Gondang Jurnal Seni dan Budaya

Published by State University of Medan

Online ISSN: 2599-0543

·

Print ISSN: 2599-0594

Articles


Book Review Suyadi San. Semiotika Teater Bangsawan. Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2018. ix + 148 halaman. ISBN: 602-258-496-5
  • Article
  • Full-text available

May 2020

·

234 Reads

Buku ini menyajikan hasil dari upaya akademik dan praktik dalam meneliti dan mementaskan Teater Bangsawan (h. 3). Sebagai peneliti sastra dan penggiat teater, Suyadi San menyatakan usaha ini menjadi “awal dimulainya mempertahankan“ dan meneruskan “warisan budaya abad ke sembilan belas“ tersebut (h. 131; 137). Semiotika Teater Bangsawan mendeskripsikan isi dan bentuk Teater Bangsawan, yang Suyadi San klaim sebagai icon Sumatra Utara, untuk mengenalkan warisan budaya ini kepada generasi muda.
Download
Share

Peran Tradisi Berbalas Pantun dalam Acara Pesta Perkawinan Pada Masyarakat Melayu di Tanjung Pura

January 2018

·

7,722 Reads

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan subjek penelitian peran pantun pada suku Melayu dalam acara pesta perkawinan di Desa Lalang Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara pengamatan, wawancara, perekaman, dan pencatatan. Teknik analisis data yang dilakukan menggunakan teknik analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pantun dalam kehidupan orang melayu adalah sebagai sarana untuk menyampaikan psan-pesan moral yang sarat berisi nilai-nilai luhur agama, budaya dan norma-norma sosial masyarakat. Melalui pantun, nilai-nilai luhur itu disebarluaskan ke tengah-tengah masyarakat dan diwariskan kepada anak cucunya. Nilai-nilai simbolik yang terkandung dalam pantun adalah nilai agama, adat istiadat, yang biasa dilakukan, nilai sosial dan budi pekerti. Aspek lainnya yang dapat dilihat adalah nilai estetika, keoptimisan, ramah, sifat terbuka. Biasanya pantun nasihat diselipkan dalam pembicaraan pada saat pinang-meminang, antar belanja ataupun antar tanda, pembuka dan penutup pintu ataupun dalam khutbah nasihat nikah.pantun nasihat sangat populer dan dimanfaatkan dengan baik oleh warga masyarakat untuk menyampaikan ide dan gagasan mereka. demi tegaknya nilai moral dan radat resam melayu dalam kehidupan sehari-hari.

Tari Troen U Laôt: Identitas Masyarakat Pesisir Pidie Provinsi Aceh

May 2021

·

40 Reads

Tarian Troen U Laôt merupakan cerminan masyarakat Pesisir Pidie Aceh dalam pola hidup dan perilaku masyarakatnya, yang dominan bermata pencaharian sebagai nelayan. Tari ini diadopsi dari prosesi menangkap ikan di laut dengan cara menjaring, yang dilakukan bersama-sama, menjadi pola-pola gerak yang tersusun diringi syair, sholawat, dan zikir. Masyarakat Pesisir Pidie menjadikan tarian ini bagian dari kehidupan mereka, yang terlihat pada aktivitas nelayan terlihat dalam struktur penyajian berkaitan dengan susunan, bentuk, pengolahan elemen tari, pengolahan gerak, ruang, waktu, dan isi.berisi pesan Dari penyajian Tari Troen U Laôt.Penelitian ini bersifat deskriftif kualitatif dengan menggunakan pendekatan etnokoreologi, dengan menggunakan pendekatan dari ilmu lain dalam melihat aspek- penyajian tari yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat nelayan, sehingga menjadi ciri dari masyarakatnya. Dalampenelitian ini digunakan teori bentuk oleh Soedarsono, estetika Djenlantik sebagai analisis dalam melihat bentuk penyajian tari berkaitan dengan filosofi keindahan tari bedasar latar belakang masyarakatnya, dan pendekatan sejarah, melihat keberadaan tari Troen U Laôt. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang tari Trouen U laot Sebagai iedntitas masyarakat Aceh khususnya masyrakat pidie. Hasil penelitian menjelaskan, beberapa hal tersebut tergambar dari kebiasan masyarakat saat melakukan aktivitas dilaut, gotong royong, diiringi oleh tiga orang pemusik dengan menggunakan alat musik rapai, serune kale, dan geundrang. Tarian ini dibentuk dari bagian, yaitu: (1) Babakan Mukayoeh (2) Babakan Mulinggang; (3) Babakan Mukayoeh, (4) Pouget Pukat (5) Babakan Tarek Pukat.

Pengembangan Karakter Warga Binaan melalui Tari Rapa’i Geleng di Lembaga Pemasyarakatan Kota Jantho Aceh Besar

May 2020

·

108 Reads

Dance performance plays an important role in daily life. It is not only showed on the stage but also becomes religious ceremony, therapy media, habitual fellowship, catharsis, and character development. Character development is formed by education to someone. Character education will inherent a human that has a superior character not only from cognitive aspect but also a good character in this disruption era. Rapa’i Geleng is one of traditional dance from Aceh which can be used as a development character media in Kota Jantho’s correctional institution. The purpose of this research is to develop a character for inmates through Rapa’i Geleng Dance. The method used qualitative through phsycological, religion, and pedagogic approach. Based on the result, there are significant increment in behavior of inmates through arts (Rapa’i Geleng Dance). The increment of behavior is going on the same direction as method of approach that used in this study; Physicological, Religion, and Pedagogic.

Idiom Musikal Minangkabau dalam Komposisi Karawitan, Sebuah Analisis Konteks Adaptasi Musikal

December 2017

·

888 Reads

The study aims at understanding and analyzing (a) understanding of the terminology of the composition and method of cultivation so that the terms of composition and arrangement can be understood contextually, (b) the mustering of Minangkabau musical idioms developed using Western elements and instruments to become a work of music; (c) Adapting Minangkabau karawitan to Western music concepts in a musical work in Karawitan ISI Padangpanjang. This research is field work, field includes observation, interview, and recording. Work in the laboratory includes processing, selecting, and filtering field data. The method used is qualitative method verivikatif begins with data collection both field, interview, and library then looking for theoretical approach to analyze the data that have been obtained. The results of the analysis show (a) The existence of inappropriate perception of the term compositional terms to be confused with the term arrangement. Cultivation works tend to be done collectively, not purely from the creativity of the owner of the work, but the work of the music on behalf of a person alone. (b) There is the use of Western musical elements and instruments in musical works in the form of harmonious harmonies, homophonic textures and polyphony and the use of flute instruments, alto saxophone, tenor saxophone, trumpet, trombone, tuba, guitar, bass guitar, keyboard and drum set. (c) Minangkabau Karawitan adapts to Western music in an academic context, in ISI Padangpanjang on musical forms.

Makna Pesta Kerja Tahun pada Masyarakat Karo Siosar Pasca Bencana Alam Gunung Sinabung

June 2018

·

1,123 Reads

·

·

·

[...]

·

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna kerja tahun dan bentuk perubahan kerja tahun serta untuk mengetahui aturan baru yang ditetapkan dalam pelaksanaan kerja tahun bagi masyarakat karo pasca relokasi ke siosar. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskrptif dengan pendekatan kualitatif. Kerja Tahun atau dalam bahasaa Karo Merdang merdem merupakan suatu pesta adat yang dilakukan secara turun temurun oleh kalak Karo di seluruh wilayah taneh Karo dengan tujuan menjaga ketentraman dan keseimbangan bermasyarakat serta membangun komunikasi dengan keluarga yang sudah lama tidak bertemu (Brahmana et al., 2009). Saat ini perubahan yang terjadi pada perayaan pesta tahun pasca relokasi ke siosar itu tidak terlalu tampak yakni Kerja Tahun hanya dijadikan sebagai suatu kebiasaan dan formalitas belaka, tarian adat karo yang sakral sedikit berubah menjadi hiburan biasa bagi kalangan muda maupun tua, kemudian beberapa alat musik pun berubah dan diminimalisir jumlah menjadi alat musik kibot karo yang mencakup suara dari beberapa alat musik. peraturan yang Ditetapkan dalam Pelaksanaan Kerja Tahun Pasca Relokasi ke Siosar tersebut masih tetap seperti semula.

UPAYA GURU DALAM PROSES KREATIF TEATER ANAK USIA TK DI ART FOR CHILDREN YOGYAKARTA

December 2021

·

28 Reads

Art For Children (AFC) adalah sebuah program yang bentuk oleh Taman Budaya Yogyakarta. Tercatat sebanyak 7 cabang seni yang diajarkan di dalamnya, salah satunya ialah teater. Proses kreatif teater pada AFC ini cukup menarik karena tidak menggunakan teks. Penelitian ini mencoba melihat upaya yang dilakukan guru selama proses kreatif teater di kelas AFC. Peran tersebut tidak hanya tentang otoritas guru dalam kelas teater, tetapi juga cara guru memaknai dan melaksanakan perannya pada setiap tahapannya. Metode penelitian yang digunakan ialah kualitatif, dengan metode pengumpulan data wawancara semi terskturktur, dokumen, dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam pelaksanannya, guru membagi dua tahapan yakni training dan rehearsal. Training yang berarti melatih keterampilan dasar anak dengan cara melakukan observasi di lingkungan sekitar, olah tubuh dan olah rasa. Kemudian berlanjut pada tahapan inti proses kreatif yakni rehearsal yang berarti melatih dengan mencapai tujuan tertentu atau dalam hal ini ialah mencipta naskah bersama-sama.

Cingciripit: Permainan Anak-Anak Sunda dalam Pembelajaran Tari

June 2020

·

6,005 Reads

One type of traditional children’s games originating from West Java is the Cingciripit Kaulinan. It is a children’s game that has many benefits for cognitive and gross motor development. This study aims to make observations objectively that reveal various findings from several existing data and describe them systematically. Facts and characteristics of objects and subjects, in this case, the children’s game examined in the field, are analyzed and described appropriately into one form of description in a written report. The study was conducted at Padasuka State Elementary School in Bandung, West Java. This study was conducted in August-October 2019. It employed a theoretical and methodological approach. Understanding phenomenology seeks to open hermeneutic meanings starting from Lingua (language) to philosophical interpretations of the work. This study implemented a descriptive research method with a qualitative approach. The results of the study found that there are meanings and values of Cingciripit on the meaning of the song, the meaning of the motion, and the value in the game. The dance elements in Cingciripit include motion, space, and time.

Vokal Tradisi Batak Toba “Andung”

June 2019

·

1,420 Reads

In the current era of globalization, learning is often associated with local wisdom. The local cultural base is indeed very important, because national character is formed from cultural roots. Therefore many have raised local culture and wisdom as a basis for learning. Likewise, in the Music Education Study Program, one course is presented, namely Vocal Tradition of the Archipelago, in which there is material in the Toba Batak Tradition Vocal, Andung. Through this course, "Andung" is taught, so that the traditional vowels return and the young generation is able to appreciate them. Based on this background it is necessary to do research on the existence of Andung in the present, with the aim of reintroducing Andung as a vocal of the Toba Batak tradition. This article is a small part of the research on the development of vocal learning media for the "Andung" Toba Batak tradition. Data collection about Andung, carried out by documentation techniques, surveys and interviews. Interviewees consisted of three people, two pangandung people, one cultural observer. The data obtained are andung mabalu, andung matean ina, andung tilahaon.

Estetika Antologi Puisi-Puisi Pujangga Baru

June 2018

·

2,162 Reads

Penelitian ini bertujuan mengkaji (1) bentuk estetika pada kumpulan puisi pujangga baru. (2) fungsi estetika dalam kumpulan puisi pujangga baru. Penelitian ini menggunakan pendekatan estetika filosofis teori Alexander Baumgartenn. Sumber data penelitian ini kumpulan puisi pujangga baru dengan beberapa objek yaitu; puisi Aku karya Chairil Anwar, puisi Bahasa, Bangsa karya Moh. Yamin, dan puisi Do’a karya Amir Hamzah. Data diperoleh dengan teknik baca dan catat. Teknik pengumpulan data dengan cara membaca dan memahami bait puisi. Teknik analisis data yang digunakan model analisis isi. Keabsahan data menggunakan teknik triangulasi teori. Metode yang di dapatkan melalui buku dan jurnal, serta diskusi teman sejawat. Sumber data dan data berwujud bait puisi kumpulan puisi pujangga baru. Hasil penelitian diklasifikasikan menjadi; (1) bentuk estetika puisi Aku karya Chairil Anwar menggunakan diksi, sehingga menghasilkan bentuk bebas, bentuk estetika dalam sajak puisi Bahasa, Bangsa ditunjukan dalam pemakaian majas personifikasi. Bentuk estetika dalam sajak Do’a, yaitu penggunaan bentuk ekspresi syair panjang. (2) fungsi estetika kumpulan puisi pujangga baru dalam setiap objeknya yaitu: Puisi Aku memiliki fungsi estetika menggambarkan semangat perjuangan dengan bentuk yang menarik, puisi Bahasa, Bangsa memiliki fungsi estetika sebagai imajinasi pembaca dalam suatu bangsa dan puisi Do’a memiliki fungsi estetika dalam pemilihan kata yang indah.

APLIKASI VIDEO EDITING SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA KULIAH PRAKTIK INSTRUMEN PERKUSI LANJUTAN DI PRODI PENDIDIKAN MUSIK

December 2021

·

111 Reads

Penelitian ini membahas tentang penggunaan aplikasi video editing pada perkuliahan praktik pembelajaran instrumen perkusi lanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses produksi video dengan menggunakan aplikasi video editing dalam pembuatan tugas pembelajaran mata kuliah praktik instrumen perkusi lanjutan sebagai media pembelajaran di Prodi Pendidikan Musik Universitas Negeri Medan dan untuk mengetahui fungsi aplikasi video editing dalam pembuatan tugas pembelajaran mata kuliah praktik instrumen perkusi lanjutan di Prodi Pendidikan Musik Universitas Negeri Medan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil dari penelitian ini yaitu proses produksi video dengan menggunakan aplikasi video editing dalam pembuatan tugas pembelajaran mata kuliah Praktik Instrumen Perkusi Lanjutan di Prodi Pendidikan Musik Universitas Negeri Medan yakni dengan menggunakan aplikasi android Kine Master yang meliputi unsur gambar dan unsur suara yang melalui tahapan menentukan materi perkusi, latihan secara individu, perekaman dengan kamera ponsel, pengeditan video dengan aplikasi yang dapat menjadikan video tersebut kedalam satu frame video. Pemilihan aplikasi Kine Master sebagai tempat pengeditan video berdasarkan fitur-fitur yang dimiliki oleh aplikasi tersebut diantaranya: 1) dukungan media, 2) Audio, 3) Text, 4) Tema, dan 5) Tool Editing. Fungsi aplikasi Video Editing Sebagai Media Pembelajaran Dalam Pembuatan Tugas Pembelajaran Mata Kuliah Praktik Instrumen Perkusi Lanjutan di Prodi Pendidikan Musik Universitas Negeri Medan memiliki fungsi atensi untuk memperkuat kedalaman materi melalui konten sebagai media visual serta fungsi kognitif untuk memahami dan mengingat materi perkusi yang disajikan.

Representasi Mitologi Gunung Lawu dalam Novel Aroma Karsa Karya Dee Lestari

December 2018

·

5,325 Reads

The myths and cultures associated with Mount Lawu. The most mysterious mountain and save a million mysteries in Java. Myths and culture that evolved into a puzzle in the novel Aroma Karsa by Dee Lestari which is interesting to explore more and so real depictions. This study aims to get an overview of the myths and culture of the people on the slopes of Mount Lawu that are in effect. This research is content analysis using a literary anthropology approach. Data sources were from Aroma Karsa's novel by Dee Lestari. The results of this study are depictions of myths and cultures in the form of (1) myths and culture through the location of the place or location, (2) myths and culture through the techno-economic owner's community, (3) myths and culture through the sociology of the owner's community, (4) and myths of culture through cosmology. The depiction of myths and culture has a conservation impact or still preserves the heritage of the ancestors of the community on the slopes of Mount Lawu. Knowing human relationships with other creatures created.

Minat Siswa Sekolah Menengah Atas dalam Mengikuti Jong Batak Art Festival IV di Taman Budaya Sumatera Utara

June 2019

·

120 Reads

This study aims to determine the interest of YP high school students. HKBP Sidorame in following Jong Batak Art Festival IV in the North Sumatra Cultural Park and the factors that influenced the interest of YP High School students. HKBP Sidorame in following Jong Batak Art Festival IV in North Sumatra Cultural Park. The theory used in this study is the theory of interest, kinds of interests, influencing factors, jong batak which explains the feeling of being more like and feeling interested in something or activity, without being told. Basically, interest is the acceptance of a relationship between yourself and something outside of yourself, the stronger or nearer the relationship, the greater the interest. The method in this study is mixed methods. Data collection is based on library studies, observation, and documentation. The sample in this study were students of class XII IPS 1 totaling 32 people. Based on the results of the research conducted, it can be seen that the use of questionnaires as research instruments shows that students are interested in participating in the Jong Batak Art Festival IV but have not reached the highest level in the assessment category, which is Very Interested.

Penggunaan Media Audiovisual dalam Pengajaran Musik

May 2021

·

587 Reads

This article aims to explain the use of audiovisual media in learning music. To carry out teaching through audiovisual media, it is necessary to prepare a learning unit, choose the correct audiovisual media and adjust it to a musical instrument or teaching topic, to know the duration of the audiovisual media, which must be adjusted to the lesson hours. To prepare students, they are given a general explanation of the contents of the learning video, then they play back and prepare the equipment for a smooth learning experience. Follow-up: After watching a film or video, the teacher also did examples of playing music, thinking, and asking questions to students to find out how well the students understood the material.

Kajian Bentuk dan Makna Lagu “Aut Boi Nian” pada Film Toba Dreams

December 2019

·

667 Reads

The purpose of this research is to know the form of Aut Boi Nian songs, to know the meaning contained in the lyrics of Aut Boi Nian songs, to know the relevance of Aut Boi Nian songs with Toba Dreams movie scenes. The theory used in this research is the theory of study that explains the definition of the study or describes a detailed. Theory of music is a cultural activity that is very familiar with human life. Theory of form is a complete scheme or arrangement of several phrases, the theory of meaning that uses the theory of semiotics. The method in this research is descriptive qualitative method where the data is examined through data collection in the form of beam notation, scientific papers, expert opinions, and electronics (Video) whose material is based on the topic of this research. This study choose the location at the Music Laboratory, Building A 2nd Floor of the Faculty of Languages and Arts State University of Medan. In this study the authors did not use the population but directly took samples of the song lyrics Aut Boi Nian and Toba Dreams movie pieces. Based on the results of research conducted it can be seen that the form of the song from Aut Boi Nian is a two-part song form that is A-A '-B-B’. Form A consists of the question phrase and answer phrase, the form A 'consists of the question phrase and answer phrase. Form B consists of the question phrase and answer phrase, the form B 'consists of the question phrase and answer phrase. The meaning contained in the Aut Boi Nian songs is telling of a love story that is too love a woman who ultimately choose another man because of economic factors. The relevance of Aut Boi Nian songs with Toba Dreams movie scenes is not too related to all the scenes in the movie but only in some scenes only.

Strategi Pengembangan Bakat Siswa Menghadapi Kompetisi FLS2N Cabang Solo Gitar di SMAN 1 Bukitinggi

June 2022

·

468 Reads

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap strategi yang digunakan oleh SMAN 1 Bukittinggi dalam pengembangan bakat peserta didiknya untuk menghadapi kompetisi FLS2N cabang solo gitar. Penelitian ini merupakan penelitian yang melihat dan mengurai bagaimana SMAN 1 Bukittinggi sebagai satuan pendidikan melakukan pengembangan minat dan bakat siswanya bermain gitar untuk menghadapai kompetesi Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) cabang solo gitar. Penelitian menjelaskan strategi pengembangan minat bakat siswa pada aspek fasilitas praktikal untuk siswa yang berbakat, sistem seleksi terhadap siswa dan pelatih, sistem manajemen, serta aspek alokasi waktu yang diberikan oleh sekolah terhadap siswa untuk kegiatan ekstrakurikuler yang menunjang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang menekankan pada aspek pengamatan terhadap objek penelitian dan lebih memperhatikan pada substansi objek penelitian yang diamati. Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini adalah ditemukan langkah-langkah konstruktif yang dibangun oleh sekolah dalam membina peserta didiknya untuk pengembangan prestasi non-akademik khususnya dalam menghadapi kompetisi FLS2N cabang solo gitar.

Gambar 2. Sangku Sugriwa Subali Sumber: Dok I Wayan Mudra 2020.
Estetika Visual Kriya Keramik Berornamen Wayang Khas Bali

April 2021

·

257 Reads

The Balinese puppets in the traditional paintings as a cultural heritage has inspired Balinese craftsmen created ceramic works of aesthetic value. The efforts these craftsmen can be read as resistance to entry the ceramic works from outside and the production of the ceramic art in Indonesia that ignore Indonesian characters. This study aims to discuss the aesthetics of visuals ceramic works that apply Balinese puppets ornaments. The data collection method by observation and documentation. The results showed that the aesthetics of the ceramic craft products with Balinese puppets ornaments seen from unity, harmony, symmetry, balance, and contrast are quite good, although not yet optimal. Besides, the visual aesthetics of the ceramic works have not displayed good complexity, so the beauty that obtained was not optimal. The visual aesthetic assessment of this work was subjective in nature, so it was possible that there will be different judgments. The conclusion that aesthetics can be achieved by elevating the cultural traditions of the past and at the same time as a form of appreciation for that culture and become a differentiator amid the rise of Chinese ceramics in Indonesia.

Perspektif Hipersemiotika pada Pertunjukan Sori in the Land of Lembuna Karya Flying Balloons Puppet dan Gwen Knox

December 2021

·

30 Reads

Sori in the Land of Lembuna Performance by Flying Balloons Puppet and Gwen Knox presenting a discourse of river habitat polution phenomenon packed as explorative and imaginative. Analytical method done with hypersemiotic perspective which qualitative interpretative. The review on signs that were present in the performance is done with hypersemiotic perspective. Hypersemiotic perspective analysis used are content of recycled signs that were present in the performance. Lembuna is a character representing the myth of Lembudana and Lembudini, as a past reality, recontextualized into present reality in the form of a Plastic Monster as a representative of environmental pollution from plastic wastes piling up in the river ecosystem. The present of both merge into new reality in the form of a performance, so between signs and reality, even reality and non reality are hard to be distinguished.

Kajian Struktur Pertunjukan Tari Gandhong di Desa Bangun Kecamatan Munjungan Kabupaten Trenggalek

December 2020

·

617 Reads

Gandhong Dance is a dance that was created for the ritual procession at a ritual ceremony performed at Coban Wono Asri which is located in Bangun Village, Munjungan District, Trenggalek Regency. The focus of the problem in this paper is that Gandhong Dance has a performance structure that is unique and different from the others, so this paper aims to examine more deeply the performance structure of Gandhong Dance. In order to approach this problem, Ben Suharto's translation of Jackquline Smith (1985) is used as a theoretical reference, that the structure is a form consisting of forms and forming elements that are interrelated according to its function and are inseparable in a unified form. Data were collected through observation, interviews and documentation and were analyzed using a qualitative approach. This study concludes that Gandhong Dance, in one package of this Gandhong Dance performance there is a separate sub-theme in which there are only small themes forming the sub-theme.

Matematika dalam Seni: Barisan Fibonacci dan Golden Ratio Pada Lagu Hey Jude dari The Beatles

June 2022

·

135 Reads

Golden ratio atau rasio emas sering diidentikkan dengan dengan suatu keindahan di alam. Karya-karya musik yang indah dan terkenal sering dipercaya mengandung golden ratio di dalam komposisi musiknya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Barisan Fibonacci dan Golden Ratio pada lagu Hey Jude. Keindahan dari lagu yang dirilis pada tahun 1968 ini menjadikannya sangat populer di berbagai kalangan dari masa ke masa dan tetap dinyanyikan hingga sekarang. Penelitian diawali dengan melakukan studi literatur untuk memperdalam pemahaman konsep terkait materi penelitian. Selanjutnya, solmisasi lagu Hey Jude versi orisinal dilakukan dengan menggunakan aplikasi komputer. Analisis kemudian dilakukan pada interval nada-nada lagu Hey Jude untuk mengetahui persentase Nada Fibonacci dan ketepatan golden ratio pada lagu tersebut. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa lagu Hey Jude mengandung Barisan Fibonacci dan golden ratio di dalam susunan notasinya. Persentase total Nada Fibonacci dalam lagu Hey Jude yaitu sebesar dari total seluruh nada dengan bait kedelapan adalah bait yang paling banyak mengandung Nada Fibonacci yaitu sebesar 54.72%. Sedangkan dari sisi golden ratio, lagu Hey Jude memiliki ketepatan golden ratio yang tinggi yaitu sebesar 83.87%.

Rebu dalam Sistem Kekerabatan Etnis Batak Karo di Desa Lingga Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo

June 2019

·

3,637 Reads

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman masyarakat etnis Karo terhadap adat rebu, bentuk hubungan sungkan (Avoidance Relationship) dan penyebab lunturnya adat istiadat rebu pada masyarakat etnis Karo di Desa Lingga. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif. Data diperoleh penulis melalui studi pustaka, wawancara dan dokumentasi. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 9 orang yang terdiri dari Kepala Desa Lingga, Sekretaris Desa, pemuka Agama, pemuda, budayawan dan warga desa Lingga. Berdasarkan data yang telah diperoleh oleh penulis, disimpulkan bahwa hampir seluruh masyarakat yang tinggal di Desa Lingga memahami adat rebu dan sebagian besar masyarakat masih menjalankan adat rebu tersebut. Bentuk hubungan sungkan (avoidance relationship) atau yang pada adat suku Karo disebut rebu merupakan bentuk aturan bersikap atau berprilaku antara mertua dan menantu dan sebaliknya (kela – mami dan mama – permain), antara hubungan ­yang berbeda jenis kelamin namun tidak kandung (turangku). Penyebab lunturnya nilai-nilai adat pantang (rebu) dalam lingkup kekerabatan pada masyarakat desa Lingga disebabkan oleh perubahan dan tuntutan zaman yang memaksa masyarakat yang terlibat dalam sistem kekerabatan Karo untuk lebih menekankan nilai kemanusiaan dari pada nilai adat istiadat maupun Agama.

Evolusi Gendang Beleq Lombok

January 2018

·

3,401 Reads

Artikel ini akan membahas tentang ansambel Gendang Beleq yang sangat populer di kalangan suku Sasak Lombok. Data dalam artikel ini diperoleh melalui penelitian lapangan yang dilakukan di pulau Lombok. Informasi tentang Gendang Beleq sangat beragam, tetapi kita tidak akan membahas semuanya di sini. Artikel ini hanya akan membahas tentang komparasi Gendang Beleq dahulu dan kini mulai dari segi bentuk musikal, dan hubungannya dengan fungsinya sendiri. Antropologi dewasa ini sudah berkembang, peneliti - penelitinya tidak hanya melihat seperti apa fenomena budaya saja tetapi juga menimbang masalah tehnologi dan juga ikut dalam perkembangan manusia yang dinamis. Etnomusikologi sebagai cabang ilmu musikologi, meminjam objek formal antropologi untuk melihat kejadian musik secara lebih mendalam. Searah dengan jalan pembahasan artikel ini, tehnologi juga akan turut serta dibahas dalam pengaruhnya terhadap perubahan Gendang Beleq dulu dan kini.

Tinjauan Bentuk dan Fungsi Musik pada Seni Pertunjukan Ketoprak Dor

December 2018

·

1,669 Reads

This article reviews the form and function of music at the Ketoprak Dor show that grew and developed in the land of Deli North Sumatra as a culture owned by the Javanese Deli community group. Departing from the phenomenon of the existence of the performance of Ketoprak Dor art in several areas inhabited by the majority of Javanese in the villages around Deli plantations, it led the author to begin to explore the problem of musical elements as one of the most important parts of this performance. Based on the study conducted by the author, it is indicated that the elements that form the Ketoprak Dor show have their own uniqueness, and can be distinguished from similar art in the island of Java. The forming elements of the show are: elements of dance, literature, fashion, stage, theater, motion and dance and elements of music have their own characteristics, and are very different from the ketoprak that is on the island of Java. On this occasion the author only specializes in the discussion of musical elements in the Ketoprak Dor performance art, which is about how the form of music and its function in the Ketoprak Dor performance art.

Bentuk Imitasi Kendang Dangdut Pada Instrumen Ketipung Paralon

June 2022

·

582 Reads

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bentuk imitasi kendang dangdut pada instumen ketipung paralon yang biasa digunakan oleh para pengamen jalanan di kota Surakarta berdasarkan organologi bahan dan cara pembuatannya, karakter dan warna bunyi yang dihasilkan, serta cara memainkan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif, dengan metode analisis yang bersifat interpretatif. Data-data yang diperlukan untuk dianalisis dan dijelaskan dalam penelitian ini dikumpulkan melalui proses pengamatan, wawancara, dokumentasi, serta studi kepustakaan. Penelitian ini menunjukkan bahwa instrumen ketipung paralon terdiri dari tiga atau empat buah rangkaian pipa silinder, dengan dimater dan panjang yang bervariasi guna mengatur tinggi dan rendah suara yang dihasilkan. Bunyi ketipung paralon dapat diidentifikasi dengan sebutan onomatope dut, dhung, tung, thut, tak, dan thang. Ketipung paralon dimainkan dengan cara memukul membran melalui tekanan dan teknik penjarian dari kedua tangan. Apabila dibandingkan dengan kendang dangdut, ketipung paralon mempunyai karakter akustik bunyi yang keras jika ditabuh, meskipun tanpa menggunakan alat pengeras suara. Instrumen ketipung paralon juga mudah dibawa dan dimainkan untuk berpindah-pindah tempat oleh para pengamen.

Model Pembelajaran Komputer Musik Dasar Berbasis Konstruktivistik Di Program Studi Pendidikan Musik

June 2022

·

68 Reads

Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan model pembelajaran komputer musik dasar berbasis konstruktivistik (IDPER) dan perangkat pendukungnya, serta mengetahui kelayakan dan keefektifan model pembelajaran IDPER yang dikembangkan dalam rangka meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada pembelajaran komputer musik dasar (KMD). Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan. Prosedur pengembangan model pembelajaran IDPER mengacu pada model pengembangan Borg & Gall yang diadaptasi dari model Dick & Carey yang terdiri atas 2 (dua) tahap, yaitu tahap pra-pengembangan dan tahap pengembangan. Lokasi uji coba penelitian pengembangan model pembelajaran IDPER dilaksanakan di lingkungan Program Studi Pendidikan Musik Universitas Negeri Medan. Penelitian ini telah menghasilkan kelayakan model pembelajaran IDPER dan perangkat pendukungnya yang diimplementasikan pada pembelajaran komputer musik dasar (KMD). Hasil uji-t (sig.2-tailed < 0,05) menunjukan perbedaan hasil belajar mahasiswa yang signifikan sebelum dan setelah dilakukan implementasi model pembelajaran IDPER yang dikembangkan pada proses pembelajaran komputer musik dasar (KMD). Hasil uji keefektifan dengan menggunakan uji N-Gain Ternomalisasi baik pada uji coba kelompok kecil dan uji coba kelompok besar (uji coba lapangan) menunjukan keefektifan implementasi model pembelajaran IDPER yang dikembangkan dalam rangka meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada pembelajaran komputer musik dasar (KMD).

PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA VIRTUAL REALITY (VR) PADA TINGKAT SATUAN SMA BERBASIS LOCAL WISDOM SUMATERA UTARA

June 2022

·

66 Reads

Studi ini ingin mengkaji konsep pembelajaran seni budaya dengan menggunakan media Virtual Reality (VR) pada tingkat satuan SMA berbasis Lokal Wisdom Sumatera Utara. Penelitian ini menggunakan penelitian pengembangan atau yang lebih dikenal dengan Research & Development (R&D). Penelitian pengembangan digunakan untuk mengembangkan dan menghasilkan produk dari penelitian ini berupa model pembelajaran seni budaya berbasis kearifan lokal Sumatera Utara dengan menggunakan media Virtual Reality (VR). Dalam penelitian ini dihasilkan konsep yaitu : 1) Pembelajaran dengan menggunakan media Virtual Reality (VR) merupakan suatu sistem pembelajaran dimana dalam proses belajar mengajarnya dapat memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Istilah Information and Communication Technology (ICT) adalah segala bentuk teknologi (perangkat keras dan perangkat lunak) yang digunakan untuk memproses, menangkap, mentransmisikan, mengambil, memanipulasi, atau menampilkan data sebagaimana adanya dengan sangat jelas. Dalam hal ini dunia pendidikan dapat memanfaatkan dan menghadirkan komponen sumber belajar yang lebih nyata dan mengandung materi instruktional dilingkungan pembelajaran dalam berbentuk teknologi informasi dan komunikasi secara langsung di ruang belajar. 2) Kearifan lokal merupakan cara orang bersikap dan bertindak dalam menanggapi perubahan dalam lingkungan fisik dan budaya. Suatu gagasan konseptual yang hidup dalam masyarakat, tumbuh dan berkembang secara terus menerus dalam kesadaran masyarakat dari yang sifatnya berkaitan dengan kehidupan yang sakral sampai dengan yang profan. Kearifan lokal atau local wisdom dapat dipahami sebagai gagasan-gagasan setempat lokal yang bersifat bijaksana, penuh kearifan, bernilai baik, yang tertanam dan diikuti oleh anggota masyarakatnya.

PANDUAN KOMPOSISI DASAR TARI KREASI BERBASIS FLIP HTML5 TERINTEGRASI PLATFORM VIDEO ONLINE PADA PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DI SMA

December 2021

·

123 Reads

Penelitian ini bertujuan untuk memproduksi e-book berupa Panduan Komposisi Dasar Tari Kreasi berbasis Flip HTML5 terintegrasi platform video online yang valid dan praktis pada pembelajaran seni budaya di SMA. Penelitian ini menggunakan metode penelitian pengembangan (development of research) dengan model Rowntree yang terdiri dari 3 tahapan, yaitu perencanaan,pengembangan,dan tahap evaluasi.Untuk tahap evaluasi penelitian ini mengadopsi model evaluasi Tessmer yang terdiri dari 4 tahapan, yaitu: (1) expert review; (2) one to one; (3) small group evaluation; dan (4) field trial. Pengumpulan data menggunakan lembar review ahli dan angket tanggapan siswa. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa uji kelayakan produk rata-rata memperoleh nilai 86,92% dan hasil uji coba kepraktisan produk memperoleh nilai 87,75%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa e-book berupa Panduan Komposisi Dasar Tari Kreasi berbasis Flip HTML5 terintegrasi platform video online sangat layak dan praktis digunakan dalam pembelajaran Seni Budaya di SMA.

Dasar-Dasar Teknik Bernyanyi Opera

December 2018

·

7,957 Reads

This study aims to analyze, Technique of Singing in Opera. The purpose of this research is to know Technique of Singing. The theory used is vocal technique, sound processing, sound formation, breathing, frasering, head voice, powering, vibrato, interpretation, singing, opera, aria, The method used in this research is qualitative descriptive method, namely a research method that aims to describe in detail and clearly about a phenomenon that became the focus of research. On the basis of it can be started that the overall appearance of Diana Damrau is interconnected to build on the builder’s point to make the appearance of Diana Damrau towards spectaculer.

Tinjauan Visual Promosi Pariwisata untuk Pengembangan Budaya Betawi di Jakarta

December 2020

·

156 Reads

The purpose of this study is to analyze the Betawi Culture promotional media that has been carried out by the DKI Jakarta Provincial Tourism and Culture Office and to find out the visualization needed for the development of Betawi Culture promotion in the future. A review of the existing Betawi Culture promotional media was carried out to analyze tourism promotion media through a visual review that has been carried out by the DKI Jakarta Provincial Tourism and Culture Office in developing Betawi culture for tourism promotion. The problem is focused on the Betawi tribe, which is the original ethnic group of the people of Jakarta. In order to approach this problem, a visual theory reference is used to analyze the promotional media that has been carried out by the Ministry of Tourism and Culture of DKI Jakarta. The data were collected by conducting a survey of respondents and interviews. Furthermore, descriptive qualitative analysis was carried out using visual media theory. Based on the results of the research, it shows that the Jakarta City Government Tourism and Culture Office has carried out tourism promotion activities by conducting promotions in print and digital media

Kerja Etnografi dan Imajinasi Sebagai Metode Penciptaan Teater Biografi Garam

April 2021

·

10 Reads

Each of art creators has their own tendencies in producing their works. The choices of form and process are significantly influenced by their cultural and aesthetical experience. The objective is to obtain the originality of the ideas and to offer novelty among the development in the field of theatre todays. This writing is aimed to reveal the creative process of the producing of a theatre work entitled Biografi Garam (The Biography of Salt). Methodologically, this is a qualitative study to describe the method or the creative process. Ethnography and Estetika Paradoks are adopted to gain the structure of thoughts influencing the alternatives in constructing the performance aesthetic. The form of body theatre is chosen to obtain the natural structure of Madurese body as well as to release the identity to perform a free body. The creative process conducted through tubuh mengenal (the body knowing) and tubuh mengalami (the body experiencing) gives methodological experience on how the acts processed through natural body and situation becomes a theatre artwork. The background of Madurese people with all of the natural characteristics constructs the actor body so that a cultural body can be created on the stage. Ethnography and imagination process are the methods interrogating the body to become a theatre body performing Madura aesthetically to the stage. The form of a stage body is the construction result between the cultural Madura and the body execution in manifesting the ideas and imagination into an artwork that can be appreciated by the audience.

Konsep “Entrepreneur’s Dream” pada Desain Interior Inkubator Bisnis dan Teknologi Universitas Kristen Petra

December 2020

·

116 Reads

The interior design of the Petra Christian University Business and Technology Incubator aims to provide a forum for the people of East Java, especially start-up companies, students, lecturers and the outside community to start their start-ups and to develop the creative economy in East Java. The current interior of IBT Petra still uses former classrooms. So that it still does not accommodate the activities and needs of its users to work optimally and creatively. In order to solve the problem formulation, the Design Thinking 101 method is used, which consists of 3 main stages, namely Understand (Collecting and Analyzing Data), Explore (Looking for ideas for problem solving) and Materialize (Testing and developing designs). Then an IBT interior design was produced with the concept of Entrepreneur's Dream, which applies the vision, mission and goals of a startup, namely innovative, grow, caring, global into its interior design that can help realize the vision and mission. The resulting scope includes creative co-working space, exhibition space, store, office, event space, makerspace and café.

Sistem Kreativitas Sandur Bojonegoro dalam Pertunjukan “Selendang Kuning”

May 2021

·

44 Reads

Pertunjukan sandur Bojonegoro dipentaskan di tanah lapang dengan panggung arena dan dibatasi dengan belabar janur kuning. Pada masa pandemi Covid-19, seniman Sandur menciptakan pertunjukan “Selendang Kuning” dengan konsep sandur rumah yaitu sandur yang dipentaskan dalam rumah atau yang dapat disaksikan di rumah. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui aspek-aspek kreatifitas yang mendukung penciptaan karya Sandur Bojonegoro dengan konsep rumah. Metode penelitian yang digunakan adalah deskiptif kualitatif, dengan pengumpulan data observasi, wawancara semi terstruktur dan studi kepustakaan. Hasil penelitian kemudian dianalasis menggunakan sistem kreatifitas Mihaly Csikzentmihalyi. Hasil penelitian yang telah dianalisis, ditemukan bahwa karya sandur “Selendang Kuning” yang berkonsep sandur rumah dapat tercipta karena beberapa aspek, yaitu (1)domain yang ditempuh telah mengalami titik fokus pada pengembangan Sandur Bojonegoro ke bentuk dan media yang baru dengan penuh kesadaran memilih untuk mempertimbangkan unsur kepakeman yang harus dipakai ataupun yang tidak digunakan dalam proses penciptaan karya tersebut; (2)ranah dalam pertunjukan mendapatkan dukungan, kolaborasi antar aspek yang memadai; dan (3)individu kreatif dalam karya berupa para pelaku sandur Bojonegoro yang terbuka dengan segala kemungkinan penciptaan.

Musik Oklik Bojonegoro dalam Kajian Etnomusikologi sebagai Upaya Pelestarian Budaya

June 2022

·

535 Reads

Oklik merupakan salah satu kesenian musik tradisi khas Bojonegoro. Alat musik dari bambu ini tercipta berdasarkan latar belakang fenomena sejarah di masa lalu. Tujuan dari penelitian ini ialah mendeskripsikan hasil kajian terhadap musik oklik menggunakan teori etnomusikologi serta upaya pelestarian musik oklik di masa kini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan fenomenologi. Data yang diperoleh dalam penelitian ini berasal dari dua sumber yakni sumber primer dan sekunder. Sumber data primer didapatkan melalui penelitian lapangan. Data sekunder diperoleh melalui kajian pustaka yang berkaitan dengan judul penelitian. Pengumpulan data primer dilakukan melalui tiga teknik yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa musik oklik dapat memuat kajian etnomusikologi, mencakup unsur sejarah, tradisi ritual masyarakat, organologi dan musikalitas. upaya pelestarian oklik dilaksanakan oleh penggiat seni Bojonegoro dengan melakukan pengembangan unsur organologi, musikalitas, dan proses pementasannya. Upaya pelestarian lainnya ialah dukungan pemerintah daerah dan ketertarikan para akademisi mengenai penelitian dan kajian terhadap musik oklik Bojonegoro. Kata Kunci: Oklik, Etnomusikologi, Pelestarian Budaya

Gambar 1 : Tri Broto Wibisono memperagakan salah satu gerak dalam Tari Ngremo Sawunggaling yang diciptakan pada tahun 1977 (Dok. Endang 2019)
Kreativitas Tri Broto Wibisono sebagai Seniman Tari Jawa Timur

December 2020

·

252 Reads

The discussion in this study examines the creativity of Tri Broto Wibisono who is one of the traditional dance artists in East Java. The aim of the research is to explore the process that Tri Broto Wibisono does in making a dance work so that he is able to come up with his own dance style. This study uses a descriptive analysis method that describes the creative process of Tri Broto Wibisono in making a dance work and elaborates with Sigmund Freud's psychoanalytic theory. In this research, Tri Broto Wibisono in his creative process carried out several stages, namely nyantrik (studying local dance artists), deepening the material, interpreting traditions, and new interpretations. The conclusion from the creative process of Tri Broto Wibisono is that in creating a dance, a stimulus from outside and inside is needed which will lead to an idea which is then continued by expressing it into creativity and producing a dance work that gives rise to the Tri Broto Wibisono style.

Nilai Budaya Panji dalam Wayang Topeng Jombang dan Relevansinya pada Pendidikan Karakter

December 2021

·

161 Reads

Media sosial yang telah menjadi konsumsi bagi anak-anak setiap hari, Media sosial memiliki pengaruh terhadap sikap moral anak-anak. Nilai-nilai kearifan lokal sangat dibutuhkan untuk membangun karakter anak-anak di masa ini. Wayang Topeng Jombang merupakan seni pertunjukan rakyat yang menyimpan nilai Panji. Tujuan penulisan ini adalah mengkaji nilai-nilai Panji dalam Wayang Topeng di Jombang serta relevansinya bagi Pendidikan katrakter saat ini. Metode penelitian ini adalah penelitian kualitatif analitis dengan pendekatan fenomenologi. Pertunjukan Wayang Topeng Jombang ini merupakan onjek material, sementara kajian nilai merupakan objek formal dalam penelitian ini. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi langsung, wawancara mendalam dan studi dokumen. Analisis fenomenologi Creswell digunakan untuk menganalisis data penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai budaya Panji yang masih relevan dalam Pendidikan karakter saat ini adalah nilai kepahlawanan, nilai nilai pengabdian dan perjuangan, nilai kesuburan dan nilai asketis. Nilai-nilai Panji tersebut masih sangat relevan untuk ditanamkan kepada anak-anak sebagai penerus bangsa. Nilai-nilai Panji ini dapat dijadikan sebagai media pendidikan karakter yang berfungsi sebagai pengimbang lajunya teknologi khususnya media sosial yang sudah tidak dapat dibendung lajunya dalam kehidupan saat ini.

Gaya Melodis Dan Makna Chanting Ritual "Bulung-bulung Si Melias Gelar" Pada Masyarakat Karo

June 2022

·

67 Reads

Dalam kepercayaan animisme Karo ada berbagai nyanyian ritual. Salah satunya adalah 'rudang si melias gelar' yang dapat diartikan sebagai kumpulan daun dari tumbuh-tumbuhan yang memiliki nama baik. Lantunan nyanyian ritual ini dilakukan dalam raleng tendi, yaitu 'upacara pemanggilan roh manusia' dan dalam upacara penyembuhan lainnya. Lantunan ritual ini merupakan jenis nyanyian vokal solo tanpa iringan musik. Orang-orang yang hadir dalam upacara ritual atau untuk penyembuhan adalah dukun dan keluarga pasien. Untuk menjelaskan nyanyian ini dilakukan dengan pendekatan sistematis dalam studi etnomusikologis. Hasil analisis menunjukkan bahwa melodi rudang-rudang si melias gelar dilantunkan dengan melodi yang berdasarkan 3 atau 2-nada modal. Dalam kalimat lagu ini sering terdapat rengget atau melisma. Teksnya memiliki konten yang berguna untuk tujuan penyembuhan. Isi teks tersebut menyatakan bahwa ada beberapa tumbuhan bermanfaat yang menjadi simbol penunjang kehidupan manusia dalam masyarakat Karo. Hal ini sungguh dipercaya dapat menyembuhkan penyakit tertentu. Disamping itu manusia dibimbing dalam menjalani kehidupan agar sehat, kuat, rukun, tabah, banyak keturunan dan kaya raya.

Pengkajian Gaya Busana Tari Jaipongan Karya Sang Maestro

April 2020

·

1,272 Reads

This study discusses the form of jaipongan dance costume which aims to obtain data from the form of jaipongan dance costume and the characteristics of each style of the jaipongan costume based on the themes. This study uses descriptive analysis method, where the researcher can describe and elaborate the findings with the existing literature. In this research, there are three categories of jaipongan costume work by Gugum Gumbira which are distinguished through the theme of the created dance. From the different themes, it can be concluded that the jaipongan dance work by Gugum Gumbira has its own characteristics from the choice of costume colours to the forms of the costume that are comfortable to wear. Also, the costume prioritizes the essence of the jaipongan dance movement.

Menulis Cerita Pendek dengan Metode Outdoor Learning

June 2019

·

1,379 Reads

Dalam meningkatkan kemampuan menulis cerpen, seorang guru harus pintar merancang suatu strategi belajar dengan pemilihan model pembelajaran yang tepat. Salah satu cara yang dapat dilakukan seorang guru adalah menciptakan suasana belajar yang lebih inovatif terhadap pembelajaran sastra, maka dipilihlah metode outdoor learning sebagai salah satu upaya meningkatkan kemampuan pemahaman menulis cerpen. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen pada siswa kelas VII SMPN 1 Sumedang, sebanyak 32 siswa. Hasil analisis data tanggapan siswa dari 32 responden dapat dilihat bahwa, sebagian besar siswa menyatakan positif dan sebagian kecil menyatakan hal yang negatif terhadap pembelajaran menulis cerpen dengan metode outdoor learning. Berdasarkan hasil pengolahan data dari populasi yang berdistribusi normal maka perhitungan dilanjutkan dengan menggunakan uji z, diperoleh bahwa z hitung = 0,50 sedangkan z tabel untuk taraf signifikan 1% ialah 2,33. karena z hitung terletak di dalam interval – z 0,4900 s.d z 0,4900 atau (-2,33 < 0,50 < 2,33), maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima. Dengan demikian, dapat penulis simpulkan bahwa hasil pembelajaran menulis cerpen dengan menggunakan metode outdoor learning pada siswa kelas VII SMPN 1 Sumedang.

Normality Rest Results
Linearity Test Results
Score of Interpersonal Intelligence
Correlation Analysis Results
Correlation Coefficient Guidelines
Musical Ability and Interpersonal Intelligence in The Late Childhood Period

December 2020

·

105 Reads

Learning to adjust to peers and develop attitudes towards social groups and institutions is one of the developmental tasks of late childhood. Musical abilities present as innate and function since childhood.Associated with two things namely interpersonal intelligence and musical abilities, both are being developed in late childhood. This study aims to determine whether there is a relationship between musical ability and interpersonal intelligence in the late childhood period. This research uses quantitative research method with the type of correlation. The population of this research was all students in grade 1-3 of Pangen Gudang Purworejo State Elementary School with a total of 107 people. The sample in this study was taken proportionally stratified random sampling, with a sample size of 32 people. The data collection was carried out by using questionnaire and test techniques. The data analysis uses product moment correlation, with musical ability as the independent variable and interpersonal intelligence as the dependent variable. The result showed that there was a strong and significant positive relationship between musical abilities and interpersonal intelligence in children during late childhood period. This evidence was obtained by r count > r table (0.643> 0.349) at 5% significance level. This means that the higher the musical ability, the higher the interpersonal intelligence students will have.

“RAPAI” PROPERTY TARI MAHANGGU SEBAGAI POTENSI SENI DALAM INDUSTRI KREATIF

December 2021

·

57 Reads

Tujuan dari penelitan ini yaitu mengeksplor kembali tari tradisi Mahangguyang mengarah pada sebuah produk property yaitu Rapai daridaerah Nias Utara.Dari proses ekplorasi tersebut kemudian muncul hasil pengembangan disain Rapai sebagai property tari dari budaya lokal Nias Sumatera Utara. Pada penelitian ini menggunakan jenis metode penelitian dan pengamatan ( Research And Development atau R&D). Lokasi penelitian ini dilakukan dikota Medan. Teknik pengumpulan data dengan melakukan observasi (pengamatan), wawancara dan dokumentasi. Data yang terkumpul kemudian akan dianalisis melalui paradigma kualitatif dengan menggunakan metode Project Based Reasearch, yang didapatkan dari reduksi data, penyajian dan menarik sebuah kesimpulan. Untuk mencari validitas (keabsahan) dari data yang didapatkan, akan dilakukan dengan model triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Hasil pengembangan property tari ini dapat digunakan untuk pertunjukan tari Mahanggu pada event-event lokal, nasional maupun internasional.

Seni Rupa di Era Disrupsi: Dampak Teknologi dalam Medan Sosial Seni Rupa

June 2021

·

1,811 Reads

Era disrupsi melahirkan perubahan besar dalam dunia seni rupa, dipicu oleh perkembangan teknologi digital-virtual dalam revolusi industri 4.0. Artikel ini mengkaji tentang eksistensi seni rupa di era disrupsi. Sejauhmana teknologi berdampak dalam medan sosial seni rupa, apakah teknologi dapat mengancam eksistensi perupa atau seniman, dan apakah teknologi dapat mereduksi nilai-nilai karya seni rupa konvensional. Sejalan dengan metode deskriptif-kualitatif, pembahasan dilakukan berdasarkan pendekatan sosiologi seni, didukung dengan pendekatan visual culture dan kreativitas seni. Hasil kajian menjelaskan bahwa: Pertama, teknologi era disrupsi secara umum berdampak positif dalam medan sosial seni rupa. Dalam medan sosial penciptaan, teknologi mendukung sistem kerja yang lebih praktis dan produktif. Dalam medan sosial penyajian seni, teknologi virtual sangat mendukung sosialisasi dan promosi karya secara luas. Begitu juga dalam medan sosial pengkajian seni, teknologi virtual dapat mengundang partisipasi masyarakat global. Kedua, teknologi tidak dapat menggantikan eksistensi perupa yang berorientasi ekspresi estetis, kecuali yang berorientasi menghasilkan karya fungsional. Secara umum, teknologi mendukung aktivitas kesenirupaan. Ketiga, nilai seni rupa tidak tereduksi oleh teknologi, karena nilai karya melekat pada karakter atau roh yang dilahirkan perupa, bukan yang dihasilkan teknologi.

Meningkatkan Kecerdasan Intrapersonal Siswa Melalui Model Pembelajaran Problem Solving: Studi Eksperimen Dalam Pembelajaran Seni Tari

June 2022

·

7 Reads

Tujuan pada penulisan artikel ini untuk memaparkan model pembelajaran problem solving melalui daring terhadap kecerdasan intrapersonal siswa menengah. Penelitian kuantitatif ini menggunakan metode Pre-Experimental Design dengan one grup prestest-posttest design. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, angket dan test performasi. Hasil pada penelitian ini menunjukan bahwa model problem solving pada pembelajaran daring di kelas VII E SMPN 2 Cimahi berpengaruh terhadap kecerdasan intrapersonal siswa, hal ini dapat dilihat dari nilai angket pretest dan postest yang terdapat nilai kenaikan yang signifikan melalui uji paired sampel t-test yang menunjukan nilai sig (2-tailed) bernilai 0,000 < 0,05 artinya “Ha diterima dan Ho ditolak”, maka dapat disimpulkan baha melalui model problem solving pada pembelajaran tari secara daring dapat meningkatkan kecerdasan intrapersonal siswa. Penelitian diharapkan dapat berimplikasi sebagai sumber referensi model pembelajaran problem solving secara daring untuk meningkatkan kecerdasan intrapersonal.

Estetika Sema Dalam Tarekat Sufi Naqsybandi Haqqani Jakarta Sebagai Media Penanaman Pendidikan Tauhid

December 2017

·

386 Reads

The concept of beauty (aesthetic) as a central issue to reveal the meaningfulness of the value of a form of art or artwork, can not be done by generalizing. The emergence of the phenomenon of art with the term Sema in the Sufi order Naqsybandi Haqqani Jakarta can certainly be assumed as a transformation of the values of Tauhid education based on the aesthetic concept of Sufism in the domain of Islam, because the existence of Sufi orders in general only offer spiritual teachings (aims) to achieve purification of Tawheed. This research is included in qualitative paradigm with phenomenology approach. Through this research it is revealed that the love of divinity or platonic love based on Tawheed (esoteric) is the aesthetic concept of the Naqsybandi Sema tariqa Haqqani Jakarta as the manifestation of the consciousness of the perpetrators, which is awakened through spiritual training in the tarekat. Sema in the Naqsybandi Haqqani Order of Jakarta is also known to play the role of educational media in instilling the values of Tawheed through its beautiful symbols (exoteric) and meaningful Ketauhidan.

Mitis dan Ontologi sebagai Kekayaan Kajian Seni Tari

December 2020

·

342 Reads

Human has their own way to resolve their life problem and to adapt with their environment according to their knowledge and culture. People's culture with mythical paradigm about tales and myths are often used as life guidance that need to be applied. They blend themselves in environment and actualize it in ritual and arts. Society with ontology paradigm consider myths as an entertainment, not to be applied in life. They lean on science to explain anything in life, also in arts. These two paradigms spread in some area, villagers and urban society. This distinction of perception produce an argue over which culture and arts are better. Based on this issue, this article aims to inspire mythical community and ontology to use experience capital, knowledge, thoughts, and their culture as substance to study art, to be specific dance art. Each culture has the same material, the only thing that differentiate is the form which is not realized by the community.Also in arts, whether it involves feel or using scientific techniques can be regarded as the property of arts studies.

Studi Deskriptif Teks dan Konteks Musik Tradisional Irish Uilleann Pipes Pada Lagu The Gender in The Pratie Hole

January 2018

·

452 Reads

Uilleann Pipes merupakan alat musik khas Irlandia (Irish) yang hampir dekat dengan alat musik Scottish Pipes yang terdapat di Skotlandia. Uillean Pipes adalah alat musik yang sering dipertunjukan secara tunggal (solo), selain itu alat musik ini juga digunakan sebagai alat musik pengiring tari yang termasuk ke dalam jenis Jig. The Gender in The Pratie Hole merupakan salah satu lagu yang lazim dimainkan pada alat musik Uilleann Pipes. Artikel ini bertujuan untuk memaparkan hasil penelitian mengenai analisis teks dan konteks dari lagu The Gender in The Pratie Hole yang dimainkan melalui alat musik Uilleann Pipes. Penlitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode content analysis (analisis konten) yang bersifat deskriptif. Analisis secara tekstual dilakukan dengan membedah penggunaan ritme, melodi serta ornamentasi yang digunakan dalam lagu The Gender in The Pratie Hole. Selanjutnya analisis kontekstual dilakukan dengan cara mendeskripsikan istilah judul, fungsi dan bentuk dari lagu The Gender in The Pratie Hole. Berdasarkan hasil analisis tersebut maka dapat dilihat secara khusus mengenai ciri khas dan karakteristik pada lagu The Gender in The Pratie Hole yang dimainkan melalui alat musik Uilleann Pipes.

Perubahan Fungsi Musik Kolintang di Desa Lembean, Minahasa Utara

June 2022

·

17 Reads

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan fungsi musik kolintang yang ada di desa Lembean, Minahasa Utara. Penelitian ini berada di ranah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode partisipan observer, di mana peneliti turun langsung ke lapangan dan melakukan observasi, serta melakukan wawancara mendalam dengan para narasumber. Masyarakat di desa Lembean melakukan upacara ritual menggunakan tiga bilah kayu sebagai alat untuk ritual. Kemudian masuknya Kristen Protestan di desa Lembean, kolintang ini dianggap kafir oleh Gereja. Nelwan Katuuk seorang difabel memperkenalkan kembali Kolintang dengan memainkan lagu-lagu rohani pada sebuah acara pernikahan sehingga terbentuklah orkes kolintang. Banyak pemuda Desa Lembean tertarik untuk belajar memainkan kolintang sehingga membentuk grup kolintang legendaries yang bernama Kadoodan, dari situlah orkes kolintang bertransmutasi menjadi alat-alat kolintang. Setelah Kadoodan melalukan rekaman kaset maka masyarakat mulai mengapresiasi musik kolintang baik di Minahasa hingga ke Nusantara bahkan sampai keluar negeri. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini yaitu, perubahan fungsi musik kolintang di Desa Lembean, Minahasa Utara diawali dari fungsi ritual dan sekarang berubah menjadi musik rakyat.Kata Kunci: Musik Kolintang, Perubahan Fungsi, Desa Lembean, Kadoodan.

Perubahan Fungsi Seni Lebon pada Masyarakat Desa Pepedan Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran

December 2019

·

50 Reads

This study aims to obtain data on changes in function and initial forms of performing Lebon in the community, Pepedan Village, Parigi District, Pangandaran Regency. This study uses a qualitative descriptive approach. With the development of the current era through various factors, the Lebon art has turned into a means of entertainment that is arranged in such a way that the aim of the Lebon art remains sustainable and is accepted by the Papedan community. Lebon art in the language of the local community lebon has a meaning that is grave or buried. Lebon art performance can occur because there are two groups fighting over plantation land ownership or fighting over women to be wives, Lebon art is art that contains violence in earlier times, because in this art required as winners are surviving champions and losers must reach die and be buried in the place of the Lebon art performance. Lebon art in general Pangandaran community has become an art that was born originally from Pangandaran Regency.

Interdisiplin: Proses Pembelajaran Di Padhepokan Seni Mangun Dharma Kecamatan Tumpang Kabupaten Malang

December 2020

·

68 Reads

Padhepokan Seni Mangun Dharma is a traditional art studio in Malang Regency. The art taught in this studio is Malang Puppet Mask, kerawitan, dance, pedhdalang, mocopatan. Padhepokan environment that is still fresh and beautiful has always been the basis of the approach in the learning process. The purpose of this paper is to study the nature-based learning process in Padhepokan Mangun Dharma with an interdisciplinary approach. The research method used is descriptive qualitative. Learning with character-based nature is what can be applied to the learning of art in the hospices of Mangun Dharma. Open nature such as in mountain areas, rice fields, rivers around the studio is an excellent ecology to teach children art now. With a free, fresh nature can increase children's focus in learning. The concept of the Maharsi Begawan Pandhito concept is an approach in learning ecology-based arts. Such learning is carried out because in order for the cantrik and mentrik to get to know nature because nature is a source of humanity to explore, create, and express.

Studi Efektivitas Model Manajemen Pendidikan Seni Rupa

June 2022

·

92 Reads

Studi tentang manajemen pendidikan Rupa dilakukan untuk memperoleh model manajemen pendidikan seni yang efektif. Sejak lama telah terjadi fenomena kegelisahan di dunia pendidikan tentang efektifitas proses pendidikan seni yang terkesan masih belum produktif dan efisien . Hal ini dapat dilihat pada proses-proses pendidikan di banyak sekolah, misalnya tentang penataan kurikulum, penyusunan perangkat pembelajaran, kesediaan tenaga guru yang masih banyak bukan dari lulusan yang sesui bidang setudi, materi dan peralatan yang belum memadai, serta sistem menejemen yang masih kurang efektif. Pendidikan seni yang efektif dibutuhkan inovasi manajemen yang baik pula. Untuk menciptakan sebuah manajemen pendidikan seni yang efektif dan baik sangat penting dalam melibatkan pakar atau ahli dibidangnya. Hal tersebut tentu niscaya akan mampu membawa hasil produk manajemen seni yang memiliki karakteristik dan berdampak pada implementasi yang sesuai dengan kebutuhan proses pembelajaran yang efektif. Manajemen dalam sebuah pendidikan seni merupakan kebutuhan untuk memudahkan pencapaian tujuan pendidikannya, serta dibutuhkan dalam mengelola segela sumber daya yang ada, misalnya seperti sarana prasarana, waktu, SDM, dan metode yang inovatif, efektif dan efisien. Berdasarkan hal-hal tersebut sangat penting melibatkan banyak pihak kususnya para ahli dibidang manajemen pendidikan seni yang akan dapat menghasilkan formulasi manajemen yang efektif dalam menjalankan kurikulum, sarana prasarana, dan tenaga pengajar yang sesuai dengan ciri khas pendidikan seni yang terprogram dalam fungsi manajemen pendidikan seperti : 1) perencanaan, 2) pengorganisasian, 3) pelaksanaan dan 4) evaluasi.

Penyajian Musik Silat Pelintau Pada Upacara Perkawinan Masyarakat Etnis Tamiang

December 2021

·

66 Reads

Silat Pelintau berasal dari bahasa Tamiang yang tergabung atas dua kata yaitu Pelin dan Tau. Pelin yang artinya Semua dan Tau yang artinya Tahu. Tujuan Penelitian ini yaitu untuk mengetahui bentuk musik, bentuk penyajian, fungsi dan makna musik pada upacara perkawinan masyarakat etnis Tamiang. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian deskriptif kualitatif. Penulis menggunakan teknik pengumpulan data berupa Observasi, Wawancara, dan Dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menjelaskan bentuk musik iringan silat pelintau pada upacara perkawinan masyarakat etnis Tamiang yaitu yang pertama alat musik yang digunakan dan bentuk musik. Kedua, pada bentuk penyajian musik silat pelintau pada upacara perkawinan masyarakat etnis tamiang memiliki tiga tahapan, yakni tahap pembukaan, tahap inti, dan tahap penutup. Ketiga, fungsi dan makna sebagai kenikmatan estetis yang bisa dinikmati oleh penciptanya maupun penonton, hiburan bagi masyarakat, komunikasi, respon fisik, sumbangan pada pelestarian serta stabilitas kebudayaan serta makna yang terkandung pada musik silat pelintau merupakan nilai budaya atau warisan budaya intelektual.