kedisiplinan siswa melalui pemberian teladan, motivasi, serta penerapan reward dan sanksi yang tegas namun tidak bersifat fisik. Tantangan yang dihadapi guru meliputi rendahnya minat belajar siswa, pengaruh teman sebaya, dan inkonsistensi perilaku siswa. Untuk meningkatkan kedisiplinan, pendekatan psikologis seperti komunikasi efektif antara guru dan siswa sangat diperlukan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa kedisiplinan siswa dapat ditingkatkan melalui kolaborasi antara guru, orang tua, dan lingkungan sekolah dalam menciptakan budaya disiplin yang konsisten.
Di era globalisasi, pembentukan karakter yang kuat sejak dini menjadi kunci untuk menghadapi tantangan dunia yang terus berkembang. Buku ini mengajak pembaca, khususnya pendidik, untuk memahami pentingnya pendidikan karakter sebagai landasan tercapainya pendidikan berkualitas, sesuai dengan target Sustainable Development Goals (SDG) ke-4 yang diusung oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa. Melalui pembahasan yang mendalam, buku ini menggali berbagai konsep pendidikan karakter yang relevan bagi siswa Sekolah Dasar, mulai dari pendekatan, model pembelajaran, hingga peran lingkungan sekolah dan guru dalam proses pembentukan karakter. Setiap babnya disusun secara sistematis untuk memberikan panduan praktis bagi para pendidik dalam mengembangkan dan mengimplementasikan nilai-nilai karakter yang esensial, seperti kejujuran, kedisiplinan, dan rasa tanggung jawab. Di dalamnya, terdapat pula contoh penerapan nilai karakter melalui aktivitas sehari-hari, serta teknik asesmen untuk menilai perkembangan karakter siswa. Buku ini juga membahas tantangan-tantangan yang sering ditemui dalam penerapan pendidikan karakter di Sekolah Dasar, serta memberikan solusi dan rekomendasi agar pendidikan karakter dapat diterapkan secara efektif dan berkelanjutan. Dengan pendekatan yang holistik, buku ini hadir sebagai sumber inspirasi dan panduan bagi pendidik yang ingin membentuk siswa tidak hanya cerdas secara akademis tetapi juga memiliki karakter yang kuat, demi masa depan pendidikan yang lebih baik dan berkelanjutan.
This study aims to analyze and implement the Pancasila Student Profile Improvement Project (P5) through traditional arts collaboration for 4th grade students of Muhammadiyah Elementary School 29 Sunggal. This study uses a qualitative method with a classroom action research (CAR) design by integrating the West Javanese angklung game and the North Sumatran Tor-Tor dance into learning. The location of the study was Muhammadiyah Elementary School 29 Sunggal, where the study was conducted on 4th grade students of the 2023/2024 academic year from January 2024 to June 2024. The subjects of this study were 25 4th grade students of Muhammadiyah Elementary School 29 Sunggal. The results of the study showed that the P5 project improved students' understanding of Pancasila values, especially mutual cooperation and tolerance through active involvement in collaborative activities and the positive impact on students' cultural understanding and character was very visible. The evaluation highlighted the importance of adding training sessions, improving technical guidance, and integrating cultural activities into the regular curriculum. In conclusion, this P5 project has improved students' skills and understanding of Indonesian culture and strengthened Pancasila values, which have the potential to be applied to other classes in the future.
Lab head
Members (2)
Yulisa Dewi Siregar
Sri Agustina
Andre Christian Munthe
Angelita Ronauli
Anggi Piramida Ginting