Jurnal Ilmiah Kanderang Tingang

Published by Faculty of Teacher Training and Education, Universitas Palangka Raya

Online ISSN: 2721-012X

·

Print ISSN: 2087-166X

Articles


Efektivitas Pembelajaran Daring Selama Masa Pandemi Covid-19 Di Sekolah Menengah Pertama Kota Palangka Raya
  • Article
  • Full-text available

February 2022

·

2 Reads

Gunarjo Suryanto Budi
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektivan pembelajaran daring pada mata pelajaran IPA di masa pandemi COVID-19 berdasarkan respon guru dan siswa dari empat Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang berada di kota Palangka Raya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket. Pengisian angket dilakukan secara online dalam bentuk Google Form yang dibagikan kepada para responden. Responden pada penelitian ini adalah siswa dari empat Sekolah Menengah Pertama (SMP) di kota Palangka Raya yang berjumlah 80 orang. Penelitian ini menunjukkan bahwa ada 48,75% siswa yang menyatakan ingin pembelajaran dilaksanakan secara tatap muka langsung, namun 63,75% siswa merasa senang dengan pembelajaran secara daring, dan 42,5% siswa menyatakan cukup serius dalam mengikuti proses pembelajaran secara daring. Selain itu, hasil belajar siswa dengan pembelajaran daring diperoleh sebanyak 77,5% siswa yang memperoleh nilai diatas 75, sehingga dapat dikatakan pembelajaran daring ini cukup efektif.
Download
Share

Motivation and Learning Achievement of Economic Education Students, Faculty of Teacher Training and Education, University of Palangka Raya During the 2020 COVID-19 Pandemic

December 2021

·

17 Reads

This research is motivated by the learning motivation of students of the Economic Education Study Program FKIP Palangka Raya University during the COVID-19 pandemic. In compiling lecture assignments, each student has their learning methods and techniques, especially to achieve success in learning achievement. The purpose of this study is to determine the motivation and learning achievement of students of Economics Education FKIP Palangka Raya University during the COVID-19 pandemic. This study uses a qualitative approach, with a descriptive method. The results of research conducted at the Economic Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, Palangka Raya University are about the motivation and learning achievement of Economic Education students, which indicated by the results of interviews that researchers have conducted, namely with the results of the research, most of the students of the Economics Education Study Program have high intrinsic and extrinsic motivation in achieving learning achievement. So, students have a strong willingness in carrying out learning activities. This can be seen from the average Economic Education students who got high Indeks Prestasi Semester or Grade Point Average (GPA) score from last semester, wherein the even semester of 2020/2021 lectures had used the online or online method.

Penguatan Integrasi TIK Dalam Pembelajaran IPA Di Era Pandemi Covid-19 Kepada Guru IPA Di Palangka Raya

December 2021

·

2 Reads

Tujuan umum program bimtek penguatan ini adalah untuk memberikan Bimbingan Teknis kepada guru-guru sekolah dasar tentang pengintegrasian TIK pada pembelajaran IPA/Fisika di SMP/SMA. Tujuan khusus Program ini adalah untuk menghasilkan (1) disain pengintegrasian TIK dalam Pembelajaran IPA/Fisika, (2) paket tugas pengintegrasian TIK dalam Pembelajaran IPA/Fisika (3) pengembangan media dan bahan ajar yang berbasis pengitegrasian TIK dalam pembelajaran. Untuk mencapai tujuan khusus Program ini ditempuh beberapa tahap pengembangan mengacu pada Thiagarajan (1974), yang dikenal dengan Four-D model, yaitu (1) tahap Define meliputi analisis kurikulum IPA/Fisika, pengkajian secara teoretik materi ipa/fisika, dan perumusan IPA/Fisika dengan tugas-tugas yang bersesuaian, (2) tahap Design meliputi: penulisan tugas-tugas pengintegrasian TIK, dan perumusan petunjuk pelaksanaan tugas-tugas bagi guru dan siswa, (3) tahap develop meliputi: uji coba terbatas (dua guru mitra), analisis hasil uji coba, revisi paket hasil uji coba, dan review dan evaluasi oleh, dan (4) tahap dissiminate meliputi: perluasan uji penggunaan paket, dan pemantauan dan evaluasi penggunaan paket. Manfaat yang dapat diperoleh dari Program ini adalah: (1) paket disain pengintegrasian TIK dalam Pembelajaran IPA/Fisika dapat menjadi pegangan/contoh dalam pembelajaran. (2) penerapan paket paket disain pengintegrasian TIK dalam Pembelajaran IPA/Fisika dapat meningkatkan pemahaman guru terhadap beberapa Teknik pengintegrasian TIK dalam pembelajaran, dan (3) paket disain pengintegrasian TIK dalam Pembelajaran IPA/Fisika ini dapat direkomendasikan kepada pemerintah, khususnya.

Persepsi Guru dan Siswa terhadap Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas pada Masa Pandemi Covid-19 Sekolah Dasar di Pinggiran DAS Sungai Kahayan SDN-1 Desa Hanua, Kabupaten Pulang Pisau

December 2022

·

54 Reads

Banyak siswa yang sudah merasa bosan belajar online akibat dampak masa pandemi Covid 19 sejak bulan Maret 2020 karena tidak bisa berinteraksi langsung dengan guru dan teman-temannya. Pada tanggal 30 Maret 2021 diterbitkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri yakni Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri Nomor 03/KB/2021, Nomor 384 Tahun 2021, Nomor HK.01.08/ MENKES/4242/2021, Nomor 440-717 Tahun 2021 tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19). Melalui keputusan bersama tersebut, pemerintah mendorong akselerasi pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas dengan tetap menjalankan protokol kesehatan yang ketat. Sejak terbitnya Surat Keputusan Bersama 4 menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) sudah banyak sekolah yang melakukan pembelajaran tatap muka. Proses pembelajaran secara tatap muka terbatas telah dilakukan dari pertengahan bulan Juli 2021 sampai sekarang. Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas dilaksanakan di salah satu sekolah dasar SDN-1 Desa Hanua yang terletak di pinggiran DAS Sungai Kahayan, Kabupaten Pulang Pisau. Sekolah ini secara keseluruhan memiliki 8 guru dan 33 siswa-siswi, yang dalam pelaksanaan PTM terbatas dilakukan terjadwal dari sekolah. Jenis penelitian yang digunakan adalah pendekatan penelitian kualitatif deskriptif. Tempat penelitian dilakukan di subyek penelitian merupakan sumber untuk memperoleh informasi dan keterangan dari penelitian yang di inginkan dalam penelitian ini yang menjadi subjek ini adalah guru dan siswa kelas tinggi di SDN-1 Desa Hanua Kabupaten Pulang Pisau. Dari hasil observasi maupun wawancara dengan guru dan siswa maka didapatkan hasil bahwa menurut persepsi guru sangat setuju dengan PTM terbatas selama pandemi karena lebih efektif dalam menggunakan metode dan sumber belajar langsung kepada siswa sehingga lebih mudah mengkoordinir pembelajaran di kelas daripada secara daring karena memang jaringan di desa tidak lancar sehingga menjadi penghambat pertemuan daring. Sedangkan menurut persepsi siswa menyatakan bahwa siswa sangat senang pertemuan tatap muka terbatas selama masa pandemi karena dapat berinteraksi dengan teman-temannya serta merasa nyaman belajar ke sekolah melakukan pembelajaran di kelas tanya jawab dan lebih mengerti pelajaran yang diberikan guru di kelas.

Manajemen Sekolah Sepak Bola Klub Jaya Karsa Pada Masa Pandemi Covid-19 di Kota Palangka Raya

March 2023

·

4 Reads

Masalah dalam manejemen klub sekolah sepak bola Jaya Karsa Kota Palangka Raya, masih perlu dibenahi, salah seorang pemain sepak bola menuturkan dalam olah raga sepak bola di setiap latihan atau pertandingan kami merasa kurang menguasai tehnik dan kondisi fisik yang menurun, cepat Lelah Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi manajemen sekolah sepak bola Klub Jaya Karsa pada masa covid 19 di Kota Palangka Raya. Jenis Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif, pengambilan data dengan wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Subjek dalam penelitian ini meliputi: data primer sekolah Sepak Bola klub Jaya Karsa, pelatih (1 orang), dan dan data sekunder yaitu satu pemain atlet (1 orang), tehnik Analisa data yaitu Mereduksi data berarti merangkum, display yaitu peneliti menguraikan data-data yang terkait dengan manajemen sekolah sepak bola Klub Jaya Karsa, Verifikasi adalah Penarikan kesimpulan dalam kegiatan analisis data yang lebih dikhususkan pada penafsiran data yang telah disajikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen klub sekolah sepak bola Jaya Karsa Kota Palangka Raya dilakukan secara bersama sama antara pengurus dan pelatih di sekolah sepak bola. Program latihan yang digunakan di lokasi penelitian dibuat oleh pelatih klub sekolah sepak bola Jaya Karsa Kota Palangka Raya berdasarkan kalender kompetisi yang dikeluarkan Pengurus SSB di kota Palangka Raya. Pelatih membuat program latihan untuk dijadikan pedoman dalam melaksanakan program latihan agar latihan lebih sesuai dengan pertandingan sehingga prestasi atlet bisa diraih.

Pemanfaatan Media Pembelajaran Online Di Saat Pandemi Covid-19

April 2021

·

1,264 Reads

Negara Indonesia memiliki potensi bencana yang dapat mengganggu berbagai aspek kehidupan terutama dalam dunia pendidikan. Pada saat ini COVID-19 merupakan bencana yang sedang dihadapi mengharuskan semua komponen dalam dunia pendidikan secara cepat beradaptasi untuk melaksanakan pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah sebagai tinjauan umum terhadap pelaksanaan pembelajaran saat ini dimana pandemi COVID-19 tengah mewabah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode descriptive content analysis study. Metode ini dilakukan dengan menganalisis artikel dan sumber lain yang sejenis tentang media pembelajaran online pada masa pandemic COVID-19. Meskipun sekolah secara fisik ditutup untuk menghindari resiko penularan COVID-19 saat ini, untuk mengaktifkan kelas diperlukan media pembelajaran online agar pembelajaran tetap berjalan. Pembelajaran online merupakan solusi yang efektif, namun perlu dilakukan evaluasi terhadap teknik pembelajaran ini karena kemampuan untuk menyediakan fasilitas oleh pemerintah, sekolah maupun orang tua siswa sebarannya sangat berbeda di Indonesia.

Figure 1. Map of latent distributions and response model parameter estimates.
Data for Item and Test Analysis
Reasonable range for item MNSQ infit and outfit as suggested by Wright and Linacre (1994).
Item1
Item 3

+20

Evaluating Instrument Quality: Rasch Model – Analyses of Post Test of Curriculum 2013 Training

June 2018

·

16 Reads

The main purpose of this study was to evaluate the quality of post test utilized by LPMP Central Kalimantan Indonesia in curriculum 2013 training for X grade teachers. It uses Rasch analysis to explore the item fit, the reliability ( item and person), item difficulty, and the Wrigh map of post test. This study also applies Classical Test Teory (CTT) to determine item discrimination and distracters. Following a series of iterative Rasch analyses that adopted the “data should fit the model” approach, 30 items post test of curriculum 2013 training was analyzed using Acer Conquest 4 software, software based on Rasch measurement model. All items of post test of curriculum 2013 training are sufficient fit to the Rasch model. The difficulty levels (i.e. item measures) for the 30 items range from –1.746 logits to +1.861 logits. The item separation reliability is acceptable at 0.990 and person separation reliability is low at 0.485. The wright map indicates that the test is difficult for the teachers or the teachers have low ability in knowledge of curriculum 2013. The post test items cannot cover all the ranges of the teachers’ ability levels. Items discrimination of post test of curriculum 2013 training grouped into fair discrimination (item 2, 4, 5, 8, 11, 18) and poor discrimination (1, 3, 6, 7, 9, 10,12, 13, 14, 15, 16, 17, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30). Some distracters from item 1, 2, 6, 7, 8, 9, 11, 13, 16, 17, 18, 19, 20, 22, 24, 25, 27, 28, 29 and 30 are problematic. These distracters require further investigation or revision. Key words: Rasch analysis, training, curriculum 2013, post test

Kesulitan Siswa Memahami Pereaksi Pembatas Di SMA Kabupaten Barito Utara Dan Kota Palangka Raya Tahun Pelajaran 2015/ 2016

December 2018

·

64 Reads

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasikan dan menjelaskan kesulitan siswa kelas XI IPA SMA di Kabupaten Barito Utara dan Kota Palangka Raya dalam memahami konsep pereaksi pembatas, meliputi: (a) menentukan pereaksi pembatas dalam suatu pereaksi, jika gambar semua pereaksi dalam bentuk unsur dan molekul gas; (b) menentukan pereaksi pembatas dalam suatu reaksi, jika gambar semua pereaksi dalam molekul gas; (c) menentukan pereaksi pembatas dalam suatu reaksi, jika diketahui mol dari masing-masing pereaksi; (d) menentukan pereaksi dalam suatu reaksi; jika diketahui massa dari masing-masing pereaksi.Populasi penelitian adalah siswa kelas XI IPA SMA Negeri di Kabupaten Barito Utara dan Kota Palangka Raya dengan sampel penelitian sebanyak 367 siswa. Kesulitan siswa diteliti dengan menggunakan instrumen tes pemahaman konsep pereaksi pembatas (TPKPP) disertai wawancara untuk menelusuri kesulitan yang dialami siswa. Instrumem yang digunakan untuk mengukur pemahaman siswa pada level makroskopis dan level mikroskopis adalah tes tertulis dilengkapi empat pilihan jawaban dan empat pilihan alasan.Validitas isi diuji oleh empat orang ahli. Rata-rata tingkat kesukaran 0.42 dan daya beda 0,49. Reliabilitas tes dihitung dengan menggunakan Alpha Cronbach's.Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap indikator siswa mengalami kesulitan memahami konsep pereaksi pembatas ditinjau dari level makroskopis rata-rata sebesar 67,24% siswa. Ditinjau dari level mikroskopis rata-rata sebesar 49,33 % siswa. Artinya tingkat kesulitan level makroskopis lebih tinggi dari tingkat kesulitan level mikroskopis. Kesulitan pada level makroskopis yang teridentifikasi adalah siswa mengalami kesulitan dalam mengkonversikan volum, massa kedalam satuan mol. Kesulitan pada level mikroskopis yang teridentifikasi adalah siswa mengalami kesulitan dalam memahami gambaran mikroskopis sehingga dalam menyelesaikan soal siswa cenderung mililih pilihan jawaban sesuai kunci tetapi salah dalam memilih alasan.Pada penelitian ini teridentifikasi empat penyebab kesulitan siswa SMA dalam memahami konsep pereaksi pembatas yaitu siswa menganggap pereaksi pembatas adalah: (a) pereaksi yang mempunyai koefisien kecil; (b) pereaksi yang mempunyai koefisien besar; (c) pereaksi yang mempunyai mol kecil; (d) pereaksi yang mempunyai massa lebih kecil.

Penerapan Pendekatan Saintifik Dengan Bantuan LKS-Induktif Dalam Pembelajaran Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Laju Reaksi Pada Siswa Kelas XI SMAN-5 Palangka Raya Tahun Ajaran 2015/2016

December 2018

·

71 Reads

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan kemampuan belajar siswa kelas XI SMA Negeri 5 Palangka Raya tahun pelajaran 2015/2016 yang meliputi kemampuan mengamati, menanya, mengumpulkan data, mengasosiasi dan mengomunikasikan dengan bantuan LKS-Induktif; (2) mendeskripsikan pemahaman konsep siswa kelas XI SMA Negeri 5 Palangka Raya tahun pelajaran 2015/2016 tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi pasca pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik dengan bantuan LKS-Induktif.Penelitian ini melibatkan siswa kelas XI Peminatan MIPA SMA Negeri 5 Palangka Raya sebanyak 57 siswa. Instrumen yang digunakan adalah lembar soal pretes dan postes, LKS-Induktif dengan pendekatan saintifik, dan pedoman wawancara. Data dikumpulkan melalui tiga tahap, yaitu pretes, pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan saintifik berbantuan LKS-Induktif, dan postes. Setelah menganalisis pemahaman konsep siswa pada tiap indikator, maka untuk memperkuat hasil pendeskripsian pemahaman konsep dan kemampuan belajar, dilakukan wawancara terhadap beberapa perwakilan siswa.Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan LKS-Induktif, kemampuan belajar siswa dalam pembelajaran dengan pendekatan saintifik rata-rata sebesar 83,14%. Secara rinci kemampuan belajar siswa adalah sebagai berikut: (a) kemampuan mengamati sebesar 84,19%; (b) kemampuan menanya sebesar 48,17%; (c) kemampuan mengumpulkan informasi sebesar 89,39%; (d) kemampuan mengasosiasi sebesar 96,09%; dan (e) kemampuan mengomunikasikan sebesar 87,25%. Kemampuan siswa memahami konsep tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dalam pembelajaran dengan pendekatan saintifik menggunakan LKS-Induktif rata-rata sebesar 85,09% dengan kategori sangat baik. Proporsi jumlah siswa yang dapat memahami dengan benar pada setiap konsep adalah: (a) sebanyak 100% siswa dapat menjelaskan pengaruh konsentrasi dengan laju reaksi; (b) sebanyak 92,99% siswa dapat menjelaskan pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi berdasarkan teori tumbukan; (c) sebanyak 100% siswa dapat menjelaskan pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi; (d) sebanyak 57,90% siswa dapat menjelaskan pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi berdasarkan teori tumbukan; (e) sebanyak 100% siswa dapat menjelaskan pengaruh suhu terhadap laju reaksi; (f) sebanyak 73,68% siswa dapat menjelaskan pengaruh suhu terhadap laju reaksi berdasarkan teori tumbukan; (g) sebanyak 100% siswa dapat menjelaskan pengaruh katalis terhadap laju reaksi; dan (h) sebanyak 56,14% siswa dapat menjelaskan pengaruh katalis terhadap laju reaksi dan hubungannya dengan energi aktivasi (Ea).

Pemahaman Konsep Sifat Jari-Jari Atom Dan Keelektronegatifan Pada Mahasiswa Pendidikan Kimia Semester IV Tahun Ajaran 2016/2017 Hasil Pembelajaran Menggunakan Model Discovery Learning

June 2019

·

302 Reads

Model discovery learning merupakan kata lain pembelajaran penemuan. Sesuai dengan namanya, model ini mengarahkan mahasiswa untuk dapat menemukan sesuatu melalui proses pembelajaran. Mahasiswa diarahkan terbiasa menjadi sainstis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan Pemahaman Konsep Sistem Periodik Unsur Hasil Pembelajaran Menggunakan Model Discovery Learning pada Mahasiswa Semester IV Program Studi Pendidikan Kimia Tahun Ajaran 2016/2017. Penelitian ini melibatkan 47 mahasiswa Semester IV Program Studi Pendidikan Kimia Tahun Ajaran 2016/2017. Data hasil pemahaman konsep mahasiswa ditelusuri melalui pemberian tes tertulis terberbentuk essay terhadap mahasiswa sebelum dan sesudah menggunakan model discovery learning. Data dianalisis dengan teknik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan Pemahaman mahasiswa Semester IV Program Studi Pendidikan Kimia Tahun Ajaran 2016/2017 tentang Sistem Periodik unsur hasil pembelajaran menggunakan model discovery learning adalah (1) pemahaman konsep mahasiswa dalam menjelaskan kecendrungan jari-jari atom unsur seperiode atau segolongan dalam sistem periodik unsur sebelum pembelajaran sebanyak 51,06% mahasiswa tidak memiliki pemahaman dan setelah pembelajaran sebanyak 89,35% mahasiswa, terjadi perubahan pemahaman konsep, dan sebanyak 38,29% mahasiswa tidak mengalami perubahana pemahaman; (2) menjelaskan kecenderungan keelektronegatifan dan setelah pembelajaran sebanyak 75,86% mahasiswa mampu membuktikan mengurutkan dan menjelaskan kecenderungan keelektronegatifan.

Pemahaman Konsep Sifat Keperiodikan Unsur Pada Mahasiswa Pendidikan Kimia Semester IV Tahun Ajaran 2016/2017 Hasil Pembelajaran Menggunakan Model Discovery Learning

June 2018

·

70 Reads

Model discovery learning merupakan kata lain pembelajaran penemuan. Sesuai dengan namanya, model ini mengarahkan mahasiswa untuk dapat menentukan sesuatu melalui proses pembelajaran. Mahasiswa diarahkan terbiasa menjadi sainstis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan Pemahaman Konsep Sistem Periodik Unsur Hasil Pembelajaran Menggunakan Model Discovery Learning pada Mahasiswa Semester IV Program Studi Pendidikan Kimia Tahun Ajaran 2016/2017. Penelitian ini melibatkan 47 mahasiswa Semester IV Program Studi Pendidikan Kimia Tahun Ajaran 2016/2017. Data hasil pemahaman konsep mahasiswa ditelusuri melalui pemberian tes tertulis terberbentuk essay terhadap mahasiswa sebelum dan sesudah menggunakan model discovery learning. Data dianalisis dengan teknik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan Pemahaman mahasiswa Semester IV Program Studi Pendidikan Kimia Tahun Ajaran 2016/2017 tentang Sistem Periodik unsur hasil pembelajaran menggunakan model discovery learning adalah (1) pemahaman konsep mahasiswa dalam menjelaskan kecendrungan jari-jari atom unsur seperiode atau segolongan dalam sistem periodik unsur sebelum pembelajaran sebanyak 51,06% mahasiswa tidak memiliki pemahaman dan setelah pembelajaran sebanyak 89,35% mahasiswa, terjadi perubahan pemahaman konsep, dan sebanyak 38,29% mahasiswa tidak mengalami perubahana pemahaman; (2) menjelaskan kecenderungan energi ionisasi suatu unsur dalam sistem periodik unsur adalah sebesar 29,79% siswa, hasil pembelajaran sebesar 63,89% mahasiswa terjadi perubahan pemahaman konsep dan 19,15% mahasiswa tidak mengalami perubahan pemahaman konsep. Terjadi perubahan pemahaman konsep sebesar 42,55% siswa; (3) menjelaskan kecenderungan afinitas elektron suatu unsur dalam sistem periodik unsur berdasarkan data hasil percobaan sebelum pembelajaran sebanyak 44,68% mahasiswa tidak dapat mengurutkan dan menjelaskan kecenderungan afinitas electron berdasarkan hasil percobaan dan setelah pembelajaran sebanyak 70,22% mahasiswa mampu membuktikan mengurutkan dan menjelaskan kecenderungan afinitas electron; dan (4) menjelaskan kecenderungan keelektronegatifan suatu unsur dalam sistem periodik unsure berdasarkan data hasil percobaan sebelum pembelajaran sebanyak 44,68% mahasiswa tidak dapat mengurutkan dan menjelaskan kecenderungan keelektronegatifan dan setelah pembelajaran sebanyak 75,86% mahasiswa mampu membuktikan mengurutkan dan menjelaskan kecenderungan keelektronegatifa. Kata Kunci : Discovery Learning, Sistem Periodik Unsur, Deskriptif

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Mantangai Terhadap Materi Tata Nama Senyawa Kimia Sederhana Tahun Pelajaran 2016/2017

December 2017

·

6 Reads

Telah dilakukan penelitian tentang penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament (TGT) terhadap materi tata nama senyawa pada kelas XB SMK Negeri 1 Mantangai. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui peningkatan pemahaman siswa terhadap materi tata nama senyawa dan (2) mengetahui respon siswa terhadap penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada pembelajaran. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas dengan 2 siklus. Subjek penelitian adalah siswa kelas XB SMK Negeri 1 Mantangai dengan jumlah siswa sebanyak 25 orang. Data dikumpulkan melalui teknik tes dan angket yang selanjutnya dianalisis menggunakan teknik persentase. Penelitian ini dikatakan berhasil jika 75% dari jumlah siswa mencapai taraf penguasaan ≥75 dari materi yang diajarkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan pemahaman siswa pada materi tata nama senyawa kimia sederhana. Terjadi peningkatan ketuntasan dari siklus I ke siklus II yakni dari 62% menjadi 86% dan rata-rata nilai siswa meningkat dari 65,8 menjadi 85,8 (2) siswa memberikan respon positif terhadap proses pembelajaran tata nama senyawa yang diajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT.

Pemahaman Konsep Sistem Koloid Hasil Pembelajaran Menggunakan Metode Diskusi Berbantuan LKS Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Manuhing Tahun Ajaran 2017/2018

March 2020

·

209 Reads

Diskusi merupakan metode pembelajaran menggunakan percakapan ilmiah oleh beberapa orang yang tergabung dalam satu kelompok untuk saling bertukar pendapat tentang suatu topik masalah, atau sama-sama mencari pemacahan mendapatkan jawaban dan kebenaran suatu masalah. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan pemahaman konsep sistem koloid hasil pembelajaran menggunakan metode diskusi berbantuan LKS pada siswa kelas XI-IPA SMA Negeri 1 Manuhing Tahun Ajaran 2017/2018. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA-2 SMA Negeri 1 Manuhing yang berjumlah 30 orang siswa. Instrumen yang digunakan berupa soal tes pemahaman konsep (pretes dan postes) berbentuk essay sebanyak 3 soal, lembar keterlaksanaan pembelajaran, lembar pengamatan aktivitas siswa dan angket respon siswa. Data pemahaman konsep diperoleh dari hasil tes tertulis berupa essay yang diberikan sebelum dan sesudah pembelajaran menggunakan metode diskusi berbantuan LKS. Hasil penelitian menunjukkan pemahaman konsep siswa pada kelas XI IPA SMA Negeri 1 Manuhing tahun ajaran 2017/2018 tentang sistem koloid setelah pembelajaran menggunakan metode diskusi berbantuan LKS rata-rata sebesar 81,5. Perubahan pemahaman konsep siswa pada setiap konsep sesudah pembelajaran menggunakan metode diskusi berbantuan LKS yaitu: (1) Menjelaskan perbedaan suspensi kasar, larutan sejati dan koloid sebesar 2,96% menjadi sebesar 77,03%; (2) Menjelaskan jenis-jenis koloid berdasarkan fese terdispersi dan fase pendispersi sebesar 4,44% menjadi sebesar 69,62%; (3) Menjelaskan sifat-sifat koloid (effek tyndall, gerak brown) sebesar 25% menjadi sebesar 100%.

Pemahaman Konsep Tata Nama Senyawa Biner Dan Poliatomik Pasca Pembelajaran Menggunakan LKS-Deduktif Dan LKS-Induktif Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Palangka Raya Tahun Ajaran 2018/2019

December 2019

·

112 Reads

Ada dua strategi belajar yang dapat digunakan siswa dalam mempelajari pengetahuan yaitu menggunakan strategi berpikir deduktif maupun induktif. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan pemahaman konsep tata nama senyawa biner dan poliatomik pasca pembelajaran menggunakan LKS-deduktif dan LKS-induktif pada siswa kelas X SMA Negeri 2 Palangka Raya tahun ajaran 2018/2019. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan melibatkan 78 siswa dari dua kelas X SMA Negeri 2 Palangka Raya, yaitu siswa kelas X IPA 3 (kelas deduktif) sebanyak 40 orang siswa dan siswa kelas X IPA 7 (kelas induktif) sebanyak 38 orang siswa. Instrumen yang digunakan berupa LKS-deduktif, LKS-induktif dan soal tes pemahaman konsep. Data tes diperoleh setelah melakukan pembelajaran menggunakan LKS-deduktif dan LKS-induktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa “pemahaman konsep tata nama senyawa biner dan poliatomik pasca pembelajaran menggunakan LKS-deduktif dan LKS-induktif pada siswa kelas X SMA Negeri 2 Palangka Raya tahun ajaran 2018/2019 tergolong baik. Rata-rata pemahaman konsep siswa yang menggunakan LKS-deduktif sedikit lebih tinggi dibandingkan siswa yang menggunakan LKS-induktif. Hasil tersebut disebabkan karena siswa terbiasa menggunakan strategi belajar deduktif.”

Pengaruh Penggunaan LKS Berbantuan Media Phet Terhadap Pemahaman Konsep Meramalkan Bentuk Molekul Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Palangka Raya Tahun Ajaran 2018/2019

December 2019

·

17 Reads

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pengaruh penggunaan LKS berbantuan media PhET terhadap pemahaman konsep meramalkan bentuk molekul pada siswa kelas X SMA Negeri 3 Palangka Raya tahun ajaran 2018/019. Penelitian ini melibatkan 33 orang siswa kelas X MIPA 5 SMA Negeri 3 Palangka Raya Tahun Ajaran 2018/2019. Instrumen yang digunakan berupa LKS dalam bentuk uraian. Data dikumpulkan melalui 5 tahap pembelajaran dengan menggunakan LKS yakni, pra LKS, saat LKS, pasca LKS, diskusi, dan pasca diskusi. Setiap butir soal yang tersebar memiliki 5 indikator, yaitu konfigurasi elektron dan menentukan elektron valensi, menggambarkan struktur Lewis, menentukan jumlah PEI, menentukan jumlah PEB, menggambarkan bentuk molekul dan menentukan nama bentuk molekul. Kemudian hasil penelitian dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan LKS berbantuan media PhET mampu meningkatkan pemahaman konsep siswa dalam meramalkan bentuk suatu molekul. Hal tersebut terlihat dari peningkatan pada persentase jawaban benar siswa pada persentase rata-rata dalam setiap tahapan pembelajarannya. Pada saat dilakukannya tahap pra LKS, persentase jawaban benar siswa adalah sebesar 28,19%. Kemudian konsep siswa mengalami perubahan setelah siswa melalui tahap penggunaan LKS berbantuan media PhET yang mampu merubah persentase pada tahap pasca LKS menjadi 82,61%. Perubahan persentase jawaban benar pada siswa terus terjadi hingga setelah siswa melewati tahap diskusi yang menunjukkan pada tahap pasca diskusi menjadi 100% siswa yang mampu memahamai konsep yang benar.

Profil Penguasaan Konsep Tatanama Senyawa dan Persamaan Reaksi Pada Siswa Kelas XI IPA-4 SMA Negeri 2 Sampit Tahun Ajaran 2018/2019

March 2020

·

66 Reads

Konsep tatanama senyawa dan persamaan reaksi merupakan salah satu konsep kimia yang di ajarkan di SMA kelas X. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penguasaan konsep tatanama senyawa dan persamaan reaksi pada siswa kelas XI. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. subjek penelitian ini adalah 30 siswa kelas XI IPA-4 SMA Negeri 2 Sampit tahun ajaran 2018/2019 yang sudah menerima pembelajaran tatanama senyawa dan persamaan reaksi. Data yang dikumpulkan berupa dokumen RPP yang didapat dari guru kimia, data penguasaan konsep siswa yang didapat melalui tes uraian dengan jumlah soal sebanyak 14 butir dari 4 indikator dan data hasil wawancara siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penguasaan konsep siswa pada topik tatanama senyawa dan persamaan reaksi siswa yaitu sebesar 74.18% berada pada kategori tinggi. Penguasaan konsep siswa terbagi kedalam 3 (tiga) kategori yaitu sangat tinggi, tinggi, dan sedang. Siswa pada kategori sangat tinggi berjumlah 9 siswa, siswa pada kategori tinggi berjumlah 12 siswa. Siswa pada kategori sedang berjumlah 9 siswa. Siswa mampu menuliskan rumus molekul dan rumus empiris suatu senyawa sebesar 81,66% dengan kategori tinggi, siswa mampu menuliskan nama senyawa anorganik dan senyawa organik sebesar 75,18% dengan kategori tinggi, siswa mampu menuliskan rumus kimia senyawa anorganik sederhana dan senyawa organik sederhana sebesar 84,58% dengan kategori tinggi dan siswa mampu menjelaskan bagian-bagian dari suatu persamaan reaksi sebesar 47,92% dengan kategori rendah.

Pengaruh Pemberian Latihan Soal Dengan Tuntunan Penyelesaian Dalam Pembelajaran Langsung Terhadap Peningkatan Pemahaman Konsep Hukum Perbandingan Tetap Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 4 Palangka Raya Tahun Ajaran 2018/2019

December 2020

·

1 Read

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan pengaruh pemberian tuntunan penyelesaian latihan soal dalam pembelajaran langsung terhadap pemahaman konsep hukum perbandingan tetap (Hukum Proust) pada Siswa Kelas X SMA Negeri 4 Kota Palangka Raya tahun ajaran 2018/2019. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Peneliti melakukan eksperimen dengan menentukan sampel untuk kelas kontrol dan kelas eksperimen. Subjek penelitian adalah 71 siswa kelas X SMA Negeri 4 Kota Palangka Raya tahun ajaran 2018/2019. Instrumen yang digunakan berupa tes pemahaman konsep (tes I dan tes II) berbentuk esai berjumlah 4 soal dan latihan soal dengan tuntunan penyelesaian yang dikemas dalam bentuk lembar soal yang berisi langkah-langkah penyelesaian soal. Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan uji-t menunjukkan bahwa terdapat perbedaan peningkatan pemahaman konsep hukum perbandingan tetap hasil pembelajaran menggunakan latihan soal dengan tuntunan penyelesaian dengan menggunakan latihan soal tanpa tuntunan penyelesaian pada siswa kelas X SMA Negeri 4 Palangka Raya. Rata-rata peningkatan pemahaman konsep pada n-gain kelas eksperimen (73,48%) lebih tinggi dari kelas kontrol (54,57%).

Kemampuan Siswa Memperoleh Dan Memahami Konsep Hidrolisis Garam Dalam Pembelajaran Menggunakan LKS Berbasis Belajar Penemuan Pada Siswa Kelas XI SMAN 2 Palangka Raya Tahun Ajaran 2018/2019

December 2019

·

23 Reads

Materi larutan merupakan materi yang sulit bagi kebanyakan siswa, salah satunya materi hidrolisis garam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan siswa memperoleh dan memahami konsep hidrolisis garam dari asam kuat dan basa lemah dalam pembelajaran menggunakan LKS berbasis belajar penemuan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Subyek penelitian adalah siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 2 Palangka Raya tahun ajaran 2018/2019 yang berjumlah 36 siswa. Instrumen yang digunakan berupa soal tes pemahaman konsep (pretes dan postes) dan LKS berbasis belajar penemuan. Data dikumpulkan melalui tiga tahap, yakni pretes, pelaksanaan pembelajaran, dan postes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam memperoleh konsep hidrolisis garam dari asam kuat dan basa lemah dalam pembelajaran menggunakan LKS berbasis belajar penemuan tercermin dari jumlah siswa yang memperoleh konsep, yaitu rata-rata sebesar 82,64%. Pemahaman konsep siswa tentang hidrolisis garam dari asam kuat dan basa lemah dalam pembelajaran menggunakan LKS berbasis belajar penemuan rata-rata sebesar 89,81%.

Profil Penguasaan Konsep Struktur Atom pada Siswa Kelas X MIPA SMA Negeri 4 Palangka Raya Tahun Ajaran 2018/2019

March 2020

·

76 Reads

Struktur atom merupakan salah satu materi pelajaran kimia yang diajarkan di SMA/MA. Materi ini dipelajari dikelas X SMA tentang perkembangan teori atom, partikel dasar penyusun atom, konfigurasi elektron, serta bilangan kuantum. Konsep ini merupakan konsep dasar ilmu kimia untuk memahami ikatan kimia. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan profil penguasaan konsep Struktur Atom pada siswa kelas X SMA. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif yang dilaksanakan di SMA Negeri 4 Palangka Raya dengan subjek penelitian adalah 30 siswa kelas X MIPA-1. Data yang digunakan pada penelitian ini berupa dokumen RPP guru kimia yang bersangkutan, data penguasaan konsep siswa yang didapat melalui tes uraian, dan data hasil wawancara siswa. Hasil penelitian menunjukkan 1) rata-rata sebesar 62,16% berada pada kategori sedang. 2) Siswa dapat menjelaskan perkembangan teori atom untuk menunjukkan kelebihan dan kekurangan masing-masing teori atom dengan rata-rata penguasaan konsep sebesar 68,75% dengan kategori sedang. 3) Siswa dapat menentukan partikel dasar (proton, elektron, dan neutron) suatu atom berdasarkan nomor atom dan nomor massa dengan rata-rata penguasaan konsep sebesar 61,47% dengan kategori sedang. 4) Siswa dapat mengklasifikasi unsur ke dalam isotop, isobar, dan isoton dengan rata-rata penguasaan konsep sebesar 88,88% dengan kategori tinggi. 5) Siswa dapat menentukan bilangan kuantum pada elektron terluar dari suatu unsur atau ion dengan rata-rata penguasaan konsep sebesar 21,04% dengan kategori rendah.

Hasil Belajar Konsep Pereaksi Pembatas Berbantuan LKS-Induktif Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Palangka Raya Tahun Pelajaran 2018/2019

May 2020

·

22 Reads

Stoikiometri atau perhitungan kimia membahas beberapa konsep, salah satunya adalah pereaksi pembatas. Siswa mempelajari materi pereaksi pembatas perlu memahami dan menguasai konsep prasyarat yakni rumus kimia, persamaan kimia dan konsep mol. Akar penyebab rendahnya kemampuan penalaran konsep pereaksi pembatas dapat bersumber dari guru, siswa dan lingkungan. Berdasarkan beberapa hal itu diperlukan strategi pembelajaran yang tepat di mana guru tidak menyajikan materi yang bersifat abstrak tetapi membimbing siswa berpikir dalam melakukan penalaran untuk memperoleh pengetahuan baru. Salah satunya dengan menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS). Pembelajaran yang menggunakan LKS-induktif untuk dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa secara optimal dan sekaligus memotivasi siswa untuk berpikir kritis. Pembelajaran menggunakan LKS-induktif berpengaruh terhadap kemampuan siswa dalam memahami konsep pereaksi pembatas. Penelitian ini bertujuan untuk: mendeskripsikan hasil belajar berbantuan LKS-Induktif dalam pembelajaran kimia terhadap pemahaman konsep pereaksi pembatas. Penelitian ini melibatkan 68 siswa kelas X MIPA-5 dan X MIPA-7 SMA Negeri 1 Palangka Raya. Instrumen yang digunakan adalah lembar soal pretes dan postes, lembar isian jawaban latihan pada LKS-Induktif. Data dikumpulkan melalui tiga tahap yaitu pretes, pelaksanaan pembelajaran berbantuan LKS-Induktif, dan postes. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa mampu: (a) menerapkan konsep prasyarat sebesar 88%; (b) memahami definisi pereaksi pembatas sebesar 78,2%; dan (c) menentukan pereaksi pembatas yang dikonversi dari massa, volume, atau jumlah partikel zat yang diketahui sebesar 71,87%.

Korelasi Antar Sub Topik Dalam Pokok Bahasan Sifat Koligatif Larutan Pada Siswa Kelas XII-IPA SMA Negeri Palangka Raya Tahun Ajaran 2018/2019

June 2021

·

15 Reads

Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang hanya bergantung pada konsentrasi pertikel zat terlarutnya. Konsep sifat koligatif dalam silabus KTSP dan K2013 memuat urutan topik yang sama, yakni PTUL, KTDL, PTBL, dan TOL. Urutan sub topik tersebut perlu diteliti berdasarkan pemahaman siswa menggunakan metode korelasi berdasarkan nilai korelasi hasil tes kemampuan siswa kelas XII-IPA. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan korelasi urutan sub topik dalam pokok bahasan sifat koligatif larutan pada siswa berdasarkan nilai koefisien korelasi, nilai rata-rata tes (mean) hasil tes kemampuan ,dan jenis kelamin siswa pada kelas XII-IPA SMA Negeri Palangka Raya tahun ajaran 2018/2019. Data kemampuan siswa dijaring menggunakan Tes Kemampuan Sifat Koligatif Larutan (Tes KSKL). Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara deskriptif. Hasil Penelitian menunjukkan urutan sub topik berdasarkan nilai korelasi adalah PTBL, KTDL, TOL, dan PTUL; berdasarkan rata-rata tes (mean) adalah KTDL, PTBL, TOL, dan PTUL; dan berdasarkan jenis kelamin pada siswa laki-laki adalah KTDL, PTBL, TOL, dan PTUL serta pada siswa perempuan adalah KTDL, PTBL, PTUL, dan TOL.

Kesulitan Memahami Konsep Kimia Unsur Golongan VII A (Halogen) Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Palangka Raya Tahun Akademik 2018/2019

June 2019

·

708 Reads

Konsep kimia unsur golongan VII A (halogen) merupakan pokok bahasan di Universitas pada mata kuliah kimia dasar. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesulitan mahasiswa dalam memahami konsep kimia unsur golongan VII A (halogen) pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Palangka Raya tahun akademik 2018/2019. Subjek penelitian yaitu 111 mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Palangka Raya. Pengambilan data dilakukan dalam satu kali pertemuan pada tiap semester yang berbeda. Data dijaring menggunakan instrumen wacana kimia unsur halogen (WKUH) dan wawancara. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa mengalami kesulitan dalam memahami konsep kimia unsur golongan VII A (halogen). Rerata persentase kesulitan mahasiswa dalam memahami konsep mengidentifikasi sifat kereaktifan, sifat keperiodikan, sifat kelarutan, sifat oksidator dan reduktor, sifat asam-basa, dan mendeskripsikan cara pembuatan, manfaat, dan bahaya unsur golongan VII A (halogen) sebesar 61,94%, 48,38%, 64,19%, 60%. 68,32%, 52,31%.

Perbedaan Penguasaan Konsep Kerja Larutan Penyangga Hasil Pembelajaran Menggunakan LKS-Induktif Dan LKS-Deduktif Pada Siswa Kelas XI MIPA SMA Negeri 2 Palangka Raya Tahun Ajaran 2018/2019

December 2019

·

62 Reads

Mengacu pada kurikulum 2013, pembelajaran menggunakan LKS adalah salah satu cara guru untuk berperan sebagai fasilitator dalam pembelajaran kimia. Larutan penyangga merupakan pengetahuan konseptual, sehingga LKS dapat dirancang dengan alur berpikir induktif dan deduktif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan penguasaan siswa pada konsep kerja larutan penyangga hasil pembelajaran menggunakan LKS-induktif dan deduktif. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan desain ‘Pretes-Postes Control Group’. Dua kelompok kelas dipilih sebagai sampel yang diambil dengan teknik Cluster Random Sampling. Satu kelas disebut sebagai kelas induktif yaitu kelas yang diberi perlakuan belajar menggunakan LKS-induktif dan satu kelas disebut sebagai kelas deduktif yaitu kelas yang diberi perlakuan belajar menggunakan LKS-deduktif. Data penguasaan siswa dijaring menggunakan soal tes dalam bentuk soal uraian terbatas. Uji hipotesis dilakukan menggunakan uji statistik nonparametrik yaitu uji Mann Whitney U Test. Hasil uji Mann Whitney U Test pada taraf signifikasi 5% menggunakan program SPSS versi 25 adalah 0.856 (0.856 > 0.05), sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan penguasaan konsep kerja larutan penyangga hasil pembelajaran menggunakan LKS-induktif dan deduktif pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 2 Palangka Raya tahun ajaran 2018/2019.

Gambar berikut:
Gambar 2. Tingkat Kesukaran Soal Penilaian Akhir Semester (PAS) Kimia Kelas XI IPA SMA di Kabupaten Barito Timur
Kualitas Soal Penilaian Akhir Semester (PAS) Buatan Guru Mata Pelajaran Kimia Kelas XI IPA SMA Di Kabupaten Barito Timur Pada Semester Ganjil Tahun Ajaran 2018/2019

December 2019

·

221 Reads

Fokus utama dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan tingkat Kualitas Soal Penilaian Akhir Semester (PAS) Buatan Guru Mata Pelajaran Kimia Kelas XI IPA SMA di Kabupaten Barito Timur pada Semester Ganjil Tahun Ajaran 2018/2019. Objek dalam penelitian ini adalah soal buatan guru berbentuk uraian dan jawaban siswa hasil Penilaian Akhir Semester (PAS) mata pelajaran Kimia kelas XI IPA SMA A, kelas XI IPA SMA B, dan Kelas XI IPA SMA C, pada semester ganjil tahun ajaran 2018/2019. Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan metode dokumentasi, yang dianalisis menggunakan logical review dan empirical review. Hasil penelitian menunjukkan kualitas soal PAS buatan guru kimia ditinjau dari analisis logical review diperoleh tingkat kesesuaian soal dengan Kompetensi Dasar sebesar 68%. Aspek konstruksi soal sebesar 69,16% dengan kriteria soal tergolong sedang. Aspek materi soal sebesar 98,33% dengan kriteria sangat baik. Aspek bahasa soal sebesar 76,67% dengan kriteria cukup baik. Distribusi jenjang ranah kognitif taksonomi bloom adalah C1 sebesar 24%, C2 sebesar 60%, C3 sebesar 60%, C4 sebesar 4%. Kualitas soal PAS buatan guru kimia ditinjau dari analisis empirical review diperoleh rata-rata soal yang baik berdasarkan indeks kesukaran dan indeks daya beda sebesar 68% atau 17 soal dari 25 soal yang dianalisis memenuhi acuan kriteria empirical review. Uji reliabilitas yang diperoleh memiliki korelasi yang tinggi yaitu sebesar 0,85.

Pengaruh Penggunaan LKS Bahalap Terhadap Pemahaman Konsep Larutan Penyangga Pada Siswa Kelas XI MIPA SMA Negeri 3 Palangka Raya Tahun Ajaran 2018/2019

June 2019

·

10 Reads

Penelitian merupakan penelitian deskriptif, dilaksanakan di SMA Negeri 3 Palangka Raya pada 28 siswa di kelas XI MIPA 1 SMAN 3 Palangka Raya Tahun ajaran 2018/2019. Data penelitian dijaring melalui tes, yakni 5 tahapan pembelajaran, yakni pra LKS, LKS, pasca LKS, diskusi, dan pasca diskusi. Berdasarkan hasil penelitian, pengaruh penggunaan LKS terhadap pemahaman siswa dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) Indikator 1 mengidentifikasi sifat-sifat larutan penyangga skor rata-rata siswa 7,14% pada tahap pra LKS, meningkat menjadi 60,71% pada tahap pasca LKS. (2) Indikator 2 skor rata-rata siswa 42,86% pada tahap pra LKS, meningkat menjadi 86,61% pada tahap pasca LKS. (3) Indikator 3 skor rata-rata siswa 39,29% pada tahap pra LKS, meningkat menjadi 100% pada tahap pasca LKS. (5) Indikator 4 skor rata-rata siswa 26,79% pada tahap pra LKS, pada tahap pasca LKS meningkat menjadi 79,46%.

Korelasi Antar Sub Pokok Bahasan Termokimia Pada Siswa Kelas XI MIPA SMA Negeri Palangka Raya Tahun Ajaran 2018/2019

October 2021

·

9 Reads

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan korelasi antar sub pokok bahasan termokimia berdasarkan nilai koefisien korelasi dan korelasi antar sub pokok bahasan termokimia berdasarkan nilai rata-rata (mean) hasil tes. Penelitian ini merupakan penelitian deskripstif yang menggunakan pendekatan kuantitatif dan termasuk dalam jenis penelitian korelasional. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Palangka Raya, SMA Negeri 2 Palangka Raya, dan SMA Negeri 4 Palangka Raya tahun ajaran 2018/2019 dengan total 514 siswa. Data yang digunakan berupa data kemampuan siswa terhadap konsep termokimia yang ditunjukkan dengan ketercapaian indikator. Data dijaring melalui tes menggunakan soal pilihan ganda (TKT) sebanyak 32 soal. Data tes kemampuan siswa berupa jawaban dianalisis menggunakan metode korelasi dan deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa urutan penyajian sub pokok bahasan termokimia berdasarkan nilai koefisien korelasi, yaitu: (1) energi ikatan (ENIKA), (2) kalor dan perubahan entalpi reaksi (KPER), (3) persamaan temokimia (PETER), (4) perubahan entalpi standar untuk berbagai reaksi (PESBR), dan (5) penentuan perubahan entalpi reaksi (PENER).Urutan penyajian sub pokok bahasan berdasarkan nilai rata-rata (mean) hasi tes siswa, yaitu: (1) kalor dan perubahan entalpi reaksi (KPER), (2) persamaan termokimia (PETER), (3) penentuan perubahan entalpi reaksi (PENER), (4) perubahan entalpi standar untuk berbagai reaksi (PESBR), dan (5) energi ikatan (ENIKA). Urutan penyajian di atas berbeda dengan urutan berdasarkan silabus.

Pengaruh Pemberian LKS Latihan Soal Terstruktur Terhadap Pemahaman Konsep Isomer Senyawa Hidrokarbon Pada Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 4 Palangka Raya Tahun Ajaran 2018/2019

March 2020

·

102 Reads

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pengaruh pemberian LKS latihan soal terstruktur terhadap pemahaman konsep isomer senyawa hidrokarbon pada siswa kelas XI-IPA SMA Negeri 4 Palangka Raya tahun ajaran 2018/2019. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain penelitian Pretest Posttest Control Group Design dan melibatkan sebanyak 56 siswa dari dua kelas XI IPA SMA Negeri 4 Palangka Raya sebagai sampel yang ditentukan dengan teknik Cluster random sampling, yaitu siswa kelas XI IPA-1 (kelas eksperimen) sebanyak 29 orang siswa dan siswa kelas XI IPA-2 (kelas kontrol) sebanyak 27 orang siswa. Instrumen yang digunakan berupa soal tes pemahaman konsep C-1 yang dimuat dalam tes I, tes II, LKS latihan soal terstruktur dan LKS latihan soal. Data tes I diperoleh setelah pembelajaran langsung dan data tes II diperoleh setelah pembelajaran menggunakan LKS latihan soal terstruktur dan LKS latihan soal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian LKS latihan soal terstruktur berpengaruh terhadap pemahaman konsep isomer senyawa hidrokarbon pada siswa kelompok bawah kelas XI IPA SMA Negeri 4 Palangka Raya tahun ajaran 2018/2019. Rata-rata pemahaman konsep siswa kelas eksperimen (85,60) lebih tinggi dari kelas kontrol (59,25). LKS latihan soal terstruktur memberikan pengaruh terhadap siswa kelompok bawah dan siswa kelompok atas.

Kesulitan Siswa Kelas XII MIA SMA Negeri Di Kota Palangka Raya Tahun Ajaran 2018/2019 Dalam Memahami Konsep Sel Elektrolisis Yang Ditelusuri Menggunakan Instrumen Two Tier Multiple Choiche

February 2020

·

127 Reads

Sel elektrolisis merupakan ilmu yang mempelajari proses perubahan energi listrik menjadi energi kimia. Sel elektrolisis khususnya sangat berkaitan dengan kehidupan sehari-hari sehingga menjadi salah satu hal penting dalam bidang kimia, namun konsep ini sendiri memiliki tingkat keabstrakan yang cukup tinggi. Keabstrakan ini merupakan salah satu penyebab siswa mengalami kesulitan dalam memahami konsep kimia. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesulitan siswa kelas XII MIA SMA Negeri di kota Palangka Raya tahun ajaran 2018/2019 dalam memahami konsep sel elektrolisis yang ditelusuri menggunakan instrumen two tier multiple choice. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XII MIA yang berjumlah 265 siswa. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2018/2019. Data kesulitan siswa dijaring menggunakan Tes Pemahaman Konsep Sel Elektrolisis (TPKSE) dan dilakukan wawancara terhadap siswa yang mengalami kesulitan. Data yang telah diperoleh kemudian dianalisis secara deskriptif. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa presentase jumlah siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami konsep elektrolisis sebesar 68,39%.

Kesulitan Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri Kota Palangka Raya Tahun Ajaran 2018/2019 Dalam Memahami Hukum-Hukum Gas

August 2020

·

27 Reads

Siswa mengalami kesulitan dalam memahami hukum-hukum gas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kesulitan siswa memahami hukum-hukum gas pada kelas XI IPA SMA Negeri Kota Palangka Raya tahun ajaran 2018/2019. Penelitian ini merupakan penelitian deskripstif. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1, 2, dan 3 Palangka Raya dengan total 173 siswa. Data dijaring menggunakan tes tertulis dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa mengalami kesulitan dalam memahami hukum-hukum gas yang meliputi konsep: (1) penentuan volume gas hasil reaksi gas dengan perbandingan koefisien pereaksi gas yang sama tetapi perbandingan volume gas pereaksi berbeda mencapai 68,20%; (2) penentuan volume gas hasil reaksi dengan perbandingan koefisien dan volume gas pereaksi yang sama mencapai 65,89%; (3) penentuan jumlah molekul, tekanan awal, tekanan akhir, volume awal dan volume akhir suatu gas dari dua keadaan berbeda menggunakan persamaan gas ideal masing-masing mencapai 32,94%; 21,38%; 53,17%; 15,60%; dan 74,56%.

Kualitas Soal Penilaian Akhir Semester (PAS) Buatan Guru Mata Pelajaran Kimia Kelas XI MIA SMA Di Kabupaten Kotawaringin Barat Pada Semester Ganjil Tahun Ajaran 2018/2019

March 2020

·

1,123 Reads

Soal yang digunakan pada Penilaian Akhir Semester (PAS) merupakan soal-soal buatan guru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan tingkat Kualitas Soal Penilaian Akhir Semester (PAS) Buatan Guru Mata Pelajaran Kimia Kelas XI MIA SMA di Kabupaten Kotawaringin Barat Pada Semester Ganjil Tahun Ajaran 2018/2019. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif. Objek dalam penelitian ini adalah soal buatan guru dan jawaban siswa hasil Penilaian Akhir Semester (PAS) mata pelajaran Kimia kelas XI MIA SMA A, kelas XI MIA SMA B, kelas XI MIA SMA C, dan Kelas XI MIA SMA D, pada semester ganjil tahun ajaran 2018/2019. Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah metode dokumentasi. Analisis data dilakukan secara logical review dan empirical review. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil analisis logical review diperoleh tingkat kesesuaian soal dengan kompetensi dasar tergolong baik dengan persentase sebesar 86,67%. Ditinjau dari aspek materi, konstruksi, dan bahasa tingkat kesesuaian soal baik dengan persentase sebesar 85,63%. Distribusi jenjang ranah kognitif taksonomi Bloom adalah C1 sebesar 22,67%, C2 sebesar 43,33%, C3 sebesar 34%, C4 sebesar 0%, C5 sebesar 0%, dan C6 sebesar 0%. Kualitas soal PAS kimia kelas XI MIA buatan guru ditinjau dari empirical review diperoleh berdasarkan indeks daya beda, indeks kesukaran dan efektivitas distraktor. Secara empirical review, jumlah soal dengan kualitas sangat baik terdapat 35 (23,33%) soal, soal dengan kualitas baik terdapat 55 (36,67%) soal, soal dengan kualitas tidak baik terdapat 57 (38%) soal, dan soal dengan kualitas sangat tidak baik terdapat 3 (2%) soal.

Pengaruh Pemberian Tuntunan Penyelesaian Latihan Soal Dalam Pembelajaran Langsung Terhadap Pemahaman Konsep Mol Pada Siswa Kelas X MIPA MAN Palangka Raya Tahun Ajaran 2018/2019

December 2019

·

9 Reads

Banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami konsep mol. Berdasarkan hal tersebut, tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pengaruh pemberian tuntunan penyelesaian latihan soal dalam pembelajaran langsung terhadap pemahaman konsep mol pada siswa kelas X MIPA MAN Kota Palangka Raya tahun ajaran 2018/2019. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, pada penelitian melibatkan siswa kelas X MIPA MAN Kota Palangka Raya sebanyak 62 siswa. Instrumen yang digunakan berupa tes I, tes II, dan latihan soal dengan tuntunan penyelesaian. Hasil uji statistik menggunakan uji-t menunjukkan bahwa thitung (1,72) lebih besar dari ttabel (1,67) pada taraf signifikan 5%, artinya terdapat pengaruh terhadap pemahaman konsep mol hasil pembelajaran langsung menggunakan latihan soal dengan tuntunan penyelesaian pada siswa kelas X MIPA MAN Kota Palangka Raya Tahun Ajaran 2018/2019. Rata-rata nilai tes II kelas eksperimen (82,67) lebih tinggi dari kelas kontrol (77,50).

Kualitas Soal Penilaian Akhir Semester (PAS) Buatan Guru Mata Pelajaran Kimia Kelas X SMK Jurusan Teknologi Dan Rekayasa Di Kabupaten Kotawaringin Timur Pada Semester Ganjil Tahun Ajaran 2018/2019

June 2019

·

35 Reads

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan tingkat kualitas soal PAS buatan guru mata pelajaran kimia kelas X SMK Jurusan Teknologi dan Rekayasa di Kabupaten Kotawaringin Timur pada semester ganjil tahun ajaran 2018/2019. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif. Subjek penelitian adalah soal buatan guru dan jawaban siswa hasil ulangan akhir semester. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis logical review dan empirical review. Hasil penelitian analisis logical review tingkat kesesuaian butir soal dengan indikator dalam silabus K13 sebesar 97,48%, dengan aspek materi, konstruksi dan bahasa sebesar 98,72%. Distribusi tingkat kognitif taksonomi bloom 52 (55%) soal kognitif C1, 23 (24%) soal kognitif C2, 17 (18%) soal kognitif C3, 3 (3%) soal tingkat C4, kesesuaian dengan kompetensi dasar sebesar 69,5%. Analisis secara empirical review reliabilitas 0,570 (cukup), daya beda 75,7% soal baik, tingkat kesukaran butir soal 43,3% kategori sedang dan efektifitas distraktor 76,42% efektif.

Pengaruh Pemberian Tuntunan Penyelesaian Latihan Soal Dalam Pembelajaran Langsung Terhadap Pemahaman Konsep Perhitungan pH Larutan Penyangga Asam Pada Siswa Kelas XI MIPA MAN Kota Palangka Raya Tahun Ajaran 2018/2019

December 2019

·

13 Reads

Banyak siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal perhitungan larutan penyangga. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan pengaruh pemberian tuntunan penyelesaian latihan soal dalam pembelajaran langsung terhadap pemahaman konsep perhitungan pH larutan penyangga asam pada siswa kelas XI MIPA MAN Kota Palangka Raya tahun ajaran 2018/2019. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan eksperimen pretest-posttest control group design. Sampel penelitian adalah 69 siswa kelas XI MIPA MAN Kota Palangka Raya tahun ajaran 2018/2019. Instrumen yang digunakan untuk mengukur pemahamn konsep adalah tes pemahaman konsep (tes I dan tes II) berbentuk uraian objektif berjumlah 3 soal. Hasil uji statistik menggunakan uji-t menunjukkan bahwa thitung (5,383) lebih besar dari ttabel (1,67) pada taraf signifikan 5%, artinya pemberian tuntunan penyelesaian latihan soal berpengaruh terhadap pemahaman konsep perhitungan pH larutan penyangga asam pada siswa kelas XI MIPA MAN Kota Palangka Raya tahun ajaran 2018/2019. Rata-rata nilai tes II kelas eksperimen (77,992) lebih tinggi dari kelas kontrol (60,561).

Pengaruh Guided Discovery Learning Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Turunan Dan Integral Mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Palangka Raya Tahun 2020/2021

October 2021

·

2 Reads

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan pemecahan masalah matematika turunan dan integral mahasiswa pendidikan teknik bangunan. Masalah yang sering didapatkan pada pengajar adalah masih menggunakan metode konvensional sehingga mahasiswa merasa bosan dan tidak bergairah untuk belajar. Penggunaan model yang dapat membuat mahasiswa lebih tertarik memerhatikan pembelajaran dan meningkatkan kemampuan pemecahan masalah. salah satunya adalah Guided Discovery Learning yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model Guided Discovery Learning pada mahasiswa pendidikan teknik bangunan, mengetahui gambaran kemampuan pemecahan masalah matematika turunan dan integral, dan mengetahui pengaruh penerapan model Guided Discovery Learning terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika turunan dan integral mahasiswa pendidikan teknik bangunan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian Quasi Expermental Design. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Guided Discovery Learning sedangkan variabel terikatnya adalah kemampuan pemecahan masalah. Jumlah populasi yaitu 20 mahasiswa pendidikan teknik bangunan tahun 2020/2021. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, tes, dan dokumentasi. Data dikumpulkan dengan pemberian pretest, treatment, dan posttest. Teknik analisis data menggunakan uji prasyarat analisis, meliputi uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis dengan analisis akhir menggunakan uji independent sample t test dengan sistem SPSS. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Guided Discovery Learning dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika turunan dan integral pada mahaisiwa pendidikan teknik bangunan.

Kesulitan Siswa Kelas XI MIPA SMA Negeri Provinsi Kalimantan Tengah Tahun Ajaran 2020/2021 Dalam Memahami Konsep Kesetimbangan Kimia

June 2022

·

56 Reads

Kesetimbangan Kimia adalah salah satu materi pokok bahasan dalam mata pelajaran kimia kelas XI MIPA pada semester ganjil. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesulitan siswa kelas XI MIPA SMA Negeri Provinsi Kalimantan Tengah tahun ajaran 2020/2021 dalam memahami konsep kesetimbangan kimia. Penelitian ini termasuk dalam penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Subjek penelitian ini melibatkan 128 siswa dari empat sekolah, yang masing-masing berasal XI MIPA SMAN 1 Pandih Batu Kabupaten Pulang Pisau, XI MIPA SMAN 1 Mentaya Hilir Utara Kabupaten Kotawaringin Timur, XI MIPA SMAN 1 Katingan Tengah Kabupaten Katingan, dan XI MIPA SMAN 1 Sepang Kabupaten Gunung Mas. Teknik pengambilan data dilakukan dengan tes pemahaman konsep Kesetimbangan Kimia menggunakan instrumen tes uraian 5 butir soal dengan empat konsep yaitu harga Kp berdasarkan harga Kc dan Suhu (oC), derajat disosiasi, harga Kc, dan harga Kp. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata kesulitan yang dialami siswa kelas XI MIPA SMAN di Provinsi Kalimantan Tengah dalam memahami konsep kesetimbangan kimia sebesar 42,18%. Dengan pola-pola jawaban: suhu yang diketahui tidak diubah/dikonversi ke dalam (K); harga Kp berdasarkan Kc produk dibagi dengan pereaksi; menentukan derajat disosiasi mengubah 40% menjadi pecahan adalah 4 dibagi 10 didapatkan hasil 0,5; derajat disosiasi yang diketahui tetap 40% seperti yang diketahui di dalam soal; rumus menentukan derajat disosiasi dengan menambahkan mol-mol zat yang diketahui; mol setimbang sama halnya dengan nilai konsentrasi tiap senyawa dimana mol mula-mula dikurang mol terurai; volume yang diketahui di kali dengan mol mula-mula lalu dibagi dengan mol setimbang yang diketahui pada soal; menghitung mol setimbang reaktan dengan menambah mol mula-mula dan mol terurai; menghitung ntotal = Ptotal + banyaknya senyawa, harga Kp ditentukan dari mol zat yang diketahui pada reaktan di kali volume dibagi α. Kata kunci: Kesulitan; Kesetimbangan Kimia; Kc; Kp; Derajat Disosiasi

Pengembangan Instrumen Telaah RPP Dan Supervisi Akademik Berbasis Keterampilan Abad 21 Guru Sekolah Binaan SPMI Kota Palangka Raya

May 2020

·

269 Reads

Menyusun RPP mengacu pada karakteristik peserta didik belum sesuai dengan tuntutan pembelajaran abad 21. Jalan pintas yang dilakukan adalah menggunakan RPP sekolah lain. Akibatnya indikator pencapaian kompetensi (IPK), model pembelajaran, dan penilaian tidak sesuai KD. Penelitian ini bertujuan mengembangkan instrumen telaah RPP dan supervisi pembelajaran berbasis keterampilan abad 21 menggunakan research and development (R & D). Desain model pengembangan instrumen ada tiga, yaitu: 1) studi pendahuluan melalui review instrumen telaah RPP dan supervisi pembelajaran, 2) tahap pengembangan yaitu telaah kesesuaian instrumen, validasi telaah instrumen menurut ahli, menyusun instrumen berdasarkan hasil validasi, dan 3) tahap evaluasi uji kepraktisan instrumen telaah RPP dan supervisi pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) model faktual instrumen telaah RPP dan supervisi pembelajaran di Provinsi Kalimantan Tengah belum memenuhi kesesuaian kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup maupun deskripsi dalam RPP, sehingga belum digunakan sebagai acuan guru dalam menyempurnakan RPP; (2) pengembangan instrumen diawali dengan, (a) melakukan kajian literatur sehingga diperoleh 5 (lima) komponen RPP dan tiga tahapan pelaksanaan supervisi, (b) melakukan validasi instrumen menurut ahli meliputi sahih (akurasi), tingkat kepentingan, dan kebermanfaatan dengan rata-rata prosentase mencapai 92,19. Tahap evaluasi yaitu melakukan uji coba kepraktisan instrumen menunjukkan (a) observer menjadi mudah melakukan telaah RPP dan supervisi pembelajaran, (b) membantu guru dalam menyempurnakan RPP sesuai dengan substansi minimal dalam RPP, (c) sekolah memiliki alat ukur telaah RPP dan supervisi pembelajaran, dan (d) Instrumen berbasis excel yang berhasil dikembangkan mengacu keterampilan guru abad 21 dan revolusi industri 4.0.

Penggunaan LKS Berbasis Learning Cycle-5e Pada Pembelajaran Tata Nama Senyawa Anorganik

December 2017

·

5 Reads

Penulisan kajian ini bertujuan mengkaji penggunaan LKS berbasis Learning Cycle-5E pada pembelajaran tata nama senyawa anorganik. Untuk mempelajari tata nama senyawa anorganik diperlukan pengetahuan tentang konsep Redoks terutama bilangan oksidasi. Adanya kesulitan dalam memahami suatu konsep maka akan berakibat terjadinya kesulitan pula dalam memahami konsep berikutnya. Oleh karena itu, siswa dituntut untuk berperan aktif dan bertanggung jawab terhadap proses dan hasil belajar, pembelajaran seperti ini disebut pembelajaran yang berpusat pada siswa atau Student Centered. Siswa diharapkan mampu mengkonstruksi sendiri pengetahuan-pengetahuan yang harus dimiliki berdasarkan pengetahuan yang sudah dimiliki sebelumnya. Penggunaan LKS berbasis Learning Cycle-5E pada pembelajaran tata nama senyawa anorganik diharapkan dapat menghasilkan pembelajaran yang bermakna, sehingga hasil belajar dan kemampuan berpikir siswa meningkat. Pembelajaran kimia yang bermakna terwujud karena implementasi Learning Cycle-5E sesuai dengan prinsip pembelajaran konstruktivisme yang dilakukan melalui kegiatan Engagement, Eksplorasi, Eksplanasi, Elaborasi, dan Evaluasi.

Pemahaman Rumah Dan Pakaian Adat Indonesia Berbasis Multimedia Pada Anak Sekolah Dasar

December 2020

·

7 Reads

Sistem komputerisasi saat ini sudah menjadi kebutuhan manusia untuk membantu dalam menyelesaikan permasalahan. Pada dunia pendidikan komputerisasi bisa digunakan untuk menyampaian materi yang sangat efektif. Umumnya Sekolah Dasar dalam penyampaian materi masih bersifat manual yaitu dalam penyampaian materi masih menggunakan media papan tulis yang kurang efektif. Tujuan dari penelitian untuk menghasilkan media pembelajaran interaktif, supaya kegiatan belajar mengajar lebih efektif dan efesien agar penyampaian materi kepada siswa bisa tersampaikan dengan baik. Aplikasi multimedia ini dibuat dengan tampilan menarik agar dapat membuat anak-anak tertarik dalam mengenal dan memahami rumah dan pakaian adat di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode pengembangan perangkat lunak Multimedia Development Life Cycle(MDLC). Pada kegiatan belajar mengajar terutama guru dalam penyampaian materi dan siswa bisa menerima materi dengan lebih baik.

Hasil Uji Nonparametrik Mann Whitney
Kajian Pengaruh Sekolah Adiwiyata Dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan

January 2023

·

159 Reads

·

·

·

[...]

·

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan kajian pengaruh gerakan sekolah adiwiyata terhadap kualitas pendidikan. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini membandingkan literasi lingkungan, sikap terhadap lingkungan, literasi membaca, dan literasi numerasi antara sekolah adiwiyata dan sekolah berpotensi adiwiyata. Data berupa angka yang diperoleh dari tes literasi membaca, tes literasi numerasi, tes literasi lingkungan dan angket sikap peduli lingkungan. Populasi dalam penelitian ini adalah 9 SMP dengan perincian 3 sekolah yang meraih adiwiyata dalam lima tahun terakhir dan 6 SMP Negeri yang potensi adiwiyata di kecamatan Jekan Raya. Sampel diambil secara acak, dimana satu sekolah mewakili sekolah adiwiyata dan satu sekolah mewakili potensi adiwiyata. Teknik pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling (pengambilan sampel acak bergerombol). Hasilnya adalah SMPN 9 Palangka Raya mewakili sekolah adiwiyata dan SMPN 11 mewakili potensi adiwiyata. Instrumen yang dipergunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah berbentuk quesioner (angket), instrumen soal tes objektif, dan pedoman wawancara serta pedoman observasi sebagai instrumen pendukung. Data dianalisis secara statistik menggunakan software minitab. Hasil penelitian menunjukkan (1) Literasi lingkungan dari siswa-siswa SMPN 11 lebih dari SMPN 9 dengan tingkat kepercayaan 95% yang berarti tidak ada pengaruh sekolah adiwiyata terhadap literasi lingkungan. (2) Sikap siswa terhadap lingkungan di SMPN 11 lebih baik dari SMPN 11 dengan tingkat kepercayaan 95% yang berarti tidak ada pengaruh sekolah adiwiyata sikap siswa terhadap lingkungan. (3) Literasi membaca dari siswa SMPN 9 sama dengan SMPN 11 dengan tingkat kepercayaan 95% yang berarti tidak ada pengaruh sekolah adiwiyata terhadap literasi membaca. (4) Literasi numerasi dari siswa SMPN 11 lebih dari SMPN 9 dengan tingkat kepercayaan 95% yang berarti tidak ada pengaruh sekolah adiwiyata terhadap literasi lingkungan numerasi. (5) Prestasi siswa di kedua sekolah dalam lima tahun terakhir relatif sama.

Gambar 7. Uji pemisahan adsorben (a) Lar. Zat warna pada limbah cair; (b) Lar. Zat warna pada limbah cair + LK-A dan (c) Lar. Zat warna pada limbah cair + LK-K
Sintesis Dan Karakterisasi Komposit Magnetik Lempung Putih Asal Kalimantan Tengah Sebagai Adsorben Zat Warna Pada Limbah Cair

June 2018

·

55 Reads

Sintesis, karakterisasi dan uji adsorpsi komposit magnetik lempung putih asal Kalimantan Tengah terhadap warna zat warna pada limbah cair telah dilakukan. Sintesis komposit magnetik lempung putih dilakukan dengan metode kopresipitasi. Karakterisasi komposit magnetik lempung putih dilakukan dengan spektroskopi FTIR (Fourier Transform Infrared), XRD (X-ray diffraction) dan VSM (Vibrating sample magnetometer). Uji adsorpsi dilakukan menggunakan sistem batch dengan kajian adsorpsi yang dipelajari meliputi pH optimum, kinetika adsorpsi dan kesetimbangan adsorpsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode kopresipitasi telah berhasil mengkompositkan oksida besi fasa magnetit pada lempung putih asal Kalimantan Tengah dengan nilai magnetisasi sebesar 21,38 emu/g. Lempung putih, lempung putih teraktivasi dan komposit magnetik lempung putih mampu mengadsorpsi Zat warna pada limbah cair dari dalam larutan dengan adsorpsi maksimal secara berturut-turut terjadi pada pH 3, 3 dan 2. Kajian kinetika dan kesetimbangan adsorpsi menunjukkan bahwa adsorpsi Zat warna pada limbah cair oleh ketiga jenis adsorben mengikuti kinetika orde dua semu dengan pola isoterm Langmuir. Komposit magnetik lempung putih asal Kalimantan Tengah mampu meningkatkan kapasitas adsorpsi Zat warna pada limbah cair sampai dengan 2 kali lipatnya dan dapat mempercepat proses pemisahan partikel adsorben dari dalam larutan menggunakan medan magnet eksternal.

Identifikasi dan Potensi Senyawa Metabolit Sekunder Pada Akar Tumbuhan Saluang Belum (Lavanga sarmentosa (Blume) Kurz) Sebagai Afrodisiak

June 2018

·

370 Reads

Saluang belum (Lavanga sarmentosa (Blume) Kurz) merupakan salah satu tumbuhan endemik Kalimantan Tengah yang telah sejak lama dikenal dan dimanfaatkan oleh masyarakat lokal sebagai obat tradisional untuk menyembuhkan beberapa macam penyakit seperti sakit pinggang dan ginjal serta sebagai penambah vitalitas. Cara pemanfaatannya adalah dengan mengkonsumsi air rebusan akar tumbuhan tersebut. Penelitian ini bertujuan mengetahui golongan senyawa metabolit sekunder yang terkandung dalam ekstrak kloroform akar tumbuhan Saluang Belum (Lavanga sarmentosa (Blume) Kurz ) dan potensinya untuk dikembangkan sebagai zat Afrodisiak. Proses identifikasi dimulai dengan melakukan ekstraksi, yaitu 1 Kg serbuk akar tumbuhan saluang belum dimaserasi dengan menggunakan pelarut kloroform selama 3 X 24 jam, ekstrak hasil maserasi berupa ekstrak kloroform yang dipekatkan dengan rotary evaporator. Ekstrak klorofrom yang dihasilkan sebanyak 16 gram. Isolasi dilanjutkan dengan proses Kromatografi Lapis Tipis terhadap ekstrak kloroform dengan menggunakan eluen campuran dari kloroform dan n-heksan. Pemisahan dilanjutkan dengan Kromatografi kolom. Identifikasi golongan senyawa metabolit sekunder dilakukan dengan reaksi uji warna. Hasil penelitian bahwa berdasarkan hasil uji warna akar tumbuhan saluang belum mengandung senyawa metabolit sekunder golongan steroid dan flavonoid, serta eluen terbaik untuk estraksi adalah campuran kloroform dan n-heksan dengan komposisi 4:1. Senyawa aktif steroid dan flavonoid berpotensi sebagai afrodisiak. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menyempurnakan hasil penelitian ini.

Pemanfaatan Eceng Gondok Sebagai Pengikat Logam Berat Pada Air Sungai Kahayan Di Kota Palangka Raya

December 2017

·

6 Reads

Pencemaran lingkungan, terutama air sungai, mencuat sejak beberapa dekade yang lalu seiring dengan merebaknya penambangan liar emas terutama di daerah hulu Sungai Kahayan. Air raksa sebagai pengikat dan pemurni dalam penambangan emas disadari memiliki dampak negatif yang lebih besar, yaitu mencemari air sungai. Masyarakat yang menempati bagian hilir sungai dan perusahaan air minum mau tidak mau memanfaatkan air yang sudah tercemar. Makalah ini akan membahas pemanfaatan eceng gondok yang dianggap sebagai tanaman pengganggu dialihfungsikan sebagai pengikat logam berat pada air sungai yang tercemar. Tujuan yang ingin dicapai ialah memaksimalkan sumber daya alam lokal yang melimpah, yaitu eceng gondok, untuk mengoptimalkan kebermanfaatan sumber daya alam yang lain, yaitu air sungai. Alat dan bahan yang perlu disiapkan ialah serbuk eceng gondok yang dikemas dalam wadah teh celup dan sampel air Sungai Kahayan. Serbuk eceng gondok dicelupkan ke dalam air sampel tersebut dengan berbagai variasi waktu, yaitu 1, 6, 12, 24, dan 48 jam. Perubahan kemudian diamati dan dianalisis apakah konsentrasi air raksa dalam air Sungai Kahayan berkurang. Dari pengujian ini diharapkan eceng gondok dapat dimaksimalkan fungsinya, sementara ketersediaan air bersih yang bebas bahan-bahan pencemar makin banyak.

Pengembangan Bahan Ajar Modul Biologi pada Materi Metode Ilmiah di Kelas X SMA Negeri 2 Pangkalan Bun
  • New
  • Article
  • Full-text available

July 2023

·

34 Reads

Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk menilai kelayakan bahan ajar (modul pembelajaran) biologi pada materi Metode Ilmiah kelas X SMA. Penelitian ini menggunakan metode Quasi eksperimen. Desain penelitian menggunakan design one group pretest-posttest. Uji efektivitas modul menggunakan one group pretest-posttest design only yang melibatkan 54 siswa kelas X MIPA angkatan 2022/2023. Observasi yang dilakukan di SMA Negeri 2 Pangkalan Bun pada mata pelajaran biologi, didapati bahwa materi metode ilmiah terdapat miskonsepsi sehingga peneliti perlu melakukan pengembangan bahan ajar terkait metode ilmiah. Kelayakan materi pada bahan ajar (modul pembelajaran) dievaluasi pada tiga tahap pengembangan yaitu investigasi awal, analisis kurikulum, analisis konsep, serta pada saat yang sama riset ini juga memastikan kelayakan modul yang telah dikembangkan. Hasil analisis pretest dan posttest yang diberikan pada kelas perlakuan menunjukkan adanya peningkatan nilai ketuntasan sebesar 66,67%. Kelas yang diberikan implementasi modul metode ilmiah mengalami peningkatan nilai dari 11,11% menjadi 77,78%. Data hasil analisis menggunakan N-Gain menunjukkan kelas dimana diimplementasikan modul metode ilmiah menunjukkan nilai score N-Gain sebesar 0,32 yang menunjukkan nilai n-Gain katagori sedang, meskipun katagori efektifitas N-Gain yang diperoleh menunjukkan persentase 52,56% menunjukkan kurang efektif. Ini menunjukkan bahan ajar modul biologi materi metode ilmiah cukup layak untuk digunakan.

I-Shibon (I-Spring Hydrocarbon): Inovasi Bahan Ajar Interaktif Untuk Siswa Kelas XI MIPA SMAN 1 Danau Seluluk

December 2022

·

14 Reads

Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan terhadap bahan ajar interaktif berbasis web pada materi Hidrokarbon di SMAN 1 Danau Seluluk. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui proses pengembangan “ISHIBON” sebagai bahan ajar interaktif berbantuan program I-Spring pada materi hidrokarbon di SMAN 1 Danau Seluluk. 2) mengetahui tingkat efektivitas media pembelajaran “ISHIBON” bagi siswa kelas XI MIPA SMAN 1 Danau Seluluk. Desain atau jenis yang diterapkan pada penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan R & D (Research and Development). Model R & D yang diterapkan menggunakan metode ADDIE. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif. Proses penelitian dan pengembangan diawali dengan perancangan desain multimedia, proses validasi ahli meliputi empat orang ahli materi, satu orang ahli media, satu orang ahli bahasa, dan respon siswa terhadap bahan ajar yang dikembangkan. Hasil validasi menunjukkan bahwa pada aspek materi sebesar 92,5% (tidak perlu direvisi (SV)), Aspek konsruksi (media) sebesar 71,4% (tidak perlu direvisi (V)), dan aspek bahasa sebesar 80,0% (tidak perlu direvisi (SV)). Hasil angket respon siswa diperoleh persentase keidealan 84,1% (tidak perlu direvisi (SV)). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dari keseluruhan penilaian oleh para ahli dan respon siswa dapat dinyatakan bahwa bahan ajar interaktif berbasis web “ISHIBON” sangat valid dan layak digunakan di SMAN 1 Danau Seluluk.

Analisis Materi Ajar Kimia SMA/MA Kelas X Pada Konsep Stoikiometri

March 2020

·

633 Reads

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis materi ajar pada buku teks kimia SMA. Instrumen yang digunakan yaitu tabel identifikasi proposisi mikro-makro, model struktur makro wacana, dan tabel identifikasi proposisi yang berpotensi kesalahan konsep (miskonsepsi). Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan Label konsep yang dianalisis secara keseluruhan berjumlah 46 label konsep, label konsep pada buku teks A dan buku teks B yang sesuai terhadap silabus kurikulum 2013 masing-masing berjumlah 34 dan 37. Label konsep yang hanya terdapat pada buku A berjumlah 9 dan semuanya sesuai terhadap silabus kurikulum 2013, dan label konsep yang hanya terdapat pada buku B, berjumlah 12 dan semuanya sesuai dengan Silabus Kurikulum 2013. Berdasarkan struktur makro wacana untuk topik stoikiometri pada buku teks A pembahasan konsep pada dimensi elaborasi mencapai level 5 dan dimensi progresi terdapat 4 konsep pada level 2 sebagai cakupan bahasan, pada buku teks B sajian materi pada dimensi elaborasi mencapai level 4, dan dimensi progresi pada level 2 terdapat 8 konsep.

Gambar 5. Penerapan Cooperating Pergeseran Kesetimbangan
Pengembangan Bahan Ajar Pergeseran Kesetimbangan Menggunakan Media Visual Untuk Siswa Kelas XI MIA-I SMA Negeri 4 Palangka Raya

June 2018

·

7 Reads

Hasil belajar siswa pada Kelas XI MIA-I SMA Negeri 4 Palangka Raya, menunjukkan siswa cenderung mengalami kesulitan dalam memahami konsep khususnya. Salah satu penyebab rendahnya hasil belajar adalah ketersediaan buku yang digunakan sebagai sumber belajar siswa. Berdasarkan hasil observasi, sumber belajar kimia dalam Pembelajaran masih memiliki kekurangan, yaitu belum berbasis REACT (relating, experimenting, applying, cooperating, transferring). Oleh karena itu, untuk meningkatkan minat dan motivasi siswa, sebaiknya konsep Pergeseran kesetimbangan didesain dengan lebih baik dalam bentuk pengembangan bahan ajar. Penelitian akan dilakukan pada siswa Kelas XI MIA-I SMA Negeri 4 Palangka Raya Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Desain pengembangan bahan ajar dirancang dengan memperhatikan beberapa aspek seperti, aspek pendefinisian, perancangan, pengembangan, dan pengujian pada siswa. Kata kunci: Bahan Ajar, Pergeseran Kesetimbangan

Validasi Bahan Ajar Kimia Lingkungan Pada Topik Pencemaran Lingkungan Dengan Pendekatan Etno-Stem

December 2022

·

13 Reads

Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan bahan ajar kimia lingkungan pada topik pencemaran lingkungan dengan pendekatan etno-STEM ditinjau dari aspek validitasnya. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan model ADDIE. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VII SMP Negeri 8 Merauke. Sampel yang digunakan adalah kelas VIIB. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Validitas instrumen dapat dibuktikan dengan melihat secara konten (isi), konstruk, dan kriteria. Jenis analisis data penelitian ini adalah validitas isi. Validitas isi berfokus pada pemberian bukti terhadap elemen-elemen yang ada di dalam alat ukur dan di proses dengan analisis rasional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil uji validitasnya diperoleh rerata skor dari kedua validator dengan empat aspek penilaian sebesar 4,17 dan 4,07 keduanya pada kategori baik. Adapun skor rerata validasi ditinjau dari aspek materi, penyajian, Bahasa dan grafis secara berturut-turut sebesar 4,29 (sangat baik); 4,20 (sangat baik); 4,00 (baik) dan 4,12 (baik).

Pengembangan Bahan Ajar Materi Unsur Nitrogen Dan Fosfor Berbasis Kontekstual Untuk Mata Kuliah Kimia Dasar

December 2017

·

7 Reads

Kimia dasar merupakan ilmu kimia yang berperan penting dalam mempelajari materi kimia lanjut dan sebagai dasar perkembangan ilmu pengetahuan di masyarakat. Hasil belajar mahasiswa pada salah satu universitas di Palangka Raya menunjukkan bahwa masih terdapat mahasiswa yang tidak lulus mata kuliah Kimia Dasar. Salah satu penyebab rendahnya hasil belajar karena buku ajar yang digunakan masih bersifat informatif. Tahap penelitian pengembangan menggunakan model 4-D Thiagarajan yang terdiri dari define, design, development, dan disseminate. Tahap disseminate pada penelitian ini tidak dilakukan karena disesuaikan dengan tujuan penelitian. Validasi produk dilakukan oleh 3 orang ahli dan diuji keterbacaannya pada mahasiswa. Hasil pengembangan berupa Bahan Ajar untuk Mahasiswa dan Buku Petunjuk Dosen. Persentase kelayakan yang diberikan oleh validator untuk Bahan Ajar Mahasiswa sebesar 91,2% dan Buku Petunjuk Dosen yaitu 92,4%, sedangkan persentase kelayakan berdasarkan uji keterbacaan mahasiswa sebesar 81,3%. Dapat disimpulkan bahwa produk pengembangan yaitu Bahan Ajar Unsur Nitrogen dan Fosfor berbasis Kontekstual untuk Mata Kuliah Kimia Dasar dikategorikan layak.

Analisis Materi Ajar Kimia SMA/MA Kelas XI Pada Konsep Termokimia

March 2020

·

663 Reads

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesesuaian konsep termokimia pada materi ajar kimia SMA/MA Kelas XI terhadap kurikulum 2013 dan mendeskripsikan struktur makro wacana dan proposisi yang berpotensi kesalahan konsep. Instrumen yang digunakan yaitu tabel identifikasi label konsep dan proposisi mikro-makro, model struktur makro wacana, dan tabel identifikasi proposisi yang berpotensi kesalahan konsep. Data dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa label konsep yang sama terdapat pada buku teks A maupun buku teks B berjumlah 22 yang sesuai dengan kurikulum 2013. Label konsep yang sesuai dengan kurikulum 2013 pada buku teks A dan buku teks B masing-masing berjumlah 15 label konsep dan 13 label konsep. Struktur makro wacana pada buku teks A pembahasan konsep pada dimensi elaborasi mencapai level 5 dan dimensi progresi pada level 2 terdapat 6 konsep, sedangkan pada buku teks B pembahasan konsep pada dimensi elaborasi mencapai level 6 dan dimensi progresi pada level 2 terdapat 4 konsep.

Pengembangan Bahan Ajar Kimia Bahan Makanan Berbasis Web

December 2017

·

27 Reads

Kimia bahan makanan adalah salah satu mata kuliah pilihan di Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Palangka Raya. Pengembangan bahan ajar kimia bahan makanan berbasis web sebagai upaya memanfaatkan fasilitas komputer dan internet yang tersedia. Salah satu kelebihan bahan ajar berbasis web adalah memberi kemudahan bagi mahasiswa mengakses kembali bahan ajar setelah pembelajaran di kelas. Pemanfaatan teknologi komputer dan internet sebagai media pengembangan bahan ajar berbasis web di Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Palangka Raya diharapkan dapat meningktakan kualitas pembelajaran. Bagi dosen dan mahasiswa dapat memberikan kemudahan dalam pengarsipan bahan ajar, kemudahan akses membuka arsip bahan ajar, kemudahan dalam melakukan perbaikan bahan ajar dan kemudahan dalam pembaharuan bahan ajar. Metode pengembangan bahan ajar kimia bahan makanan berbasis web yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan pendidikan (Educational Research and Development) yang disingkat dengan R&D. Gall et al. (2003) menyatakan R&D adalah suatu proses yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk-produk pendidikan. Pengembangan ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan model 3D, yaitu Define, Design, dan Develop, modifikasi model 4D Thiagarajan. Pada penelitian dilakukan uji coba skala terbatas. Bahan ajar kimia bahan makanan berbasis web berupa website pembelajaran dengan alamat www.kimia-kesehatan.blogspot.co.id layak digunakan sebagai media bahan ajar di Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Palangka Raya.