Gambar 6. Data Penjualan tahun 2015-2022 Penjualan pada grafik di atas mengindikasikan variasi nilai di subsektor farmasi dari tahun 2015 hingga 2022. Pada tahun 2016, PT Pyridam Farma Tbk mencatatkan penjualan terendah

Gambar 6. Data Penjualan tahun 2015-2022 Penjualan pada grafik di atas mengindikasikan variasi nilai di subsektor farmasi dari tahun 2015 hingga 2022. Pada tahun 2016, PT Pyridam Farma Tbk mencatatkan penjualan terendah

Source publication
Article
Full-text available
This study seeks to examine the impact of various factors, including working capital, operating expenses, promotional expenses, and sales, on the net profit of pharmaceutical companies on the Indonesia Stock Exchange from 2015 to 2022. Using secondary data taken from the financial statements of pharmaceutical companies listed on the Indonesia Stock...

Similar publications

Article
Full-text available
This study explores the pharmaceutical supply chain management of the National Formulary at RSUP Dr. Sitanala in Tangerang City, aiming to identify obstacles to drug availability and formulate effective and efficient solutions. Acknowledging quality healthcare as a fundamental human right and a critical investment for a nation's future, this resear...

Citations

... Berdasarkan definisi ahli diatas dapat dimaknai bahwa harga pokok penjualan merupakan biaya yang muncul dari barang yang diproduksi oleh perusahaan untuk kemudian dijual kembali. Menurut hasil penelitian (Shabrian & Hamdani, 2024) menunjukan bahwa biaya oprasional berpengaruh positif terhadap laba bersih. Semakin rendah biaya oprasional maka laba bersih akan meningkat. ...
... hal ini di dukung dengan hasil uji t yang menunjukan t hitung > dari t tabel dan nilai signifikansi kurang dari 0,05 artinya terdapat pengaruh yang kuat antara Biaya Oprasional terhadap Laba bersih. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Menurut hasil penelitian (Shabrian & Hamdani, 2024) menunjukan bahwa biaya oprasional berpengaruh positif terhadap laba bersih. ...
Article
Full-text available
Pada dasarnya setiap perusahan pasti berlomba meningkatkan laba bersihnya, permasalahan yang sering terjadi kini banyak perusahaan belum mampu meningkatkan laba bersih, sehingga perusahaan menglami kerugian karena perusahaan tidak mampu bersaing dengan perusahaan lain. Laba bersih sangat di perlukan oleh perusahaan supaya investor dapat melihat apakah perusahaan tersebut mengalami laba ataupun rugi. Adapun tujuan penelitian ini dibuat guna mengetahui adanya Pengaruh Biaya Oprasional, Biaya Produksi, Penjualan dan Harga Pokok Penjualan terhadap Laba Bersih pada Perusahaan Manufaktur Subsektor Farnasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesai Periode 2016 -2023. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif verifikatif. Diperoleh hasil bahwa bahwa hasil analisis statistik deskriptif variable Laba Bersih pada tabel menunjukan bahwa nilai minimum Laba Bersih pada Perusahaan Manufaktur Subsektor Farmasi selama periode 2016 – 2023 adalah 5,146 miliar terjadi pada perusahaan PT Pyridam Farma (PYFA) pada tahun 2021. Nilai maksimum Laba Bersih pada Perusahaan Manufaktur Subsektor Farmasi selama periode tersebut adalah Rp. 3,450,083 triliun dicapai oleh PT Kalbe Farma (KALBE) di tahun 2022. Rata – rata Laba Bersih pada Perusahaan Manufaktur Subsektor Farmasi selama periode tersebut adalah Rp. 811,264,03 miliar dan Standar Deviasi 1,175,988.14.