Figure 2 - uploaded by Siobhan Lyons
Content may be subject to copyright.
Mourners at Mao Zedong’s Funeral, People’s Daily . The original image shows the Gang of Four present, where in the digitally re-touched image they have disappeared. 

Mourners at Mao Zedong’s Funeral, People’s Daily . The original image shows the Gang of Four present, where in the digitally re-touched image they have disappeared. 

Source publication
Article
Full-text available
It can be argued that the nature of photography becomes drastically altered, and its identity changes according to the uses it is put to. This article will discuss the many aspects of photojournalism that shape and manipulate the current status of photography. Its origin as a means of objective documentation will be critically analysed in relation...

Context in source publication

Context 1
... persuasion. As an example , the official photograph taken at Mao Zedong’s funeral in 1976 (see Figure 2) which was first published in the , showed the Communist group Gang of Four present at the funeral. A month after it was published, another photograph ...

Citations

Article
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis isi foto jurnalitstik “Selamatkan Merah Putih” yang merepresentasikan sikap nasionalisme saat terjadinya konflik Gafatar di Kalimantan Barat. Penelitian ini menggunakan analisis semiotika Roland Barthes dengan pendekatan kualitatif. Objek penelitian ini adalah serial foto jurnalistik “Selamatkan Merah Putih” karya Jessica Helena Wuysang. Teknik analisis data menggunakan teori semiotika Roland Barthes yang meliputi konsep denotasi, konotasi, dan mitos. Dengan mengetahui tanda-tanda visual yang ada dalam serial foto jurnalistik “Selamatkan Merah Putih”, dapat mengungkapkan pesan dan makna foto tersebut sebagai representasi nasionalisme. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa representasi nasionalisme ditandai oleh subjek dan peristiwa yang ada dalam foto tersebut. Simbol-simbol dalam foto tersebut berupa adanya bendera merah putih, anggota Polisi Republik Indonesia dan Tentara Nasional Indonesia, serta sikap saling tolong-menolong warga saat terjadinya konflik. Tanda-tanda visual tersebut didasari oleh sikap nasionalisme Indonesia yang berasal dari Pancasila, menegaskan bahwa negara hadir ditengah adanya konflik dan sikap gotong-royong sebagai pemersatu bangsa. Sehingga serial foto jurnalistik “Selamatkan Merah Putih” mempunyai makna yang lebih dalam mengenai masih adanya representasi nasionalisme saat terjadinya konflik didalam negara.Kata kunci: semiotika, foto jurnalistik, selamatkan merah putih