ABDIMAS JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Published by Universitas Negeri Manado - Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Print ISSN: 1979-0953
Publications
Peningkatan kualitas pembelajaran matematika semakin gencar dilaksanakan oleh pemerintah. Pemberlakuan kurikulum 2013 yang dicetuskan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia sebagai salah satu upaya karena Kurikulum 2013merupakan kurikulum yang mengutamakan pemahaman, skill dan pendidikan karakter, yaitu siswa dituntut untuk memahami materi pelajaran, aktif dalam berdiskusi dan presentasi serta memiliki sopan santun dan disiplin tinggi. Aspek-aspek yang dikembangkan dari peserta didik diharapkan dapat menghasilkan produk yang tidak hanyahebat dari segi pengetahuan dan terampil menerapkannya, tetapi harus mampu menampakkan sikap yang positif dengan selalu mengakui secara jujur bahwa Tuhan Sang Pencipta adalah sumber segala-galanya dan selalu berusaha menjadi teladan bagi orang lain dalam bertingkah laku. Hal-hal yang dikembangkan ini sangat cocok dengan filosofi‘Memanusiakan manusia (humanizing human being). Tujuan yang ingin dicapai melalui kegiatan pelatihan yaitu (1) untuk mengetahui kemampuan guru tentang penguasaan kurikulum 2013; (2) mengadakan workshop tentang cara menyusun RPP; (3) pemilihan model pembelajaran; dan (4) penyusunan instrument assesmen.
 
Curriculum was essential for the formal education. Any shift or renewing in curriculum strucure aim for the better learning outcomes. The implementation of new 2013 curriculum was not thoroughly applied in all scholls. Governement implement thi curriculum gradually. It create discungruance in schools standards. This research aim to narrow the gap of schools that by government had impelement 2013 curriculum and other schools who had not. The programmes was conducted in lecturing, discussing and exercising to master the 2013 curriculum. This programme was conduct at SD GMIM Koya and the target was teachers. As result Teacher has the understanding and ability in fulfilling the curriculum requirement. They now have implemented the curriculum and have the same standard with others that have implemented it earlier.
 
Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yangberwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Desa merupakan garda terdepan dalam pelayanan masyarakat, hal ini dikarenakan desa bersentuhan langsung dengan masyarkat, kenyataan itu menjadi dasar pemerintah sekarang ini untuk membangun Indonesia dari desa, hal itu ditunjang dengan pemberian dana yang melimpah, namun pada kenyataannya kesiapan masing-masing desa berbedabeda. Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban Desa yang dapat dinilai dengan uang serta segala sesuatu berupa uang dan barang yang berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban Desa. Pengelolaan Keuangan Desa adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, dan pertanggungjawaban keuangan Desa. Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Desaadalah kepala Desa yang karena jabatannya mempunyai kewenangan menyelenggarakan keseluruhan pengelolaan keuangan Desa.
 
SD GMIM 54 Lapangan meupakan salah satu dati sekian banyak sekolah dasar yang ada di kota Manado. Pemerintah Kota Manado melalui Dinas Pendidikan terus berupaya meningkatkan mutu Pendidikan dengan berbagai program. Walaupun demikian masih banyak yang dibutuhkan oleh pihak sekolah baik dilihat dari tim pengajar, peserta didik dan beberapa hal yang menunjang kegiatan belajar mengajar. Pengabdian Masyarakat ini bertujuan memberikan pelatihan bahasa Inggris melalui media visual sebagai media pembelajaran kedapa siswa SD GMIM 54 Lapangan. Target dan luaran yang dihasilkan dari kegiatan ini yaitu : Adanya minat dan daya tarik dalam mempelajari bahasa Inggris karena materi dan penyampaiannya menggunakan konsep belajar sambil bermain sehingga kegiatan belajar menjafi aktif dan para siswa tidak bosan dan tidak menjadi satu beban dalam mempelajari materi yang disampaikan. Luaran yang diharapkan mealui PKM didanai melaui Dana DIPA UNIMA adalah dalam DIPA Program Kemitraan Masyarakat yang didanai oleh UNIMA adapun luaran yang dihasilkan dalam bentuk Artikel atau Jurnal :PKM SD GMIM 54 Lapangan . Oleh karena itu diharapkan agar kegiatan seperti ini kembali dapat dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan ketrampilan berbahasa para sisw-siswa SD setelah memperoleh ketrampilan dasar ini
 
Gambar 5 : Taman Edukasi 5 R di Sekolah Dasar Desa Wanasari Sumber : dokumentasi tim, 2017
Massive urban development and space utilization will ultimately trigger environmental problems. Issues related to the matter, such as reduced amount of green areas with less-controlled waste management, are important things need to be considered. In order to manage the problem, it is important to find a solution to arise hygiene behavior, as well as preserving green areas. Providing education for community, starting from early ages, is considered to be a valuable effort. Education can be provided by making a thematic park with 5R (Reuse, Reduce, Recycle, Replace and Replant) principle, which can provide understanding through technology transfer model (TT) method, applying appropriate technology. In the future, the availability of thematic park will serve a novel medium for education training and community.
 
Kegiatan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) yang akan dilaksanakan pada SMP Advent 4 Manado ini bertujuan untuk membantu meningkatkan kemampuan kepala sekolah dan tenaga kependidikan dalam menghasilkan pendidikan yang berkualitas melalui penyelenggaraan pendidikan secara mandiri. Permasalahan mitra menunjukkan adanya kesamaan fenomena. Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, belum ada prestasi yang dicapai oleh mitra sehingga membuat sekolah ini tidak menjadi salah satu tujuan utama masyarakat untuk menyekolahkan anaknya. Beberapa permasalahan tersebut terjadi oleh karena konsep manajemen berbasis sekolah yang merupakan strategi yang dapat dilaksanakan oleh sekolah untuk evaluasi diri serta menganalisa kekuatan dan kelemahan sekolah belum diimplementasikan. Tata kelola sekolah yang tidak baik pun masih terlihat dari rencana program sekolah termasuk pembiayaannya yang tidak mengacu kepada skala prioritas sesuai dengan kondisi sekolah dan sumber daya yang tersedia. Metode kegiatan yang akan dilakukan adalah ceramah, diskusi dan tanya jawab, serta pelatihan/workshop pada guru-guru. Hasil dari kegiatan ini adalah 90% guru-guru yang ada di SMP Advent 4 Paal Dua telah memahami dengan baik penerapan Manajemen Berbasis Sekolah. Diharapkan bahwa seluruh guru dapat menerapkan Manajemen Berbasis Sekolah di SMP Advent 4 Paal Dua.
 
Pengabdian Masyarakat ini dilaksanakan untuk membantu guru dalam mengembangkan alat evaluasi ranah afektif dalam pembelajaran IPS pada guru-guru SMP di Tondano. Pelaksanaan kegiatan pengabdian ini didasari pada kenyataan bahwa pemberlakukan Kurikulum 2013 mempersyaratkan guru untuk mengembangkan kompetensi afektif peserta didik sebagai bagian dari pendidikan karakter. Mengingat keterbatasan kemampuan guru dalam mengembangkan alat evaluasi ranah afektif dalam pembelajaran IPS berhubung selama ini evaluasi pembelajaran lebih berfokus pada ranah kognitif. Kegiatan pengabdian diarahkan kepada tujuan: 1) Memberikan arahan kepada guru mengenai pentingnya pengembangan dan penyusunan alat evaluasi ranah afektif untuk pembelajaran IPS; 2) Memberikan bantuan kepada guru untuk mengembangkan kemampuan menyusun tujuan pembelajaran ranah afektif untuk pembelajaran IPS; dan 3) Memberikan bantuan dan pendampingan kepada guru dalam menyusun dan mengembangkan alat evaluasi ranah afektif untuk pembelajaran IPS. Hasil kegiatan pengabdian memperlihatkan para guru IPS SMP di Tondano merasakan manfaat yang besar melalui kegiatan yang diberikan yang telah mengarahkan dan mendayagunakan kemampuan mereka untuk mengembangkan dan menyusun alat evaluasi ranah afektif bagi pembelajaran IPS. Melalui pemahaman lebih mendalam tentang ranah afektif dan kedudukannya dalam pembentukan karakter peserta didik, para guru memperoleh kemampuan dalam memetakan materi matapelajaran IPS yang dapat diuji dengan menggunakan alat evaluasi ranah afektif sekaligus sebagai umpan balik dalam membina karakter peserta didik.
 
Kabupaten Minahasa Utara merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Utara. Pengembangan wilayah Kecamatan Likupang Selatan yang tertuang dalam program wilayah Kabupaten Minahasa Utara yakni dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), merupakan wilayah yang dikembangkan sebagai Kawasan Agrowisata Buah. Metode pelaksanaan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini, yaitu memberi pembinaan dan pendampingan pada masyarakat di wilayah Kecamatan Likupang Selatan dalam Pengembangan kawasan agrowisata buah-buahan. Pembinaan dan pendampingan yang dilakukan untuk menangani beberapa masalah prioritas yang dilakukan dengan tahapan diantaranya Penyuluhan dan Pelatihan.Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan Ipteks bagi Wilayah yaknipengembangan kawasan agrowisata buah-buahan yang memanfaatkan potensi pertanian, dan pemberdayaan masyarakat berbasis pariwisata (community based tourism).Pemberdayaan masyarakat yang dimaksud yaitu agrowisata yang dapat mengikutsertakan peran dan aspirasi masyarakat pedesaan selaras dengan pendayagunaan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang dimiliki di wilayah tersebut.Tujuan lainnyadengan terwujudnya kawasan agrowisata buah-buahan di wilayah Kecamatan Likupang Selatan yang diimplementasikan dalam penataan objek rekreasi dan wisata, maka diharapkan objek tersebut akan menjadi landmark (penanda suatu kawasan) yang dapat dikenali oleh segenap lapisan masyarakat di Provinsi Sulawesi Utara umumnya dan Kabupaten Minahasa Utara secara khususnya. Kata Kunci : pengembangan kawasan, agrowisata buah, sumber daya manusia
 
Salah satu peran yang diharapkan masyarakat di sekitar lokasi perguruan tinggi adalah memberdayakan masyarakat sekitar sebagai wujud dari tridarma. Peran yang sama diharapkan dari kampus 3 Ubaya yang berada di daerah pegunungan Penanggungan. Program yang potensial untuk diwujudkan adalah mengintegrasikan sumberdaya kampus dengan potensi masyarakat sekitar kampus. Salahsatu potensi yang dapat mengintegrasikan potensi kampus dengan potensi masyarakat sekitar adalah EduAgrowisata. Upaya pertama yang dirancang adalah menyiapkan percontohan wisata pendidikan dengan memberikan pembelajaran tentang perkebunan buah dan olahannya, perikanan dan kandang komunal di dalam kampus untuk selanjutnya ditularkan kepada masyarakat sekitar. Destinasi edu-agrowisata ini didesain secara terintegratif dari satu destinasi ke destinasi lainnya secara estafet dari dalam kampus sampai ke lahan penduduk sekitar sehingga akan memberikan pengalaman pariwisata, pembelajaran dan pengetahuan umum yang lengkap bagi wisatawan. Wisata petik buah salak sebagai bagian dari edu agrowisata yang sudah dijalankan ternyata mampu meningkatkan pendapatan 600% dibandingkan hanya menjual buah salak. Keuntungan finansial ini dijadikan pintu untuk mengajak masyarakat sekitar untuk terlibat dalam jaringan destinasi edu agrowisata terintegrasi.
 
Kebutuhan air semakin meningkat untuk pemenuhan kebutuhan hidup manusia dan hal ini merupakan tantangan serius diantara desakan pembangunan dan industri, polusi dan perubahan iklim yang mengancam sumber daya alam. Kegiatan penyuluhan dan pendampingan kepada masyarakat menjadi salah satu alternatif dalam upaya menstimuli masyarakat Warembungan untuk melestarikan hutan dan sumber air bersih. Memberi kesadaran kepada masyarakat agar tanggap dalam menyikapi krisis air bersih di masa depan dengan tidak lagi melakukan penebangan liar, jangan membakar hutan untuk kepentingan apapun dan tidak membuka kebun di area hutan lindung. Mengajak masyarakat untuk bersama-sama melakukan penghijauan bekerja sama dengan dinas kehutanan minahasa dan mahasiswa UNIMA. Hasil angket yang dibagikan kepada responden menunjukkan bahwa pengetahuan perangkat desa dan masyarakat desa warembungan masih rendah tentang bagaimana melestarikan hutan dan air bersih. Keterlibatan dalam mengawasi dan menjaga hutan masih rendah . Hasil pertemuan dan diskusi menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan kesadaran tentang pentingnya menjaga dan melestarikan hutan dan mata air yang ada di hutan Warembungan. Masyarakat dan perangkat desa bersama mahasiswa terlibat dalam penaman bibit kayu dan ada 150 bibit kayu yang di tanam. KataKunci: Konservasi hutan, pelestarian sumber air bersih
 
Tujuan dari pengabdian ini adalah; (1) Analisis dalam menginterpretasiskan Implementasi Penataan Daerah Resapan Air di Kelurahan Tounsaru Kecamatan Tondano Selatan; (2) Melakukan sosialisasi mengenai faktor-faktor penghambat dalam Implementasi Penataan Daerah Resapan Air di Kelurahan Tounsaru Kecamatan Tondano Selatan untuk merealisasikan Penataan Daerah Resapan ; (3) Memberikan sosialisasi dan pelatihan kepada masyarakat yang masih minim mengetahui mengenai program, alur dan ketentuan dari Penataan Daerah Resapan Air di Kelurahan Tounsaru Kecamatan Tondano Selatan; (4) Menentukan vegetasi yang tepat untuk ditanam di daerah resapan. Beberapa diantaranya adalah bambu, beringin, bisbul (sejenis kesemek), rambutan, nangka, manggis, dan matoa. Penelitian ini bertempat di Kelutrahan Tonsaru Kecamatan Tondano Selatan Kabupaten Minahasa, dengan menggunakan metode kombinasi pendekatan Pilot Project dengan pendekatan partisipatif (Participatory Rural Appraisal) dan pemahaman desa secara cepat (Rapid Rural Appricial). Dan menghasilkan bahwa; (1) Pada umumnya Kelurahan suatu daerah lebih cenderung mempertimbangkan faktor kebutuhan ruang dan nilai ekonomis dibandingkan dengan faktor lingkungan; (2) Perlu adanya kajian potensi resapan air tanah dengan modelmodel penentuan resapan air tanah yang sudah ada, yang nantinya dipakai sebagai salah satu dasar dalam penyusunan RTRW suatu daerah; (3) Perlu adanya kriteria-kriteria (model) yang baku untuk menentukan suatu kawasan resapan air tanah; (4) Secara umum kriteriakriteria atau parameter yang dipakai sebagai dasar penentuan kawasan resapan air adalah : kelulusan batuan, curah hujan, tanah penutup, kemiringan lahan dengan bobot dan pengklasifikasian tertentu; (5) Distribusi kelas kesesuaian kawasan resapan air di Kelurahan Tonsaru Kecamatan Tondano Selatan Kabupaten Minahasa terdiri atas kurang sesuai, cukup sesuai, dan tidak sesuai.Kata Kunci: Resapan, Tonsaru, Aliran
 
Desa Batu merupakan salah satu Desa yang berada di wilayah Kecamatan Likupang Selatan Kabupaten Minahasa Utara Provinsi Sulawesi Utara. Desa Batu memiliki kekayaan alam yang mempesona, salah satunya yakni air terjun Kina-apiaan yang terletak di kawasan agrowisata buah.Jarak tempuh lokasi air terjun dari desa berjarak 2 Km. Desa Batu merupakan desa yang memiliki potensi sumberdaya alam yang menarik dan berpeluang dikembangkan sebagai obyek wisata baru. Potensi air terjun desa Batu menjadi sumber air bagi desa-desa disekitarnya, yang walaupun musim kemarau panjang tidak mengalami penurunan debit air, tetapi tetap tersedia untuk mencukupi kebutuhan masyarakat Desa Batu dan desa sekitarnya. Tujuan pelaksanaan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini, yaitu memberi pembinaan dan pendampingan pada kelompok wisata desa Batu dalam Pengembangan Optimalisasi Ruang Luar atau Lanskap Air Terjun. Pembinaan dan pendampingan yang dilakukan untuk menangani beberapa masalah prioritas yang dilakukan dengan tahapandiantaranya : (1) Penyuluhan dan (2) Pelatihan. Target luaran yang ingin dicapai pada pembinaan dan pendampingan masyarakat desaBatu adalah (1) meningkatnya pengetahuan masyarakat dalam Pengembangan Potensi Sumber Daya Alam yang bisa dikembangkan sebagai daya tarik obyek wisata alam melalui desain-desain ruang luar atau lanskap wisata, (2) memahami dan melakukan kegiatanpraktek mengembangkan objek wisata alam, (3) memiliki kemampuan dalam mengelola lanskap wisata alam, (4) meningkatkan kualitas lingkungan desa, (5) menghasilkan artikel ilmiah yang dapat dipublikasikan pada seminar nasional.
 
Endek adalah salah satu kain khas hasil karya tangan orang Bali. Coraknya yang unik dan kental dengan nuansa etnik menjadikan endek banyak digunakan oleh berbagai kalangan, bahkan juga digunakan sebagai seragam para pegawai dinas pemerintahan daerah Bali dan juga pegawai swasta seperti pegawai bank, hotel, travel maupun rumah sakit. Beberapa tahun belakangan, endek juga mendapatkan promosi besar-besaran sehingga namanya menjadi kian terangkat bahkan hingga ke tingkat mancanegara. Patra atau motif yang dituangkan dalam kain ikat atau tenun khas Bali, endek, bukan hanya estetika keindahan semata, namun juga mempunyai pesan yang bercerita (story telling) tentang budaya. Akan tetapi dengan semakin berkembangnya era globalisasi dan perdagangan di aras Internasional (MEA) maka produk-produk tradisional mulai kalah bersaing dari sisi harga. Karena produk luar Bali biasanya memiliki harga yang lebih rendah dibandingkan produk lokal, walaupun dari sisi kualitas produk luar lebih rendah. Kesenjangan dalam hal harga inilah merupakan salah satu kendala dari mitra yaitu Ud. Anugrah dan UD. Artha Dharma. Berkaitan dengan pemecahan masalah tersebut maka pelaksanaan program IbPE (Ipteks Bagi Produk Ekspor) pada tahun pertama ini bertujuan untuk meningkatkan posisi pasar mitra dengan cara memberikan pembinaan pada proses produksi seperti penataan stasiun kerja, dan penambahan desain agar menghasilkan desain yang lebih beragam sehingga pengrajin mampu menual produk secara bersaing di pasaran. Pada pembinaan desain telah dilakukan beberapa diversifikasi desain yang sederhana sehingga dalam proses produksi seperti pemilihan benang, bahan dasar, pewarnaan, dan penenunan lebih sederhana. Hal ini akan berdampak pada biaya produksi yang lebih sedikit, sehingga produk kain endek dapat dijual dengan harga bersaing di pasaran. Selain diversifikasi desain, tim Universitas Mahasaraswati Denpasar juga telah memberikan pendampingan dalam diversifikasi jenis produk secara fungsional, misalnya seperti pembuatan destar, pakaian seragam dan juga sudah menyasar pada aksesoris seperti clutch (dompet dan sandal). Pembinaan pada tahun pertama sudah mendorong UKM mitra mampu bersaing dalam harga dengan produk luar. Pembinaan pada tahun kedua adalah dengan melakukan teknik pewarnaan metode airbrush. Dengan metode ini pewarnaan mampu dilakukan lebih cepat sehingga proses produksi akan dipercepat sampai 2-4 hari kerja. Kata Kunci: Endek, Desain, Diversifikasi, Patra, Pewarnaan
 
Memilih media yang terbaik untuk tujuan pembelajaran bukanlah pekerjaan yang mudah. karena harus mempertimbangkan berbagai faktor, seperti model pemilihan media dan mengapa pemilihan media itu perlu. Pemilihan media perlu kita lakukan agar kita dapat menentukan media yang terbaik, tepat dan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi sasaran didik. Untuk itu, pemilihan jenis media harus dilakukan dengan prosedur yang benar, karena begitu banyak jenis media dengan berbagai kelebihan dan kelemahan masing-masing. Memilih media hendaknya didasarkan atas kriteria tertentu. Secara umum, kriteria yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan media pembelajaran adalah tujuan, sasaran didik, karakteristik media yang bersangkutan, waktu, biaya, ketersediaan, konteks penggunaan, serta mutu teknis. Ada beberapa prinsip umum yang perlu kita perhatikan dalam pemanfaatan media pembelajaran, yaitu: setiap jenis media memiliki kelebihan dan kelemahan, penggunaan beberapa macam media secara bervariasi diperlukan, penggunaan media harus dapat memperlakukan siswa secara aktif. Manfaat praktis media pembelajaran antara lain: media dapat membuat materi pelajaran yang abstrak menjadi lebih konkrit, media juga dapat mengatasi kendala keterbatasan ruang dan waktu, serta media dapat membantu mengatasi keterbatasan indera manusia. Pembelajaran menyenangkan artinya pembelajaran yang interaktif dan atraktif, sehingga anak didik dapat memusatkan perhatian terhadap pembelajaran yang sedang dijalaninya.* Kegiatan pengabdian pada masyarakat dalam bentuk pelatihan penggunaan media pembelajaran yang bervariasi kepada Guru-guru Kecamatan remboken telah berhasil dilaksanakan dengan baik.* Pelaksanaan pelatihan ini telah mencapai tujuan yang dilaksanakan karena semua peserta dapat menguasai dan membuat media pembelajaran yang bervariasi
 
The aim of this research is to generate biology laboratory work module which utilize natural products as learning resource for students in senior high school. This module developed using Borg and Gall model which has been adapted with the needs and aims of this research, therefore, it gained four major stages that will be passed. These stages namely: needs analysys and literature study, matter development (based on needs), expert validation and field test (experimental class). On expert validation limited to matter expert validator whilst for field test, it was decided on students from XII science class as experimental class. The result of this research shown that laboratory module that utilized natural products can be used as learning resource for students in senior high school.
 
Tindakan praktis pelestarian lingkungan merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda lagi dan bukan hanya Upaya pemanfaatan sumber daya alam tanpa menimbulkan kerusakan lingkungan perlu dilengkapi dengan pemahaman dan penguasaan teknik pengelolaan yang tepat. Karenanya adalah penting untuk melakukan pembekalan dan pengkayaan ilmu dan teknologi pengelolaan sumber daya alam yang berasas konservasi terhadap masyarakat. Dengan demikian, dalam memanfaatkan sumber daya alam masyarakat melakukan aplikasi praktis untuk konservasi lingkungan. Tujuan kegiatan ini adalah melakukan diseminasi Iptek dalam bentuk penyuluhan tentang teknik pengelolaan sumber daya alam untuk konservasi di area pemukiman dan sekitarnya. Metode pelaksanaan kegiatan yaitu penyuluhan/penyadaran, dengan waktu efektif pelaksanaan kegiatan yaitu enam (6) bulan. Evaluasi kegiatan IbM membawa pada kesimpulan bahwa masyarakat dan pemerintah setempat menyambut baik kegiatan yang dilangsungkan dan memberikan respon positif dengan meminta kelanjutan pelaksanaan kegiatan. Masyarakat memahami beberapa aplikasi praktis teknik pengelolaan sumber daya alam untuk konservasi lingkungan yang memungkinkan untuk diterapkan di lingkungannya sendiri.
 
Pemberdayaan masyarakat khususnya komunitas mahasiswa, guru dan siswa dalam menghadapi tantangan di era 4.0 dan era new normal merupakan hal penting untuk dilakukan dan perlu mendapat perhatian dari negara dan masyarakat. KKN PPM pembelajaran berbasis alam yang terintegrasi dalam kegiatan blended learning yang dilaksnakan di SMK Imanuel Laikit Minahasa Utara dan juga melibatkan mahasiwa bertujuan agar dapat meningkatkan kompetensi siswa dalam penguasaan konsep fisika dan meningkatkan kemampuan mahasiswa mendesain bahan ajar blended learning. Metode kegiatan adalah implementasi blended learning melalui kegiatan tatapmuka dan melakukan pengamatan di alam khususnya di PLTA Tonsealama Minahasa. Hasil kegiatan KKN PPM menunjukkan bahwa atmosfer akademik di sekolah semakin baik, mahasiswa mampu mengimplementasikan kegiatan blended learning dan bahan ajar yang dikembangkan layak digunakan dalam pembelajaran fisika. Pemberdayaan masyarakat lewat program KKN-PPM merupakan suatu kegiatan inovasi yang diharapkan terus dilakukan oleh pihak perguruan tinggi.
 
Pelaksaaan kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman yang jelas dan benar tentang pengelolaan sumber daya alam (SDA) hutan yang ada di sekiatar gunung Lolombulan. Selain itu kegiatan ini dilaksanakan untuk meningkatkan sikap dan perilaku masyarakat tentangpengelolaan SDA hutan di sekitar gunung Lolombulan. Kegiatan ini dilaksanakan dalam 2 tahap yaitu pelatihan dan kegiatan penanaman pohon. Kegiatan pelatihan dilaksanakan pemahaman praktis tentang pentingnya menjaga hutan sebagai sumber daya alam sertateknis melaksanakan penanaman kembali hutan yang telah rusak, selanjutnya pelaksanaan kegiatan penanaman kembali hutan yang telah rusak. Kegiatan yang sifatnya penjelasan diikuti oleh tokoh-tokoh masyarakat, sedangkan penanaman diikuti oleh pemuda, pelajar,mahasiswa yang berasal dari desa Raanan Baru. Hasil yang diperoleh dalam kegiatan ini adalah meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya pelestarian hutan yang ada di sekitar gunung Lolombulan, serta berhasilnya menanam pohon sebagai upayapenghijauan kembali sebanya 400 pohon di sekitar sumber air yang ada di gunung Lolombulan. Kesimpulan yang diperoleh adalah terjadi peningkatan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya pelestarian hutan yang ada di sekitar gunung Lolombulan. Terdapat peningkatan minat dan partisipasi masyarakat dalam melestarikan hutan disekitar gunung Lolombulan.
 
Ilmu Fisika adalah mata pelajaran dalam rumpun Sains yang bertujuan agar siswa mampu memahami fenomena alam dalam hubungannya dengan konsep-konsep fisika serta mampu menerapkan konsep fisika tersebut untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari secara ilmiah, sehingga dengan belajar Fisika diharapkan siswa memiliki kemampuan berpikir dan bertindak berdasarkan pengetahuan Fisika yang dimilikinya. Guru memiliki peran penting dalam menyampaikan informasi, melatih keterampilan dan membimbing belajar siswa untuk itu para guru dituntut memiliki kualifikasi dan kompetensi tertentu agar proses belajar dan pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan efesiensi. Berbagai upaya dalam mengembangkan proses pembelajaran yang bertujuan menciptakan pembelajaran fisika yang lebih menyenangkan dan menciptakan pembelajaran yang lebih bermakna (meaning learning). Pendekatan ini dapat dilakukan dengan menerapkan berbagai macam strategi di dalamnya, salah satunya dengan melaksanakan pembelajaran fisika berbasis alam dan lingkungan sekitar. Kabupaten kepulauan Sangihe adalah suatu daerah dengan keadaan alam lingkungan yang mempesona yang terdiri dari daerah perairan (laut), pegunungan dan dataran (pesisir, pedesaan, perkotaan) dengan berbagai fenomena alam dan keadaan masyarakat yang sangat berpotensi dijadikan sebagai sumber belajar berbasis alam dan lingkungan. Kegiatan ini bertujuan untuk Memberikan pelatihan perancangan pembelajaran Fisika berbasis Alam dan Lingkungan bagi guru-guru di Kabupaten kepulauan Sangihe, dengan metode yang digunakan dalam pelatihan ini yaitu Model kegiatan pelatihan partisipatif, dimana guru yang menjadi peserta kegiatan terlibat langsung dalam kegiatan pengembangan rancangan.Hasil yang diperoleh dalam kegiatan ini yaitu Guru-guru Fisika di Kabupaten kepulauan Sangihe termotivasi dan telah memperoleh pengetahuan dalam merancangan Pembelajaran Fisika Berbasis Alam Dan Lingkungan Sekitar.
 
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kreatifitas guru fisika dalam merancang pembelajaran baik di dalam kelas maupun di Laboratorium dan meningkatkan profesional guru fisika agar mampu membuat alat eksperimen. Mengadakan pelatihan dalam merancang alat praktikum sederhana yang dapat digunakan untuk menampakkan gejalafisis dan pemantapan materi berkaitan dengan alat yang dikembangkan bagi guru IPA Fisika. Kegiatan ini berpusat pada pelayanan masyarakat (dalam hal ini masyarakat pendidikan) dan bersifat komplementer dalam arti memperkuat atau menunjang kegiatan yang sudah ada. Metode yang digunakan adalah eksperimen, diskusi, Tanya jawab danceramah bervariasi. Tempat pelaksanaan kegiatan dipusatkan di SMP Negeri 3 Kawangkoan. Hasil kegiatan yaitu memberikan pelatihan dalam bentuk merancang alat sederhana yang dibuat dengan bahan baku yang ada dilingkungan sekitarnya dan memberikan ceramah sehubungan dengan pemantapan materi Fisika dengan menggunakan metode ceramah, diskusi, Tanya jawab. Hasil luarannya meliputi ModulPraktikum Fisika untuk SMP dan perangkat alat praktikum buatan guru.
 
Pada umumnya pemahaman Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) Dana Desa, Tukang, dan Pemerintah Desa di Kabupaten Minahasa Selatan, dalam menghitung Rencana Anggaran Biaya (RAB) suatu bangunan tidak memahami asas ilmiah dalam analisis dan desain suatu bangunan. Dalam melaksanakan pekerjaan rumah tinggal, Tanggul, Bronjong, Jalan Setapak, dll, biasanya besarnya harga pekerjaan hanya dilakukan dengan penaksiran. Hal ini dilakukan karena kurangnya pengetahuan para tukang tentang bagaimana cara menghitung anggaran biaya suatu bangunan. Akibat kurangnya pengetahuan tersebut, maka dapat mengakibatkan kerugian bagi kedua belah pihak baik pemilik bangunan maupun pelaksana pekerjaan itu sendiri. Pelatihan dilakukan dengan metode ceramah dan demonstrasi. Ceramah digunakan untuk menyampaikan konsep tentang: (a) Tujuan dan fungsi dari pembuatan RAB bangunan, (b) Unsusr-unsur yang terlibat dalam pembangunan, (c) Persiapan pelaksanaan pekerjaan (Peraturan dan mekanisme IMB), (d) peraturan-peraturan dalam pelaksanaannya untuk mengendalikan jalannya pekerjaan, dan (e) Menyusun RAB bangunan. Demontrasi dilakukan oleh tim pengabdi sebagai narasumber, yaitu dengan memberikan contoh cara membuat dan menghitung RAB bangunan. Hasil pelaksanaan kegiatan pengabdian dapat disimpulkan bahwa: (1) kegiatan pengabdian dapat meningkatkan pengetahuan tentang teknik perancangan dan analisis anggaran biaya suatu bangunan, dan (2) untuk lebih meningkatkan pengetahuan cara mengatasi permasalahan dalam perancangan dan analisis anggaran biaya suatu bangunan. Kegiatan pengabdian secara keseluruhan dapat dinilai baik dilihat dari 4 (empat) komponen, yaitu: keberhasilan target jumlah peserta pelatihan (104%), ketercapaian tujuan pelatihan (80%), ketercapaian target materi yang telah direncanakan (80%), dan kemampuan peserta dalam penguasaan materi (60%).
 
The success of an educational process in influenced by several factors bleak teachers, students, facilities and so forth. Has the most important role is as teacher whose job as a teacher educator and professionalism is expected. Environmental education is necessary for all citizens from young children to adults in order to be a healthy environment for theresidents. Model learning environment in primary education, especially in early childhood is given by integrating environmental education into existing subjects. Environment in early childhood education teaching is a service activity and in accordance with social learning theory contains aspects that learning together. Analysis of the problem can be identified as follows: lack of knowledge about teaching. Environmental education for teachers - early childhood teachers in the village Amongena District Langowan, there are teachers - teachers who have not been able to integrate environmental education into existing subjects, Basedon the training concluded that the implementation of early childhood learning methods in the execution environment is integrated into all existing programs in other words an integrated environmental education in accordance theme / sub theme using existing learning model are: picture and picture. Based on the training concluded that the implementation of teaching methods in early childhood environment is the planning, implementation, observation, and reflection. It is the integration of the environment into the theme of early childhood teaching. With the training of teachers - teachers early childhoodin District Langowan then their positive response both from head school and teachers - teachers, participants' interest is quite high at the show with seriousness and sincerity of the participants in the training, participants have to understand the methods of teaching environment in early childhood.
 
Computer as a media learning is owned by TK Katolik Malaekat Pelindung in Manado city. However, limited knowledge of software application for early childhood makes computer studies at TK Malaekat Pelindung Kota Manado are often ineffective implemented.This situation causes stimulation for the child's intelligence are not fully achieved due to application of the games which used is unfit to the stage of early childhood development. The aims of this activity are: (1) To provide knowledge and understanding of the educational games application that correspond to the teachers and students at TK Katolik Malaekat Pelindung in Manado City. (2) To provide training for teachers and students on how to operate GCompris application. GCompris application is qualified educational games application which consists ofattractive interface, easy to use, and variety games inside. This training uses resident expert method. Resident expert method is a method of training with guidance from expert in information systems (in this case, the expert on the application GCompris).
 
Gambar 1. Gambaran tentang pengasuhan dan perlindungan yang keliru terhadap anak.
Secara umum terdapat empat jenis kekerasan pada anak yaitu kekerasan fisik, kekerasan verbal, kekerasan emosional dan kekerasan seksual. Setiap kekerasan menimbulkan penderitaan secara fisik, mental, seksual, psikologis pada anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaku tindak kekerasan pada anak (80%) adalah orang yang dekat dengan anak, seperti orang tua, saudara, tetangga, pengasuh, guru, dan lain-lain. Pada tahun 2016 Kelurahan Kinilow I telah dipilih untuk pelaksanaan Gerakan Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM). Di kelurahan tersebut berdasarkan laporan masyarakat ternyata sering terjadi tindak kekerasan. Masih banyak orang tua yang menganggap bahwa perlakuan salah dengan memukul, menampar, membenturkan kepala anak, mencubit, meremehkan, mengancam anak merupakan hal yang benar guna mendidik dan mendisiplin anak. Demikian juga penelantaran anak dan eksploitasi terhadap anak dianggap urusan dari orang tua. Oleh sebab itu maka perlu dibentuk gugus perlindungan anak dengan cara melakukan pelatihan PATBM terhadap perangkat desa, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan anggota masyarakat. Hasil pelaksanaan kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan, keterampilan dan kesadaran peserta pelatihan dalam pemenuhan hak dan perlindungan anak. Hasil ini tentu saja perlu terus ditindak-lanjuti sehingga menjadi suatu kebiasaan yang positif bagi masyarakat. Dalam hal ini peranan pemerintah baik pada tingkat kelurahan maupun kota Tomohon sangat dibutuhkan untuk terus mengawal kegiatan seperti ini. Para aktivis PATBM yang telah dilatih perlu didukung dengan pendampingan dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Tomohon, diberikan bantuan media edukasi dan dana operasional yang memadai baik dari pemerintah maupun dunia usaha (CSR) untuk merealisasikan komitmen mereka dalam perlindungan anak.
 
Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan Generasi muda yang ada didesa Koya Kabupaten Minahasa tentang bahasa Jepang dalam hal ini tentang guiding yang berisi percakapan praktis yang baik dan benar dan kebudayaan Jepang Oshogatsu untuk membekali pengetahuan pembelajaran bahasa Jepang praktis dan huruf Jepang yang efektif. Metode yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran Bahasa Jepang praktis ini yang dilaksanakan dengan menggunakan metode Active learning dengan pokok permasalahan yang disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai adalah yaitu metode active learning dengan menggunakan multimedia. Dengan adanya kegiatan pelatihan ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan bahasa Jepang kepada Generasi muda yang ada didesa Koya Kabupaten Minahasa dan peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui kegiatan-kegiatan kemasyarakatan.
 
Pemahaman Tukang, Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) Dana Desa, dan Pemerintah Desa di Kabupaten Minahasa Selatan, pada umumnya dalam menghitung Rencana Anggaran Biaya (RAB) suatu bangunan tidak memahami asas ilmiah dalam analisis dan desain suatu bangunan, hal ini diperlukan pengajaran pendidikan formal dalam rekayasa anggaran biaya suatu bangunan atau pelatihan dari tenaga professional (ahli pekerjaan teknik sipil). Pelatihan dalam kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk: (1) meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang teknik perancangan dan analisis anggaran biaya suatu bangunan, dan (2) memberikan pelatihan cara mengatasi permasalahan dalam perancangan dan analisis anggaran biaya suatu bangunan. Peserta pelatihan adalah Tukang, Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) Dana Desa, Pemerintah Desa, dan Pemerintah Kecamatan Motoling Timur, Kabupaten Minahasa Selatan. Tempat pelaksanaan kegiatan pelatihan di Kantor Camat Motoling Timur. Pelatihan dilakukan dengan metode ceramah dan demonstrasi. Ceramah digunakan untuk menyampaikan konsep tentang: (a) Tujuan dan fungsi dari pembuatan RAB bangunan, (b) Unsusr-unsur yang terlibat dalam pembangunan, (c) Persiapan pelaksanaan pekerjaan (Peraturan dan mekanisme IMB), (d) peraturan-peraturan dalam pelaksanaannya untuk mengendalikan jalannya pekerjaan, dan (e) Menyusun RAB bangunan. Demontrasi dilakukan oleh tim pengabdi sebagai narasumber, yaitu dengan memberikan contoh cara membuat dan menghitung RAB bangunan. Hasil pelaksanaan kegiatan pengabdian dapat disimpulkan bahwa: (1) kegiatan pengabdian dapat meningkatkan pengetahuan tentang teknik perancangan dan analisis anggaran biaya suatu bangunan, dan (2) untuk lebih meningkatkan pengetahuan cara mengatasi permasalahan dalam perancangan dan analisis anggaran biaya suatu bangunan. Kegiatan pengabdian secara keseluruhan dapat dinilai baik dilihat dari 4 (empat) komponen, yaitu: keberhasilan target jumlah peserta pelatihan (104%), ketercapaian tujuan pelatihan (80%), ketercapaian target materi yang telah direncanakan (80%), dan kemampuan peserta dalam penguasaan materi (60%).
 
The article was trying to implement and solve teamwork issues in the Pemuda Katolik organization. The organization was a non government organization that have stucture nationally. The object of the the research was Pemuda Katolik in Tomohon Region. In their daily movement often facing problems in teamwork. Many programmes cannot result in satisfiying outcomes and acihevement due to lack of understanding and team work. The research was trying to help the organization to solve the problems and icrease the organization achievements. The methode were lecturing, group discussions, event studies and field simulations. The result the evaluated through soem criteria consist of quality of the process, outcomes and achievements of the participants. The result showed that there have been an increase of knowledge and ability in creating and initiating team work significantly. All participants past the simulation test and qualitatively agreed that they have better understanding in developing team work in pursuing organization goals.
 
Adapun tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah memberdayakan dan meningkatkan keterampilan aparatur dan masyarakat desa tentang administrasi pemerintahan desa, meningkatkan pengetahuan aparatur dan masyarakat desa dengan fokus pada laporan keuangan desa, dan mendorong tertib administrasi pelayanan desa. Pengabdian ini bertempat di Kelurahan Matani Dua Kota Tomohon dengan menggunakan metode penyuluhan, pelatihan dan pendampingan, uji coba, monitoring dan evaluasim sehingga ditemukan bahwa Aparatur Pemerintahan Desa dan masyarakat Kelurahan Matani Dua Kota Tomohon sebagai mitra pengabdian masyarakat memiliki respon dan antusias yang sangat besar terutama dalam proses pelatihan walaupun dengan segala keterbatasan yang dimiliki dan melalui kegiatan pelatihan administrasi pemerintahan desa kelurahan dan laporan keuangan berjalan sesuai dengan rencana dan target yang telah ditetapkan.
 
Suatu kegiatan deseminasi produk teknologi kepada masyarakat telah dilaksanakan bertujuan untuk mengaplikasikan teknologi pengeringan dan pengemasan kacang tanah dalam upaya meningkatkan kualitas produk olahan kacang tanah khususnya kacang sangrai. Target luaran dari program deseminasi produk teknologi kepada masyarakat iniadalah (1) memfasilitasi tersedianya teknologi pengolahan kacang tanah (mesin pengering) kacang tanah, (2) memfasilitasi upaya peningkatan penguasaan pengetahuan dan teknologi serta keterampilan masyarakat dalam proses pengeringan dan pengemasan yang memenuhi standar kualitas dan kesehatan, (3) memfasilitasi penyediaan peralatan pengemasan yang memadai untuk menghasilkan produk olahan (kemasan) kacang sangrai yang memenuhi standar dan keinginan konsumen, (4) meningkatkan pendapatan masyarakat pelaku usaha kacang sangrai di desa Kinali Satu. Metode pendekatan yang diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan deseminasi produk teknologi kepada masyarakat ini yaitu kombinasi metode Pilot Project penerapan teknologi pengeringan. Pendekatan pembelajaran yang digunakan adalah pendekatan partisipatif (Participatory Rural Appraisal) dan pemahaman desa secara cepat (Rapid Rural Appricial). Melalui program deseminasi produk tenologi kepada masyarakat maka (1) telah terfasilitasi satu unit pengolahan kacang tanah (mesin pengering) kacang tanah dan bahan pangan lainnya, (2) terimplementasi teknologi pengeringan yang dapat menghasilkan produk kacang dengankadar air yang memenuhi standar, dan produk kacang sangrai bebas dari kandungan toksin, (3) terfasilitasi proses pengemasan kacang tanah yang memenuhi standar kemasan, (4) meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang teknologi pascapanen terutamateknologi proses pengeringan dan pengemasan yang memenuhi standar kualitas dan kesehatan dan, (5) meningkatnya pendapatan masyarakat pelaku usaha kacang sangrai di desa Kinali Satu.
 
Salah satu masalah di dalam dunia medis atau kedokteran adalah adanya ketidakseimbangan antara pasien dan dokter. Keterbatasan yang dimiliki seorang ahli/expert (dalam hal ini dokter) terkadang menjadi kendala bagi masyarakat yang akan melakukan konsultasi untuk mendapatkan solusi pengobatan terbaik terkait dengan penyakit yang diderita. Selain itu, sebagian besar dari masyarakat tidak terlatih secara medis sehingga apabila mengalami gejala penyakit yang diderita belum tentu dapat memahami cara-cara penanggulangannya. Sangat disayangkan apabila gejala-gejala yang sebenarnya dapat ditangani lebih awal menjadi penyakit yang lebih serius akibat kurangnya pengetahuan. Dalam hal ini sistem pakar dihadirkan sebagai alternatif kedua dalam memecahkan permasalahan setelah seorang ahli (expert). Aplikasi sistem pakar yang disosialisasikan penggunaannya kepada masyarakat dan tenaga medis di Kecamatan Tombatu Kabupaten Mitra adalah sistem pakar untuk mendiagnosa jenis penyakit kulit pada manusia. Pelatihan ini bertujuan untuk membantu masyarakat dalam mendeteksi penyakit kulit sejak dini atau pada saat seseorang mulai merasakan gejala-gejala lain yang tidak seperti biasanya atau merasakan gangguan pada kulitnya maka dapat segera menggunakan aplikasi sistem pakar ini untuk mendeteksi kemungkinan timbulnya jenis penyakit kulit tertentu berdasarkan gejala yang dialaminya beserta solusi pengobatannya, tanpa harus ke dokter terlebih dahulu untuk berkonsultasi sehingga tindakan penanganan atau pencegahan dapat dilakukan sejak awal. Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan dalam empat tahapan, yaitu: persiapan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan hasil kegiatan. Pelatihan ini dapat meningkatkan keterampilan masyarakat dan tenaga medis dalam menggunakan teknologi komputer yang dilengkapi aplikasi sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit kulit
 
Training on the briquettes synthesis from coconut shell charcoal has been conducted. This training was aimed to study the effects starch agent in the from solution on structural growth of briquettes and its chemical properties and the effect of temperature (200-500 oC) on the characters of the briquettes. The product characteristics of briquettes showed thatthere was a change on the chemical properties of the raw material which has been sintered at 300 oC, at which briquettes was produced in this process. Synthesis process at 300 oC in the presence of starch gave carbon material briquettes.
 
Gambar 4. Diseminasi pembuatan kecap berbahan baku gula aren.
Kecamatan Ratahan merupakan salah satu Kecamatan di Kabupaten Minahasa Tenggara, yang berjarak sekitar 80 km dari Ibukota Propinsi Sulawesi Utara. Kondisi geografis sebagian besar wilayah Kabupaten Minahasa Tenggara adalah berlereng-lereng dan banyak ditumbuhi pohon aren, sehingga kehidupan ekonomi sebagian besar masyarakat di Kabupaten Minahasa Tenggara khususnya di Kecamatan Ratahan merupakan petani aren yang mengolah nira aren menjadi gula aren dan ‘cap tikus’ (cairan berkadar alkohol rata-rata 40 persen yang dihasilkan melalui penyulingan atau destilasi nira aren). Keterbatasan pengetahuan dan teknologi dari para petani aren serta nilai ekonomis cap tikus yang lebih tinggi menyebabkan petani aren lebih memilih mengolah nira aren menjadi cap tikus. Tujuan dari kegiatan IbM bagi para petani aren di Kecamatan Ratahan Kabupaten Minahasa Tenggara adalah memberikan alih teknologi berupa pelatihan pengolahan kecap manis berbahan baku gula aren. Metode yang digunakan adalah berupa kegiatan kaji tindak, kegiatan dilakukan dengan memberikan contoh secara langsung penerapan teknologi fermentasi kedelai sebagai bahan baku pembuatan kecap, hingga pemberian contoh dalam proses pengolahan kecap sehingga para petani bisa memahami metode dan proses-proses pengolahan kecap berbahan baku nira aren. Kegiatan Pengabdian bagi petani aren di Desa Tousuraya, Kecamatan Ratahan Timur memberikan manfaat yaitu perolehan informasi mengenai hilirisasi aren menjadi berbagai olahan selain gula aren dan cap tikus yaitu pengolahan kecap berbahan baku gula aren.
 
Sabut kelapa merupakan salah satu material serat alam yang dapat digunakan sebagai serat alternatif dalam pembuatan campuran bahan atau komposit. Potensi serabut kelapa berpeluang besar untuk dikembangkan menjadi produk selain komposit yang dapat dikomersialkan, mengingat Indonesia memiliki bahan baku serabut kelapa yang melimpah. Dari produksi buah kelapa di Indonesia rata-rata 15,5 milyar butir/tahun, dapat diperoleh 1,8 juta ton serat sabut kelapa. Potensi ketersediaan bahan baku serabut kelapa yang jumlahnya cukup besar ini belum dimanfaatkan secara optimal untuk dikembangkan menjadi produk-produk yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Tujuan yang ingin dicapai dalam pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk mengolah limbah sabut kelapa menjadi asap cair sebagai bahan pengawet kayu. Metode yang akan dipakai dalam pencapaian tujuan tersebut adalah mitra diberi pelatihan dan praktek sampai mahir cara mengolah limbah sabut kelapa menjadi asap cair sebagai bahan pengawet kayu. Kelompok tani kelapa di Kelurahan Desa Kamangta dapat melakukan cara pembuatan asap cair dari limbah sabut kelapa. Kelompok tani kelapa di Kelurahan Desa Kmangta memberi respon positif terhadap pemanfaatan limbah sabut kelapa menjadi asap cair sebagai salah satu sumber bahan pengawet kayu. Terjalin hubungan yang baik antara Lurah Desa Kamangta dengan pelaksana pengabdian masyarakat dan masyarakat kelompok tani kelapa di kelurahan Desa Kamangta.
 
Perkembangan penggunaan material/bahan bangunan rumah dengan menggunakan atap seng berbasis baja ringan semakin pesat karena dengan menggunakan material tersebut lebih tahan lama dan relatif lebih cepat pekerjaan diselesaikan. Namun demikian pengerjaan konstruksi bangunan/rumah/garasi dengan atap seng berbasis baja ringan diperlukan pengetahuan tentang material, disain dan konstruksi serta ketrampilan dalam pembuatannya. Berdasarkan pengamatan kami bahwa, Masyarakat-Tukang di Kelurahan Titiwungen Selatan, Kecamatan Sario Kota Manado kalah bersaing dengan tenaga kerja dari luar daerah dalam mengerjakan konstruksi bangunan/rumah dengan atap seng berbasis baja ringan karena mereka hanya terbiasa dengan mengerjakan atap seng berbasis kayu (konstruksi dengan bahan kayu). Disamping kekurangan tentang pengetahuan disain dan kosntruksi atap seng dengan baja ringan mereka juga belum memiliki ketrampilan serta peralatan seperti bor-elektrik. Dengan demikian mereka kehilangan peluang kerja sehingga sangat berdampak pada masalah ekonomi/pendapatan keluarga. Melalui Pendidikan dan Latihan Kerja merupakan solusi tepat yakni memberikan pengetahuan dan ketrampilan bagi masyarakat-tukang agar mereka boleh bersaing dan mendapat peluang kerja dan akhirnya dapat meningkatkan pendapatan keluarga. Melalui PKM Latihan Kerja ini para tukang (masyarakat) di Kelurahan Titiwungen Selatan Kecamatan Sario Kota Manado telah berhasil meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan membuat disain dan konstruksi atap seng berbasis baja ringan. Para tukang (masyarakat) di Kelurahan Titiwungen Selatan Kecamatan Sario Kota Manado menyarankan agar PKM Latihan Kerja ini kiranya dapat di kembangkan untuk pola /disain konstruksi yang lebih variatif.
 
Kemampuan kerja kayu yang dimiliki oleh kelompok pengrajin kayu di desa mitra masih kurang dan belum bisa menjamin mutu produksi rumah kayu. Permasalahan inti mitra adalah kurangnya informasi, pengetahuan, keterampilan, dan wadah pelatihan tentang bagaimana teknik pengeringan kayu pada penyiapan bahan baku kayu pada industri rumah kayu. Target luaran yang dapat dicapai dalam kegiatan ini, adalah: (a) Terbentuknya masyarakat mitra yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang baik tentang teknologi pengeringan kayu pada industri rumah kayu, sehingga produktifitas dan pola kerja mitra menjadi meningkat; dan (b) Terciptanya profil manajemen usaha yang produktif dan informatif dalam usaha industri rumah kayu. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian ini, berdasarkan kesepakatan dengan masyarakat mitra, adalah: (1) sosilaisasi, (2) pendidikan, dan (3) pendampingan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan pengabdian ini adalah masyarakat mitra telah memiliki peningkatan pengetahuan dan ketrampilan tentang teknologi pengeringan kayu dalam membangun rumah kayu.
 
Pengembangan soft skills pada guru sekolah dasar dapat dipenuhi melalui model pembelajaran Multimedia berbasis Teknologi Informasi Komunikasi (TIK). Salah satu model yang dapat didesain adalah media pembelajaran audiovisual. Karenya guru-guru yang ada di Desa Malola dan Malola Satu Kecamatan Kumelembuai perlu diberi pelatihan pembuatan media seperti ini. Pelatihan pengembangan media pembelajaran audiovisual berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi bertujuan untuk memberikan keterampilan kepada guru sekolah dasar di Desa Malola dalam pembuatan media pembelajaran audiovisual yang menarik dengan cara yang relatif mudah. Metode yang diterapkan dalam kegiatan ini adalah Metode Presentasi, Demonstrasi dan Praktek. Metode Presentasi digunakan untuk pengenalan software meliputi Microsoft Power Point Hyperlink. Metode Demonstrasi mengenai pengoperasionalisasian program dan Metode Praktek yaitu pembuatan media pembelajaran secara langsung oleh guru sesuai dengan tema atau mata pelajaran yang diampu oleh guru kelas atau guru mata pelajaran dengan pemanfaatan program-program tersebut. Hasil yang diharapkan dalam Diklat ini adalah: Pertama, Pelatihan memberikan beberapa materi yang terkait dengan upaya meningkatkan kualitas pembelajaran dengan pemberian pengetahuan mengenai pemanfaatan Program Powerpoint Hyperlink untuk membuat audiovisual sebagai media pembelajaran berbasis TIK yang atraktif dan interaktif, Kedua, Materi yang disajikan dapat diterima, dicerna, dan dipahami peserta dengan baik, Ketiga, Kegiatan berlangsung lancar, tepat waktu dan sesuai dengan yang diharapkan.
 
Desa Tatelu Rondor merupakan desa hasil pemekaran wilayah dari desa Tatelu Induk yang sangat luas wilayahnya memiliki mata pencaharian sebagai petani dan perikanan ikan mas dan mujair dan peternakan ayam, babi, bebek dan penambangan emas. Usaha masyarakat desa Tatelu Rondor dibidang pertanian, perikanan dan peternakan dan penambangan emas seringkali tidak maksimal memberikan pendapatan bagi masyarakat setempat menyebabkan kendala dengan keterbatasan sarana produksi pertanian dan lahan pertanian, perikanan, peternakan dan penambangan emas yang sebagian besar sudah dijual pada pihak lain. Mata pencaharian bersumber pada ekonomi pertanian, perikanan belum banyak memberikan kontribusi bagi pendapatan ekonomi masyarakat. Situasi ini menjadi sulit akibat minimnya alternatif mata pencaharian lain sebagai alternatif pendapatan masyarakat desa Tatelu Rondor. Solusi program mengatasi kondisi ekonomi yang sulit ini ditawarkan melalui Program Kemitraan Masyarakat (PKM) yang difasilitasi oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Negeri Manado dengan memberikan alternatif mata pencaharian lainnya yaitu beternak unggas (ayam) secara berkelompok dengan membentuk Kelompok Usaha Bersama (KUB) sebagai solusi alternatif mata pencaharian berkelanjutan dengan Skema Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat melalui Pelatihan Usaha Peternakan Ayam dan Pembentukan Kelompok Usaha Bersama Tatelu Rondor Peternakan Ayam. Luaran yang diharapkan melalui program ini adalah peningkatan kapasitas dan kapabilitas masyarakat dalam pengelolaan usaha peternakan ayam, adanya literasi ekonomi masyarakat dalam usaha produktif beternak ayam dan terbentuknya Kelompok Usaha Bersama (KUB) Peternak Ayam di Desa Tatelu Rondor, Kecamatan Dimembe, Kabupaten Minahasa Utara.
 
Tanjung Parigi merupakan salah satu nama wilayah pemukiman masyarakat di Lingkungan IV Kelurahan Bunaken memiliki keunikan tersendiri yaitu di samping sebagai titik sejarah awal mula pemukim di Pulau Bunaken, dan salah satu wilayah paling terluar dari Kota Manado, juga secara geografis terpisah dari wilayah perkampungan (pemukiman) utama Kelurahan Bunaken. Walaupun berada dalam wilayah lingkungan kelurahan Bunaken yang tersohor sebagai destinasi wisata bahari, namun kehidupan sosial komunitas masyarakat di Tanjung Parigi berbeda dengan kehidupan sosial komunitas masyarakat di daerah sentra wisata dan pemukiman di Kelurahan Bunaken itu sendiri. Tanjung Parigi di samping sebagai wilayah yang menopang Ibukota Provinsi, juga sebagian besar yaitu mencapai 85 persen rumah tangga memelihara ternak babi walaupun dengan jumlah kepemilikan bervariasi. Berdasarkan kondisi ini maka diperlukan langkah strategis dalam upaya mengatasi masalah dan berbagai dampak keberadaan babi yang dipelihara secara bebas ;liar atau tradisional. Metode kegiatan yang akan diterapkan adalah deseminasi dan Pilot Project pemeliharaan babi dalam kandang semi rens. Berdasarkan hasil kegiatan Program Kemitraan Masyarakat di Tanjung Parigi Bunaken Manado, telah terfasilitasi kegiatan deseminasi dalam upaya meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta keterampilan budidaya babi lokal.
 
Secara geologis sebagian wilayah Sulawesi Utara rentan terhadap terjadinya gempa bumi, karena berada di jalur pertemuan antar lempeng. Gempa bumi adalah salah satu jenis bencana alam yang sering mengakibatkan kerugian harta benda maupun korban jiwa dan menimbulkan kerusakan sarana dan prasarana lainnya yang membawa dampak sosial dan ekonomi. Tujuan dari pelaksanaan kegiatan pelatihan ini adalah memperkenalkan dasar-dasar pengetahuan tentang gempa bumi, memberikan simulasi cara menyelamatkan diri dari bencana gempa bumi, serta menjelaskan mengenai mitigasi bencana gempa bumi sebagai upaya minimalisir resiko bencana gempa bumi. Kelompok yang menjadi sasaran pada PPM ini adalah wanita Kaum Ibu Lingkungan VI Malalayang Satu Timur, khususnya kelompok wanita kaum ibu GMIM Air Terang Malalayang Satu Timur yang berjumlah 25 orang. Metode yang dilakukan adalah presentasi, diskusi dan simulasi. Kegiatan ini menghasilkan panduan bagaimana dan apa yang harus dilakukan pada saat terjadi gempa, artikel ilmiah dan poster. Dengan pelatihan dan workshop yang diselenggarakan, para peserta mendapatkan wawasan dan pengetahuan tentang mitigasi bencana gempa bumi sebagai upaya minimalisir resiko bencana.
 
Program Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat yang diselenggarakan oleh LPPM UNIMA, yang bertajuk “PKM Percakapan Bahasa Jepang bagi Generasi Muda di Paniki Dua Manado ” ini, akan melaksanakan kegiatan utama, yaitu kegiatan pelatihan percakapan . Kegiatan-kegiatan ini bertujuan untuk mengatasi masalah yang belum terealisasinya pembelajaran bahasa Jepang di Paniki dua Manado. Sebagai mitra yaitu pemuda dan remaja Paniki dua Manado. Kegiatan pelatihan bahasa Jepang dipandang penting untuk dilaksanakan dalam rangka pembelajaran bahasa Jepang. Kegiatan pelatihan ini diharapkan juga dapat memberi dampak positif bagi pengembangan bahasa Jepang. Disamping itu juga diharapkan dapat menumbuhkan sikap positif dari pemuda dan remaja agar mereka mau menggunakan bahasa Jepang, sebagai wujud keikutsertaan mereka dalam upaya menunjang pariwisata SULUT, sesuai dengan pemberitahuan dari pimpinan daerah, SULUT sudah merupakan daerah wisata, itu dikuatkan dengan pemberitahuan Presiden melalui media sosial. Diharapkan setelah pelatihan ini para Pemuda dan remaja akan memiliki keterampilan menyimak, berbicara, membaca, sekalipun masih sederhana, berdasarkan tema-tema: perkenalan, memberi salam, keluarga, memperkenalkan tempat objek wisata dan sebagainya. Target khusus pelatihan ini adalah pertama (pelatihan bahasa Jepang) untuk menghasilkan modul pembelajaran bahasa Jepang praktis, yang tidak hanya digunakan dalam pelatihan ini tetapi juga nanti akan dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran untuk pelajar bahasa Jepang pemula . Modul pembelajaran ini nantinya akan dapat dikembangkan menjadi buku ajar. Metode yang digunakan dalam pelatihan ini adalah menerapkan model-model pengajaran yang kooperatif yang mudah diserap oleh pembelajar adalah upaya pengajar untuk mencapai tujuan yang diharapkan yaitu dapat menguasai empat keterampilan berbahasa yakni; keterampilan berbicara, membaca, menulis, menyimak. yaitu Kegiatan pelatihan bahasa Jepang ini diharapkan akan membuka pintu masuk bagi kegiatan-kegiatan lain dalam rangka meningkatkan peran serta dan pengabdian UNIMA melalui LPPM dalam pembangunan dibidang pendidikan dan bidang-bidang lainnya di tengah-tengah masyarakat umum.
 
Tujuan kegiatan yang ingin dicapai melalui kegiatan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan Generasi muda yang ada didesa Passo Kecamatan Kakas yang tergabung dalam wadah Pakasaan Passo Indonesia (PPI) tentang bahasa Jepang dalam hal ini tentang guiding yang berisi percakapan praktis yang baik dan benar. Pengetahuan yang diberikan berkenaan dengan menunjang pariwisata yang ada diSulawesi Utara yang artinya dibutuhkan keterampilan berbicara yang baik sebagai modal dalam berkomunikasi dengan wisatawan. Metode yang dilakukan adalah metode ceramahdengan melakukan kegiatan pelatihan secara langsung kepada Generasi muda yang ada didesa Passo Kecamatan Kakas yang tergabung dalam wadah PPI yaitupelatihan yang dilakukan berupa ceramah, tanya jawab dan praktek. Kegiatan pengabdian padamasyarakat dalam bentuk pelatihan bahasa Jepang praktis pada Generasi muda yang ada didesa Passo Kecamatan Kakas telah berhasil dilaksanakan dengan baik. Pelaksanaan pelatihan ini telah mencapai tujuan yang dilaksanakan karena semua peserta dapat menguasai dan menggunakan bahasa Jepang sederhana.
 
Permasalahn yang ditemukan sehingga dilaksanakan pengabdian ini adalah rendahnya pemahaman Mahasiswa Pendidikan Geografi yang telah mengikuti Mata Kuliah Evaluasi Pengajaran Geografi, khususnya dalam topik bahasan yang berkaitan dengan statistik, dan dalam hal ini khusus pendekatan Penilaian baik yang menyangkut penilaian Acuan Norma (PAN ) manupun Penilaian Acuan Patokan (PAP) serta latar belakang Pendidikan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Geografi sewaktu di SMA umumnya berasal dari Jurusan IPS dan juga SMK. Tujuan dilaksanakannya kegiatan Pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman dan kompetensi Mahasiswa Jurusan Pendidikan Geografi dalam hal penerapan pendekatan penilaian dalam pembelajaran Geografi disaat melaksanakan kegiatan PPL 2 maupun setelah nanti berprofesi sebagai Guru Metode yang digunakan meliputi ceramah, tanya jawab, pemberian tugas/soal Latihan tentang penerapan pendekatan penilaian. Hasil kegiatan berwujud produk materi pelatihan tentang penekatan penilaian dan hasil penyelesaian tugas soal Latihan penerapan pendekatan penilaian dalam pembelajaran
 
Perkembangan penggunaan material/bahan bangunan rumah dengan menggunakan material logam seperti atap seng berbasis baja ringan, gantungan baju, lemari, rak cepatu dll semakin pesat karena dengan menggunakan material tersebut lebih tahan lama dan relatif lebih cepat pekerjaan diselesaikan. Namun demikian pengerjaan konstruksi bangunan/rumah/garasi dengan atap seng atau gantungan baju, lemari, rak cepatu dll berbasis baja ringan diperlukan pengetahuan tentang material, disain dan konstruksi serta ketrampilan dalam pembuatannya. Masyarakat di Kelurahan Titiwungen Selatan, Kecamatan Sario Kota Manado kalah bersaing dalam mengerjakan konstruksi bangunan/rumah dengan atap seng berbasis baja ringan karena mereka hanya terbiasa dengan mengerjakan atap seng berbasis kayu (konstruksi dengan bahan kayu). Disamping kekurangan tentang pengetahuan disain dan konstruksi atap seng, gantungan baju, lemari dan rak cepatu dengan baja ringan mereka juga belum memiliki ketrampilan serta peralatan seperti bor-elektrik. Dengan demikian mereka kurang berdaya dan kehilangan peluang kerja sehingga sangat berdampak pada masalah ekonomi/pendapatan keluarga. Oleh karena itu melalui pengabdian kepada masyarakat yang dibiayai oleh LPPM Unima ini kami ingin melaksanakan kegiatan pengabdian dengan judul : “PPM LATIHAN KERJA BAGI MASYARAKAT TENTANG DISAIN DAN KONSTRUKSI BAJA RINGAN DI KOTA MANADO Tulisan ini kiranya boleh memberikan kontribusi nyata memecahkan persoalan dalam mengatasi persoalan ketrampilan tenaga kerja di Kota Manado khususnya di Kelurahan Titiwungen Selatan, Kecamatan Sario. Kami percaya melalui kegiatan latihan kerja bagi masyarakat akan berhasil dan bemanfaat karena kerjasama Perguruan Tinggi (Unima), masyarakat Kelurahan Titiwungen Seatan, Kecamatan Sario dan pemerintah Kota Manado..
 
Pelaksanaan pelatihan ini bertujuan, terutama untuk menghasilkan kualitas pengajaran para guru dengan melakukan kegiatan pelatihan penggunaan model-model pembelajaran pembelajaran yang bervariasi untuk meningkatkan semangat dan motivasi siswa dalam belajar. Dengan adanya kegiatan pelatihan ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan dan informasi kepada para guru-guru untuk meningkatkan kualitas dalam pengajaran karena pembelajaran dengan berbagai macam media pembelajaran, merupakan solusi bagi beragam masalah pendidikan. Sasaran pelatihan yang akan dilibatkan dalam kegiatan ini yaitu seluruh Guru-guru bahasa Jepang/MGMP Manado. Menerapkan model-model pengajaran yang koopratif yang mudah diserap oleh pembelajar adalah upaya pengajar untuk mencapai tujuan yang diharapkan yaitu dapat menguasai empat ketrampilan berbahasa yakni; ketrampilan berbicara, membaca, menulis, menyimak. Kegiatan pengabdian pada masyarakat dalam bentuk pelatihan penggunaan media pembelajaran yang bervariasi kepada Guru-guru bahasa Jepang/MGMP Manado telah berhasil dilaksanakan dengan baik.Pelaksanaan pelatihan ini telah mencapai tujuan yang dilaksanakan karena semua peserta dapat menguasai dan membuat media pembelajaran yang bervariasi
 
This training aims to increase knowledge and skills in supervision using the clinical supervising technique for supeintendents and head masters. This training is very useful especially for the duty as supervisors for teachers that are in need of guidance. Stages in training clinical supervision training are informing and the training it self. According to the stages that have been done, it is concluded that the conduction of clinical supervision technique is very helpful for superintendents and head masters in their duty to help, guide the teachers in correcting and adding value to studying and teaching process in schools.
 
The village map becomes a reference in the village development plan and supports the village budget acceleration policy. The village map will also assist the asset inventory, so it can be used as a management capital of the Village Owned Enterprise (BUMDes).In Law 6/2014 on the Village it is clear that the boundaries of village areas are expressed in the form of village maps. The village map is the geospatial data and information that will be the basis for rural area development planning. With the existing village map, village officials can know the boundaries of the villages, identify and inventory thepotential or assets of the village. Through the village map, also known what are the obstacles in the effort to empower the potential.As a social society there are many problems that often arise among the community itself, as there is often a misunderstanding of the people against the boundaries and land /land ownership, it is due to lack of understanding of the people about the basic knowledge of the Soil Measure Science. The training that has been carried out in relation to how to measure, calculate, map out the measurements and determine the boundaries of the soil and how to correctly use the land measurement tools provides expertise for the village apparatus.
 
Silase merupakan hijauan pakan ternak yang disimpan dalam keadaan segar di dalam silo dan mengalami proses fermentasi sehingga pakan menjadi awet. Tujuan kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat (PPM) ini adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan warga desa di Kecamatan Bone Pantai dalam membuat pakan silase. Pengabdian ini telah dilaksanakan di Desa Lembah Hijau dan Tolotio, Kecamatan Bone Pantai, Kabupaten Bone Bolango. Metode yang digunakan adalah pembelajaran dalam bentuk pemberian teori dan simulasi kepada anggota kelompok sasaran dan selanjutnya praktek secara langsung pengawetan hijauan pakan ternak bersama mahasiswa peserta KKN-PPM dan anggota kelompok pengelola pembibitan kambing kacang. Kegiatan ini dilakukan selama 40 hari (Juli-Agustus 2017) sejak persiapan alat dan bahan, pelaksanaan pelatihan, evaluasi kualitas fisik silase, dan pemberian silase kepada kambing kacang. Bahan utama pembuatan silase adalah daun jagung segar (70%) dan gamal dan lamtoro (30%). Pengujian kualiatas silase dilakukan secara fisik dengan kriteria bau/wangi, rasa, warna, tekstur, dan pH. Hasil yang diperoleh terlihat selama kegiatan pelatihan, warga desa cukup antusias mengikuti semua tahap kegiatan sejak persiapan hingga pemberian pakan silase pada kambing kacang. Seluruh tahap kegiatan PPM telah selesai dilaksanakan dengan tingkat capaian adalah 100%. Hasil pengujian terhadap kualitas silase yang dibuat diperoleh bau seperti buah-buahan dan sedikit asam, sangat wangi dan terdorong untuk mencicipinya; apabila dicoba digigit manis dan terasa asam seperti yoghurt/yakult; warna hijau kekuning-kuningan; Kandungan airnya terasa sedikit banyak tetapi tidak terasa basah, dan apabila ditangan dicuci bau wanginya langsung hilang, pH silase adalah 4,3 dan termasuk dalam kategori baik
 
Keberlangsungan suatu bangsa bergantung pada generasi penerusnya. Generasi muda yang berkualitas dan memiliki daya saing merupakan salah satu kunci keberhasilan bangsa. Namun demikian, pada kebanyakan sekolah di Indonesia, pengajaran Bahasa Inggris masih merupakan salah satu kendala yang perlu diperhatikan. Kurangnya pengajar yang kompeten, fasilitas pendukung yang tidak memadai, serta metode pengajaran yang masih konvensional mengakibatkan lambatnya progres siswa dalam menguasai Bahasa Inggris. Padahal, persaingan global yang sangat meningkat dewasa ini membuat bahasa internasional menjadi sesuatu yang sangat krusial untuk dikuasai. Sadar atau tidak, generasi muda saat ini tengah bertumbuh dalam era globalisasi, di mana persaingan yang semakin terbuka menuntut mereka untuk memiliki daya saing yang tinggi, bahkan persyaratan lowongan pekerjaan untuk posisi yang strategis pun menetapkan Bahasa Inggris sebagai salah satu syarat yang mutlak. Apabila tuntutan dalam globalisasi dunia tidak diimbangi dengan upaya konkrit untuk membekali generasi muda dengan ilmu pengetahuan dan kemampuan berbahasa Inggris, maka memiliki generasi muda yang dapat bersaing secara global hanya akan menjadi harapan saja. Hal tersebut tidak dapat ditawar lagi, Bahasa Inggris bukan lagi pilihan namun sebuah kebutuhan. SD GMIM Boyongpante, sekolah yang menjadi objek dari program ini, merupakan salah satu yang sekolah yang terkendala dalam kegiatan belajar mengajar Bahasa Inggris. Keinginan pihak sekolah untuk mengajarkan Bahasa Inggris kepada para peserta didiknya tidak dapat terealisasi oleh karena tidak adanya tenaga pengajar mata pelajaran tersebut. Hal ini berakibat kepada tidak maksimalnya performance sekolah sebagai lembaga pendidikan dalam menghasilkan peserta didik yang berkualitas. Untuk memberi solusi terhadap permasalahan tersebut, pihak sekolah meminta pelaksana agar menyediakan tenaga pengajar Bahasa Inggris yang kompeten dan berdedikasi tinggi. Target yang ingin dicapai pengusul untuk program PKM pada SD GMIM Boyongpante, khususnya untuk kelas 3 (tiga) adalah: 1. Menimbulkan ketertarikan dan minat terhadap Bahasa Inggris di kalangan peserta didik; 2. Menanamkan rasa percaya diri (confidence) peserta didik dalam berbahasa Inggris; 3. Meningkatkan perbendaharaan kata Bahasa Inggris (vocabulary) peserta didik; 4. Menghasilkan peserta didik yang menguasai Bahasa Inggris, bukan sebatas teori saja namun juga dalam berkomunikasi sehari-hari; 5. Meningkatkan keterampilan mendengar (listening), menulis (writing), membaca (reading), dan berbicara (speaking) dalam Bahasa Inggris; 6. Sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan belajar mengajar. Adapun metode atau strategi yang digunakan untuk mencapai target tersebut di atas adalah: 1. Menanamkan persepsi bahwa belajar bahasa asing itu menyenangkan, dengan menampilkan tayangan dan objek-objek menarik berbahasa Inggris; 2. Menerapkan konsep “learn through play”, sehingga menciptakan suasana belajar yang nyaman dan tanpa tekanan, karena keberhasilan kegiatan belajar mengajar turut dipengaruhi oleh suasana belajar yang menyenangkan. 3. Melakukan pendekatan berbasis “student-oriented” dalam mengajarkan kosa kata baru;4. Menitikberatkan pengajaran Bahasa Inggris sebagai alat komunikasi daripada hanya sebagai mata pelajaran yang cukup diketahui teorinya saja; 5. Memberikan materi serta stimulasi dalam menajamkan keempat keterampilan berbahasa Inggris;
 
This service intends to improve the OMK’s skills in constructing the communicative conversation and to increase the quantities of the members that interest with this service’s activity that can promote Tomohon’s tourism. This service was conducted in center ofTomohon, September 19th up to September 21th 2016. The subject was members of youth catholic community (OMK/Orang Muda Katholik) of Paroki Roh Kudus Tomohon, for the first meeting consisted of 14 members and then increase up to 20 members. The membersmostly are students in Senior High School and Universities. The training materials were given through lecturing, drill, questioning and practicing. The finding shows that teaching in this service using orientations, drills, feedback and continuation improves the OMK (Orang Muda Katholik) skills in constructing the communicative conversation and increase thequantities of the members that interest with this service’s activity. The members improved their skills after the service and practiced the materials better than before. The quantities of the members increased from 14 members up to 20 members. These indicate that the purposeof this service is success. The members expected to continue giving more training in the future. Based on the finding, it is suggested that English Lecturers of Universities should consider to do more service’s activities to improve our Young generation’s skills in order to promote our tourism to foreigners.
 
Bahasa Toulour merupakan salah satu bahasa Daerah yang ada di Sulawesi Utara digunakan sebagai alat komunikasi sehari-hari. Bahasa Toulour adalah bahasa yang dipakai oleh penduduk asli yang mendiami seputaran daerah yang mengelilingi danau Tondano yang merupakan salah satu dari sekian banyak bahasa daerah di Indonesia. Bahasa Tondano atau bahasa Toulour, sebagai bahasa sub-etnis Toulour yang mendiami daerah sekeliling Danau Tondano sampai di pantai Timur Minahasa (Tondano pante). Bahasa Tondano terdiri atas tiga dialek yaitu dialek induk Tondano, dialek Kakas dan dialek Remboken. Dialek yang terbesar dalam daerah dan jumlah penutur terdapat di bagian Utara yaitu kota Tondano dan Eris-Kombi. Dialek Kakas di kecamatan Kakas dan dialek Remboken di kecamatan Remboken. Juga terdapat penutur bahasa ini di daerah kolonisasi (transmigrasi lokal Minahasa) di kecamatan Tompaso Baru dan Modoinding. Di Tompaso Baru, dengan dialek induk Tondano dituturkan pada kampung Pinaesaan, Kinalawiran, Kinaweruan, Liningaan, Bojonegoro, dialek Kakas di kampung Temboan dan Polimaaan dan dialek Remboken di kampung Kinamang. Di Kecamatan Modoinding terdapat penutur dialek Kakas di kampung Wulurmaatus Palolon, Makaaruyan, Pinasungkulan, Lineleyan dan penutur dialek Remboken di kampung Sinisir dan Kakenturan serta penutur dialek induk Tondano di kampung Mokobang. Bahasa Toulour menurut pemakainya yaitu bahasa umum, bahasa yang dipakai dalam percakapan sehari-hari, kemudian bahasa sasaraha yang disebut bahasa Samaran, biasanya digunakan pada acara-acara adat untuk menolak malapetaka dan terakhir bahasa sastra. (Bawole, dkk. 1971). Pemakaian bahasa Toulour mulai mengalami masalah karena pembauran antar penduduk asli dengan para pendatang dari luar Minahasa sehingga pemakaian bahasa Toulour semakin menurun atau berkurang digunakan apalagi dikalangan generasi muda. Menyikapi berbagai permasalahan yang ada di desa, maka UNIMA sebagai lembaga pendidikan yang selalu responsif terhadap berbagai permasalahan dan kebutuhan yang ada di tengah-tengah masyarakat, melalui Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat bersama tim dosen yang ada di Fakultas Bahasa dan Seni (FBS), hendak melaksanakan suatu kegiatan pengabdian kepada masyarakat kepada pemuda dan pemudi di desa Timomor khususnya pelatihan bahasa Toulour yang hampir punah. Kegiatan pelatihan bahasa Toulour adalah wujud upaya UNIMA untuk merintas pembelajaran bahasa Toulour bagi pemuda dan pemudi, dengan harapan bahwa melalui pelatihan ini akan dihasilkan buku khusus bahasa Toulour untuk menghindari kepunahan bahasa.
 
Top-cited authors
Fabiola Baby Saroinsong
  • Sam Ratulangi University
Fahrul Ilham
  • Universitas Negeri Gorontalo
Alfian Hendra Krisnawan
  • Universitas Surabaya
Kartini Kartini
  • Universitas Surabaya
Nikmatul Ikhrom Eka Jayani
  • Universitas Surabaya