Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences

Published by Faculty of Pharmacy, Mulawarman University

Online ISSN: 2614-4778

Articles


Aktivitas Penangkap Radikal Bebas Ekstrak Etanol Kulit Buah Naga dengan Metode DPPH (1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil)
  • Article

April 2016

·

77 Reads

Titiek Martati

·

Gigin Devita S.
Antioksidan merupakan senyawa yang dapat menghambat reaksi oksidasi dengan mengikat radikal bebas dan molekul yang sangat reaktif. Buah naga merupakan salah satu sumber antioksidan alami, merupakan satu jenis buah tropis dengan kandungan polifenol. Kulit buah naga merupakan limbah yang jarang dimanfaatkan, padahal kulit buah naga mengandung senyawa antioksidan kuat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan sebagai penangkap radikal bebas dari ekstrak etanol 70% kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus (F.A.C Weber) Britton & Rose) dan naga putih (Hylocereus undatus (Haw.) Britton & Rose) dengan metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil). Ekstrak etanol 70% dibuat dengan metode maserasi, uji aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode DPPH secara spektrofotometri visibel dengan vitamin C sebagai kontrol positif. Akivitas penangkap radikal bebas ekstrak etanol 70% dinyatakan dalam IC50. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol 70% kulit buah naga merah dan naga putih memiliki aktivitas sebagai penangkap radikal bebas. Nilai IC50 ekstrak kulit buah naga merah (76,19±2,44) µg/ml dan kulit buah naga putih memiliki nilai IC50 (101,75 ± 2,13) µg/ml, sedangkan vitamin C memiliki nilai IC50 3,81 µg/ml. Berdasarkan tabel anova data berbeda bermakna, menunjukkan adanya perbedaan aktivitas penangkap radikal bebas antara kulit buah naga merah dan naga putih.
Share

Aktivitas Antioksidan Ekstrak dan Fraksi Kulit Batang Pila-Pila (Mallotus paniculatus) Terhadap 1,1-Diphenyl-2 Picrylhidrazyl (DPPH)

November 2016

·

38 Reads

Pila-pila merupakan tumbuhan yang dapat digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman empiris di Melak, Kutai Barat, yang kemudian diduga juga memiliki aktivitas antioksidan. Telah dilakukan penelitian mengenai aktivitas antioksidan dengan berbagai konsentrasi ekstrak metanol, fraksi etil asetat dan fraksi n-heksan kulit batang Pila-pila (Mallotus paniculatus). Ekstrak dan fraksi kulit batang Pila-pila diuji terhadap senyawa DPPH (1,1-difenil-2-pikril-hidrazil) dengan mengukur absorbansi menggunakan spektrofotometer sinar tampak pada panjang gelombang 516 nm. Variasi konsentrasi sampel uji yang digunakan pada pengujian ini adalah 20, 40, 60, 80, dan 100 ppm untuk ekstrak metanol dan fraksi n-heksan serta 10, 20, 30, 40, 50 ppm untuk fraksi etil asetat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak kulit batang pila-pila merupakan antioksidan kuat dengan nilai IC50 71.94 ppm, begitu pula fraksi n-heksan dengan IC50 59.92 ppm. Untuk fraksi etil asetat memiliki aktivitas antioksidan sangat kuat yaitu dengan nilai IC50 49.92 ppm. (IC50 ekstrak metanol = 71.94 ppm, IC50 fraksi n-heksan = 59.92 ppm, IC50 fraksi etil asetat = 49.92 ppm).

Gambaran Hasil Aktivitas Antioksidan Berberapa Perlakuan Teknik Preparasi Pembuatan Konsentrasi Ekstrak Kulit Buah Nanas (Ananas comosus L.Merr) Menggunakan Senyawa DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl)

October 2019

·

59 Reads

Pineapple skin (Ananas comosus L.Merr) has been known to have a category of strong antioxidant activity against reducing DPPH compounds (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl). However, references to the preparation process of extract concentration making and the treatment of DPPH compounds to extracts are not much elaborated, so that it can cause errors in inferring the category of antioxidant activity. The purpose of this study was to determine the results of antioxidant activity through the treatment of preparation techniques for the concentration of pineapple peel extract concentration. Pineapple peel extract (Ananas comosus L. Merr) was prepared by maceration method using 70% ethanol solvent. Testing of antioxidant activity was carried out using the UV-Vis spectrophotometric method at a wavelength of 516.4 nm. The extract concentration to be tested was 500 μg/mL, 250 μg/mL, 125 μg/mL, 62.5 μg/mL and 31.25 μg/mL and the concentration of DPPH compounds (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl) was 45 μg/mL. Treat the extract making concentration divided into 3 namely P1 (multilevel dilution with a volume ratio of 1: 1) P2 (normal dilution with a volume ratio of 1: 1) and P3 (DPPH solution is used to suffice the volume of the extracted test extract). The results of percent inhibitors from each treatment of making concentrations showed P1 <P2, P1 <P3, P2 <P3, and IC50 of each treatment were P1 268.07 μg/mL, P2 was 231.28 μg/mL, P3 was 78.403 μg/mL. Based on the results of IC50 P3 gives the category of antioxidant activity that is 78,403.Keywords: pineapple fruit skin (Ananas comosus L. Merr), antioxidants, dpph (1,1-diphenyl-2- picrylhydrazyl), dilution.

Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak dan Fraksi Rimpang Temu Kunci (Boesenbergia pandurata) dengan Metode 1,1-difenil-2-pikrilhidrazil (DPPH)
  • Conference Paper
  • Full-text available

November 2015

·

755 Reads

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan nilai IC50 ekstrak etanol dan fraksi (n-heksan dan etil asetat) dari ekstrak rimpang temu kunci. Penentuan potensi aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode DPPH dan besarnya korelasi dihitung dengan persamaan regresi. Hasil penelitian pengujian aktivitas antioksidan menunjukkan, ekstrak etanol rimpang temu kunci diperoleh nilai IC50 sebesar 112,342 ppm. Aktivitas antioksidan dari fraksi n-heksana diperoleh nilai IC50 sebesar 164,006 ppm dan aktivitas antioksidan dari fraksi etil asetat diperoleh nilai IC50 sebesar 162,224 ppm.
Download


9-Methoxy-1,3-Dimethyl-3,4-Dihydro-1h-Benzol [G] Isochromene-5,10-Dione dari Umbi Bawang Tiwai (Eleutherine americana L. Merr)

April 2016

·

3 Reads

Umbi bawang tiwai memiliki senyawa metabolik sekunder antara lain alkaloid, glikosida, fenolik dan flavonoid. Tujuan penelitian isolasi senyawa aktif antioksidan dari bawang tiwai. Metode yang digunakan adalah ekstraksi dan isolasi. Satu senyawa turunan kromen yaitu 9-methoxy-1,3-dimethyl-3,4-dihydro-1H-benzol [g] isochromene-5,10-dione telah berhasil diisolasi dari fraksi dietill eter umbi bawang tiwai (Eleutherine americana L. Merr). Struktur molekul senyawa tersebut ditetapkan berdasarkan data spektrum IR dan NMR .

Studi Literatur: Penggunaan Obat Remdesivir dan Favipiravir dalam Terapi Covid-19

December 2020

·

4 Reads

Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) is a respiratory disease caused by the new coronavirus and is spreading rapidly throughout the world. Several studies were conducted to find these antiviral agents, one of which is Remdesivir and Favipiravir. This literature study aims to examine the use of Remdesivir and Favipiravir as therapy in COVID-19 patients with a literature study. The research method used is a literature review with an electronic database of indexed journals with a journal publication time limit for 2019-2020 using the appropriate keywords. From the 10 literature that has been reviewed, it shows that the use of Remdesivir and Favipiravir in the treatment of COVID-19 provides an improvement in the patient's health condition.

Kajian Potensi Interaksi Obat pada Pasien COVID-19 di Rumah Sakit X Kota Samarinda: Study of Potential Drug Interactions in COVID-19 Patients at Hospital X Samarinda City

December 2021

·

31 Reads

Coronavirus disease 2019 (COVID-19) is a respiratory infectious disease caused by a coronavirus known as SARS-CoV-2 and is currently a worldwide pandemic. Treatment management for COVID-19 patients is grouped based on the level of symptoms experienced by the patient. The use of large amounts of drugs (polypharmacy) in COVID-19 patients with moderate and severe symptoms can increase the possibility of drug interactions. This study aims to determine patient characteristics and the potential for drug interactions in COVID-19 patients at Hospital X Samarinda City. The data collection method was conducted retrospectively based on the medical records of COVID-19 patients hospitalized from March to December 2020. Data on potential drug interactions were analyzed using the Drugs.com application. The results showed that of the 30 patients with COVID-19, male-dominated (60%) and aged between 46 and 55 years (50%). Data on potential drug interactions showed that 28 out of 30 patients had the potential to experience drug interactions in the categories of severe (9,23%), moderate (74,62%), and mild (16,15%).

Karakteristik Pasien Terkonfirmasi Coronavirus disease (COVID-19) di RS X Samarinda Periode Maret-Desember 2020: The Characteristics of Confirmed Patients Coronavirus disease (COVID-19) at RS X Samarinda in March-December 2020

December 2021

·

2 Reads

Coronavirus disease (COVID-19) is a virus that has become a world pandemic including Indonesia. East Kalimantan is a province with a total of 71,092 confirmed cases of covid-19 as of March 28, 2020. The RS X Samarinda has 660 confirmed cases covid-19 during march - December period in 2020. This research aims to identify characteristics of patients covid-19 at RS X Samarinda in March - December 2020. This research is descriptive by retrospective methods. Data collection is conducted quantitatively with a sampling technique. Research instruments are 100 data inclusions of patient medical records. The results of this research show that the dominant 51% are male and 49% are female. The most age groups 34% in the early aged (46-55 years old), with further treatments >7 days as much as 65%. Patients who have 31% komorbides and without comorbidity as much as 69% in the category 87.09% diabetes mellitus. Patients data of 58,82% experienced one of the clinical symptoms of coughing/sniffles/throat pain.

Kajian Profil Pengobatan pada Pasien COVID-19 di Rumah Sakit X Kota Samarinda Tahun 2020: Study of Medication Profile in COVID-19 Patients at Hospital X Samarinda City in 2020
  • New
  • Article
  • Full-text available

June 2023

·

1 Read

COVID-19 atau Coronavirus Disease 2019 merupakan penyakit penyebab infeksi Severe Acute Respiratory Syndrom (SARSCoV-2) yang menyerang saluran pernapasan hingga organ lain pada manusia. Proses transmisi yang cukup tinggi antar manusia menyebabkan virus ini bergerak cepat menyebar dan ditetapkan sebagai pandemi. Hingga saat inipun masih belum ada pengobatan spesifik terkait infeksi SARSCoV-2, sehingga tatalaksana pengobatan yang dilakukan dengan menggunakan terapi simptomatik sesuai gejala, terapi suportif untuk pencegahan komplikasi serta pengobatan sesuai komorbid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pasien serta profil pengobatan pada pasien COVID-19 di Rumah Sakit X Kota Samarinda tahun 2020. Metode pengumpulan data dilakukan secara retrospektif berdasarkan catatan rekam medis pasen COVID-19 selama periode Januari hingga Desember tahun 2020. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 95 pasien penderita COVID-19 didominasi oleh laki-laki (52,63%), mayoritas berusia 26 – 45 tahun (40%), tidak memiliki penyakit penyerta (73,68%) dan lama perawatan selama 7 – 14 hari (51,58%). Hasil penelitian pada profil pengobatan pasien COVID-19 diperoleh terapi suportif terbanyak Antivirus Oseltamivir (6,54%), Antibiotik Azithromycin (6,45%), Antikoagulan Fondapurinux Na (1,55%), Vitamin Becomzet® (2,58%) dan terapi simptomatik terbanyak Gangguan Pencernaan Omeprazole (4,99%), Mukolitik Asetilsistein (7,49%), Analgesik dan Antipiretik Paracetamol (4,82%), Kortikosteroid Dexamethasone (1,72%).

Studi Literatur: Efek Pemberian Obat Herbal terhadap Penderita COVID-19

December 2020

·

3 Reads

COVID-19 is a disease that has never been identified in the human body before and is highly contagious. Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) is caused by Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV-2). Due to the high number of casualties due to COVID-19, many ways have been done to treat the outbreak of this virus. One of them is the use of herbal medicines from plants that are believed to cure people with COVID-19. This study aims to describe the impact of herbal medicine on patients with Covid-19. Literature search using PubMed, ScienceDirect and Google Scholar. Literature search strategy using keywords Traditional Chinese medicine, Chinese medicine, Chinese herbal medicine, COVID-19, new coronavirus pneumonia, SARS-CoV-2. The results obtained, namely from 10 literature show that herbal treatment can reduce symptoms of Covid-19 and boost the immune system. The use of herbal medicines for COVID-19 needs to be considered carefully to support the limited scientific data.


Karakteristik Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Komplikasi Hipertensi Di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda Tahun 2012-2014

November 2015

·

25 Reads

Diabetes mellitus merupakan penyakit metabolik yang ditandai dengan gejala hiperglikemik disertai gangguan metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein. Hipertensi merupakan penyakit kardiovaskular yang ditandai dengan naiknya tekanan darah secara drastis. Penelitian ini bertujuan mengetahui karakteristik pasien Diabetes Mellitus tipe 2 komplikasi hipertensi meliputi Jenis kelamin dan umur pada pasien rawat inap di RSUD Abdul wahab Sjahranie Samarinda. Penelitian ini dilakukan secara retrospektif dari catatan rekam medik pasien Diabetes Mellitus tipe 2 komplikasi Hipertensi di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. Data dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian yang diperoleh ialah pasien Diabetes mellitus tipe 2 komplikasi Hipertensi di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda dari tahun 2012-2014lebih banyak diderita jenis kelamin wanita sebanyak 77,9% dibandingkan pria sebanyak 22% usia pasien lebih banyak diderita pada usia diatas 50 tahun sebanyak 66,2%; 25-50 tahun sebanyak 32,4%; dibawah 25 tahun sebanyak 1,5%.

Karakteristik dan Pengobatan Pasien Stroke Diinstalasi Rawat Inap RSUD A.W. Sjahranie Samarinda Periode 2014

June 2015

·

12 Reads

Telah dilakukan penelitian dengan judul “Karakteristik dan Pengobatan Pada Pasien Stroke Di Instalasi Rawat Inap di RSUD A.W. Sjahranie Samarinda Periode 2014”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pasien stroke, mengetahui karakteristik stroke pada pasien, dan mengetahui pengobatan pada pasien stroke serta interaksi obat. Hasil penelitian karakteristik pasien yang meliputi jenis kelamin persentase tertinggi laki-laki sebesar 71 pasien (54%), hasil persentase tertinggi pasien stroke yang diderita pada pasien usia > 44 tahun sebesar 114 pasien (86%) dan jenis pekerjaan persentase tertinggi adalah pegawai swasta sebanyak 96 pasien (73%). Sedangkan hasil karakteristik stroke berdasarkan frekuensi jenis stroke persentase tertinggi pada stroke iskemik sebesar 75 pasien (57%), frekuensi tingkat kesadaran pasien sebesar 87 pasien (66%) pada GCS 15. Pengobatan berdasarkan pemilihan golongan dan jenis obat yang paling sering digunakan adalah golongan aktivator serebral dan vasodilator dengan jenis obat citicolin, nootropik dan neurotropik dengan jenis obat Piracetam dan antiplatelet dengan jenis obat Clopidogrel. Dosis obat yang diberikan berbeda-beda, hal ini disesuaikan dengan beberapa faktor dari pasien misalnya kondisi pasien, umur dan diagnosis pasien. Sedangkan rute pemberian obat yang terbanyak diberikan secara intravena. Interaksi obat yang terjadi berupa interaksi farmakodinamik antara Clopidogrel dengan Simvastatin, Clopidogrel dengan Aspilet, Aspilet dengan Captopril dan Aspilet dengan Furosemid.

Karakteristik dan Profil Pengobatan Pasien Hypertensive Heart Failure di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda Periode Januari 2014-Januari 2015

June 2015

·

2 Reads

Gagal Jantung merupakan kondisi dimana jantung gagal melakukan tugasnya untuk memompa darah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh. Berdasakan study Kohort, perkembangan gagal jantung kongestif 91% diantaranya didahului oleh penyakit hipertensi. Manajemen terapi utama untuk pasien yang mengalami hipertensi dengan gagal jantung (Hypertensive Heart Failure) yaitu untuk menjaga tekanan darah pada rentang normal (120/80). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik pasien yang mengalami Hypertensive Heart Failure (HHF) berdasarkan usia dan jenis kelamin, serta untuk mengetahui profil pengobatan Hypertensive Heart Failure (HHF). Penelitian ini merupakan studi non eksperimen yang dilakukan secara retrospektif . Subjek penelitian terdiri dari 41 orang. Analisis yang digunakan adalah deskriptif dan Shapiro-Wilk. Hasil penelitian didapatkan lebih banyak pasien perempuan, kemudian usia tertinggi adalah usia 41-65 tahun yang mengalami Hypertensive Heart Failure (HHF). Terdapat perbedaan tekanan darah yang signifikan pada pasien yang diberikan kombinasi 3 obat dibandingkan yang diberikan kombinasi 4 obat.

Evaluasi Terapi Obat Antiplatelet pada Pengobatan Pasien Stroke di Instalasi Rawat Inap RSUD AM Parikesit Tenggarong Periode Tahun 2014

November 2016

·

52 Reads

Antiplatelet memiliki peranan penting dalam pengobatan stroke, pemberiaan antiplatelet bekerja dengan cara mengurangi agregasi platelet sehingga dapat menghambat pembentukan trombus pada sirkulasi arteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat ketepatan penggunaan antiplatelet pada pasien stroke di Instalasi Rawat Inap RSUD AM PARIKESIT berdasarkan pedoman antiplatelet Canadian Cardiovascular Society Guideline tahun 2011, dan PERDOSSI yang meliputi tepat indikasi, tepat pasien, tepat obat, dan tepat dosis. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian non eksperimental (deskriptif). Pengumpulan data dilakukan secara retrospektif yaitu data dari catatan rekam medik pasien. Subjek penelitian adalah pasien yang memenuhi kriteria inklusi diagnosis utama stroke mulai dari awal sampai akhir perawatan baik yang mendapatkan terapi antiplatelet maupun yang tidak mendapatkan terapi antiplatelet selama perawatan. Data yang diperoleh kemudian diolah dengan analisis deskriptif. Hasil penilitian ini pola pengobatan penyakit stroke yaitu antiplatelet tunggal yang digunakan adalah Aspirin (48,6%), cilostazol (25%) dan clopidogrel (11,1%). Antiplatelet kombinasi yang digunakan adalah aspirin + clopidogrel (2,7%), cilostazol + clopidogrel (11,1%) dan aspirin + cilostazol (1,3%). Hasil analisis ketepatan penggunaan antiplatelet adalah tepat indikasi adalah 100%, tepat pasien adalah 100%, tepat obat adalah 87,5%, tepat dosis adalah 90,2%.

Studi Karakteristik Pasien Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK) Di RSUD A.W Sjahranie Samarinda Periode Januari-Desember 2014

November 2015

·

101 Reads

PPOK merupakan suatu jenis penyakit kronik yang ditandai dengan keterbatasan aliran udara di dalam saluran napas yang disebabkan oleh inflamasi kronik akibat pajanan partikel atau gas berbahaya. PPOK memiliki prevalensi tinggi dan menjadi penyakit enam besar penyebab kematian di dunia. Telah dilakukan Studi Karakteristik Pasien Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK) di RSUD A.W Sjahranie Samarinda Periode Januari-Desember 2014. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pasien PPOK yang meliputi umur, jenis kelamin dan penyakit penyerta. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif evaluatif dengan metode retrospektif. Teknik pengambilan data secara purposive sampling berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi didapatkan sebanyak 54 kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien PPOK paling banyak diderita oleh laki-laki sebanyak 47 kasus dengan persentase 87% dan perempuan sebanyak 7 kasus dengan persentase 13%. Berdasarkan umur yang paling banyak menderita PPOK dengan umur >60 tahun sebanyak 27 kasus (50%), umur 50-59 tahun sebanyak 17 kasus (31%), umur 40-49 tahun sebanyak 10 kasus (19%). Jenis PPOK yang banyak diderita pasien adalah PPOK tipe 1 (ringan) sebanyak 40 kasus (74%) dan PPOK tipe 2 (sedang) sebanyak 14 kasus (26%). Berdasarkan penyakit penyerta, PPOK dengan pneumonia sebanyak 20 kasus (37%), PPOK dengan asma sebanyak 3 kasus (6%), PPOK dengan TB sebanyak 3 kasus (6%) PPOK tanpa penyakit penyerta sebanyak 28 kasus (51%).

Karakteristik dan Tingkat Kepatuhan Pasien Diabetes Melitus Di RSUD A.W. Sjahranie Periode Desember 2015- Januari 2016

April 2016

·

2 Reads

Jumlah penderita diabetes melitus di dunia mencapai 382 juta jiwa pada tahun 2013. Posisi Indonesia berada pada peringkat ke 7 dengan jumlah penderita sebanyak 8,5 juta orang. Keberhasilan suatu pengobatan dipengaruhi oleh kepatuhan pasien terhadap pengobatannya. Pada terapi jangka panjang kepatuhan pasien umumnya rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran hasil pemberian pesan singkat pengingat (reminder) terhadap kepatuhan pasien diabetes melitus di Instalasi Rawat Jalan RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. Penelitian ini dilakukan dengan rancangan kuasi eksperimental dengan pengambilan data secara prospektif selama periode Desember 2015- Januari 2016. Subjek yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 25 pasien diabetes melitus mendapatkan intervensi pesan singkat pengingat minum obat setiap hari selama satu periode terapi. Hasil penelitian berupa karakterisktik subjek penelitian berdasarkan umur menunjukkan bahwa pasien usia 41-60 tahun sebanyak 19 pasien (76%), berdasarkan jenis kelamin didapatkan jumlah perempuan lebih banyak daripada laki-laki yaitu sebanyak 18 pasien (72%), berdasarkan pendidikan terakhir SD yaitu 12 pasien (48%), berdasarkan pekerjaan yakni ibu rumah tangga sebanyak 18 pasien (72%), pasien dengan riwayat keluarga diabetes melitus sebanyak 14 pasien (56%). Hasil kepatuhan pasien melalui perhitungan sisa obat (pill count) sebanyak 17 pasien memiliki kepatuhan 100% terhadap terapi pengobatannya.

Karakteristik dan Pola Pengobatan Pasien Penderita Hipertensi Di Puskesmas Wonorejo Tahun 2015

November 2015

·

155 Reads

Hipertensi adalah kenaikan tekanan darah dalam arteri yang melebihi batas normal dan kenaikan ini bertahan pada keadaan istirahat dengan batas normal teratas tekanan sistolik 140 mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHg. Di Indonesia, tingkat kesadaran akan kesehatan masih rendah sehingga jumlah pasien yang tidak menyadari bahwa dirinya menderita hipertensi dan yang tidak mematuhi minum obat kemungkinan lebih besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pasien hipertensi dan mengetahui pola pengobatan pasien hipertensi. Metode penelitian ini dilakukan secara prospektif dan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian Karakteristik pasien hipertensi di Puskesmas Wonorejo menunjukkan mayoritas pasien berjenis kelamin laki-laki (57%), mayoritas pasien berumur 60-69 tahun (43%), memiliki penyakit penyerta (47.2%), lama menderita hipertensi selama 1-5 tahun (33,33%), tidak ada riwayat hipertensi keluarga (53,33%), berdasarkan gaya hidup, pasien yang kurang melakukan akivitas fisik (53,33 %), pasien yang biasa mengkonsumsi makanan asin (66,66%), pasien yang biasa merokok (26,67%) dan (0%) tidak ada yang mengkonsumsi alkohol. Pola pengobatan pemilihan golongan dan jenis obat yang sering digunakan adalah golongan diuretik, ACE inhibitor, penghambat kanal kalsium dan agonis ?2 sentral. Jenis obat yang digunakan yaitu Furosemid (10%), Captopril (26,66 %), Amlodipin (56,66 %), Nifedipin (6,66 %), Reserpine (6,66 %) dan Clonidine (3,33 %).

Karakteristik dan Penggunaan Antibiotik pada Pasien Demam Tifoid di Beberapa Rumah Sakit Di Samarinda Periode 2015

April 2016

·

10 Reads

Demam tifoid merupakan penyakit endemik yang termasuk dalam masalah kesehatan di negara berkembang termasuk di Indonesia. Penyakit ini merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh Salmonella typhi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui karakteristik dan penggunaan antibiotik pada pasien demam tifoid dibeberapa Rumah Sakit di Samarinda. Metode yang digunakan adalah metode analisis secara deskriptif. Pemilihan sampel penelitian dilakukan dengan rancangan probability sampling menggunakan teknik cluster sampling. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik pasien demam tifoid tertinggi berdasarkan jenis kelamin adalah laki-laki (52,22 %), berdasarkan usia adalah kelompok umur 18-40 tahun (80 %), berdasarkan pendidikan adalah SD (42,68%) dan berdasarkan pekerjaan adalah swasta (46,43%). Penggunaan antibiotik terbanyak pada sefalosporin generasi ketiga yaitu seftriakson (52,22 %).

Karakteristik dan Pola Pengobatan Diuretik Pada Pasien Asites Di Rawat Inap Rumah Sakit Islam Samarinda Tahun Periode Januari-Desember 2015
Asites adalah akumulasi cairan di dalam rongga peritoneum yang merupakan salah satu komplikasi penting pada pasien sirosis hati. Penelitian ini meliputi karakteristik pasien (jenis kelamin, umur dan pekerjaan) serta pola pengobatan diuretik. Metode yang digunakan ialah retrospektif dengan teknik pengambilan data secara purposive sampling berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi didapatkan sebanyak 19 kasus. Hasil penelitian menunjukkan 15 kasus (79%) pasien asites berjenis kelamin laki-laki sedangkan 4 kasus (21%) berjenis kelamin perempuan. Berdasarkan umur diperoleh 2 kasus (10,5%) umur <40 tahun, 4 kasus (21%) umur 40-49 tahun, 11 kasus (58%) umur 50-59 tahun dan 2 kasus (10,5%) umur >60 tahun. Berdasarkan jenis pekerjaan diperoleh 9 kasus (47%) pegawai swasta, 3 kasus (16%) PNS, 3 kasus ibu rumah tangga, 2 kasus (11%) pengganguran, 1 kasus (5%) wiraswasta, 1 kasus (5%) petani. Pola pengobatan pada pasien asites berdasarkan standar European Association or the Study of the Liver diperoleh 9% kesesuaian penggunaan spironolakton dan 100% ketidaksesuaian penggunaan kombinasi spironolakton dan furosemid.

Pola Resistensi Bakteri terhadap Antibiotik pada Pasien Diabetic Foot di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda Periode Agustus-Oktober 2016
Kasus ulkus dan gangren diabetik merupakan kasus diabetic foot yang banyak dirawat di rumah sakit. Untuk menanggulangi penyakit ini digunakan antibiotika. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola resistensi bakteri penginfeksi diabetic foot uji kepekaan bakteri terhadap beberapa antibiotik pilihan. Penelitian ini dilakukan secara prospektif. Pengoleksian sampel diawali dengan pengumpulan rekam medis pasien, kemudian dilanjutkan dengan pengoleksian sampel pus (nanah). Setelah itu dilakukan kultur bakteri yang dilanjutkan dengan karakterisasi yang meliputi uji mikroskopi dengan pengecatan gram. Selanjutnya dilakukan identifikasi biokimia dan uji sensitivitas antibiotik dengan menggunakan Vitex 2 system version 06.01 (biomereux). Berdasarkan pola kepekaan bakteri didapatkan Acinetobacter sp muncul sebagai bakteri resisten 100 % terhadap (amoksiklav dan 60 % koloninya resisten terhadap seftriakson dan sefotaksim) Pseudomonas aeruginosa yang resisten 100 % terhadap Amoksiklav, Seftriakson, Sefotaksim. Sedangkan MRSA dan S. haemolyticus resisten terhadap semua turunan Methicillin dan Betalaktam.

Studi Penggunaan Antibiotik pada Pasien Demam Tifoid di RS SMC Periode 2017

June 2018

·

59 Reads

Penyakit demam tifoid merupakan infeksi akut pada usus halus yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi dengan gejala demam lebih dari satu minggu. Terapi utama pengobatan demam tifoid yaitu menggunakan antibiotik, yang dapat menyebabkan resistensi. Sehingga dibutuhkan studi terkait penggunaan antibiotik pada pasien demam tifoid. Penelitian dilakukan dengan pendekatan retrospektif pada 79 data pasien demam tifoid. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penderita demam tifoid terbanyak adalah perempuan (53,16%) dengan usia kanak–kanak (6-11 tahun) dan masa dewasa awal (26-35 tahun) sebesar 17,72%. Penggunaan antibiotik terbanyak digunakan adalah adalah golongan sefalosporin (56,96 %) yakni seftriakson, dengan frekuensi pemberian yaitu sekali dalam sehari. Selain penggunaan antibiotik, diberikan pula terapi suportif seperti antipeuretik, H-2 bocker dan anti mual muntah.

Karakteristik dan Penggunaan Antibiotik Pasien Sepsis di Rumah Sakit Abdul Wahab Sjahranie Periode 2017

June 2018

·

44 Reads

Sepsis merupakan kondisi medis yang ditandai dengan adanya peradangan di seluruh tubuh sebagai respon terhadap infeksi yang disebabkan oleh keadaan SIRS (Systemic Inflammatory Response Syndrome). Untuk menunjang terapi keberhasilan pengobatan penyakit sepsis digunakan terapi antibiotik. Dalam pemilihan antibiotik perlu diperhatikan beberapa hal guna menghindari resistensi dan resiko mortalitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dan penggunaan antibiotik pada pasien sepsis di Rumah Sakit Abdul Wahab Sjahranie. Metode penelitian yang digunakan adalah studi non eksperimental dengan rancangan deskriptif. Pengambilan data dilakukan secara retrospektif dengan subjek dari data rekam medik pasien sepsis di Rumah Sakit Abdul Wahab Sjahranie. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penderita sepsis tertinggi berdasarkan jenis kelamin adalah perempuan (55%), berdasarkan usia adalah kelompok usia 45-64 tahun (73,33%), berdasarkan pekerjaan adalah ibu rumah tangga (36,66%) dan berdasarkan ruang rawat inap adalah ruang rawat kelas III (60%). Sebanyak 40% subjek penelitian menggunakan antibiotik tunggal dan 60% menggunakan antibiotik kombinasi.

Analisis Efektivitas Biaya Penggunaan Obat Antihipertensi pada Pasien Preeklampsia di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Periode 2018

October 2019

·

215 Reads

Preeklampsia adalah komplikasi pada kehamilan >20 minggu yang ditandai dengan meningkatnya tekanan darah disertai proteinuria serta terkadang diikuti udema.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas biaya obat antihipertensi di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. Penelitian dilakukan secara retrospektif terhadap catatan rekam medis. Hasil penelitian terhadap 62 kasus menunjukkan bahwa obat antihipertensi tunggal yang paling banyak digunakan yaitu nifedipin (50%). Penggunaan obat antihipertensi yang efektif dalam menurunkan tekanan darah sistol dan diastol pada terapi preeklampsia adalah obat antihipertensi tunggal nifedipin dengan nilai ACER Rp 57,47 dan Rp 150,40.

Top-cited authors